Aku bukan gadis Nakal.
aku ga ngerti jalan fikiran orang orang, mereka sesuka hati menjudge orang lain tampa mereka tahu kenyataan ya.
kadang ada ya? di antara mereka ga sadar diri dan selalu merasa lebih baik dari orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jee Jee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
hari ini allea sudah di perbolehkan pulang. kondisi allea juga mulai membaik, begitu juga dengan hubungan nya dan Sagara.
"den, non!" panggil mbok atun kemudian berlari kecil kearah mereka.
"non lea kenapa? " tanya mbok atun khawatir
"gpp mbok" jawab allea tersenyum
"loh! aden kok ga bilang non allea dirawat di rumah sakit!? " tanya mbok atun
"setidak nya kan saya bisa ikut jagain non lea.. " imbuh nya lagi
"gpp mbok! saya ga mau ngerepotin mbok, lagian mbok sudah capek ngurus rumah" ucap Sagara
"oh iya mbok, kita ke dalam dulu ya! allea butuh istirahat" ucap Sagara lagi
"iya den!" jawab mbok atum ramah
"gua mau mandi dulu ya, udah gerah" ucap allea, selama tiga hari ini allea tak sempat mandi wajar saja badan nya terasa lengket semua
kekamar mandi saja Sagara yang antar, itu juga Sagara terpaksa tutup mata setiap membantu allea
"ayok" ucap Sagara yang berniat memapah allea ke kamar mandi
"ga! gua bisa sendiri! " tolak allea mentah-mentah
"cuma ngantar doang loh! gua ga mau lu kenapa napa! lu tuh aja masih lemah" ucap Sagara,
Yakali Sagara mau mandiin allea! tapi kalau allea mau sih ya ga apa apa juga kan? toh allea istri Sagara.
"gua bisa sendiri" tolak allea, kemudian berlalu meninggal Sagara
Badan allea terasa segar saat air mengguyur tubuh polos yang putih mulus itu. gadis itu menikmati setiap sentuhan sentuhan halus dari busa sabun yang wangi nya semerbak.
tiba tiba saja kepala allea mendadak pusing, karena kesalahan gadis itu terlalu lama berdiri menikmati air shower.
"aduh" lirih allea sembari memegang kepalanya yang terasa pusing
Gadis itu buru buru memakai handuk, kemudian mencari pakaian agar bisa cepat istirahat
"aduh, gua lupa lagi bawa baju ganti" ucap nya lirih, rasanya kepala allea semakin pusing,. kamar mandi mendadak seperti gempa, pantulan tubuh nyandi kaca kelihatan dua.
brakk.... Suara nyaring terdengar. peralatan mandi pun berserakan akibat tubuh allea yang tak sengaja menyenggol benda benda itu.
Sagara tiba tiba saja berlari memasuki ruangan itu, dengan perasaan panik yang mendominasi
"astaga lea" ucap Sagara ketika mendapati gadis itu terbaring dilantai dengan beberapa benda benda yang tergeletak disana
Sagara segera mengangkat tubuh allea membaringkan gadis itu di atas kasur. handuk nya yang terangkat setengah benar benar membuat Sagara salah fokus.
Sungguh saat ini iman Sagara sedang tergoda, rasa penasaran ingin melihat nya lebih. ingatan nya berputar mengingat kejadian beberapa hari lalu, saat Sagara tidak sengaja melihat allea waktu itu.
"astaghfirullah Sagara! sadar" batin nya
meski begitu Sagara tetap membuka handuk itu seutuh nya,.
eitt.. jangan salah paham dulu. Sagara hanya membantu allea mengganti pakaian nya, agar gadis itu istirahat dengan nyaman. tak bisa di pungkiri mengambil kesempatan dalam kesempitan itu sebuah keberuntungan.
Setelah semua nya selesai Sagara berniat pergi meninggalkan allea, setelah beberapa langkah laki laki itu berbalik dan tiba tiba saja mencium bibir allea. seakan terhipnotis dan Sagara akui ini gila.
tok tok tok.. terdengar ketukan pintu yang mengganggu
"astaga Sagara!! lu bener bener gila" umpat nya, kemudian membuka pintu.
"ada apa mbok? " tanya Sagara datar,
"ada teman aden di luar? " ucap mbok atun
"teman? " ucap Sagara bingung, selama ini tidak ada satu pun yang bertamu kerumah nya, kecuali lexya dan itu bukan teman nya.
"iya den, " jawab mbok atun, kemudian pergi meninggalkan Sagara dengan perasaan takut. melihat ekspresi Sagara saja saat ini tak enak di pandang, wajah tampan nya itu memerah tapi terlihat seperti tembok es yang datar dan dingin.
"aduhhh, apa saya menggangu den Sagara" batin mbok atun merasa tak enak, sejujur nya jika di tanya maka jawaban Sagara 'iya'
Sagara merasa terganggu dengan kedatangan manusia yang mengatakan teman nya itu. entah siapa makhluk itu, sejujur nya Sagara sama sekali tidak ingin orang lain mengunjungi rumah nya.
"eon? lu ga apa apa? " tanya bara ketika Sagara baru saja muncul kepermukaan
"gpp, " jawab nya singkat. kemudian menatap ke arah Ronald meminta penjelasan.
tiba tiba Ronald merasa canggung, takut takut di tuduh membuka rahasia
"ini ide nya anak anak!
lu ga bisa di hubungin, jadi kita kesini melihat keadaan lu" ucap Ronald
"iya eon!" ucap Gilang
"sumpah, susah banget hubungin lu! aktif sih tapi kaga di angkat" omel bara
"gua ada urusan ke Bandung, lupa bawa handphone" jawab Sagara berbohong
"pantes, " jawab bara
waktu terus berjalan cuaca juga tidak bagus, tiba tiba hujan deras begitu saja.. Sagara tampak gelisah, dan Ronald tau itu.
"lu ngantuk eon? " tanya Ronald
"hah? " sebagai tanggapan Sagara
"kalau gitu kita pulang aja yukk! gua juga udah mulai ngantuk" ajak Ronald ke arah teman teman nya yang lain
"lu kalau mau pulang sendiri sana! lu ga liat ujan deres!! " tolak bara
"iya, ga jelas banget de lu nald!" ucap farhan
"tapi.. "
"ga usah tapi tapi an de nald.. Leon aja santai lu aja yang rusuh dari kemarin!!" ucap Gilang
"kita nginap ya eon! ujan deres banget, kaya nya ga bakalan berhenti dah! " ucap bara
"mm.. ok" jawab Sagara. sungguh mau ga mau Sagara terpaksa, ujan memang deres tapi sial nya Sagara lupa semua kamar di bawa dikunci sama bokap nynya
satu satu kamar yang tersisa, berada di atas dan itu posisinya dekat dari kamar Sagara.
akhir nya mereka ke kamar tamu yang tak lain itu kamar daren. makanya tidak di kunci bokap Sagara.
"foto masa kecil lu ini? " tunjuk Bara ke arah dia bocah TK yang sedang memegang piala
"iya sama siapa nih? " tanya Sean
"itu foto gua sama daren, " jawab Sagara sekena nya.
mereka pun sibuk membahas masa kecil masing masing.
"btw eon, kamar mandi dimana? " tanya farhan yang sedari tadi menahan hajat nya
"di bagian paling ujung" ucap Sagara
maksud Sagara paling ujung sebelum kamar nya, farhan yang memang kebelet buru buru membuka pintu paling ujung.
"loh kok kamar mandi kaya kamar" gumamnya sembari menatap sekitar, sepersekian detik farhan sadar itu kamar Sagara.
betapa kaget nya farhan ketika memasuki kamar tersebut, Wajahnya pucat allea terlihat jelas di matanya. sungguh farhan menyesal memasuki karmar ini, awal nya farhan mengira Sagara mungkin saja menyuruh nya kekamar mandi yang ada di kamar nya itu.
"astaga allea! kenapa dia ada disini? " fikirnya. kemudian buru buru meninggalkan kamar itu. takut saja ketahuan sama Sagara bisa mampus dia
"pasti Ronald tau sesuatu" gumam nya pelan
akhirnya farhan memutus kan untuk membuka pintu sebelum nya dan bener itu toilet yang di maksud Sagara.
"lama banget lu han, ngeluarin baru? " tanya bara ketika farhan yang baru saja masuk
"modol" jawab farhan singkat
semenjak farhan masuk pemuda itu tampak diam dan tak banyak bicara, meski teman teman nya membahas kenalan mereka sewaktu kecil.
"tumben lu diem aja han! " ucap Ronald curiga
"ngantuk gua! mau tidur lu pada ngoceh mulu" jawab farhan kemudian berbaring di atas kasur yang lumayan besar itu.
"ya udah, kalian istirahat aja.. gua juga udah ngantuk" jawab Sagara kemudian pergi meninggalkan kamar itu
satu jam lebih berlalu, anak anak sudah tertidur tapi farhan tak bisa memejam kan mata sedikit pun! sungguh farhan masih merasa penasaran
"kaya nya gua harus buktiin sesuatu dah! " fikirnya
sebenarnya kenyataan ini tak bisa di percaya begitu saja. mungkin saja allea numpang tidur di kamar Sagara, ga mungkin juga Sagara tidur bareng allea! jika iya terus apa maksud Sagara yang diam saja ketika di dekati Rachel.
pikiran farhan berkecamuk, dari pada mati penasaran farhan memutus kan untukencari tahu.
dengan langkah pelan farhan mendekati kamar tadi, cek lek suara pintu terbuka pelan. dan bener saja farhan shok setempat
bisa bisa nya farhan menyaksikan Sagara tidur pulas memeluk allea.
"anjeng.. anggap gua mimpi, plis! wah ini kasus nya berat men" pikir farhan.
hujan mulai berhenti waktu subuh juga terlewati. allea terbangun mendapati lagi lagi Sagara memeluk nya, meski jantung nya berdebar tapi allea merasa sudah biasa.
seketika allea sadar, gadis itu tak memakai pakaian dalam. di balik baju piama yang digunakan nya terlihat begitu jelas.
"astaga" gumam allea pelan, kemudian melepas kan pelukan Sagara. allea beranjak mengambil handuk terlebih dahulu, lalu berniat turun kedapur mengambil minum.
"mau kemana? " tanya Sagara ketika sadar allea ingin keluar kamar. Sejujur nya Sagara Sudah terbangun dari subuh, Sagara hanya berpura pura tidur.
"hmm. mau minum, " jawab allea kaget ketika Sagara tiba tiba bangun, dan mendekat ke arah nya
"stt.. anak anak tidur disini" bisik Sagara
"maksudnya? " tanya allea pelan
"Ronald dan yang lain" Seketika allea menghindari pintu dengan pucat, kemudian duduk kembali di ranjang
"terus gimana dong? " bisik nya
"kok bisa? " imbu nya lagi
"panjang ceritanya, lebih baik lu mandi dulu dah,. ntar gua ambilin air kebawah" ucap Sagara kemudian di angguki allea