Bocil dilarang keras mampir di sini. Bijaklah mencari bacaan. Dilarang komen negatif. Ini hanya sebuah cerita yang isinya hanya haluan, jadi jangan baper.
Karena pengkhianatan istrinya, Axel terluka, hingga luka itu mendarah daging. Memperegoki istrinya yang tengah bercinta dengan sahabatnya sendiri. Tak cukup sampai disitu, Hanna yang merupakan istrinya harus pergi selama-lamanya akibat perkelahian antar suami dan selingkuhannya.
Berimbas, Axel yang menjadi tersangka akan pembunuhan yang dilakukan sahabatnya sendiri. Axel mendekam selama 15 tahun di penjara. Saat terbebas, ia akan membalaskan dendamnya pada sahabat sekaligus pembunuh yang sebenarnya. Hasil dari perselingkuhan, hadirlah sosok wanita cantik yang menjadi incaran Axel untuk membalaskan dendamnya.
RANJANG PENGKHIANTAN (balas dendam)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon febyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode_011
Tak terasa, dua jam berlalu. Saat di dalam sana, Axel terus menggenggam jari jemari putrinya bahkan sampai keluar pun Axel tak melepaskannya. Hingga akhirnya, pegangan tangan itu terlepas kala seseorang datang dengan secara tiba-tiba.
"Dasar Jal*ng ..." Seorang gadis memisahkan mereka dengan cara paksa.
"Kau yang jal*ng, enak saja bilang aku wanita seperti itu." Elle tak terima dikatai dan orang yang memisahkan mereka ternyata Bella. Gadis itu tak sengaja melihat Axel yang tengah bersama Elle.
"Munafik! Ini buktinya kamu jalan sama Om Axel, dia itu gebetanku!" teriak Bella.
"Apa kamu bilang? Gebetan? Dia itu Da ..." Elle tak meneruskan kata-katanya karena kalau sampai gadis itu tahu bahwa Axel ayahnya, otomatis gadis itu akan sok baik dan cari perhatian. "Dia kekasihku juga, bahkan aku memanggilnya dengan sebutan, Daddy. Iyakan, Daddy-ku sayang ..." Elle bergelayut manja.
"Om ... Om bilang single. Kenapa bohong padaku? Om pilih aku atau dia?" Tunjuk Bella pada Elle.
Diperebutkan oleh ABG di tempat umum membuat Axel sedikit malu karena jadi pusat perhatian. Axel langsung menarik tangan Elle, ia tak ingin menjadi tontonan.
"Ell, kita pulang sekarang," ajak Axel dan meninggalkan Bella. Tapi Bella tidak tinggal diam.
"Om sudah janji akan bermain denganku," cetus Bella.
"Daddy-ku tidak butuh lagi padamu, sekarang sudah ada aku. Kamu pergi jauh-jauh, jangan mengharapkan cinta dari pasanganku." Elle lebih sengit dari Bella, ia merasa puas karena sudah menjatuhkan harga dirinya, jelas sang daddy akan memilihnya.
"Bella pulang saja ya, Om harus pulang bersama, Elle. Kita hanya sebatas partner minum saja."
Setelah itu, Axel benar-benar mengajak Elle pulang sambil menjinjing belajaan anak gadisnya.
* * *
Elle tertawa puas di dalam mobil, mengingat wajah Bella yang seperti kepiting rebus tidak akan lagi bisa memamerkan sesuatu lagi di sekolah. Mungkin karena harga dirinya yang terinjak, gadis itu selalu menyombongkan diri bahwa dirinya-lah yang jauh lebih baik dari Elle.
"Kamu benci sekali ya sama wanita tadi?" tanya Axel.
"Iya, dia sombong. Jadi wanita murahan aja bangga, aku tidak suka!" Elle pun berhenti tertawa, "kita pulang sekarang, Dad. Aku sudah lapar."
Axel mulai menjalankan mobilnya menuju pulang.
"Kenapa mengakui Daddy sebagai kekasih?" tanya Axel yang masih mengemudi.
"Biar tau rasa, bahwa dia tidak akan bisa memiliki Daddy. Dia tak mungkin berani merebut Daddy dariku, kecuali Daddy bermain di belakangku."
Axel tak lagi membalas ucapannya, yang ada nanti malah Elle marah karena terus membahas teman sekelasnya itu. Mereka pun sampai di rumah tepat pukul 7 malam. Elle langsung ke kamar untuk membersihkan diri.
Sedangkan Axel, ia pergi menuju ruang makan. Melihat apa Carla sudah menyiapkan makan malam untuknya.
"Semua sudah siap tepat waktu, aku kira Anda akan makan malam di luar," ucap Carla.
"Kamu tau aku 'kan? Aku bukan tipe lelaki yang melupakan sesuatu, siapkan lilin. Buat seperti makan malam romantis."
"Tuan, ini tema makan malam bersama seorang anak. Bukan bersama pacar, nona Elle nanti curiga."
"Aku sudah tidak peduli dia tau tentangku, yang penting urusanku membalaskan dendam lancar. Lakukan seperti apa aku perintahkan barusan, aku mau mandi dulu."
Carla benar-benar melakukan apa yang diperintahkan tuannya. Terserahlah, yang penting tuannya bahagia. Kasian juga tinggal di penjara membuatnya mungkin rindu dengan hal-hal seperti ini.
Beberapa menit kemudian, Elle menuju ruang makan. Ia sedikit terkejut dengan pemandangan di sana. Lalu melihat kedatangan Axel yang terlihat begitu tampan. Di sini, Elle menyadari sesuatu. Melihat wajah itu kenapa sama sekali tidak mirip dengannya.