NovelToon NovelToon
Sugar Daddy & Sukma

Sugar Daddy & Sukma

Status: tamat
Genre:Poligami / Nikah Kontrak / CEO / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: juleha2606

Sukmawati, si gadis cantik dan pinter. Seorang anak petani biasa yang mempunyai mimpi menjadi seorang perawat. Namun ketika baru beberapa semester, sang ayah meninggal sehingga kuliahnya terbengkalai.

Dan bukan cuma kuliahnya saja yang tertunda. Tetapi kehidupannya juga semakin susah, ia dan kedua adiknya harus menelan pil pahit, sang ibu juga menyusul sang ayah.

Sukma berusaha keras untuk melanjutkan hidup bersama adik-adiknya. Sehingga suatu saat bertemu dengan pria yang usianya sekitar 38 tahun, Alfandi, seorang pria kaya raya namun memiliki anak dan istri! ikuti kisah kelanjutannya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juleha2606, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kontrakan

"Kakak?" sambut Jihan dan Marwan yang langsung bangun dari baringan nya.

"Kakak bawa apa nih buat kalian? masih hangat lho." Sukma memberikan kantong yang dia bawa pada Jihan.

"Apa tuh Kak? ya ... pasti martabak ya?" Jihan langsung membukanya.

"Mana-mana. Aku mau kebetulan lapar nih! belum makan," ucap Marwan sambil langsung memakannya dengan sangat lahap.

Lagi-lagi hati Sukma dibuat mencelos, sedih mendengar Marwan bilang lapar, belum msksn. Namun Sukma berusaha tersenyum sambil mendongak supaya air matanya tidak keluar.

"Baiklah. Kakak mau mandi dulu ya? kalian berdua habiskan saja." Sukma menelan saliva nya yang terasa nyangkut di tenggorokan. Dadanya terasa sesak dan sakit melihat kedua adiknya yang terpaksa ia ajak hidup susah.

Sekolah terbengkalai, keseharian susah banget boro-boro bisa jajan. Buat makan aja susah, sebelum mandi, Sukma sudah mandi duluan dengan air mata yang membasahi pipinya di kamar mandi.

Sukma berjongkok memeluk lututnya menangis yang tertahan. Menangis tanpa suara dan hanya derayan yang terus membasahi pipinya.

Namun Sukma tidak mau terlalu larut dengan kesedihannya itu. Dia gegas bangkit dan melanjutkan niatnya untuk mandi. Ia basuh wajahnya dengan air sebanyak mungkin.

...---...

"Sukma, di samping kontrakan ku kebetulan hari ini kosong. Sebab penghuni sebelumnya pindahan, mau gak?" Mimy sangat antusias menceritakan itu semua pada Sukma.

Sukma yang sedang melamun langsung menoleh. "Beneran? berapa sebulan? luas gak? berapa kamar emang?" cecar Sukma pada temannya itu.

"Cielah. Satu kamar cukuplah untuk hidup bertiga mah, sebelum menemukan yang lebih luas. Harganya satu juta perbulan, mau gak?"

"Bukan soal mau atau nggak nya! mahal juga ya?" Sukma mengerutkan keningnya seraya berpikir mampu bayar gak ya? sementara buat makan sehari-hari saja susah.

"Dengar ya? kan sebulan ke depan kerja mu full tuh. Jadi gaji juga lumayan besar, jadi masa sih gak bisa bayar? bukannya yang penting kalian hidup tidak mau numpang lagi pada bibi dan paman mu?" ujar Mimy panjang lebar.

"Iya, memang bener! ya udah la'haula aja deh. Tapi gak minta uang muka ya?" Sukma khawatir dimintai uang muka. Sebab yang ada juga buat sehari-hari dan itupun belum tentu cukup.

"Uang muka ... biasnya suka minta sih! buat tanda jadi gitu." Kata Mimy.

"Ya sudah, kita kerja dulu, sudah waktunya nih. Kita kerja." Sukma langsung mengambil alat tempurnya untuk bekerja.

"Yuk." Mimy pun sama membawa alat-alat yang biasa ia gunakan dalam kesehariannya.

Pada sore hari Sukma dan Mimy sudah bersiap untuk pulang. Dan Sukma tentunya akan ikut Mimy untuk melihat-lihat kontrakan.

"Mi, aku gak ada uang buat bayar uang muka. Apalagi bila besar, yang ada itu buat makan aja belum tentu cukup." Keluh Sukma setelah duduk di dalam angkutan umum.

"Nanti saja kita bicarakan nya." Mimy setengah berbisik. Matanya melihat kanan kiri pada para penumpang yang lumayan padat.

Sukma mengangguk sambil mengedarkan pandangan ke sekitar dirinya yang kebanyakan penumpang yang di sana para pria.

Karena lumayan dekat dari rumah sakit. Mimy minta supir berhenti dekat stopan lampu. Lalu mengajak Sukma untuk turun, berjalan sebentar. Sampai deh ke lokasi.

"Ini, kontrakan ku." Mimy menunjuk kontrakannya. "Dan yang ini adalah kontrakan yang kosong itu."

Sebab Mimy sudah menghubungi ibu kos. Jadi si ibu kos pun datang dan langsung membuka kuncinya biar konsumennya bisa melihat-lihat kondisi di dalam.

"Lumayan lah buat bertiga, harus di bersihkan dulu ya? bekas penghuni sebelumnya belum di bersihkan." Suara Sukma pelan pada Mimy.

"Iya. Kamu mau kan di sini? lagian tidak jauh dari tempat kerja kita. Sebenarnya dari sini ke Rumah sakit itu, jalan kaki pun bisa lho." Kata Mimy.

"Oya, beneran?" tanya Sukma.

"Beneran! nanti kita coba untuk berjalan kaki." Tambah Mimy.

"Gimana, mau jadi gak? kalau gak mau! masih banyak yang mau kok." Ibu kos agak ketus.

"Ooh, mau Bu. Mau," Sukma mengangguk pelan.

"Ini satu bulan nya satu juta. Sudah termasuk listrik. Dan sebagai tanda jadi, kamu harus membayar uang muka setengahnya," ujar ibu kos.

Sukma menoleh pada Mimy. Seolah minta bantuan sesuatu, yang Mimy mengerti itu.

"Bu, teman saya ini baru masuk kerja dan dia sangat membutuhkan tempat tinggal. Jadi gimana kalau bayarnya nanti saja ketika sudah gajian, bulan depan." Mimy mulai bernegosiasi dengan ibu kos.

Sukma hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan omongan nya Mimy.

"Tidak bisa, minimal harus ada uang muka sebagai tanda jadi. Saya kan tidak tahu, kalau saja nanti setelah mendapatkan gaji. Kalian kabur! kan saya yang rugi." Ibu kos kekeh harus ada uang muka.

Pada akhirnya, Sukma mengeluarkan uang dari tasnya. Dua lembar untuk ia berikan pada ibu kos tersebut.

"Saya ... cuma ada segini untuk tanda jadinya. Percaya sama saya, Bu. Saya tidak akan kabur dari sini, insyaallah saya akan bertanggung jawab." Jelas Sukma.

"Hem, cuma dua ratus? buat apa uang segitu?" ibu kos menautkan keningnya, tidak segera menerima uang nya Sukma.

"Iya, Bu. Aku cuma ada segini, dan sisanya bulan depan setelah saya gajian. Ibu harus percaya sama saya." Rajuk Sukma sambil menyatukan kedua tangannya.

Setelah berpikir bolak-balik. Sambil menatap wajah Sukma yang meyakinkan. Alhasil ibu kos mengambil juga uang dua ratus tersebut dan lantas memberikan kuncinya.

"Terima kasih Bu? semoga kebaikan Ibu. Allah yang balas kan." Sukma sangat senang akhirnya akan segera pindah ke sini.

"Iya, semoga kau betah di sini dan tepat waktu dalam membayar. Itu saja." Timpal ibu kos tersebut.

Setelah ibu kos pergi. Sukma langsung bersih-bersih tempat tersebut. Yang ada di sana hanya sehelai tikar yang koyak. Tidak ada bantal apalagi kasur, yang penting punya tempat tinggal dan tidak numpang lagi di tempat bibi Lilian.

"My, makasih ya? bila tidak ada kamu gak tahu nasib ku ini gimana!" ucap lirih ke arah Mimy yang bantu-bantu menyapu lantai sampai permukaan pintu.

"Sudah, lah. Biasa saja, tinggal kamu kapan bawa adik-adik mu pindah ke sini?" ucap Mimy dan di akhiri oleh sedikit pertanyaan.

"Em ... kalau gak malam sih, pengennya malam ini juga aku ajak mereka pindah." Kata Sukma sambil ngepel.

"Em ... yang penting sekarang kamu sudah dapat tempat tinggal. Gak numpang lagi sama bibi dan paman mu itu." Tambah Mimy kembali.

"Iya, My ... sekali lagi terima kasih ya? kau sangat baik sekali!" Sukma kembali berucap terima kasih pada sahabatnya itu.

"Sudah, ah. Aku mau pulang dulu, gerah! pengen mandi." Mimy menyimpan sapu lantas meninggalkan Sukma yang sambil mengepel atau bersih-bersih.

"Nanti aku ke sana ya? gak akan di usir, kan bila aku ke sana?" canda Sukma pada Mimy.

"Tentu, aku usir. Orang gak bawa apa-apa datangnya, kalau ada yang datang bermain ke tempat kum Minimal harus bawa buah tangan. Ha ha ha ..." Mimy terkekeh.

"Ih, dasar. Aku jadi pengen segera ke sana deh." Sukma menunjukan senyumnya pada Mimy.

Mimy berjalan mendatangi tempat tinggalnya yang tampak bersih dari luar juga ....

.

.

...Bersambung!...

1
Linda Liddia
Sukma tar lo nyesel gak ikut suami soalnya ada ulet bulu tar kalo udh kejadian baru nyesel lo
Kang Darmanto
Buruk
Kang Darmanto
Kecewa
Ilham Bay
Luar biasa
Tri Novita Kusumawati
nah ini nyambung baru dgn eps lanjutan
Tri Novita Kusumawati
ini aku agak kurang nyambung Thor tau" udah nikah aja mereka kirain aku kelewatan baca Sampek ku ulang lagi
Holimah Holimah
Thoor kok gak di sini aja sih cerita barunya 😭😭....Kan jadinya aku gak bisa ke sana 😔😔.... Aku kira di Sini 🙄😅
Kurniaty
judulnya uda ganti ya
Irma Malini
apa kabar author ku yg cantik kagen aku .... tgeliat notivikasi eh ternyata Sukma ada season 2 lgsung aku buka😁😁😁😁😁
Mentari: Alhamdulillah baik, Terima kasih Kak
total 1 replies
Maulana ya_Rohman
terima kasih thor... telah menyuguhkan karya yang bagus².... dan aku minta maaf gak hisa comen di setiap bab nya.... (krn gak bunya kata² yg wow).....
sukses selalu membuat karya² yg laen nya😁😁😁🙏🙏🙏🙏....
Sri Ningsih
Kecewa
Sri Ningsih
Buruk
Amy Jamilah
ceritanya bagus,seru,ada ilmunya juga dan hangat👍👍👍
Amy Jamilah
ish ish cepet tamatnya,baru aja up lagi langsung tamat aja,tapi ya ga papa, selamat menempuh hidup baru buat firza_jihan semoga samawa.
Terima kasih Thor atas karyanya yang bagus,hangat dan menghibur,aku suka,sehat dan sukses selalu serta tetap semangat 💪🌹❤️
sunshine wings
Selamat ya Firza dan Jihan.. yeah.. akhirnya bersatu.. 👏👏👏👏👏
Semoga samawa yaa.. 💕💕💕💕💕
Selamat juga untuk kebahagiaan mereka semua.. 💕💕💕💕💕
Kurniaty
Yah tamat deh.
YA&NO
Prsaan bnyak adegan itunya😆😁
sunshine wings
Aamiin.. Aamiin ya thor... 🌹💕
Kurniaty
Sepertinya bakal happy ending nih ya,💪💪💪💪💪 terus ya dan selalu ditunggu updatenya
Kurniaty
Semoga bahagia selalu buat Alfandi/Sukma ya,💪💪💪 terus ya.
Sukses thoor dan lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!