NovelToon NovelToon
Pacarku Simpanan Ayahku

Pacarku Simpanan Ayahku

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / CEO / Identitas Tersembunyi / Kaya Raya / Angst / Sugar daddy
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: patrickgansuwu

Harry sama sekali tak menyangka, bahwa pacarnya yang selama ini sangat ia sayangi, ternyata justru menjalin hubungan dengan ayah kandungnya sendiri di belakangnya! Dan parahnya lagi, pacarnya itu adalah simpanan ayahnya sekaligus selingkuhan ibunya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon patrickgansuwu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Mungkin ada celah?

Di kantornya yang megah, Harry duduk di belakang meja kerjanya, memeriksa laporan yang baru saja diberikan oleh timnya. Saat ponselnya bergetar, ia melirik layar dan tersenyum lebar saat melihat pesan dari Raline.

Ia membuka pesan itu dan membacanya dengan penuh kasih sayang, tak menyadari bahwa di saat yang sama, kekasihnya baru saja selesai bersama pria lain. Tanpa ragu, Harry mengetik balasan penuh romantis, mengatakan betapa ia merindukan Raline dan tidak sabar untuk bertemu lagi dengannya.

Setelah mengirim pesan itu, ia meletakkan ponselnya dan kembali fokus pada pekerjaannya. Tangannya bergerak cepat mengetik di laptop, memeriksa proposal kerja sama yang harus ia tinjau sebelum pertemuan sore nanti. Harry adalah pria yang sangat berdedikasi pada pekerjaannya, dan meskipun ia sedang jatuh cinta, ia tetap memprioritaskan tanggung jawabnya sebagai CEO.

Namun, ketukan pintu tiba-tiba mengalihkan perhatiannya. Dengan suara tegas, ia mempersilakan orang di luar untuk masuk. Pintu terbuka perlahan, dan seorang wanita muda melangkah masuk dengan anggun. Itu adalah Sandrina—sekretaris pribadinya yang masih muda, cantik, namun terlihat lugu dengan kacamata yang selalu bertengger di hidungnya.

"Maaf mengganggu, Pak Harry," ujar Sandrina dengan nada sopan. "Saya membawakan dokumen yang harus Anda tanda tangani hari ini."

Harry mengangguk, menyandarkan punggungnya di kursi sambil mengamati wanita itu. Sandrina selalu tampil profesional, dengan pakaian kantor yang rapi dan gaya bicara yang tenang. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa ada sesuatu dalam dirinya yang menarik perhatian banyak pria di kantor, termasuk Harry. Meski begitu, ia tetap menjaga profesionalismenya dan tidak pernah mencoba melewati batas.

"Letakkan saja di meja, Sandrina! Aku akan melihatnya sebentar lagi," kata Harry.

Sandrina mengangguk, berjalan mendekati meja Harry, lalu meletakkan dokumen yang dibawanya. Namun, ketika ia hendak berbalik untuk pergi, tiba-tiba matanya menangkap layar ponsel Harry yang masih menyala, menampilkan balasan manis dari Raline. Ekspresi wajahnya sedikit berubah, namun ia segera menyembunyikannya sebelum Harry menyadari.

"Ada yang ingin kamu sampaikan lagi?" tanya Harry, menyadari keraguan di wajah sekretarisnya.

Sandrina menggeleng dengan cepat. "Tidak, Pak. Saya akan kembali ke meja saya. Jika Anda butuh sesuatu, saya ada di luar."

Harry hanya mengangguk, tidak terlalu memikirkan reaksi Sandrina barusan. Ia kembali mengambil ponselnya, membaca ulang pesan dari Raline, dan tersenyum kecil. Ia benar-benar mencintai gadis itu, dan tidak pernah berpikir untuk berpaling dari dirinya. Namun, tanpa ia sadari, ada seseorang yang diam-diam memperhatikannya—dan menyimpan perasaan yang tidak seharusnya ada.

÷÷÷

Harry keluar dari ruangannya dengan penuh semangat, ingin memastikan kinerja para karyawannya tetap optimal. Sebagai seorang CEO muda dari perusahaan transportasi yang sedang berkembang pesat, ia tidak ingin ada kendala dalam operasional bisnisnya. Ia berjalan melewati deretan meja kerja para staf yang tampak sibuk, sesekali menyapa mereka dengan senyum ramah.

Sandrina, sekretarisnya yang setia, memperhatikannya dari kejauhan. Begitu melihat bosnya keluar, ia segera mendekat dengan langkah cepat. "Pak Harry, apakah Anda ingin saya membantu sesuatu?" tanyanya dengan nada penuh perhatian.

Harry menoleh dan mengangguk. "Aku ingin berkeliling sebentar, memastikan semuanya berjalan lancar. Kamu bisa ikut jika mau."

Sandrina mengangguk semangat. "Tentu, Pak!" Ia berjalan di samping Harry saat mereka mulai berkeliling kantor. Harry menyempatkan diri untuk menanyakan perkembangan proyek terbaru kepada beberapa timnya, memastikan bahwa setiap unit bekerja sesuai rencana.

Namun, saat mereka melewati area tangga menuju ruangan operasional, tiba-tiba Sandrina tersandung karpet kecil yang terlipat di lantai. Ia hampir jatuh ke depan, tapi dengan refleks yang cepat, Harry segera menangkap tubuhnya. Seketika, tubuh Sandrina berada dalam pelukan Harry, wajah mereka hanya berjarak beberapa sentimeter.

Jantung Sandrina berdebar kencang saat ia menatap mata tajam bosnya. Wajahnya memerah, sementara Harry menatapnya dengan ekspresi campuran antara terkejut dan khawatir. "Kamu baik-baik saja?" tanyanya dengan suara rendah.

Sandrina menelan ludah, lalu buru-buru mengangguk. "I-Iya, Pak... Maaf, saya ceroboh."

Harry menghela napas, lalu membantu Sandrina berdiri tegak kembali sebelum melepas genggamannya. "Hati-hati lain kali, Sandrina. Kamu tidak mau mengalami cedera hanya karena kurang fokus, kan?"

Sandrina tersenyum malu. "Terima kasih, Pak. Saya akan lebih berhati-hati."

Harry hanya tersenyum kecil sebelum melanjutkan perjalanannya. Namun, Sandrina masih merasakan kehangatan tangan pria itu di tubuhnya, dan entah kenapa, ada perasaan aneh yang menggelitik di hatinya.

÷÷÷

Harry melangkah dengan penuh percaya diri di antara jajaran meja dan komputer yang tertata rapi di kantornya. Para karyawan yang melihatnya langsung memperbaiki postur mereka, beberapa buru-buru merapikan dokumen, sementara yang lain hanya menunduk hormat saat pria itu lewat. Sandrina, sekretaris pribadinya, tetap berjalan di sampingnya dengan langkah cepat, mencatat beberapa poin penting yang disampaikan Harry mengenai laporan terbaru dari tim pemasaran.

Saat sedang berbicara dengan Sandrina, tiba-tiba langkahnya terhenti ketika seorang wanita dengan pakaian formal namun ketat berdiri di hadapannya. Itu Malinda, manager di perusahaan transportasinya. Wanita berusia 25 tahun itu tersenyum menggoda, memperlihatkan gigi putihnya yang rapi.

"Selamat siang, Tuan Harry!" sapanya dengan suara lembut dan sedikit menggoda. Ia membungkuk sedikit sebagai tanda hormat, tetapi jelas dari ekspresi wajahnya bahwa ia menyimpan ketertarikan lebih dari sekadar hubungan profesional.

Harry membalas sapaan itu dengan anggukan singkat. "Siang, Malinda. Ada sesuatu yang ingin Anda laporkan?" tanyanya, suaranya tetap tenang dan profesional.

Malinda menggeleng pelan, tetapi senyumnya tetap mengembang. "Tidak ada yang terlalu penting, hanya saja saya ingin mengingatkan bahwa laporan proyek ekspansi transportasi ke luar kota sudah saya kirim ke email Anda. Saya harap saya bisa berdiskusi lebih lanjut dengan Anda... secara pribadi." Ia menekankan kata terakhir, membuat Sandrina sedikit melirik dengan ekspresi tak terbaca.

Harry menanggapi itu dengan anggukan kecil. "Baik, saya akan mengecek laporan Anda nanti. Kalau tidak ada hal lain, saya harus melanjutkan inspeksi," ujarnya, lalu tanpa menunggu jawaban dari Malinda, ia kembali melangkah.

Sandrina tetap berjalan di sampingnya, sesekali mencatat sesuatu di tabletnya. Namun, matanya sempat menangkap kilasan ekspresi Malinda yang sedikit kecewa sebelum wanita itu kembali ke ruangannya.

"Anda benar-benar tidak tertarik pada Bu Malinda ya, Pak?" Sandrina bertanya pelan, ingin tahu.

Harry menghela napas. "Aku tak pernah mencampuradukkan pekerjaan dengan urusan pribadi. Lagipula, aku sudah punya seseorang yang kucintai," katanya dengan yakin.

Sandrina hanya mengangguk. "Bagus kalau begitu. Saya juga berpikir bahwa menjaga profesionalitas adalah hal yang paling penting dalam lingkungan kerja."

Harry menatap sekretarisnya sekilas. "Benar. Itu sebabnya aku menghargai kerja kerasmu, Sandrina."

Wajah Sandrina merona sedikit, tetapi ia buru-buru menunduk, berusaha menutupi ekspresinya. Mereka kemudian melanjutkan pemeriksaan di lantai berikutnya, memastikan semua operasional berjalan dengan baik.

Namun, jauh di dalam hati, Sandrina merasakan sesuatu yang aneh. Entah mengapa, ia mulai memperhatikan pria itu lebih dari sekedar bosnya. Tapi ia tahu, tak mungkin ia bisa bersaing dengan gadis cantik yang saat ini mengisi hati Harry. Atau... mungkin ada celah untuknya di sana?

1
uswatun hasanah
tumben update nya cuma 1 bab aja Thor... lanjut dong 😀
pat_pat: hhe author lg sibuk😁
total 1 replies
mbok Darmi
baguslah harry ternyata calvin asalnya kere pantes aja mudah sekali selingkuh, biarkan permainan mulai dari yg kecil dulu bertahan berapa lama mereka bisa tahan malu setelah cukup ramai baru gong nya video syur mereka, sebelum itu tolong harry selamatkan dulu ibumu tau sendiri calvin itu mulut nya lemes pasti akan memutar balikkan fakta dan membuat ibumu bisa percaya dan membenci mu
Riskiya ahmad
lajut thor beri pelajaran pada bapa durjana sm selingkuhan nya
Ais
owh ternyata calvin ini mokondo tho ngak nyangka dan ngak tau diri banget si calvin ini sdhlah hidupnya dibiayai dan dibesarkan sm istrinya eh ngak terimakasih dan ngak membalas dgn memperlakukan istrinya dgn baik serta belajar mencintainya dgn tulus malah main gila sm mahasiswinya dikampus dan parahnya lagi raline ngak tau klo atm berjalannya hmylah seorang mokondo bodohnya raline ini mmg dasar perempuan gatal minta digaruk smp hancur sijalang ini🙈🙈🙈
mbok Darmi
belum setimpal balasan untuk raline dan calvin segera bicarakan dgn ibumu harry minta ibumu legowo untuk berpisah dgn suami lucknut nya percuma dipertahankan jelas2 biadab tunangan anak sendiri diembat apa khabar gadis diluaran sana
uswatun hasanah
Thor bikin hidup Raline dan Calvin menderita dan kasih karma buat mereka biar hancur sekalian
Ais
dasar jalang ngak tau malu mau anaknya eh bapaknya juga diembat
Kaifa Banova
perlu dikasih pelajaran si raline
mbok Darmi
bongkar harry kasihan banget ibumu dijadikan pajangan dirumah hanya kayak pembantu suruh ngurus rumah tangga giliran diluar ada ulet bulu gatel yg dipelihara ayahmu biar ancur bersama maka nya bongkar perselingkuhan tersebut
Ais
bagus harry du pecundang busuk ini hrs kamu hancurkan smp ngak bersisa sekalian balaskan rasa sakit hati ibu kamu yg ngak tau apa”soal kelakuan bejad suaminya bersama perempuan jalang raline ini
uswatun hasanah
kutunggu gebrakan darimu Harry🤔
uswatun hasanah
semangat Harry 💪
uswatun hasanah
kapan terbongkarnya gregetan banget ihh
Wiwin Sandy Chin
ngk tau aja si Herry ceweknya jalannya si bapaknya,miris kali Herry calap celop d lobang yg sama dgn bapak sendiri.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!