Kris selalu di bully disekolahnya karena tak hanya lemah dan anak panti tapi juga memiliki wajah dibawah rata-rata. Suatu hari ia mendapatkan sistem pilihan, dia harus memilih satu dari dua pilihan setiap harinya. Mampukah Kris menjadi orang kuat dan kaya raya seperti impiannya dengan adanya sistem ditubuhnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irfan Sajilie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Pacar ketiga
Selama satu jam penuh ketiga mobil sport dan sebuah motor sport melaju dijalanan hingga akhirnya mereka sampai didepan sebuah gedung pencakar langit.
''ayo masuk'' ajak Jasmine.
Mereka pun menuju lantai 75 yang menjadi kantor dari agen tenaga kerja.
Sesampainya di lantai 75, Kris segera mengatakan kriteria orang yang ingin ia pekerjakan dan ternyata cocok dengan seorang pemuda berumur 30 tahunan. Meskipun umurnya terbilang cukup muda namun prestasinya sungguh luar biasa, banyak perusahaan besar yang ingin merekrutnya namun pemuda itu tak mau.
Setelah menunggu selama lima belas menit, seorang pemuda muncul didepan mereka. Namanya Ridho.
''kak Ridho, aku Kris'' sapa Kris sambil mengulurkan tangannya pada Ridho.
''Aku Ridho, katakan dulu perusahaanmu lalu aku akan mempertimbangkannya'' ucap Ridho sambil menjabat tangan Kris.
''aku adalah pemilik PT Batu Mulia'' jawab Kris to the point hingga membuat Ridho terkejut namun hanya sekejap.
Belum juga Ridho berkata, tiba-tiba Kris bertanya.
''menurut kak Ridho lebih baik memilih hotel Nusantara atau hotel Nirwana untuk dimiliki?'' tanya Kris hingga tak hanya membuat Ridho heran namun ketiga teman Kris juga.
'hotel Nusantara, bukankah itu hotel tempat gue ulang tahun nanti malam' batin Mika.
''kedua hotel itu memiliki penghasilan yang sama tapi kalau aku disuruh memilih maka aku lebih memilih hotel nirwana sebab masih memiliki lahan yang luas untuk dikembangkan'' jawab Ridho setelah mempertimbangkannya dengan cukup matang.
Kris mengangguk lalu tiba-tiba pamit ke kamar mandi, ia pergi ke kamar mandi bukan untuk buang air kecil tapi untuk memilih pilihan dari sistem.
''sistem munculkan layar hologram pilihan'' titah Kris lalu muncullah layar hologram didepan Kris.
Kris segera menekan pilihan nomor dua dan dalam sekejap hotek Nirwana berpindah tangan kepadanya. Lalu Kris kembali ketempat sebelumnya.
''kenapa kamu bertanya seperti tadi?'' tanya Ridho setelah Kris kembali duduk ditempatnya.
''aku hanya ingin tau saja apakah pilihanku sudah tepat sebab aku juga memilih hotel Nirwana, jadi apakah kak Ridho mau mengurus perusahaan pertambanganku juga hotel Nirwana dan mungkin kedepannya bakalan mengurus perusahaan maupun aset lainnya?'' tanya Kris hingga kembali mengejutkan semua orang.
''seberapa banyak sebenarnya asetmu?'' tanya Ridho penasaran.
''untuk saat ini mungkin hanya dua itu, kalau di masa depan sih entah. Tergantung moodku sih'' jawab Kris dan tiba-tiba ponselnya berdering.
Kris mengangkatnya dan ternyata dari pihak hotel Nirwana yang bertanya kapan Kris akan menandatangani surat pengalihan hotel.
''untuk saat ini aku sedang sibuk, aku akan menghubungimu kalau aku sudah punya waktu jadi jalankan saja hotelnya seperti biasa'' jawab Kris lalu mematikan panggilan telpon.
''dari siapa?'' tanya Ridho, sebenarnya ia sudah bisa menebak darimana panggilan telpon itu namun ia tetap bertanya untuk memastikannya kembali.
''dari pihak hotel Nirwana kak, aku tak mengerti maslahah pengalihan kepemilikan makanya mencari kakak. Seperti yang kakak lihat bahwa aku masih seorang pelajar'' jawab Kris.
''baiklah aku mau bekerja untukmu tapi bayaranku sedikit mahal'' ucap Ridho.
''tak masalah, berapa yang kakak mau?'' tanya kris.
''aku mau gaji 100 juta perbulannya'' jawab Ridho hingga membuat ketiga teman Kris menganga sebab gajinya terlalu besar.
''tak masalah, gaji kakak akan aku naikkan kalau aku mendapat aset lainnya'' angguk Kris tanpa keberatan sama sekali.
'dia beneran setuju' batin Ridho tak pecaya.
'sialan kalau tau dia setuju dengan mudahnya dan bahkan ingin menaikkan gajiku, seharusnya aku minta lebih banyak lagi tadi' sambung Ridho sedikit menyesal.
Akhirnya penanda tanganan kontrak pekerjaan dilakukan keduanya dengan disaksikan bos dari agen tenaga kerja .
''sini nomor rekening kakak'' pinta Kris.
Ridho menurut dan memberikan nomor rekeningnya pada Kris dan beberapa saat kemudian ponsel Ridho berbunyi, ia membukanya dan detik berikutnya matanya membola saat ada saldo 1 milyar masuk kedalam rekeningnya.
''itu gaji kakak selama 3 bulan kedepan dan sisanya untuk operasional pekerjaan, kakak juga bisa tinggal di vilaku karena aku hanya tinggal sendirian disana tapi kalau tak mau tak apa-apa'' ucap Kris lalu segera berpamitan karena hari sudah sore sedangkan perjalanan pulang masih membutuhkan satu jam perjalanan.
''sebelum pulang kita makan-makan dulu yuk, laper nih'' ajak Kris dan diangguki yang lainnya sebab perut mereka juga lapar.
''siapa sebenarnya anak ini?'' lirih Ridho entah bertanya pada siapa.
Ridho juga berpamitan pada bosnya lalu pulang kerumah kecilnya.
''sepertinya nih rumah lebih baik disewakan agar tetap terawat'' ucap Ridho lalu segera mengemasi barangnya sebab akan tinggal di vila Kris, dan besok ia akan pergi ke kota dimana Kris tinggal.
Kris dan tiga orang lainnya sudah berada di sebuah ruangan pribadi didalam restoran mewah.
''Kris apa elo sudah punya pacar?'' tanya Mika tiba-tiba sehingga membuat Jasmine dan Alan menoleh pada Kris untuk menunggu jawaban Kris.
Kris ingin menjawab namun tiba-tiba ponselnya berdering dan tertulis nama Luna sebagai penelpon.
''ya sayang ada apa?'' tanya Kris hingga membuat Jasmine dan Mika melotot.
'kris sudah punya pacar' batin keduanya terkejut.
Alan tersenyum simpul saat melihat Jasmine dan Mika yang melotot dan terkejut.
''aku sedang di kota sebelah karena ada urusan'' ucap Kris lagi.
''kalian mau menginap?'' tanya Kris terkejut dan semakin membuat Jasmine dan Mika terkejut, bahkan kali ini Alan jugak terkejut.
''sudah minta izin belum?'' tanya Kris lagi setelah rasa terkejutnya berubah dengan senyum lebar.
Dari senyuman itu membuat Jasmine dan Mika tersulut amarahnya sebab tau apa yang akan terjadi kalau pacar Kris menginap.
''baiklah tunggu aku, sebentar lagi aku akan sampai di vila dan menemani kalian malam ini'' kembali Kris berucap hingga membuat Jasmine dan Mika semakin melotot.
''menemani kalian'' beo Jasmine.
''jangan-jangan pacarnya Kris hamil'' lirih Mika hingga membuat Alan tersedak.
''uhuk uhuk uhuk''
''nih air'' ucap kris menyodorkan air putih pada Alan.
''itu temenku sayang, kami sedang makan'' kembali Kris berucap lalu beberapa saat kemudian panggilan telpon terputus.
''elo sudah punya pacar Kris?'' tanya Jasmine.
''hmmm gue sudah punya pacar'' angguk Kris.
''dan pacar lo hamil?'' tanya Mika.
''sembarangan mereka nggak hamil tau, kami aja nggak pernah begituan'' bantah Kris hingga membuat Mika dan Jasmine sedikit bernafas lega.
''lalu kenapa elo mengatakan akan menemani kalian tadi dan sekarang mengatakan mereka?'' tanya Jasmine bingung.
''sebab kris punya dua pacar'' sahut Alan.
''APAAAAAAA? PUNYA DUA PACARRRRR'' Teriak Jasmine dan Mika.
''hmm gue punya dua pacar, hebatkan gue'' bangga Kris.
'sialan dia playboy ternyata' batin Mika dan Jasmine mengumpati Kris.
''kok bisa elu punya dua pacar dan mereka tak berantem?'' tanya Jasmine merasa aneh.
''sebab mereka sendiri yang ingin jadi pacar gue, tak mungkinkan gue nolak mereka atau nerima salah satunya sedangkan mereka berdua sahabatan'' jawab Kris hingga membuat Alan geleng-geleng kepala sebab nasib Kris sangat mujur sekali.
''kalau gue jadi pacar lo yang ketiga, lo mau nerima gue nggak?'' tanya Mika hingga kali ini tak hanya Jasmine dan Alan yang terkejut tapi Kris juga.