Kisah seorang gadis desa yang merantau ke ibukota, dikhianati oleh sang tunangan yang selingkuh dengan sahabatnya sendiri.
Nasib tragis kembali menimpa, dia di pecat dari perusahaan tempatnya bekerja dengan tidak hormat.
Hingga takdir kemudian mempertemukannya dengan seorang pengusaha muda yang juga memiliki masa lalu kelam, melalui putra kecil pengusaha tersebut yang sangat menyayangi Nabila.
Akankah kebahagiaan berpihak pada Nabila?
Yuk, ikuti perjalanan cinta Nabila dan sang pengusaha, yang mengharukan, romantis, sekaligus kocak 🥰
____
Dalam tahap revisi PUEBI ☺🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Daddy Kevin
Pria berwajah tampan itu langsung mengangkat tubuh kecil Kevin dan membawanya kedalam pelukannya yang hangat, dia terus menciumi bocah kecil itu dengan gemasnya.
"Dad,,, itu tante mommy," teriak Kevin yang masih berada dalam pelukan pria itu sambil menunjuk kearah Nabila, pria yang dipanggil daddy oleh Kevin itupun melihat kearah yang ditunjuk oleh putra kecilnya.
"Selamat siang nona," sapa pria itu," sambil tersenyum ramah kepada Nabila, "maaf atas kecelakaan kecil diluar tadi, saya benar-benar tidak sengaja," ucapnya lagi dengan penuh penyesalan.
"Tidak masalah tuan," ucap Nabila sambil menggelengkan kepalanya pelan, "saya sudah melupakannya," lanjut Nabila lagi. Sejenak terdiam, "jadi Kevin..." tanya Nabila sambil menunjuk anak laki-laki yang masih berada dalam gendongan pria itu.
"Kevin putra saya nona, dan terimakasih karena sudah meluangkan waktu nona yang sangat berharga untuk menemani putra saya bermain," ucap pria itu, "nona, kita belum saling kenal," lanjutnya lagi sambil menurunkan putranya dan mendudukkan nya di kursi seperti semula.
"Perkenalkan, saya Rehan," sambil mengulurkan tangannya kepada Nabila untuk berjabat tangan.
Nabila pun menyambut uluran tangan Rehan sambil tersenyum ramah dan menganggukkan kepalanya, "Saya Nabila," jawabnya dengan sopan dan segera menarik kembali tangannya dari genggaman Rehan. "Maaf jika saya bersama putra anda tuan, saya tidak bermaksud..."
"Tidak mengapa nona, saya mengerti," balas Rehan dengan cepat, seolah dia bisa menangkap apa yang hendak Nabila sampaikan. "Sebaliknya saya yang harusnya berterimakasih nona, karena anda sudah bersedia menemani putra saya," lanjutnya kembali. "Oh iya, silahkan dilanjut makannya, nanti buburnya keburu dingin," ucap Rehan mencoba mencairkan suasana sambil mendudukkan dirinya di samping putera kecilnya.
"Den Kevin disuapin bibi aja ya..." bujuk pengasuh Kevin setelah beberapa saat suasana hening.
"Gak mau sama bibi, maunya disuapin sama tante mommy aja," jawab Kevin seraya mengerucutkan bibir mungilnya.
"Iya bi, gak apa-apa kok... biar saya yang suapin Kevin," pinta Nabila kepada bi Ani karena gak tega melihat Kevin merajuk.
"Beneran non Billa gak apa-apa?" Tanya bi Ani ragu, "nanti bubur non Billa keburu dingin?" Lanjutnya lagi tak enak hati karena sudah merepotkan gadis yang baru saja dikenalnya itu.
"Gak apa-apa bi, saya bisa makan nanti setelah selesai Kevin makan... iya kan sayang?" Kilah Nabila sambil menyuapkan sesendok bubur kedalam mulut kecil Kevin.
"Hmmm,,, enak tante mommy," celoteh Kevin setelah menelan bubur yang ada di dalam mulutnya, "daddy mau makan bubur juga?" Tawar Kevin kepada daddy nya.
"Bolehkah?" Jawab Rehan yang sedari tadi duduk terdiam sambil mengamati kebersamaan Kevin dan Nabila, ada perasaan aneh yang menyelimuti hatinya saat ini.
"Iya, boleh dad... kita makannya bergantian, tante mommy yang akan suapin daddy juga seperti Kevin," celoteh anak laki-laki itu dengan tingkah lucunya.
"Benarkah?," Ucap Rehan sambil tersenyum penuh arti kearah Nabila.
"Tentu saja dad... iya kan tante mommy?," Tuntut Kevin kepada Nabila sambil menarik-narik ujung jilbab Nabila.
Nabila yang merasa permintaan Kevin ini berlebihan hanya bisa tersenyum datar, dia nampak bingung gimana caranya menolak permintaan anak kecil tersebut.
Rehan yang mengerti kegamangan Nabila pun tersenyum, "Nak, Kevin disuapin daddy aja ya... biar tante mommy bisa segera makan buburnya, nanti makanan tante mommy keburu dingin," bujuk Rehan kepada putranya.
Akhirnya Kevin makan disuapin oleh daddy nya, sedangkan Nabila dan bi Ani dengan segera menghabiskan bubur mereka.
Acara makan bubur selesai, Nabila segera berdiri bermaksud meneruskan niat awalnya untuk berbelanja. "Maaf, saya harus segera pergi... masih ada yang harus saya lakukan," pamit Nabila pelan kepada bi Ani dan Rehan.
Sontak Kevin ikut berdiri dan langsung memeluk kaki Nabila, sambil merengek "Kevin ikut tante mommy ya? Boleh ya... please, Kevin janji gak bakal nakal," celoteh nya sambil merajuk.
Nabila terdiam, dia bingung meski bersikap bagaimana menghadapi Kevin yang saat ini tengah merajuk kepadanya.
Mengerti kegelisahan sikap Nabila, membuat Rehan segera berdiri ikut meyakinkan, "maaf nona, kalau kali ini saya merepotkan anda kembali," ucap Rehan dengan hati-hati, "saya harap nona bersedia untuk menemani putra saya sebentar saja, sembari saya membujuknya nanti," lanjutnya lagi memohon sambil menangkup kan kedua tangannya di depan dadanya.
Setelah terdiam beberapa saat,,, "baiklah anak manis, tante akan temani Kevin bermain," ucap Nabila sambil berjongkok mengusap lengan Kevin untuk menghibur anak kecil itu.
"Horre,,," sorak Kevin dengan riangnya, "kita main bertiga sama daddy ya?" Pinta Kevin mengharap persetujuan Nabila sambil menggoyang-goyangkan tangan tante mommy nya itu.
"Kok cuma bertiga?" Tanya Nabila sambil mengerucutkan bibirnya, "lantas bibi gimana?" Lanjut Nabila meminta penjelasan bocah kecil itu.
"Bibi biar pulang aja sama pak sopir, bibi kan capek... iya kan bi?" sambil melihat kearah pengasuhnya dan memohon agar permintaannya dikabulkan oleh wanita paruh baya itu.
"Baik den, bibi pulang sama pak Maman ya?" Jawab bi Ani mengiyakan permintaan majikan kecilnya itu, melihat kearah Rehan sambil membungkukkan sedikit badannya untuk meminta persetujuan tuan mudanya.
Sedangkan Rehan yang menyimak obrolan putra kecilnya dengan Nabila hanya senyum-senyum saja, tapi jauh di dalam lubuk hatinya ada pengharapan yang sangat besar demi kebahagiaan Kevin, outta kecilnya.
"Tuan muda, kalau begitu saya mohon pamit," ucap bi Ani kemudian, "mari non Billa,,, saya duluan," sambung bi Ani berpamitan kepada Nabila.
"Iya bi Ani, silahkan," jawab Nabila sambil menautkan kedua alisnya, yang menggambarkan bahwa dirinya saat ini dilanda kebimbangan.
Setelah kepergian bi Ani, sejenak suasana menjadi hening,,,
Tapi tak berapa lama terdengar kembali celoteh menggemaskan dari mulut mungil Kevin, "tante mommy kita main mobil-mobil an aja ya,,, tante mommy mau kan? Seru kok... kita bisa lihat banyak mobil di jalan raya, lihat gedung-gedung, lihat pemandangan, pokoknya seru, tante mommy pasti suka," jelasnya panjang lebar kepada Nabila. "Ayo tante mommy,,, ayo daddy,,, kita segera berangkat," ajaknya sambil menarik tangan Nabila dan daddy nya bersamaan.
Nabila dan Rehan hanya bisa pasrah mengikuti kemauan bocah kecil menggemaskan itu, mereka berjalan menuju tempat dimana Rehan memarkirkan mobil nya.
trus Selly kebagian ulet bulunya donk kasiannn