Ini menceritakan seorang gadis bernama Dita yang jatuh cinta kepada seorang pria sejak masih disekolah dasar. Ketika mereka sudah dewasa mereka bertemu kembali. Dita selalu yakin bahwa Abian adalah lelakinya. Namun Abian tidak menyukai gadis yang manja seperti Dita. Abian mempunyai sangat mencintai kekasihnya Mira. Berbagai cara dilakukan oleh Dita untuk bisa mendapatkan cinta lelakinya. Namun Abian semakin tidak menyukai Dita. Bahkan Abian terang - terangan mengakui bahwa ia mencintai Mira. Apakah Dita bisa mendapatkan cinta Abian? Apakah Abian memang lelakinya Dita? Apakah Abian adalah pria yang ditaksir Dita sejak kecil?
Yuk baca dalam novel Dia lelakiku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna Sikumbang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11
Setelah selesai pemakamannya pak Rama, Dita mendapat telepon dari pihak rumah sakit. Pihak rumah sakit mengabarkan bahwa mamanya Dita sudah meninggal dunia. Dita tidak berhenti menangis. Tubuhnya terasa lemah sekali ketika mendengar berita duka kedua kali dengan jarak waktu berdekatan. Abian membawa Dita kepelukannya dengan tujuan memberikan sedikit ketenangan. Ia setia berada di samping Dita. Mereka berdua bergegas kerumah sakit untuk segera mengurus mayat mamanya Dita. Dita duduk lemas disebelahnya Abian ketika di mobil. Teman - teman Dita tidak ikut kerumah sakit karena diminta Dita menunggu dirumahnya. Setelah sampai dirumah sakit, Dita kembali menangis histeris. Dia memeluk mamanya untuk terakhir kalinya. Tangisan Dita sungguh menusuk hati bagi orang yang mendengarkannya. Terlahir menjadi anak tunggal dan manja membuat dirinya lemah tidak berarti saat ini.
" Ma, mama dan papa pergi, Dita nggak punya siapa-siapa lagi, Dita harus gimana ma, Dita nggak kuat ma, Dita mana bisa hidup sendiri ma, ma dengar Dita, ayo bangun ma." ucap Dita menangis pilu.
" Katanya mama dan papa sayang Dita, tapi Dita kenapa ditinggal sendiri ma, kenapa mama nggak ajak Dita sekalian ma, ayo bangun ma, hik hik hik." tangis Dita makin menjadi-jadi.
" Ayo bangun ma, mama nggak mau liat Dita menikah nanti." Dita mencoba menggoyang tangan mamanya.
Abian lansung memeluk istrinya yang semakin histeris. Ia berharap dengan pelukannya bisa memberikan ketenangan buat istrinya.
" huhsss, yang sabar, istighfar." bisiknya ketelinga Dita.
Dita memeluk Abian dan menyandarkan kepala ya ke dada Abian.
" Mama dan papa sudah pergi bang." ucapannya tersedu-sedu.
" Masih ada Abang." ucap Abian menenangkan istrinya.
" Semua sudah takdir Allah, kita harus mengikhlaskan" ucap pria itu lagi. Dita masih menangis di dadanya Abian. Abianpun mengusap punggung Dita dengan lembut. Ia juga ikut sakit ketika melihat Dita menangis seperti ini. Anak manja yang selalu ia benci karena mengganggunya sekarang sudah menjadi istrinya.
" Kamu nggak sendiri, ada Abang disini, Abang janji akan jaga kamu." Janji Abian membuat Dita agak merasa lebih tenang. Dita sudah tidak punya keluarga dekat. Yang ia punya hanya keluarga jauh.
...***************...
Rumah Dita mulai sepi karena satu persatu pelayat sudah pulang kerumah masing-masing. Kini tinggal ia dan Abian serta para pembantunya. Dita merasakan tubuhnya remuk karena banyak mengeluarkan banyak air mata. Ia ingin mengistirahatkan tubuhnya agar tubuhnya fit kembali. Abian yang melihat Dita berjalan kekamarnya segera mengikutinya. Ketika Dita mau menutup pintu kamarnya, Abian mencoba menahan pintunya. Dita terkejut karena Abian sudah berada dipintu kamarnya.
" Mau kemana?" tanya Dita penasaran.
" Ya tidurlah." jawab Abian.
" Ngapain tidur di kamarku?" tanya Dita lagi.
" Kamu lupa jika aku ini suamimu, dah yok tidur." ucap Abian sambil menarik tangan Dita menuju ranjang.
Dita hanya diam dan menurut karena ia capek untuk berdebat. Abian berbaring disebelah Dita dan lansung memeluk Dita.
" Yok tidur, ini udah malam." bisik Abian ditelinga Dita.
" kenapa nggak tidur ditempat lain?" tanya Dita lembut.
" Aku ingin disampingmu selalu, agar saat kamu bangun besok tidak shock, aku akan menjagamu layaknya suami." ucapnya lembut.
Dita lansung mencari tempat nyaman yaitu dadanya Abian. Ia mencari kenyamanannya Disana. Lalu tidak lama kemudian ia tertidur. Abian memperhatikan wajah Dita dengan seksama.
" cantik sih tapi sayang dia manja." ucap Abian pelan.
Abian memainkan tangannya ke wajah Dita. Lalu kembali memeluknya dengan senyaman mungkin. Ia merasa nyaman ketika memeluk gadis ini. Ia juga mencium aroma vanilla ditubuh gadis itu. Tubuh Dita sudah seperti candunya hari ini. Lalu ia tertidur nyenyak disebelah Dita.
...****************...
Seminggu setelah kepergian pak Rama dan istrinya, Dita lebih banyak melamun. Dita juga sering menangis ketika duduk sendirian. Badannya nampak mulai kurus. Dita sudah tidak pernah mempedulikan pola makannya. Abian selalu setia menemani Dita seminggu ini . Abian tau bahwa gadis ini butuh seorang teman untuk berbagi. Abian selalu mencoba menghiburnya dengan berbagai cara. Namun Dita belum sepenuhnya terhibur. Seminggu ini Abian mengerjakan pekerjaan dirumah. Iapun pulang hanya mengambil baju - bajunya. Dita benar - benar terpukul dengan kepergian kedua orangtuanya.
Abian melihat Dita duduk dijendela kamarnya sambil melamun. Pandangannya kosong entah kemana. Abian mendekati Dita dengan berdiri disampingnya.
" Hei kenapa melamun lagi?" tanya Abian dengan lembut.
Dita hanya menatap Abian tanpa menjawab. Abian tersenyum lalu bertanya lagi.
" Mikirin apa lagi?"ucapnya sambil memeluk Dita.
" Nggak ada apa-apa, makasih ya."ucap Dita memandang Abian dengan senyum.
" Sama - sama, jalan yok?" ajak Abian.
" Kemana?" tanya Dita dengan manja.
" Maunya kemana?" tanya Abian lagi.
" Ah ditanya malah tanya balik." ucap Dita memonyongkan bibirnya.
" Nanti monyong - monyongin bibir trus Abang cium lo." ucap Abian gemes sambil mendekati wajahnya ke wajah Dita.
" Maunya." Dita memeletkan lidahnya kearah Abian.
" Benaran dicium nanti ya." Kata Abian tertawa sambil mengeratkan pelukannya.
" ih geli bang, jangan peluk - peluk ah." Dita yang merasa geli tertawa cekikikan.
" Senyum dulu baru lepas." kata Abian. Ditapun tersenyum dengan manis.
" Nah gitu dong, besok low masih manyun dan sedih - sedih Abang tinggal cium aja." ucap Abian sambil tersenyum.
" Itu mah enak di Abang Abi aja." protes Dita.
" Biarin, jadi mau jalan kemana? atau mau cari makan keluar?" tanya Abian.
" Boleh, terserah Abang mau ajak Dita kemana." jawab Dita.
" Yakin terserah?" tanya Abian semakin lembut.
Dita pun mengangguk.
" Ya udah, siap - siap sana, nanti kita keliling aja sambil cari makan." Abianpun melepaskan pelukannya.
Dita masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri. Abian yang tadi tersenyum kembali murung. Pandangannya menerawang jauh keluar sana. Ia merasakan kenyamanan selama bersama Dita seminggu ini. Biasanya Abian yang tidak suka dengan gadis manja tapi entah mengapa ia tidak bisa meninggalkannya sendirian. Lamunannya terhenti karena Hpnya berbunyi. Nama yang tertera di Hp adalah Mira. Dengan ragu, Abianpun mengangkat telponnya.
" Halo, assalamualaikum." sapa Abian.
" Waalaikumsalam, kemana aja, kok nggak pernah nampak dan ada kabar?" tanya Mira.
" Lagi sibuk, ada apa?" tanya Abian yang dengan nada malas.
" Kenapa? sesibuk itukah? kok nadanya kaya terganggu." kata Mira.
" Bukan begitu, tapi memang lagi sibuk aja." kata Abian menjelaskan.
" Baiklah, kapan kita jalan?" tanya Mira.
" Gimana ya mir, seminggu ini kayaknya sibuk banget." Abian menjelaskan lagi.
" Sesibuk itukah sampai tidak ada waktu." kata Mira kecewa.
" Besok aja gimana, tapi makan siang aja gitu." tawar Abian.
" Ok, nanti aku kirimkan tempatnya." ucap Mira.
" Baik, bye bye." ucap Abian dengan cepat
mematikan telponnya kerena melihat Dita sudah keluar dari kamar mandi.
Dita merasa aneh melihat Abian ketika ia keluar kamar mandi. Abian seperti maling yang ketangkap basah. Ia krasak krusuk tidak jelas.
" Ada apa? tanya Dita dengan lembut.
" nggak ada apa-apa." jawab Abian berusaha untuk tenang.
" tapi kenapa gelagapan kayak gitu sih." kata Dita lagi.
" Mungkin mata ini pangling liat bidadari cantik ada dikamar ini." jawab Abian sambil tersenyum.
" Gombal." ejek Dita.
" Tapi senang kan?" tanya Abian sambil berjalan kearah Dita.
Setelah posisinya dekat dia langsung memeluknya dari belakang.
" Kenapa sih meluk - meluk melulu, sesak ih." kata Dita protes sambil berusaha melepaskan pelukannya.
" Biarkan aja sebentar." kata Abian dengan nada pelan.
Dita hanya diam mendengar ucapan Abian. Ia membiarkan Abian memeluknya dari belakang. Ia juga tau Abian mencium kepalanya.
" biarkanlah ini sebentar sampai kami sudah siap berpisah." kata Dita dalam hatinya.
meluncur mengejar cintamu😉