Lin Feng, seorang Pendekar Langit yang dihormati di seluruh Dunia Langit Surgawi, berhasil mencapai pencapaian legendaris: membangkitkan Seni Pedara Naga Terbang, teknik kuno yang hilang yang mampu membuka Gerbang Surgawi. Namun, kesuksesannya justru menjadi bumerang. Kaisar Langit Xuan, penguasa dunia, diliputi keserakahan dan rasa iri, merancang konspirasi keji untuk mencuri kekuatan Lin Feng—kekuatan yang hanya bisa diambil dengan membunuh pemiliknya.
Dijebak, difitnah sebagai pengkhianat, dan disiksa di penjara paling kelam, Gua Pengasingan Langit, Lin Feng menyaksikan hidupnya hancur berantakan. Bahkan Mei Ling, istri yang dicintainya, dirampas dan dijadikan selir oleh Pangeran Ke-7. Dalam detik-detik terakhir sebelum ajal menjemput, hati Lin Feng dipenuhi amarah dan penyesalan yang mendalam.
"Jika ada kehidupan lain... aku akan membalaskan semuanya!"
Namun, kematian bukanlah akhir baginya. Roda takdir berputar dengan cara yang tak terduga. Jiwa Lin Feng yang penuh dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wee nakk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TEMPAT TERSEMBUNYI
Lin Feng melanjutkan perjalanan pulang dengan hati-hati, menghindari jalur yang melewati desa hancur yang pernah diserang Organisasi Cakar Naga. Meski tubuhnya masih lemah, langkahnya penuh keyakinan—bayi Phoenix di gelang dimensinya memberikan kehangatan spiritual yang terus mengalir.
"Harusnya aku sampai sebelum matahari terbenam," gumamnya sambil memandang langit yang mulai kemerahan. Tapi sesuatu terasa aneh. Pepohonan di sekitarnya mulai terlihat berbeda—lebih tinggi, lebih tua, seolah dia telah memasuki wilayah asing.
Tiba-tiba, udara berubah. Suasana menjadi sunyi senyap, bahkan suara serangga pun menghilang. Lin Feng berhenti, indra waspadanya bergetar keras.
"Ini bukan jalan yang seharusnya," bisiknya. Padang rumput luas terbentang di depannya, dikelilingi pepohonan raksasa yang membentuk lingkaran sempurna. Di tengahnya, sebuah pondok sederhana berdiri dengan asap mengepul dari cerobongnya.
"Ruang terisolasi?" Lin Feng mengerutkan kening. "Di dunia tingkat rendah seperti ini?"
**GRR...**
Suara geraman rendah terdengar dari semak-semak. Empat pasang mata bersinar merah muncul, mengelilinginya. Serigala—tapi bukan serigala biasa. Tubuh mereka diselimuti kilatan petir kecil, dan bulu mereka berwarna perak kebiruan.
"Serigala Petir," Lin Feng mengenali species itu. "Level setara dengan tahap Qi Inti. Berbahaya dalam kelompok."
Dia mengambil posisi bertahan, meski tahu pertarungan ini tidak seimbang. Bayi Phoenix di gelangnya bergerak-gerak gelisah.
Tiba-tiba, tekanan spiritual dahsyat menghantam area tersebut. Serigala-serigala itu langsung merunduk, ekor mereka terjepit di antara kaki. Bahkan Lin Feng hampir terjatuh, kakinya terasa seperti dibebani gunung.
Dari balik pepohonan, seekor Serigala Petir raksasa muncul. Ukurannya tiga kali lebih besar dari yang lain, dengan kilatan petir biru menyala di sekujur tubuhnya. Di atas punggungnya, duduk seorang wanita dengan pakaian sederhana namun memancarkan aura elegan.
"Xiao Lei, cukup," kata wanita itu dengan suara lembut namun berwibawa.
Serigala raksasa itu langsung mendengkur patuh, lalu mendekati Lin Feng dengan langkah hati-hati.
Wanita itu turun dari punggung serigala, matanya—yang berwarna ungu tua—memandang Lin Feng dengan penuh minat. "Sudah lama tidak ada pengunjung yang sampai ke sini."
Lin Feng tetap waspada. "Di mana 'sini' tepatnya?"
"Tempat persembunyian," jawab wanita itu singkat. "Namaku Ming Yue. Dan kau adalah orang pertama dalam lima puluh tahun yang bisa menembus barrier pelindung tempat ini."
Baru sekarang Lin Feng menyadari—ada barrier spiritual kuat yang mengisolasi area ini. Bagaimana dia bisa masuk?
Ming Yue tersenyum, seolah membaca pikirannya. "Barrier hanya mengizinkan mereka dengan bakat spiritual luar biasa atau... jiwa yang tidak biasa untuk masuk."
Lin Feng menahan napas. Apakah wanita ini bisa melihat jiwanya yang sebenarnya?
"Tenang, anak muda," kata Ming Yue sambil mendekat. "Aku bukan musuhmu. Sebenarnya... aku sudah menunggumu."
"Menungguku?" Lin Feng bingung.
Ming Yue mengangkat tangan, dan sebuah kristal ungu muncul di telapaknya. "Ini adalah Mirror of Soul. Sudah lima puluh tahun menunjukkan bayangan samar-samar seseorang yang akan datang. Dan hari ini... bayangan itu menjadi jelas."
Di permukaan kristal, terlihat bayangan Lin Feng—tapi bukan wajah anak kecil yang sekarang, melainkan wajah aslinya sebagai Pendekar Langit.
Lin Feng langsung mengambil posisi siap tempur. "Siapa sebenarnya dirimu?"
"Penjaga," jawab Ming Yue sederhana. "Penjaga gerbang antara dunia dan... sesuatu yang lain." Dia menunjuk ke pondok. "Maukah kau masuk? Ada yang harus kutunjukkan padamu."
Dengan hati-hati, Lin Feng mengikuti Ming Yue ke dalam pondok. Interiornya jauh lebih luas dari yang terlihat dari luar—sebuah ruang dimensi yang diperluas.
Di tengah ruangan, sebuah portal energi berputar-putar, memancarkan cahaya keemasan.
"Lorong Waktu," bisik Lin Feng tak percaya. "Tapi ini seharusnya sudah hancur dalam Perang Antar Alam ribuan tahun lalu!"
Ming Yue menatapnya dengan takjub. "Kau memang bukan orang biasa. Ya, ini adalah salah satu dari tiga Lorong Waktu yang tersisa. Dan itu terhubung ke... Alam Langit Surgawi."
Lin Feng hampir tidak percaya. "Apa maksudmu?"
"Lorong ini bisa membawamu kembali," kata Ming Yue. "Tapi ada harganya. Dan ada bahayanya."
Dia menjelaskan bahwa Organisasi Cakar Naga sebenarnya sedang mencari lorong ini—mereka ingin membukanya untuk memanggil sesuatu dari alam lain.
"Wadah Iblis yang mereka bicarakan," kata Lin Feng tiba-tiba paham. "Itu adalah makhluk dari alam lain!"
Ming Yue mengangguk serius. "Dan kau, Lin Feng, mungkin adalah satu-satunya yang bisa menghentikan mereka. Karena hanya yang pernah melintasi batas alam yang bisa sepenuhnya mengendalikan lorong ini."
Lin Feng memandang portal berputar itu, hatinya dipenuhi emosi campur aduk. Kembali ke Alam Langit Surgawi? Menuntut balas pada mereka yang mengkhianatinya? Tapi... apa yang terjadi dengan Lin Tao dan Lin Mei? Dengan Han Xue? Dengan janjinya pada Phoenix yang sekarat?
"Pilihanku..." gumamnya. Tapi sebelum dia bisa memutuskan, tiba-tiba...
**BOOM!**
Ledakan dahsyat mengguncang pondok. Barrier pelindung retak, dan teriakan perang terdengar dari luar.
Ming Yue mengerutkan kening. "Mereka menemukan kita. Organisasi Cakar Naga."
Lin Feng mengambil napas dalam-dalam, memandang lorong yang berputar, lalu menatap Ming Yue. "Sepertinya... keputusanku sudah dibuat."
Dia mengeluarkan bayi Phoenix dari gelangnya. Burung kecil itu mengepakkan sayap, memancarkan cahaya keemasan.
"Kita hadapi mereka bersama," kata Lin Feng dengan tekad membara. "Tapi pertama... ada yang harus kukatakan padamu tentang siapa sebenarnya diriku."
di sebelah udah ampe jauh bgt ini ceritanya