NovelToon NovelToon
Rahim Untuk Balas Budi

Rahim Untuk Balas Budi

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Romansa
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy Sea

Satu janji, satu rahim, dan sebuah pengorbanan yang tak pernah ia bayangkan.
Nayara menjadi ibu pengganti demi menyelamatkan nyawa adiknya—tapi hati dan perasaan tak bisa diatur.
Semakin bayi itu tumbuh, semakin rumit rahasia, cinta terlarang, dan utang budi yang harus dibayar.
Siapa yang benar-benar menang, ketika janji itu menuntut segalanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Sea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 -PERMINTAAN YANG TAK TERDUGA

Karina melipat tangan di dada. “Kita sudah mencoba semuanya, Ren. Bertahun-tahun. Dokter, pengobatan, doa… tidak ada hasil. Aku tidak bisa hamil. Tapi aku juga tidak mau menyerah begitu saja.”

Ia menatap Nayara lagi. “Dan dia… dia bisa membantu kita.”

Nayara menatap Rendra dengan mata memohon. “Pak Rendra… saya—saya tidak tahu harus bagaimana. Saya tidak bisa—”

Rendra menatap balik, matanya lembut tapi juga penuh dilema.

“Nayara, kamu tidak perlu menjawab sekarang,” katanya pelan. “Ini… bukan hal yang seharusnya kamu tanggung.”

“Tapi adiknya hidup karena saya,” potong Karina tajam. “Dan aku hanya ingin satu hal sebagai gantinya. Anak. Itu saja.”

Suasana kembali hening. Detik demi detik terasa panjang. Hujan di luar masih turun, menambah dingin yang menempel di kulit.

Rendra akhirnya berkata dengan suara serak, “Kamu sadar apa yang kamu minta, Karina? Kamu ingin dia mengandung anak kita, tapi bukan kamu yang menanggung rasa sakit, bukan kamu yang kehilangan waktu, tubuh, dan mungkin harga diri.”

Karina berbalik, menatap suaminya tajam. “Kalau kamu tidak punya cara lain untuk membuatku bahagia, biarkan aku menentukan caraku sendiri.”

Rendra tak menjawab. Ia tahu, bila Karina sudah bicara seperti itu, berarti hatinya tidak akan mudah digoyahkan.

Setelah pertemuan itu, Nayara pulang dengan langkah berat.

Kepalanya penuh, dadanya sesak. Setiap kata Karina terasa seperti gema yang tak berhenti.

Balas budi. Utang nyawa. Anak.

Ia membuka pintu kontrakan kecilnya di pinggir kota, mendapati Nadim sedang tidur lelap. Tubuh adiknya masih lemah, tapi wajahnya tenang.

Nayara duduk di tepi ranjang, menatap wajah itu lama.

> “Aku janji nggak akan ninggalin kamu lagi, Dim,” bisiknya lirih.

“Tapi kenapa rasanya hidup selalu minta ganti dengan sesuatu yang nggak sanggup aku kasih?”

Air matanya jatuh tanpa suara. Ia menatap langit-langit kamar, berpikir keras, tapi tak menemukan jalan keluar.

Keesokan paginya, ia kembali ke rumah sakit untuk mengurus administrasi pascaoperasi Nadim. Di lobi, ia melihat sosok yang familiar: Rendra, sedang menunggu dengan ponsel di tangan.

“Pak Rendra?” sapa Nayara pelan.

Rendra menoleh, tampak kaget. “Nayara. Saya… sedang ingin bicara dengan kamu, sebenarnya.”

Mereka duduk di kafe kecil rumah sakit. Suasana sepi, hanya terdengar suara mesin kopi dan langkah perawat yang lalu-lalang.

Rendra menatap cangkir di depannya lama sebelum bicara.

“Saya minta maaf soal kemarin. Karina tidak seharusnya bicara seperti itu.”

Nayara menunduk. “Saya tidak menyalahkan, Pak. Saya cuma… bingung. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.”

Rendra menghela napas. “Dia sudah lama hancur karena tidak bisa punya anak. Kamu mungkin tidak tahu, tapi kami pernah kehilangan bayi pertama kami. Setelah itu, Karina berubah. Dia kehilangan arah, kehilangan makna hidup. Dan saya…”

Ia berhenti sebentar, menatap ke luar jendela. “Saya ikut tenggelam.”

Nayara menatapnya dengan iba. “Saya mengerti, Pak. Tapi tetap saja, saya bukan orang yang pantas diminta untuk—”

“Saya tahu,” potong Rendra pelan. “Makanya saya tidak ingin kamu merasa terpaksa. Tapi… kalau kamu memutuskan untuk membantu, saya akan pastikan semuanya dilakukan dengan terhormat.”

Nayara mengerutkan dahi. “Terhormat?”

“Ya,” jawab Rendra lirih. “Kalau harus dilakukan, saya ingin semuanya sesuai syariat. Saya tidak mau dosa. Tidak mau semuanya jadi kotor.”

Kalimat itu menggantung di udara, menimbulkan keheningan aneh. Nayara menatapnya lama, mencoba memahami arah pembicaraan itu.

Rendra menatap balik, matanya serius tapi teduh.

> “Saya tidak akan memaksa kamu, Nayara. Tapi kalau kamu mau mempertimbangkan… saya ingin kamu tahu, saya akan menikahi kamu dulu, secara siri. Bukan untuk cinta, tapi untuk tanggung jawab."

Nayara terdiam. Kata-kata itu membuat napasnya tertahan.

Pernikahan siri?

Semua ini terasa semakin jauh dari dunia yang ia kenal.

“Kenapa saya?” tanyanya akhirnya.

Rendra menatapnya dalam. “Karena kamu satu-satunya orang yang bisa dipercaya Karina. Dan… entah kenapa, saya percaya kamu juga tidak akan menyalahgunakan keadaan.”

Nayara tak sanggup berkata apa-apa. Ia hanya menatap tangan di pangkuannya, menggenggamnya erat.

Ia ingin marah, ingin menolak, tapi di sisi lain — wajah Nadim kembali terbayang. Uang operasi, obat-obatan, masa depan.

Dan entah kenapa, setiap kali ia ingat bagaimana Karina memandangnya dengan mata yakin itu, ada rasa takut di dadanya.

Takut kalau ia menolak, Tuhan akan mengambil kembali nyawa adiknya.

Malam itu, di kamar sempitnya, Nayara berdoa lama sekali.

Ia berbicara kepada Tuhan dengan suara yang bergetar, seperti anak kecil yang kebingungan.

> “Ya Allah, kalau ini cara-Mu menguji aku, tolong kuatkan aku. Aku nggak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Aku cuma ingin adikku hidup, dan aku bisa membalas budi dengan cara yang Kau ridai…”

Di luar, hujan kembali turun.

Dan di rumah besar di seberang kota, Karina menatap foto pernikahannya di atas m

eja.

Ia mengusap perutnya yang datar, lalu berbisik pelan,

> “Kalau perempuan lain bisa memberi kehidupan untukku… kenapa aku harus merasa bersalah?”

1
strawberry
Karina takut Rendra berpaling darinya karena Aru mirip Rendra, Nayara takut Aru diambil Rendra dan takut akan perasaannya. Rendra takut perasaannya jatuh hati pada Nayara dan pada Aru yg mirip dengannya.
Mommy Sea: pada takut semua mereka
total 1 replies
strawberry
Dalam rahim ibu kita...
Titiez Larasaty
ikatan batin anak kembar dan ayah
strawberry
mulai ada rasa cemburu...
Titiez Larasaty
semoga rendra gak tega ambil aru dia cm mengobati rasa penasaran selama ini kasihan nayara harus semenyakitkan seperti itukah balas budi😓😓😓
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Muhammad Fatih
Bikin nangis dan senyum sekaligus.
blue lock
Kagum banget! 😍
SakiDino🍡😚.BTS ♡
Romantisnya bikin baper
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!