NovelToon NovelToon
Perjalanan Waktu Putri Mahkota

Perjalanan Waktu Putri Mahkota

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / TimeTravel / Tamat / duniamasadepan / Mengubah Takdir / kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Riza melyn

Dalam masa Revisi
__________________________________________

Xian Liu Mei. Seorang gadis cantik bergelar putri mahkota dari kerajaan Xian, Zaman kultivator. Dia mendapat gelar "Dewi Perang" oleh para musuhnya. Liu Mei bukan seorang putri manja, tapi tomboy.

Liu Mei berpindah dimensi ke zaman modern dan menggantikan posisi seorang gadis yang di khianati oleh tunangan dan sahabatnya.

Dengan bantuan ingatan pemilik tubuh dan Ruang Dimensi yang ikut berpindah, Liu Mei memanfaatkan beberapa perhiasan dan koin emas yang dia miliki untuk bertahan hidup di era modern.

Bertemu dengan 4 Pria dengan karakter yang berbeda, manakah yang akan di pilih oleh Liu Mei sebagai pasangan hidupnya?

Bagaimana kisahnya? ayo ikuti cerita ini.

~~~~~~~~~~~~~~~~

Sedikit inspirasi dari novel-novel TimeTravel yang lain, selebihnya Drakor dan imajinasi Author sendiri.

Selamat Membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riza melyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ikan Bakar

Yang tadinya malam, sekarang sudah berganti menjadi siang, mungkin sekitar pukul 9 pagi. Aliran sungai juga tak deras lagi, dan berjalan normal.

Disalah satu batu yang ukurannya cukup besar, terdapat seorang gadis yang masih belum membuka matanya sejak semalam.

Yah, dia adalah Axila.

Matahari yang bersinar terang membuat hawa di bumi menjadi panas, apa lagi akibat globalisasi.

Perlahan mata gadis itu terbuka, matanya langsung disesuaikan dengan cahaya yang ada disekitarnya.

'Uhh... badanku rasanya sakit semua, hanya tenggelam didalam laut saja seperti aku dibawa oleh aliran arus sungai yang sangat deras.' batinnya.

"Dimana Gege dan Ayah, apa mereka membiarkan ku berada ditengah terik matahari?" gumamnya sambil berusaha untuk bangkit dari tidurnya.

Namun, tiba-tiba kepalanya terasa sangat sakit. Benar-benar menyakitkan, seperti di tusuk dengan ribuan jarum membuat kesadarannya hampir saja melayang, untung saja dia sudah terlatih jadi bisa menahan sakit ini namun tubuhnya terasa sangat lemah dan tak bertenaga untuk menahan semua rasa sakit ini.

Perlahan, banyak kejadian yang terputar dikepalanya. Seperti kaset yang diputar ulang dan ditonton olehnya.

"Noona janji... Noona akan pergi ke Seoul untuk menjemput Azka pulang."

"Mama, mana sarapanku."

"Ayo Papa... lebih tinggi lagi... Ambil bajak jambu untukku.. hore..."

"Ini adalah pria yang akan menjadi suamimu di masa depan."

"Tentu saja, kita kan sahabat."

"Kau sungguh gadis yang menjengkelkan!"

"Pergi kau!"

Banyak kejadian-kejadian yang terus bermunculan di kepalanya, hingga ingatan dimana ia dicampakkan oleh tunangan dan di khianati oleh sahabat nya, semua muncul seperti gelembung-gelembung yang sangat banyak dengan dipenuhi oleh ingatan yang bukan miliknya!

Liu Mei, itulah jiwa yang sedang menempati tubuh Axila saat ini.

"Jadi, aku sudah mati dan jiwaku berpindah datang ke dunia ini?" ucap Liu Mei miris.

"Kasihan sekali pemilik tubuh ini, dia benar-benar mempunyai hati yang bersih, namun di khianati oleh dua orang bodoh itu." ujar Liu Mei.

"Tak apa, keinginan terakhirmu adalah membalas dendam, bukan?

Itu hal yang mudah untukku. Lalu adikmu, akan aku coba untuk mencari di tempat yang bernama Seoul itu.

Semoga kau tenang setelah kedua keinginan mu tercapai." Tambah Liu Mei.

"Mulai sekarang, aku adalah Axila Lian Remanov. Aku akan menggantikan mu untuk memberikan mereka pelajaran, bahkan 1000 kali lipat dari apa yang kau rasakan!"

(panggilan Liu Mei diganti jadi Axila)

Axila mulai turun dari batu itu, melangkah kakinya dengan pelan, karena badannya terasa sangat sakit dan tak bertenaga.

"Andai kalung penyimpanan ku ada, aku tinggal meminum pil untuk menyembuhkan lebam tubuh lemah ini." gumam Axila sambil meraba lehernya.

Tapi tangannya menggenggam sesuatu, seperti kalung. Axila menarik kalung liontin kalung yang melingkari lehernya, senyumnya mengembang setelah melihat ternya itu adalah kalung dari neneknya yang terbawa oleh jiwanya.

"Apa kalung ini sama seperti punyaku yang dulu, lebih baik aku memeriksanya." ucapnya.

Axila mencoba untuk membayangkan pil penyembuh yang dia inginkan, dan muncullah ditangan kanannya.

Senyum mengembang diwajahnya, "Ternyata ini memang terbawa kesini. Terima kasih Tuhan, aku sempat khawatir tadi."

Axila langsung menelan pil penyembuh tingkat tinggi yang ukurannya sebesar kelereng. Manfaatnya langsung terasa, lebam ditubuhnya langsung saja menghilang, pegal-pegal dan rasa sakit akibat dipukuli dan terbawa arus sungai juga menghilang.

Axila merasakan aliran Qi yang berada disekitarnya, "cukup banyak juga, namun tak sepadat di duniaku yang dulu." gumam Axila.

Perutnya terasa lapar, cacing-cacing didalam sana sudah berdemo minta diisi. Mata Axila menangkap pergerakan beberapa ekor ikan yang berenang didalam sungai, dia mencari cara untuk menangkap ikan-ikan itu, padahal bisa saja dia mengambil makanan didalam ruangan penyimpanan miliknya, tapi dia ingin merasakan daging ikan segar. Sudah lama dia tak merasakannya, sejak dia dan Lio Guan menginjak usia remaja.

Axila mengambil beberapa ranting pohon yang ada, lalu meruncingnya dengan belati yang ada ditangannya, baru saja dia mengambilnya dari dalam ruang penyimpanan.

Axila mulai melompat dari batu yang satu ke batu yang lain. Dengan teliti, dia mulai melempar ranting-ranting itu kedalam sungai yang terdapat ikan.

Air sungai bercampur dengan darah ikan, yang berarti dia berhasil mendapatkan beberapa ekor ikan.

Saat diambil, ternyata ada lima ekor yang ukurannya lumayan besar. "Kurasa, ini cukup." gumamnya.

Axila berjalan ketepi, tangannya masih menggenggam ranting yang terdapat ikan, lalu mulai memanggangnya dengan api. Axila tak perlu lagi repot-repot untuk membuat api, dia hanya mengambil beberapa ranting pohon ya g kering, lalu membakarnya dengan api suci yang keluar dari tangannya.

"Jika seperti ini, kan sangat mudah." gumam Axila. Axila mulai memanggang ikan-ikan hasil tangkapannya, beberapa menit telah matang, lalu dia mulai menyantapnya dengan sangat nikmat.

Alasan mengapa dia bisa berpindah dan menempati tubuh ini belum diketahui, namun samar-samar ingatannya menunjukkan sesuatu.

"Jadi, Ibu adalah keturunan Kaisar Qin?"

"Yah, dan kau pun juga sama, meskipun begitu sudah tak ada gunanya lagi ...Banyak orang dengan keturunan dari bangsawan kuno yang kini telah memudar. Kau bisa mengetahui siapa saja keturunan murni dari para Bangsawan China jika mencarinya di Internet." jelas Seorang wanita yang memiliki wajah cantik.

"Lalu, bagaimana dengan kita?" tanya Axila yang memasuki usia remaja.

"Bukankah sudah ibu bilang, kakek buyut mu lah Kaisar Qin. Saat aku masih kecil, aku pernah sekali mengikuti kakekmu pergi ke makam leluhur di Beijing. Disana kami dijelaskan tentang ketuhanan dari sang Kaisar dan bangsawan lainnya...." sang ibu terus menjelaskan bagaimana keturunan langsung dari Kaisar Qin berkembang di China. Keturunan para bangsawan Kuno di Zaman Modern seperti pasir, sangat banyak.

Bahkan, separuhnya tak mengetahui jika mereka merupakan keturunan para bangsawan China kuno, orang tua tak menceritakan tentang leluhur mereka adalah alasan yang tepat.

Karena Ibunya Hanya salah satu keturunan kecil yang tak murni, mereka tak pernah masuk ke jajaran sosial para bangsawan. Sebaliknya, kehidupan mereka sederhana.

Sebelum akhirnya ibunya mendapatkan persetujuan untuk pertukaran pelajar Indonesia-China yang akhirnya bertemu dengan ayahnya, saling jatuh cinta dan menikah diusia muda.

..........

Bayangan samar tentang alasan dia menempati tubuh ini sudah membuatnya cukup puas. "Keturunan Kaisar Qin? .. Lumayan," gumam Axila.

Setelah puas makan ikan bakar, dia berjalan kearah sungai dan meminum air yang ada disana.

"Kurasa, harus memperkuat fisik lemah ini dulu. Sangat merepotkan jika aku terlalu lemah, mau dikata apa. Seorang gadis yang dijuluki 'Dewi Perang' menjadi sampah? tidak akan pernah terjadi." ujarnya.

Axila mulai memasuki kawasan hutan yang tak terlalu jauh dari sungai, setelah berjalan 2 kilo meter, dia rasa sudah cukup. Dia menemukan air terjun yang sangat indah, airnya mengalir dengan deras. Kicauan burung disekitar juga terdengar sangat indah.

"Aku tahu kalian bisa mendengar ku, aku hanya meminta kalian untuk mengawasi ku saat sedang berkultivasi. Jangan ada yang menggangguku, wahai penghuni rimba."

Beberapa kicauan burung terdengar, ada juga Lolong serigala.

Mereka seperti mengatakan jika mereka mengerti.

Axila mulai menduduki batu yang berada didekat air terjun, batu yang berada tepat disamping air itu.

Mata Axila mulai menutup, kedua kakinya dilipat seperti sedang melakukan yoga.

...........

Sedangkan di kekaisaran Xian.

Kaisar, putra mahkota, prajurit dan semua orang yang bertempat tinggal di kekaisaran Xian sedang berduka.

Saat mereka membawa tubuh Liu Mei kembali ke istana, dia sudah tak lagi bernyawa. Membuat kaisar dan Putra Mahkota frustasi.

Kaisar menyalahkan dirinya karena meminta putri semata wayangnya untuk pergi ke benua Timur. Jika dia tak meminta hal itu pada Liu Mei, mungkin saja Putri Mahkota masih berada bersama mereka saat ini.

Sedangkan Putra Mahkota Xian Lio Guan, dia terus mengurung diri didalam kamar Liu Mei. Dia menganggap dirinya tak becus sebagai seorang kakak.

Harusnya dia bisa menyelamatkan nyawa adiknya.

Para jendral dan prajurit perang juga ikut bersedih, mereka yang selalu berjuang hidup dan mati bersama Liu Mei, sang Dewi perang.

Namun sekarang, Dewi mereka telah pergi. Mereka seakan kehilangan arah.

Yang mereka ingat hanya satu hal, pertahankan kedamaian dalam tempat kelahiran mereka, tempat mereka tumbuh menjadi orang-orang yang berguna bagi kekaisaran ini.

Kekaisaran tetangga juga ikut bersedih, Meskipun Liu Mei orang nya sangat dingin dan kejam. Dia masih mempunyai hati yang lembut, terutama pada rakyat miskin dipinggiran kota kekaisaran.

Kremasi jenazah Liu Mei berjalan dengan lancar, meski yang dilihat adalah tatapan kosong dari mata Kaisar dan Putra Mahkota.

"Meimei, Gege selalu menyayangi mu. Apa kau sudah bertemu dengan ibunda, Meimei?

jika sudah, tolong sampaikan salam Gege pada Ibunda. Gege menyayangi mu." gumam Lio Guan.

1
Pipit Pipit
baca 3 kali malah😊
Astuti tutik2022
sdah pernah bca di thun 2021,tpi ingin bca lagi 🤭🤭
maria handayani
/Sweat/
Ida. Rusmawati.
/Smile/
X'tine
gilaaa... bisa kayak mendadak nich Axila... menyala Bosque 🔥 ketemu sama musuh... santuy aja Thor.. kami selalu setia pada cerita mu...
X'tine
ceritanya bikin gak bisa lepas, thor... walau mata berat... tetap lanjut Thor.. alias bergadang He He he...
X'tine
aku 💚 padamu Thor.. karena cerita nya gak bertele2..
X'tine
mantap otak Axila, cerdas dan pintar... suka... 💚
X'tine
iihhhh... mantap bgt Axila... tentara wanita.. kuat dan tangguh... keren Thor...💚
X'tine
ikut terharu Thor.. cerita author keren... tiada banding..
X'tine
waaa... tambah semangat nie prajurit berperang... ada senior Cantikkk...💪
X'tine
pasti salah asumsi nie para prajurit..'berperang' melawan musuh maksudnya
X'tine
waaa... dah mulai seru nie Thor... dah mulai berubah Axila nya.. berubah syantikkk...😜
X'tine
rasa nya terharu di rumah Mei'er...
X'tine
baru mampir Thor... menarik nich thor.. penasaran sama alur ceritanya lain dari yg lain...👍
Buke Chika
g perlu romantis thor yg begini asik dibaca,seru.romantis sudah g seru.nek kadang bacanya g sampai akhir
Buke Chika
buang aja ke laut si mike jauh2 dari si axila
Buke Chika
kira2 sm siapa ya
S. M yanie
semangat kak
Buke Chika
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!