Ranjang Pengkhianatan (Balas Dendam)
Berada dalam penjara selama 15 tahun bukanlah waktu yang sebentar. Siksaan demi siksaan sudah dijalani oleh seorang pria bernama Axel Austin, seorang pria yang telah dikhianati oleh istri tercintanya. Berkhianat di depan mata bersama sahabatnya sendiri.
"Oh, ya ... Terus baby, lebih kencang!" Suara lantang itu terdengar sangat menggema.
Kaki seakan tak berpijak saat melihat sepasang manusia tengah menikmati sesi percintaan mereka. Hancur seketika perasaannya, rindu yang tertahan lenyap dengan emosi yang membucah. Axel tak lagi bisa menahan amarahnya saat melihat istrinya tengah ditiduri oleh sahabatnya sendiri.
"Brengs*k, bajing*n ...!!!!" Suara Axel meninggi menghentikan percintaan mereka.
Tangan Axel merekat kuat menahan amarah jika teringat akan masalalu 15 tahun silam. Pengkhianatan istrinya berakhir tragis. Awal ingin menghukum sahabatnya, memberikan bogeman mentah kepada lelaki itu. Tapi apa yang terjadi, semua di luar kendali. Sahabatnya itu memang sudah bersiap siaga, ia meraih benda yang bisa menghilangkan nyawa dalam sekejap.
DORRR ....
Platuk itu menembus tubuh istrinya. Sang istri berniat melindungi suaminya. Hanna, istri dari Axel Austin menghalanginya agar tidak terkena timah panas itu. Tubuh yang tengah telanjang itu terkapar dengan darah yang bersimbah.
Kejadian 15 tahun lalu itu tak luput dari ingatannya. Kecewa, sakit, benci menjadi satu. Pengkhiatan berakhir ditinggalkan untuk selama-lamanya. Hanna meninggal saat di perjalanan menuju rumah sakit. Dan tersangka kabur, sebelum pergi, dirinya memberikan benda mematikan itu di tangan Axel. Sehingga tuduhan itu tertuju padanya.
Sehingga, Axel mendekam selama 15 tahun di penjara. Dan hari ini, dirinya bebas. Itu pun bebas bersyarat, selama di penjara ia berprilaku baik dan akhirnya ia bisa keluar lewat tebusan sejumlah uang yang tentunya dengan nominal yang sangat mahal.
* * *
Hari ini, ia kembali ke rumahnya. Tak sabar ingin bertemu dengan sosok gadis yang kini berusia 16 tahun. Gadis yang dilahirkan oleh Hanna, gadis yang ia tinggalkan selama belasan tahun. Sosok itu kini menjelma dengan rupa yang sangat sempurna. Gadis cantik bermata biru dengan rambut berwarna cokelat bergelombang.
Tubuh yang berisi, bentuk tubuh yang sangat sempurna. Cantik yang diwariskan Hanna begitu dominan. Tak ada kemiripan dengannya. Axel menatap wajah cantik itu tak berkedip. Wajah gadis itu sangat menjelma seorang Hanna.
"Daddy ..." Gadis itu memeluknya.
"Kau sudah tumbuh besar, Elle," ucap Axel.
Grizelle, nama yang diberikannya 16 tahun lalu. Bayi mungil itu melengkapi hidupnya bersama Hanna. Sebelum akhirnya semuanya hancur karena sebuah pengkhiantan.
"Aku rindu, Daddy. Kenapa baru sekarang Daddy pulang?" Elle menatap wajah Axel. Ini pertama kalinya ia melihat wajah itu secara langsung. Gadis itu tidak tau akan keberadaan Axel selama ini, yang ia tau, sang daddy berada di luar negri karena urusan bisnis.
Selama ini, Grizelle hidup bersama pengasuhnya. Axel sengaja tidak memberitahukan akan keberadaannya. Ia tidak ingin anaknya tau soal kematian ibunya yang karena disebabkan berawal pengkhiatan.
"Daddy gerah, Daddy mau ke kamar dulu." Ucap Axel sembari berlalu dan tak mengedahkan kerinduan anaknya.
Elle menatap punggung itu yang kian menghilang.
"Daddy tidak merindukanku," lirihnya.
"Tuan lelah, biarkan saja istirahat dulu." Ucap pengasuhnya sembari merangkul Elle.
* * *
Mengguyur tubuh dengan air dingin mungkin bisa merilexkannya. Sedikit meredamkan emosinya, melihat Elle seakan melihat wajah Hanna. Penghkiantan itu terlintas di benaknya.
...****************...
Mampir di sini juga yuk, ceritanya cukup
menarik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Bunda
ijin baca Thor 🙏🏻
2024-09-13
0
Rayis Vicka
ok, mampir
2024-05-09
1
Mama Muda
mampir
2024-02-29
0