NovelToon NovelToon
Terjerat Obsesi Tuan Brian

Terjerat Obsesi Tuan Brian

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Irawan Hadi Mm

Dunia Tati hancur, ketika suami yang sangat dia cintai, yang dia harapkan bisa menjaganya, melindunginya. Malah menjualnya ke pria lain. Sedang suaminya sendiri malah selingkuh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irawan Hadi Mm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 2

"Aku akan pulang dengan mang Mamat! Terserah kamu mau ikut atau tidak dengan ku, mas!" seru Tati sebelum berbalik badan mengabaikan Junet.

Junet menghadang Tati, menghentikan langkah sang istri. Laki laki itu menggenggam jemari Tati dengan kelembutan, dengan bujuk rayunya mencoba mencairkan kemarahan dalam dada sang istri. Dia harus berhasil membawa Tati pada bosnya.

"Bu.. bukan begitu maksudku, sayang! Aku itu hanya ingin membalas perbuatan teman ku di masa lalu. Sekarang aku bisa buktikan pada dirinya, aku sudah punya istri yang cantik." Junet mengelus pipi mulus Tati penuh kelembutan.

'Kenapa aku gak yakin ya sama perkataan mas Junet?' pikir Tati dengan tatapan menyelidik.

Junet mencengkram lembut ke dua bahu mulus Tati,

"Kamu bantu aku ya! Kamu gak mau dong, melihat ku terus di pandang rendah teman ku itu! Jangan sampai teman ku, Brian berpikir aku hanya mengada-ada, mengaku-ngaku punya istri cantik, kaya raya. Bantu aku ya sayang!" beo Junet panjang kali lebar dengan tatapan meyakinkan.

Tapi Tati masih menatapnya penuh curiga. Dia merasa suaminya bersikap aneh.

"Kamu masih gak percaya pada ku, sayang? Sekali pun aku gak pernah berbohong pada mu, Ti! Aku janji, kita temui Brian sebentar, setelah itu kita pulang! Mau ya!"desak Junet dengan wajah memelas.

Tati mengerutkan keningnya dalam,

'Selama ini mas Junet emang gak sekali pun membohongi ku! Mas Junet juga gak pernah memohon seperti ini pada ku sebelumnya. Gak ada salahnya aku bantu, dia kan suami ku! Gak mungkin lah mas Junet tega pada ku!' batin Tati.

Dia berpikir, karena Junet itu suaminya. Tidak mungkin melakukan hal buruk padanya. pada akhirnya semua kecurigaan Tati menghilang hanya karena dua kalimat panjang lebar yang terdengar begitu manis dari Junet.

"Sayang! Kamu tega sama aku? Kamu gak mau bantu suamimu? Aku mohon padamu, Tati! Kali ini percaya padaku ya! Gak mungkin dong aku minta wanita lain untuk mengaku-ngaku sebagai istri ku!" celetuk Junet mencoba untuk memainkan emosional Tati.

Tati mengerucutkan bibirnya kesal, cinta yang dimilikinya begitu besar terhadap Junet. Hingga gak melihat celah kebohongan yang selama ini di tutupi Junet darinya. Dan pada akhirnya, Tati mengalah.

"Aku akan menemani mu, kita ketemu teman mu sebentar aja!" ucap Tati, menarik lengan Junet untuk ia gandeng.

Pluk pluk.

"Itu baru istri ku! Makasih ya, sayang!" Junet menepuk lengan Tati yang tengah menggandeng lengannya.

"Gak perlu makasih, mas! Sudah kewajiban ku berbakti padamu kan!" seru Tati dengan tulus.

Cup.

"Makin cinta deh aku sama kamu!" Junet mengecup punggung tangan Tati yang bergerak bebas.

Tati menatap Junet penuh cinta,

"Aku juga, cintaku lebih besar darimu, mas!"

Tati menyandarkan kepalanya di lengan Junet, melangkah bersama menuju satu kamar yang sudah di tentukan harus di masuki oleh Junet. Tempat yang akan menjadi penyesalan terdalam Tati mengenal pria yang bernama Junet.

Junet yang sudah berhasil membujuk istrinya menyeringai puas.

'Dasar begoo! Sekali begoo, tetap aja begoo! Semoga kamu gak akan menyesal pernah menjadi istri ku, Tati! Aku yakin, kamu akan jauh lebih berguna untuk Brian, pemilik Town Happy. Jika dia bosan dengan mu… kamu akan menghasilkan uang untuk nya! Dengan menjajakan tubuh mu pada pria hidung belang!' batin Junet.

Sungguh seorang pria yang kejam. Pada istrinya bisa melakukan hal seperti itu.

"Ini dia, kamar VVIP yang di pesan Brian untuk kita, sayang!" ujar Junet, saat ke duanya berdiri di depan pintu bertuliskan angka VVIP.

"Berani sekali kamuu, Junet! Sudah membuat orang yang ada di dalam sana menunggu kalian lama!" sarkas Didi, pria yang berjaga di depan pintu masuk kamar VVIP itu.

'Kenapa hanya kamar ini yang di jaga? Kamar lain gak?' pikir Tati yang menoleh ke sekeliling.

"Aku rasa sebanding dengan apa yang akan ia dapatkan!" jawab Junet dengan ekor mata melirik Tati.

"Terserah kau saja lah! Sana masuk! Jangan membuatnya marah!" Didi menarik pintu, membiarkan ke dua nya masuk ke dalam.

Kreeek.

Di sepanjang lorong dengan penerangan dari lilin yang menyala atas kabinet, menyambut ke duanya. Gambaran makan malam romantis, mau tidak mau terlintas di kepala Tati.

Namun kenyataan gak sebanding dengan gambaran Tati. Hanya ada tempat tidur berukuran besar dengan sprei putih membentang di atasnya.

Di sudut lain, sofa tunggal yang di duduki seorang pria dengan segelas minuman berwarna merah keemasan di tangannya.

"Maaf, kami terlambat datang Brian!" celetuk Junet, pura-pura akrab dengan Brian.

Sementara Tati mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan itu.

'Katanya makan malam, tapi kenapa gak ada meja makannya? Hanya ada tempat tidur' batin Tati bingung. Dia semakin mengeratkan rangkulannya di lengan suaminya.

Brian mengerutkan keningnya dalam, netranya menyorot Tati dengan tatapan memicing tajam.

"Kau panggil aku apa?" tanya Brian dengan dingin, tanpa mengalihkan perhatiannya dari Tati.

Wussh.

Junet langsung merinding.

"Maaf, Brian. I.. ini istri ku, namanya Tati. Cantik bukan!" Junet memperkenalkan Tati, ia bahkan mendorong Tati beberapa langkah darinya ke depan.

"Akkkhhhh, mas! Kenapa kau mendorong ku?" protes Tati dengan tatapan gak suka, ia bahkan berniat kembali berdiri di samping Junet.

Grap.

Brugh.

Namun sayangnya Brian berhasil meraih jemari ramping Tati, lalu menariknya. Membuat wanita itu jatuh di atas pangkuan Brian.

"Kau! Apa yang kau lakukan? lepaskan aku!" protes Tati dengan tatapan membola, netranya beradu dengan netra Brian.

Brian mencengkram erat pinggang ramping Tati, menahan pergerakan wanita itu yang ingin beranjak dari pangkuannya.

"Singkirkan tangan mu! Kau jangan lancang!" cerocos Tati, dengan dada bergemuruh kesal.

"Kau bisa tinggalkan dia sekarang!" seru Brian pada Junet, gak mengindahkan perkataan Tati.

Tati menatap Junet penuh emosi,

"Mas! Kau diam saja melihat teman mu bersikap kurang ajar pada ku seperti ini?" tanya Tati kesal.

"Senang berbisnis dengan mu, bos!" seru Junet, membungkuk hormat sebelum meninggalkan ke duanya.

Mata Tati membelalak lebar.

"Bos? Jadi dia bukan teman mu, mas? Dia siapa mas? Jelaskan pada ku, mas! Jangan pergi mas!" jerit Tati, dengan wajah merah padam.

Byuuur.

Dengan sengaja Brian menumpahkan sisa minumannya di dada Tati yang menantang.

"Kau! Kurang ajar! Apa yang kau lakukan pada bajuku hah! Kau sengaja menumpahkannya di sana?" sungut Tati dengan dada naik turun.

"Jaga bicara mu!" seru Brian dengan tegas.

Tati berhasil beranjak dari pangkuan Brian.

"Kau yang jaga sikap mu, Tuan Brian tindakan mu ini keterlaluan! Pria gak punya sopan santun! Menyesal aku datang ke tempat ini!" ketus Tati, ia berbalik badan. Melangkah meninggalkan Brian.

Krek krek krek.

Tati mendengar suara pintu terkunci dari luar.

Tok tok tok

"Kenapa di kunci pintunya? Mas Junet! Buka pintunya!" teriak Tati, saat gak bisa menarik hendle pintu.

"Apa kau pikir masih ada jalan untuk mu keluar dari tempat ini, Tati? Apa perlu aku jelaskan, pria yang datang bersama dengan mu… sudah menjualmu pada ku!"

Jegerr

Bak petir di siang hari, Tati merasa apa yang dia dengar itu, membuatnya sesak.

Tati menoleh sekilas, entah sejak kapan Brian sudah berdiri di belakangnya. Menatapnya dengan dingin.

Tati menggeleng gak percaya,

'Gak mungkin mas Junet menjual ku!'

"Mas Junet gak akan mungkin menjualku padamu! Kau pasti bohong! Mas, buka pintunya!" teriak Tati, berharap pintu di buka dari luar.

Grap.

***

Bersambung…

1
Clara Joya
Suka novelnya
Cecen
Lumayan bagus, semangat kak
Grace Nelli
Agak hareudang ya, lanjut
Yoongi marry me
Memang ya, memang memang pokoknya. Gak Junet gak Brian, gak ada yang kayak gwangsik
Aqila
semakin seru ne
As Salwa
keren banget ceritanya
AFikha
semangat terus buat up
Azahra
lanjutkan
Adibah
jangan lupa up thor
Andien
lanjutkan up
Alice
bagus banget alur cerita novel mu thor
Indriyani
lanjut kan thor
Anggun
Suka Cerita ini
Githa
Bagus
Esperanza
Ditunggu Kelanjutannya
Cute Alpa
Bikin gemes, siapa tuh yang di dor, lanjut buruan yok
Cute Alpa
Beneran buat lunasin hutang judoll parah
Cute Alpa
Junet parah, tinggalin pulang aja lah itu orang, jangan percaya.
Ayu
lanjutkan kak
Ivone
semangat terus buat kmu thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!