NovelToon NovelToon
Gairah Berbahaya Sang Duda Mandul

Gairah Berbahaya Sang Duda Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Mafia / Duda
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ham_sya

Area *** "Hanya semalam, kan, Tuan?" "Iya, kau tidak akan kenapa-napa karena aku mandul, Kau butuh uang dan aku butuh dirimu semalam!" "Anda yakin, Tuan?" "Aku jamin semuanya aman!" Malam yang terjadi antara dirinya dan sang Pemilik tempat dimana ia bekerja langsung mengubah hidupnya. Hazel Isabella Sora, seorang gadis cantik berusia 24 tahun terpaksa memberikan sesuatu yang berharga dalam hidupnya pada Sang Big boss karena membutuhkan uang demi membayar hutang milik mending kedua orang tuanya, Rexton Lysander Silas, pria matang dengan segala pesona dan tatapan matanya yang tajam bak predator mematikan. Tersenyum menyeringai saat mendapatkan mangsa yang dirinya incar. Perjanjian itu hanya untuk semalam. Namun, apa jadinya jika itu menjadi kegilaan berbahaya dari sang Boss yang tak mampu dirinya tolak dari seorang Rexton. Bagaimana hubungan keduanya? Benarkah hanya ada Hutang dan sebuah kesalahan? ikuti kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ham_sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 GBSDM

Keheningan melanda, setelah negosiasi Sekarang kamar luas dan temaram itu begitu terasa memabukkan.

"Hanya semalam, kan, Tuan?"

"Iya, kau tidak akan hamil karena saya mandul. Kau butuh uang dan saya butuh dirimu semalam!"

"Anda yakin, Tuan? Saya takut hamil,"

"Saya jamin semuanya aman!"

Hazel setuju, dia menandatangani kontrak untuk memberikan kehormatannya pada sang Bos, tak ada ancaman semua murni keinginan Hazel sendiri. Sebab tak ada yang bisa membantunya selain pria tampan berwajah tenang itu.

Rexton mulai mengecup wajah Hazel, tubuh mungil wanita cantik itu tenggelam dalam dekapan tubuh kekarnya, tak ada pembicaraan dan hanya ada suara samar-samar orang bercinta di dalam sana.

"Ah!" akhirnya desahan itu keluar juga tanpa di minta dan itu membuat Rexton semakin bersemangat.

Setiap hal dalam diri Hazel adalah hal yang yang di inginkan setiap pria, tubuh indah proporsional dengan beberapa bentuk tubuh yang indah tertutup sempurna dalam balutan baju pelayan yang cukup langgar.

"Kau benar-benar menggoda dan cantik, Sora!" puji Rexton di tengah keinginannya menyentuh Hazel lebih jauh.

"Cepat lakukan Tuan! Saya tak tahan," minta Hazel, wajahnya memerah dan dia menginginkan lebih. Berciuman dengan Rexton sedikit membuat dia tak waras sebab Rexton baru saja menenggak Wisky dengan kadar alkohol tinggi.

"Baiklah, bersiaplah!" bisik Rexton.

Tak ada lagi pembicaraan, yang ada hanya desahan dan desakan Rexton pada tubuh Hazel yang terus saja menerima semuanya. Itu menjadi pengalaman pertama bagi Hazel. Namun, hal yang memabukan dan candu bagi seorang Rexton, pria itu tak bisa berhenti untuk menikmati setiap inci tubuh dari Hazel.

"Ah! Tuan, Pelan-pelan!" desahan dan permohonan keluar dari bibir mungil Hazel.

Saat sesuatu mendesak masuk, Hazel merasakan seluruh tubuhnya terbelah dan tanpa di duga setetes air mata jatuh dari ujung matanya.

"Ah! Tuan ini sakit!" keluh Hazel dengan bibir yang ia gigi sedikit.

"Tahan saja! Setelah ini kau akan terbiasa, Sora."

Semuanya terjadi malam itu, malam dimana ikatan dua orang yang begitu berbeda terjalin atas perjanjian hutang dengan bayaran semalam.

Desahan, erangan dan setiap inci dari ruangan gelap itu menjadi saksi bagaimana gilanya dan kecanduannya Rexton pada tubuh Hazel, pria itu terus saja mendesak semakin dalam dan mengeluarkan seluruhnya kedalam tubuh Hazel.

Sedangkan Hazel, hanya bisa menikmati dan mendesah keras di bawa kendali seorang Rexton, tubuh kekar itu terus bergerak hingga peluh menetes dan bercampur menjadi satu.

Denting jarum jam menunjukkan pukul tiga dini hari waktu Eropa, Hazel secara perlahan membuka mata, dia bisa merasakan beban berat yang menimpa pinggangnya dan saat dia menoleh, wanita itu menemukan Rexton berada di sana dalam keadaan mata terpejam.

Hanya kebisuan yang bisa Hazel lakukan, tak ada ucapan ataupun rasa terima kasih pada sosok Rexton, sebab dia mendapatkan uang itu dengan tubuhnya sendiri dan itu semua tak gratis. Perjanjian itu hanya semalam, dan sekarang dia bisa melunasi hutang pada para rentenir itu lalu hidup tenang tanpa gangguan siapapun.

"Walaupun sebenarnya saya tak seharusnya berterima kasih, karena uang itu adalah bayaran atas tubuh saya. Tapi berkat anda saya akhirnya bebas dari jerat rentenir gila itu, Terima kasih, Tuan!" suara Hazel pelan, karena dia tak ingin mengganggu Rexton. Wanita itu segera turun dari ranjang untuk pergi dari sana sebelum siang benar-benar datang menyinari kehidupan di bumi.

Kepergian Hazel di tatap oleh mata dingin Rexton yang terbuka setelah wanita itu keluar dari kamar. Pria 34 tahun itu tersenyum miring dan bergumam,"Hanya semalam? Benar, tapi itu untuk hutang, sedangkan aku tak ingin itu hanya semalam, Sora!" senyum misterius tercipta di bibir sedikit tebal dan sexy milik Rexton. Pria tenang dengan segala pesona dan tatapannya yang mematikan. Namun, memikat.

Suara deru mesin mobil terdengar memasuki sebuah garasi kecil dari rumah sederhana yang halamannya di penuhi rumput hijau. Hazel keluar dari mobilnya. Mobil peninggalan orang tuanya, walaupun bukan mobil mewah, setidaknya itu berguna daripada dia harus menggunakan taksi.

Keluar dengan langkah tertatih sebab rasa nyeri yang mendera di area bawah tubuhnya. Ringisan keluar pelan dari bibir mungil wanita cantik 24 tahun itu.

DRRTTT

DRRTTT

Baru saja bokongnya menyentuh sofa, ponsel dalam tasnya berdering, saat melihat nama si penelpon. Hazel langsung menjawab tanpa basa-basi.

"Halo, Ava, ada apa?" Hazel menyandarkan punggungnya di sandaran sofa.

"Hey, aku semalam mencarimu di Club, kemana kamu?" suara Ava terdengar nyaring di balik telpon.

"Maaf, aku semalam ada urusan dengan seseorang karena masalah hutang kedua orang tuaku itu," jelas Hazel. Ava mengetahui tentang hutang yang di tinggalkan oleh kedua orang tua Hazel.

"Zel, apa kamu tidak sadar sesuatu?" 

"Sadar tentang apa?" tanya Hazel, dia mendadak penasaran.

"Tentang hutang yang kamu bicarakan itu, bisa saja ini rencana Bibi dan sepupu gilamu itu," ucap Ava dengan suara terdengar serius.

"Hah? Maksudnya bagaimana?" Hazel benar-benar tak mengerti maksud dari sahabatnya ini.

"Beberapa hari yang lalu aku melihat Lusi bertemu dengan Jack entah apa yang mereka bicarakan, dan tak lama kamu di tagih hutang dengan nilai fantastis seperti itu tanpa tahu kebenarannya," jelas Ava, dia ingin membicarakan ini dengan Hazel hari itu. Namun, dia mendadak harus pergi bersama kedua orang tuanya ke acara penting yang di adakan oleh rekan bisnis Papinya.

"Hah? Kamu serius?" Hazel langsung menegakkan tubuhnya dengan wajah terlihat pucat pasi walaupun Ava tak bisa melihatnya.

"Iya, aku yakin ini pasti ada hubungannya dengan Bibi dan sepupumu itu," tebak Ava.

"Jika itu benar, maka aku terkena jebakan," keluh Hazel, dia lemas dengan helaan napas berat.

"Iya, tapi kamu tidak melakukan hal aneh kan untuk mendapatkan uang itu?" tanya Ava dengan penuh selidik.

"Tidak, kamu tenang saja!" jawab Hazel, dia harus menutupi ini dari Ava karena takut temannya itu khawatir.

"Bagus, apa kedai tak buka hari ini?" 

"Tidak, aku merasa lelah hari ini, jadi mungkin kedai akan tutup untuk hari ini," ujar Hazel tubuhnya benar-benar lelah setelah melewatkan malam panjang itu.

"Baiklah, aku tutup dulu ya, nanti malam aku akan datang berkunjung, by Hazel!" 

"Heem, By Ava," jawab Hazel.

Setelah panggilan berakhir, Hazel meletakkan ponselnya di atas meja, wanita itu menekan pelipisnya yang terasa berdenyut karena mendapatkan kabar itu di saat dirinya sudah mendapatkan uang itu.

"Sial, aku terjebak!" umpatnya marah dengan wajah benci. Namun, yang lebih membuatnya khawatir adalah, masalah yang dia buat dengan Rexton. Menjual sesuatu yang berharga pada Rexton dan hal yang paling dia takuti adalah kejutan tak terduga di depan sana."Hah, semoga bukan sesuatu yang buruk!" doanya dengan wajah cemas.

1
Alona Luna
jangan-jangan restoran yang sama yang di pesan mamanya rexton🤔
Alona Luna
salah nama ya thor.? 🤔
Alona Luna: sama-sama kak thor😊
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!