Wajib baca Novel Tawanan Dua Mafia.
Helena harus berjuang saat pria paling dicintainya dinyatakan tewas dalam pertempuran. Satu persatu orang yang disayangi Helena haeus tewas di depan matanya.
Helena harus tetap bertahan di saat situasi dan kondisi tidak lagi menguntungkan baginya.
Akankah Helena berhasil mengalahkan musuh yang tidak lain adalah sepupu suaminya sendiri?
"Strike, kau harus tetap hidup."
"Pergi, Nona. Pergi. Maafkan saya tidak bisa menjaga anda lagi."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sisca Nasty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 16
Helena, Strike dan Clous baru saja tiba di bandara yang ada di Meksiko. Mereka memandang ke depan. Di dekat mobil yang sudah dipesan oleh Strike, terdapat Jason dan seluruh pasukannya. Mereka semua bersenjata. Strike tahu Jason tidak akan menyerangnya.
Tapi, bagaimana kalau pria itu berniat menculik Helena lagi? Strike mengeluarkan senjata apinya dan berdiri di depan Helena. Clous juga segera menggenggam tangan Helena. Memastikan adik kesayangannya itu tidak tersentuh oleh Jason.
"Clara bekerja sama dengan beberapa mafia besar. Salah satunya Robert. Kalian tidak akan semudah itu mengalahkannya." Jason bersuara. Dia berusaha memperingati kalau musuh yang akan dihadapi oleh Helena dan Strike bukan wanita biasa. Sangat berbahaya.
"Saya dan King Tiger bisa menjaga Nona Helena dengan baik. Menyingkirlah, Tuan. Sampai detik ini saya masih menghargai anda. Jangan paksa saya untuk melawan anda," ungkap Strike. Dia hanya ingin berdamai dengan Jason.
Jason seakan tidak peduli. Dia hanya ingin berbicara dengan Helena. "Bisakah kau ke sini, Helena? Apa kita sudah musuhan? Sejak kapan kita bermusuhan?"
Helena mengatur napasnya dan melangkah maju. Pegangan Clous terlepas begitu saja. Strike masih berdiri waspada. Sedetik saja Jason melakukan hal di luar batas, mau tidak mau Strike akan menembaknya.
"Kenapa kau selalu menyelamatkanku, Jason? Kenapa kau masih peduli padaku? Kenapa kau tidak memikirkan ROC Group saja? Karirmu sedang bagus-bagusnya. Jangan pedulikan aku." Helena berusaha membujuk Jason. Dia tidak mau Jason semakin sakit. Sudah cukup pria itu kecewa. Jangan sampai semakin kecewa lagi karena terlalu banyak berkorban untuk dirinya.
"Karena aku tidak suka mencintai orang yang sudah mati, Helena. Tetap hidup dan berjanjilah untuk tidak mati lebih dulu sebelum aku. Aku tidak mau melihat orang yang aku cintai mati di depan mataku. Kau boleh mati, jika aku sudah mati. Apa kau paham?" Jason menatap Helena dengan tajam.
Strike memalingkan wajahnya mendengar jawaban Jason. Pria itu tidak tahu harus bicara apa sekarang. Mereka harus fokus dengan Clara. Mengesampingkan perasaan antara Jason dan Helena.
"Aku hanya mencintai Aberzio. Kau tahu itu," sahut Helena.
"Aku juga tidak pernah berharap kau membalas perasaanku, mengerti?" sahut Jason tidak mau kalah.
"Strike dan Clous akan menjagaku dengan baik. Jadi, tolong jangan ikuti kami lagi."
"Oke. Silahkan." Jason bergeser. Membukakan pintu mobilnya untuk Helena. Helena masuk setelah itu. Jason memandang ke arah Strike dan Clous sejenak sebelum pergi bersama dengan rombongannya. Setidaknya dia sudah memperingati. Kali ini Jason yakin Strike pasti akan lebih waspada menjaga nyawa Helena.
Clous memandang kepergian Jason. Dia juga tahu seperti apa jalan cerita antara Helena dan Jason. Clous mengirim detektif saat melihat Helena kembali muncul di tongkrongan mereka. Sejak saat itu Clous tahu alasan Helena menghilang selama setahun karena apa.
"Dia lumayan tangguh. Kau tidak berniat untuk bekerja sama dengannya?" tanya Clous kepada Strike.
"Tidak akan pernah!" sahut Strike sebelum masuk ke dalam mobil. Clous mengangkat kedua bahunya. Dia juga segera masuk ke mobil. Duduk di samping Strike.
Strike melajukan mobilnya menuju ke tempat yang sudah dipersiapkan. Mereka harus membuat sebuah rencana untuk mengungkap kebenaran. Ya, seperti itu rencananya. Membiarkan Clara mengoceh dengan apa yang sudah dia perbuat sebelum membunuh wanita itu sampai tewas.
***
Kali ini Strike menyiapkan tempat bersembunyi yang letaknya tidak terlalu jauh dari bandara. Entah kenapa pria itu punya firasat buruk. Dia akan segera kabur membawa Helena kembali ke Rio jika keadaan tidak menguntungkan bagi mereka. Nyawa Helena segalanya. Strike akan berjuang keras melindungi istri kesayangan big bossnya itu.
Helena duduk di meja bar sambil memutar-mutar botol anggur di tangannya. Dia tidak lagi berani meminum minuman beralkohol karena sudah ada bayi di dalam rahimnya. Helena harus menjaganya dengan baik. Melindunginya sampai nanti Aberzio kembali datang menemui mereka.
"Gadis kecil, mau berdansa?" Clous menghidupkan musik. Pria itu mengulurkan tangannya. Dia berusaha menghibur Helena. Membuat Helena tidak melamun.
Helena tersenyum mendengarnya. Dia segera turun dari kursi dan menyambut uluran tangan Clous. Mereka berdansa mengikuti alunan musik yang terdengar jelas memenuhi ruangan tersebut.
"Sejak kau menikah dengan Aberzio. Aku merasa kehilangan, Helena. Aberzio sangat pencemburu. Aku tidak memiliki nyali untuk mendekatimu. Bukan aku takut mati di tangannya, tapi aku hanya tidak mau kau sedih." Clous mengungkapkan kerinduannya.
"Malam itu aku mimpi buruk. Aku melihatmu berbaring di dalam peti mati. Aku terbangun dan ingin sekali memelukmu. Tapi aku tahu tidak semudah itu untuk menemuimu. Untuk menghilangkan rasa sedihku, aku pergi ke club untuk minum. Aku mabuk. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Paginya saat aku bangun, Clara sudah ada di dalam pelukanku. Dia bilang tadi malam juga mabuk dan tidak ingat apa yang sebenarnya terjadi." Clous menarik tubuh Helena. Menghirup rambut panjangnya yang wangi.
"Aku merasa terhipnotis saat melihat tubuhnya. Entah perasaan apa itu. Bukan segera pergi dan melupakan semuanya. Justru di pertemuan kami yang ketiga, aku kembali bercinta dengannya." Clous tertawa saat membayangkan kebodohannya. "Bahkan berulang kali. Sampai aku benar-benar ketagihan dengan tubuhnya dan mulai mencintainya. Aku pikir saat itu memang sudah waktunya aku melepaskanmu dan membentuk hidupku sendiri. Bersama wanita yang aku cintai."
Clous menahan kesedihannya. Karena dia tidak bisa mengendalikan nafsunya, kini wanita yang sangat disayanginya hampir saja pergi untuk selama-lamanya.
"Maafkan aku. Aku tidak berani muncul di depanmu lagi. Seharusnya kita bisa mengobrol seperti dulu. Bersama dengan Cindy."
Helena menatap wajah Clous dengan wajah sedih. "Cindy pergi meninggalkanku. Dia melakukan hal yang sama seperti yang kau lakukan, Clous. Kenapa kalian berdua jahat sekali. Sebelum bertemu dengan Aberzio, kalian berdua orang yang sangat berarti dalam hidupku."
"Aku tidak sejahat itu, Helena. Aku melihatmu bahagia bersama Aberzio. Aku merasa tugasku sebagai seorang kakak sudah selesai. Kau tidak perlu lagi mendapatkan perlindungan dariku. Aku tahu seperti apa yang dirasakan Aberzio. Dia sangat mencintaimu, pasti dia tidak mau kau disentuh pria lain. Aku bisa memahaminya. Di tambah lagi kita bukan saudara kandung."
Helena memeluk Clous. Dia memejamkan matanya. "Apa Aberzio masih hidup."
Clous memejamkan matanya. "Dia pasti masih hidup. Dia sangat mencintaimu bukan?"
Helena mendongak dan memandang wajah Clous dengan serius. "Kau yakin?"
"Helena, meskipun dia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Bukan berarti hidupmu juga sudah berakhir. Kau harus tetap bangkit." Clous kembali membujuk. "Sekarang tidurlah. Aku akan pergi untuk melakukan sesuatu."
"Jangan temui Clara dulu," rengek Helena.
"Nggak. Tenanglah. Aku memiliki rencana sendiri. Tidur ya. Strike akan menjagamu dengan baik." Clous mencium pucuk kepala Helena sebelum pergi. Tidak lupa dia mematikan musik yang sempat dia hidupkan.
Helena mengukir senyum sebelum masuk ke kamar. Malam ini Helena merasa jauh lebih baik. Hatinya tidak terlalu sedih seperti malam kemarin. Kehadiran Clous cukup berhasil menghibur Helena.
Di pintu depan, Clous berpapasan dengan Strike. Pria itu menahan langkah kakinya. Dia memandang Strike dengan serius. "Apa kau yakin Aberzio kalah? Kau yang ada di lokasi kejadian. Kau tidak sedang menyembunyikannya dari kami kan?"
Strike melempar tatapan yang begitu tajam. Bisa-bisanya Clous menuduhnya seperti itu. Apa untungnya bagi Strike?
"Jika saja kau bukan teman dekat Nona Helena, mungkin sejak tadi aku sudah membunuhmu. Ingat batasanmu. Jangan terlalu banyak bicara dan banyak tingkah!" ketus Strike sebelum masuk ke dalam.
Clous mengukir senyum mendengarnya. "Dia memang pantas menjaga Helena. Pria seperti dia yang sanggup mengimbangi keras kepalanya seorang Helena."
kenapa harus dirahasiakan dr helena
klo jason tdk seposesif robert
🫂🫂🫂helena km pasti bisa jgn menyerah dulu...tunggulah aberzio kembali
jangan dulu jatuh ke pria lain mending jadi single mom aja sembari ngumpulin kekuatan n strategi baru king tiger yg udah bercerai berai ulah si clara..
emang selalu ada kejutan distiap novel²nya kak sis😲😯
klo aberzio beneran mati nasib helena y jadi tahanan berstts istri robert😭
jgn sampe jjson juga dilenyapkan si robert
jeson ben kalian dimana😭