Tawanan Cinta Sang Mafia

Ricardo

Aku kehilangan kesabaran di hadapan pria yang terikat di depanku. Dia bersikap keras kepala dengan tidak mengatakan apa-apa, mencoba tampak tak tertaklukkan. Hanya masalah waktu sebelum aku mencabut lidahnya.

— Bawa pisau yang agak tumpul, ada yang tidak mendengarkanku.

Sekarang dia menatapku dengan panik, menoleh dari satu sisi ke sisi lain.

— Kesempatan terakhir untuk menjawabku. Siapa saja yang berutang uang yang seharusnya kau curi dariku? Jika kau ingin keluar hidup-hidup, cukup jawab.

Dia merenung, begitu sekutuku tiba dengan apa yang aku suruh bawa, dia mulai membuka mulutnya sedikit.

— Na-namanya Noah, hanya saja yang mengirimiku uang utang adalah putranya.

Menarik, pertama dia menyamar sebagai aku untuk mendapatkan semua uang sementara orang yang memberikan uang utang berpikir dia memberikannya kepada orang yang tepat. Ini adalah rencana paling bodoh yang pernah aku saksikan.

Mencuri dariku dan berpikir aku tidak akan pernah tahu sementara menjalani kehidupan mewah menjadi seseorang yang bahkan tidak sepadan denganku.

— Kurasa sekarang aku akan sedikit meningkatkan hukuman matimu.

— Tapi kau berjanji akan membebaskanku!

— Kau tidak mengerti, aku mengatakan itu untuk membuatmu memberi tahu siapa yang akan berutang setiap sen dari uang itu kepadaku. Bukan berarti aku akan menyelamatkanmu dari permainan kotor yang diatur untukku dan mencoba memperbodohku.

Dia memohon agar aku melepaskannya dan menyelamatkan hidupnya, tetapi aku hanya meningkatkan tingkat penderitaan. Setelah menyelesaikan pekerjaanku, aku menyuruh mereka membersihkan kekacauan itu.

Aku membuang sarung tangan ke tempat sampah, mereka sangat kotor sehingga tidak mungkin untuk menggunakannya lagi. Untuk hari ini itu saja, aku harus mencari siapa yang bertanggung jawab untuk memberiku apa yang menjadi hakku. Orang-orang ini tidak pernah belajar, utang yang besar selalu sulit untuk dibayar, dan jika tidak, itu dibayar dengan nyawa.

Aku masuk ke mobil yang diparkir tepat di depan dan memberikan perintah kepada sopirku. Pertama aku akan menyelesaikan beberapa hal yang tertunda dengan penasihat. Itu memakan waktu lebih sedikit dari yang aku harapkan, pertemuan itu tidak terlalu membuat stres kali ini. Ada beberapa hari di mana keajaiban terjadi.

Setidaknya hari ini hariku tampak tidak terlalu sibuk, tetapi ada situasi yang tidak berjalan seperti yang aku inginkan dan sisi gelapku mengambil alih. Aku tidak merasa kasihan dengan apa yang aku lakukan, namun semua orang yang bekerja denganku tahu bagaimana aku.

Sejak hari paling mengecewakan dalam hidupku, tidak ada lagi yang mengguncangku, apalagi membuatku berpikir dua kali sebelum bertindak dalam keputusanku. Aku belajar dari situasi masa lalu yang tidak pernah aku minta untuk memilikinya setelah jatuh padaku dengan begitu mudah. Sekarang hanyalah masa lalu yang membuatku terus maju dan menjadi lebih kuat, tanpa sedikit pun belas kasihan ketika mereka tidak pernah memilikinya untukku.

Aku tersentak dari lamunanku ketika menerima panggilan dari Miguel. Mitra dalam bisnis dan orang yang layak mendapatkan kepercayaanku.

— Bicara Miguel.

— Apa kau sudah menyelesaikan masalah dengan orang sialan yang mencurimu?

— Ya, dan apa kau mendapatkan informasi yang aku minta?

Jika Miguel berhasil menemukan penjamin uang yang sebenarnya, itu akan mempermudah bagaimana aku akan mengambil langkah selanjutnya.

— Bahkan lebih baik lagi, aku menyuruh beberapa orang mengejarnya dan dia akan berada di salah satu klub malam di klub malam yang pernah kita kunjungi sekali.

Menarik, aku tidak pernah berpikir akan semudah ini.

— Benarkah dia orang yang mengirim uang ke bajingan itu membayangkan itu aku?

— Tentu saja, kami bahkan sudah membuat kontrak dan secara resmi ditandatangani oleh orang tua anak itu. Utang dibayar dengan imbalan anak itu sendiri.

Sepertinya, beberapa keluarga lebih mencintai hak istimewa daripada anak mereka sendiri.

— Katakan saja padaku, siapa nama orang malang yang akan membayar untuk orang tuanya?

— Evans Dorian. Hanya tinggal mengambil alat tukar di tempat yang aku beritahukan kepadamu.

Segala sesuatu telah mengambil arah yang sangat menggembirakan, itu membuatku bersemangat membayangkan apa hal pertama yang akan aku lakukan dengan orang yang berutang nyawa kepadaku.

Ricardo Gusman