NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Duda Tampan

Terpaksa Menikahi Duda Tampan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Ibu Pengganti
Popularitas:31.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Nadziroh

Lintang Anastasya, gadis yang bekerja sebagai karyawan itu terpaksa menikah dengan Yudha Anggara atas desakan anak Yudha yang bernama Lion Anggara.

Yudha yang berstatus duda sangat mencintai Lintang yang mengurus anaknya dengan baik dan mau menjadi istrinya. Meskipun gadis itu terus mengutarakan kebenciannya pada sang suami, tak menyurutkan cinta Yudha yang sangat besar.

Kenapa Lintang sangat membenci Yudha?
Ada apa di masa lalu mereka?
Apakah Yudha mampu meluluhkan hati Lintang yang sekeras batu dengan cinta tulus yang ia miliki?

Simak selengkapnya hanya di sini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Disuapi tante cantik

Dalam hitungan jam, Yudha sudah mendapatkan bukti keburukan Natalie, dari foto yang dikirim orang suruhan nya itu nampak Natalie sedang mabuk di sebuah klub malam. Kepercayaan yang diberikan Yudha ternyata di salah artikan dengan perbuatan yang tak pantas bagi seorang ibu. 

Ternyata kamu tak sebaik yang aku kira. 

Yudha menggenggam ponsel yang ada di tangannya. Kini ia sudah sudah memiliki kekuatan untuk percaya diri, kesempatan mendapatkan Lion lebih besar. Kemenangan ada di depan mata membuatnya antusias untuk melangkah. 

Yudha menghubungi orang suruhannya untuk menjalankan perintah selanjutnya. Mengucapkan apa yang harus dilakukan setelah itu. Sebab, ia tak mau sedikitpun memberi celah pada Natalie untuk memenangkan hak asuh Lion. 

Andreas masuk membawa laporan di tangannya. Diikuti pelayan yang membawa makanan untuk Lion dan Yudha. 

"Letakkan saja di situ!" titah Yudha menunjuk meja yang ada di samping Lion bermain. 

Pelayan itu keluar setelah menyiapkan piring dan lainnya. Yudha memeriksa laporan yang dibawa Andreas secara teliti. Dalam urusan asmara ia boleh lengah dan kecolongan. Namun tidak dalam pekerjaan, tetap kompeten meskipun pikirannya kacau. 

"Aku sudah mendapatkan bukti untuk memenangkan Lion." Kata Yudha penuh percaya diri. Membuka foto dan menunjukkan pada Andreas. Menatap punggung Lion yang sibuk dengan mainannya. Bersiap menjadi ibu dan juga ayah bagi bocah itu. 

"Saya akan segera urus semuanya. Semoga berjalan seperti yang bapak harapkan," jawab Andreas yang sebenarnya pun sudah mengumpulkan bukti perselingkuhan Natalie. 

Andreas beranjak menghampiri Lion. Ikut duduk dan mengambil mainan robot. 

"Mau disuapi, Om," tawar Andreas basa-basi. Ia tahu, Lion tidak mungkin mau dengannya. 

Lion menggeleng tanpa suara. Membalikkan tubuh mungilnya. Menatap sang ayah yang melipat kemeja putihnya. 

"Mau makan sama tante cantik," pinta Lion manja. Memasang wajah memelas yang ia yakini akan berhasil mengelabui papanya. 

Hehehe ada mak comblang. Belum juga duda, anaknya sudah minta emak baru. 

Andreas mengelus tengkuk lehernya. Lion benar-benar membuat Yudha mati kutu. Pria yang selama ini tidak pernah berinteraksi dengan karyawannya kini harus ia lakukan demi putranya. 

"Boleh ya, Pa?" 

Permintaan yang sederhana namun sulit untuk dipenuhi oleh Yudha. Pernikahannya dengan Natalie memberikannya banyak pelajaran yang berharga termasuk memilih pasangan hidup dan orang yang dekat dengan Lion. 

"Kasihan Lion, Pak," sambung Andreas menahan tawa. 

"Baiklah, tapi Lion janji tidak boleh rewel."

Lion melompat kegirangan. Andreas menghubungi pak Setiawan dan mengatakan seperti perintah Yudha. 

Lantai sepuluh

Pak Setiawan keluar dari ruangannya. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Lintang pun nampak santai di luar ruangan. 

"Lintang," panggil pak Setiawan dengan lantang. 

Berjalan pelan menghampiri sang bos. Membungkuk ramah sebagai sapaan hormat. 

"Pak Yudha menyuruhmu datang ke ruangannya. Beliau ada di lantai lima belas," ucap Pak Setiawan. 

Meskipun hatinya menolak, Lintang tetap mengangguk. Suaranya tertahan di ujung tenggorokan membuat Lintang membisu. 

Mau apa lagi dia, apa belum puas membuat ibuku gila, gerutu Lintang dalam hati. 

Gita menghampiri Lintang yang masih mematung di tempat. 

"Ada apa?" tanya Gita, menatap punggung pak Setiawan berlalu. 

"Pak Yudha menyuruhku ke ruangannya," ucap Lintang dengan nada datar. 

Berbeda dengan Lintang yang nampak malas, Gita terkejut bukan main. 

"Sejak kapan dia mengenalmu?" tanya Gita berbisik, takut karyawan lain ikut kepo dengan perintah yang menurutnya sangat langka itu. 

"Sejak Lion mengenalku, karena Pak Yudha adalah papanya Lion." Lintang menjelaskan sembari menekan tombol lift. 

Rasa kecewa menyelimuti hati Gita saat mengetahui status Yudha yang ternyata sudah menikah. 

Setelah keluar dari lift, mata Lintang langsung menatap ke arah pintu yang bertuliskan nama Yudha beserta pangkatnya. 

Kakinya terus melangkah melewati beberapa karyawan yang melintas, tak ada yang menyapanya. Mereka sibuk bercakap dengan rekan kerja lainnya.

"Hai, mau apa kamu ke sini?" pekik wanita cantik menghampiri Lintang yang hampir mengetuk pintu ruangan Yudha. Wajahnya ketus, menatap penampilan Lintang dari atas hingga bawah dengan tatapan aneh. 

"Pak Yudha tidak menerima tamu sembarangan, termasuk karyawan biasa seperti kamu," imbuhnya. 

"Tapi dia sendiri yang memanggilku, apa salah seorang bos bertemu dengan karyawannya. Tanpa orang bawahan atasan pun tidak akan menjadi apa-apa," ucap Lintang dengan berani. Hatinya yang dibalut rasa benci membuatnya tidak takut apapun. 

"Dasar nggak tahu diri." 

Pintu terbuka lebar membuat kedua wanita itu menoleh. 

"Hilya, biarkan dia masuk," ucap Yudha dengan suara berat. 

Apa, Pak Yudha membiarkan wanita ini masuk, jangan-jangan dia sudah merayunya. 

"Silakan!" Yudha memberi jalan pada Lintang untuk ke ruangannya. 

"Tante cantik," seru Lion dari arah sofa.

Lintang tersenyum tipis. 

Ruangan yang sangat mewah. Semua barang yang ada di ruangan itu terlihat mahal. Banyak pajangan yang menggantung di dinding memanjakan mata. Di bagian pojok ada lemari kaca yang di dalamnya terdapat banyak piala dan juga penghargaan lainnya. 

Lintang duduk disamping Lion. Menatap makanan yang ada di meja. 

Yudha pun masuk, kemudian duduk di kursi kerjanya. Masih sama, raut wajah Lintang nampak cuek dan tak memberi hormat pada nya. 

"Lion maunya makan sama kamu," ucap Yudha ke inti. 

"Tapi pekerjaan saya belum selesai, Pak," ucap Lintang tanpa menoleh. Kedua tangannya saling meremas seraya  memunggungi Yudha. 

Kebencian macam apa yang ia terapkan. Wajah Lion mengalahkan segalanya hingga Lintang sedikit terhuyung. Sisi lembutnya pun kembali lagi.

"Tidak apa-apa, nanti biar pak Setiawan yang mengurus semuanya."

Memangnya istrinya kemana, kenapa harus memintaku, bukankah dia orang kaya, kenapa nggak bawa baby sitter. 

Tanpa berpikir panjang, Lintang langsung mengambilkan makanan yang diinginkan Lion. 

Hampir sepuluh menit, telinga Yudha dihiasi dengan canda tawa dari Lion dan Lintang, berbeda dengan Natalie yang selalu menyerahkan urusan Putranya pada pengasuh, Lintang sangat sabar saat menyuapi sang buah hati. Menceritakan dongeng yang ia sendiri tak pernah mendengarnya. 

"Tante cantik, mau nggak tidur denganku?" 

Yudha yang baru saja menyeruput kopi tersedak dan batuk, sedangkan Lintang membulatkan matanya. Tak menyangka, permintaan Lion justru menjeratnya dalam sebuah masalah baru. 

Aku harus menjawab apa. 

Dada Lintang bergemuruh hebat, jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya. Kali ini rasa benci nya pada Yudha lenyap, kelucuan Lion mencabut akar kebencian yang ia tanam dalam-dalam. 

"Kan ada mamanya Lion, lagipula tante harus menemani ibunya tante di rumah." 

Hanya itu alasan yang tepat untuk menolak permintaan Lion. 

Lion memanyunkan bibir. Menepis sendok yang ada di tangan Lintang lalu melipat kedua tangannya, alih-alih marah pada Lintang. 

"Tante cantik nggak sayang sama Lion?"

Huaaaa huaaaa

Menangis lebay, padahal sedikit pun tak ada airmata yang menetes di pipi gembul nya.

Kenapa dia nggak mau bantuin aku, menyebalkan. 

Pertemuan kedua membuat Yudha masih merasa canggung. Ingin membantu, takut Lintang tak terima, akhirnya ia diam. 

Begitu juga dengan Lintang yang merasa terpojok, ingin meminta bantuan Yudha, namun gengsi dan akhirnya ia mengangguk setuju, entah yang terpenting bisa membuat Lion diam. 

1
Lina Julia
wah lintang punya utang to😄
Lina Julia
lintang oh lintang
Lina Julia
Luar biasa
Dwi Kurniasari
lanjut
Afif Mujahidin
Luar biasa
Sophia Aya
mampir Thor
M. Namikaze
meranalaaaaah... aku merana....
M. Namikaze
teriak aja reader juga pada tahu
M. Namikaze
tahu lantai 10, kan kemarin ikut nyari
🌹🪴eiv🪴🌹
astoge, apa ini
🤡 lawak kali kau thor
🌹🪴eiv🪴🌹
aku tidak pernah
🌹🪴eiv🪴🌹
sialan si Yudha, sudah kena pelet cinta mama e lion (kok lali aku karo jenenge) 😜
🌹🪴eiv🪴🌹
wah,,ada prahara di balik nama Anggara
Dinda Putri
Luar biasa
Mita Karolina
Tak kiro bilang gini “kamu siapa?”
Bunda Aish
🤦 astaga......
Bunda Aish
gila' si Claire ini,laki orang disembunyikan, segitu terobsesi nya sampai tega begitu😡
Hayati
sampai pembaca pun ikut nangis 🤭🤭🤭
Bunda Aish
ceroboh 🤦
Bunda Aish
capek lho Lin kayak gitu terus, mending jujur deh, kalau memang sahabat sejati gak mungkin mereka nuduh kamu yg bukan-bukan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!