NovelToon NovelToon
Istri Kedua Tuan Mafia

Istri Kedua Tuan Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:15.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Qinan

Mengisahkan Mafia yang jatuh cinta pada seorang gadis meski ia telah menikah dengan wanita lain, berbagai upaya ia tempuh agar gadis itu menjadi miliknya meski harus memaksanya menjadi istri keduanya sekalipun.

Luka dan air mata tentu akan mengiringi perjalanan kisah mereka yang tak biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part~11

"Aku tidak menginginkan apapun darimu Paman, aku hanya ingin bebas. Tolong bebaskan aku dari sini." teriak Merry mengutarakan keinginannya itu.

William yang mendengar itu langsung mengepalkan tangannya, rahangnya semakin mengeras dan tatapannya yang tajam seakan ingin melenyapkan gadis itu sekarang juga.

"Dengarkan honey lupakan keinginan bodohmu itu karena sampai kapanpun kamu tetap berada di sini." tegas William, amarahnya langsung menguap begitu saja saat melihat wajah Merry yang nampak memelas.

"Kenapa kamu lakukan ini padaku, sebenarnya kamu siapa ?" Merry memberanikan diri menatap William dari jarak yang sangat dekat itu, entah kenapa ia merasa tak asing dengan sorot mata William.

"Tentu saja saya suamimu." sahut William seraya menarik tangan Merry lalu menyematkan cincin tersebut pada jari gadis itu yang terlihat langsung pas padahal sebelumnya pria itu tidak tahu ukuran jari sang istri.

"Kamu pembunuh." tuding Merry yang langsung membuat William mengangkat kepalanya menatap wanita yang masih berada dalam pangkuannya itu.

"Jaga bicaramu nona kecil, saya tidak pernah merasa membunuh orang tuamu." sahut William kemudian.

"Kamu memang tidak melakukannya, tapi pria itu pasti suruhanmu kan ?" tuding Merry berapi-api mengingat bagaimana James menodongkan senjata apinya bersama beberapa orang sekaligus ke arah orang tuanya.

Mengingat hal itu Merry langsung terisak, gadis itu masih tak menyangka dengan peristiwa yang ia saksikan di rumahnya beberapa waktu lalu.

"Kamu tahu, sejak lahir aku tidak pernah di temani oleh ayahku. Waktu itu aku sangat sedih saat teman-teman mengejekku dan tidak ada Daddy yang membelaku, tapi Tuhan maha baik hingga aku di pertemukan dengan Daddy. Selama ini aku selalu berdoa agar bisa selalu bersama-sama Daddy hingga aku dewasa, tapi nyatanya di saat aku masih sangat membutuhkannya Daddy telah pergi dan itu semua gara-gara kamu, kamu pembunuh Daddy, aku membencimu." teriak Merry dengan memukuli dada bidang suaminya.

"Aku membencimu, sampai kapan pun aku akan membencimu." teriak Merry lagi di tengah tangisnya, ia melampiaskan segala amarahnya pada William.

Sementara William nampak diam tak mencegah, setelah gadis itu kelelahan baru ia bawa ke dalam pelukannya.

Merry nampak terisak dalam pelukan William hingga pada akhirnya gadis itu tertidur setelah kelelahan menangis.

William segera membawa istri kecilnya itu ke atas ranjangnya, menarik selimut lalu menyelimutinya agar tidak kedinginan.

"Sangat keras kepala." gumam William saat melihat Merry nampak tertidur pulas lalu di kecupnya kening gadis itu.

Setelah mengganti pakaian kerjanya dengan yang baru William segera meninggalkan kamarnya tersebut.

"Jaga istri saya baik-baik, kalau dia keluar kamarnya awasi terus. Jika sampai kabur nyawa kalian yang akan menjadi penggantinya." perintahnya pada beberapa anak buah serta pelayan di rumah tersebut.

Setelah itu William berlalu pergi ke kantornya bersama James sang asisten.

"Tuan, apa anda yakin ingin melakukan ini ?" tanya James ketika mereka sudah berada di kantornya.

"Tentu saja." sahut William dengan tegas.

"Anda seperti memancing mereka dari sarangnya." ucap James memberikan pendapat.

"Karena itu yang ku mau James, jika mereka keluar itu mempermudahkanku untuk menghabisi mereka semua." sahut William.

"Tapi saya rasa mereka juga pasti telah melakukan persiapan." James perpendapat.

"Itu tugasmu untuk cari tahu James." perintah William yang langsung di angguki oleh asistennya tersebut.

Sore harinya William nampak mengunjungi putrinya di kediaman lain miliknya.

"Will, izinkan aku untuk ikut juga." mohon Elena saat William akan mengajak Emely untuk berlibur bersamanya, Emely terlihat senang karena liburan musim panasnya akan di temani oleh ayahnya sepanjang waktu.

"Tidak El, ini waktunya untuk kamu beristirahat. Terima kasih sudah menjaga putriku selama ini, kamu bisa jalan atau pergi ke salon. Nikmati harimu tanpa Emely, karena saat liburan berakhir kamu akan sibuk kembali." tolak William.

"Apa kamu akan menghabiskan liburan dengan Natalie juga ?" Elena nampak penasaran, ia tidak rela jika Emely dan William akan menghabiskan libur musim panas dengan Natalie.

"Tidak, aku yang akan menjaga Emely." sahut William seraya memasukkan barang-barang putrinya ke dalam koper.

"Sayangnya aku tidak percaya Will dan aku akan mengawasi kalian, mengingat bagaimana kebersamaan kalian yang beredar di media itu membuatku sangat cemburu." gumam Elena.

"Baiklah semua sudah siap, ayo princesnya Daddy kita berangkat." ajak William setelah membereskan barang-barang yang di bawah oleh putrinya tersebut.

"Apa nanti kita akan berenang ?" tanya Emely yang kini berada dalam gendongan William, mereka nampak berjalan menuju mobilnya.

"Tentu saja." sahut William.

"Aku ingin bermain pasir di pantai." ucap Emely lagi yang nampak antusias saat menyebutkan kegiatan yang ingin ia lakukan selama liburan.

"Kita akan lakukan semua yang kamu mau." sahut William seraya memakaikan sefty belt untuk putrinya tersebut.

Setelah itu mereka segera meninggalkan tempat tersebut.

Setelah melakukan perjalanan lebih dari satu jam, James menghentikan mobilnya di kediaman tuannya yang kini di tempati bersama istri kecilnya itu.

Ini untuk pertama kalinya Emely menginjakkan kaki di rumah ini, gadis itu nampak terperangah saat melihat bangunan layaknya istana di negeri dongeng tersebut.

"Apa ini wahana permainan ?" tanya Emely setelah baru keluar dari mobilnya.

"Bukan sayang, tapi selama liburan kamu akan tinggal di sini." sahut William.

"Emely sangat suka Daddy." Emely nampak sangat girang.

Sementara William terlihat menghela napasnya pelan menatap bangunan megah di hadapannya tersebut.

Bangunan yang belum ada satu tahun di bangun itu memang William persembahan untuk seseorang yang sangat ia cintai, cinta pertamanya.

"Ayo !!" William menggandeng tangan mungil itu menuju rumahnya tersebut.

Sementara itu Merry nampak menapaki anak tangga setelah keluar dari kamarnya, entah kenapa tidak ada penjaga yang biasa menjaga kamarnya dan itu membuatnya sangat senang.

Semoga saja ini menjadi kesempatannya untuk kabur dan ia akan memanfatkannya sebaik mungkin.

Saat baru menginjakkan tangga terakhir Merry mendengar sayup-sayup suara anak kecil mendekat.

"Apa Daddy tinggal sendiri di sini ?" tanya Emely, sedangkan Merry nampak berdiri terpaku melihat anak kecil di depannya itu.

"Tidak, Daddy tinggal...." William menjeda ucapannya saat Emely berteriak menujuk ke arah Merry.

"Dia siapa Daddy ?" tanya Emely saat melihat Merry.

"Dia...." William nampak tercengang saat tiba-tiba Merry mendekati putrinya dengan senyum mengembang, senyuman yang tak pernah ia lihat selama gadis itu tinggal di kediamannya.

"Hallo, namaku Merry. Siapa namamu ?" Merry nampak sedikit menunduk mensejajarkan tingginya dengan Emely, lalu gadis itu mengulurkan tangannya.

"Emely." sahut Emely membalas jabat tangan Merry.

"Kamu sangat cantik sekali Merry." puji Emely saat menatap Merry.

"Kamu juga cantik sayang." balas Merry memuji.

"Apa kita akan berteman ?" ucap Emely dengan nada mengharap.

"Tentu saja sayang." Merry terlihat bahagia saat ada teman untuknya, tak peduli gadis cilik itu siapa.

"Daddy, apa Merry tinggal di sini ?" tanya Emely memastikan.

"Tentu saja sayang, dia adalah...." William menjeda ucapannya saat Merry memotong perkataannya.

"Aku temannya Daddy, kebetulan numpang tidur di sini dan sebentar lagi aku juga akan pergi." potong Merry yang langsung membuat William mengeraskan rahangnya.

Pria itu menatap tajam istrinya, namun Merry nampak tak terganggu sama sekali.

Adanya Emely di rumah tersebut menjadikan Merry mempunyai banyak rencana seketika.

1
Atik
Luar biasa
Atik
Lumayan
Nelly Defia
Luar biasa
Nelly Defia
Lumayan
Bzaa
kayaknya Ariel segera launching 🤣.
aku baca novelmu dr mulai hai suami, stlh itu baru baca yg lainnya.. jdinya menyambungkan sendiri,
bagusnya novelmu gampang di pahami, jdi gak perlu mikir buat sambung menyambung kannya🤣.
sehat dan sukses sll ya tor 😘😘
Imas Masripah
mungkinkah Merry cinta pertama Wiliam,dulu Wiliam pernah jatuh cinta tp Merry masih bocil 🤔
Juniati Paslah
semangat Thor ku suka karya -karyamu
Yulvita Darnel
aku suka ceritanya, alur ceritanya mudah dipahami.
QueenBee
Kalimat andalan, udah muak aku dengernya🐽
Yulvita Darnel
mungkin anak yang dikandung Grace anaknya nick
meira
menggengam rindu novel yang aku baca pertama kali,,,aku inget kisah martin dan sera karena martin yang membawa kabur sera keluar negeru untuk memulai hidup baru dan sera yang bertobat karena martin yang tulus
Tia Umar
Celindet hamil anaknya marcoplo
Tia Umar
🤣🤣🤣
Tia Umar
Grace ada main sama Nick
Tia Umar
Martin agoiss

suatu saat nanti akan menyesal😣
Sri Wahyuni
meleleh
Yoas Romualdes
Buruk
Rita dunggio
mantap thor
Malikh Atun
Luar biasa
mini89
merry anaknya bunda sera ???
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!