NovelToon NovelToon
Ikatan Dua Jiwa

Ikatan Dua Jiwa

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Balas Dendam / Cinta Terlarang / Cinta pada Pandangan Pertama / Iblis / Fantasi Wanita
Popularitas:449
Nilai: 5
Nama Author: Velika Sastra

Lin Yi Yue hanya punya satu keinginan, terbang bebas. Dia tidak ingin lagi terikat atau pun terkurung dalam sangkar lagi.
Bertemu Bai Ruyi membuat perasaannya campur aduk, harusnya ada rasa benci tapi mengapa juga ada harapan. Pria itu memberikannya janji yang indah, berkata akan mengubah sangkar menjadi rumahnya dan akan menemaninya terbang kemana pun.
Lin Yi Yue menginginkannya, tapi apakah itu mungkin? Beban yang dia tanggung sangat besar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Velika Sastra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PINJAM TUBUH

Lin Yi Yue menompang wajahnya di depan cermin, matanya terbuka dan menutup, sesekali bibirnya akan tersenyum.

''Jika dibilang cantik tidak salah, tapi wajah ini lebih ke imut. Meski tubuh ini sedikit kurus namun punya bola mata yang bulat. Sangat imut.''

Lin Yi Yue melebarkan matanya, tertawa pelan.

''Sudah berapa lama nona duduk tertawa sendiri di sana?''

Dua orang pelayan berdiri di ambang pintu, salah satu pelayan bertanya pada temannya.

''Kau bertanya padaku, bukankah kau yang datang duluan,'' tanggap pelayan yang membawa semangkok obat.

Keduanya lalu menghampiri Lin Yi Yue.

''Nona Li saatnya minum obat.''

Lin Yi Yue menoleh, ''Kau memanggilku siapa barusan?''

Kedua pelayan itu saling berpandangan, lalu salah satunya menjawab dengan ragu-ragu.

''Nona, Nona Li.''

''Li? Apa nama panjangku?''

Buk, mendengar pertanyaan Lin Yi Yue kedua pelayan itu dengan cepat berlutut. Wajah keduanya pucat dan khawatir.

''Nona apa yang terjadi?''

''Nona apa kau merasa sakit?''

''Aku, aku akan panggil tabib.''

Keduanya panik. Salah satu pelayan berdiri ingin berlari keluar mencari tabib. Namun Lin Yi Yue dengan cepat memegang tangannya.

''Aku tidak apa-apa, kepalaku hanya sedikit sakit.''

''Tetap harus panggil tabib kemari.''

''Tidak perlu, aku hanya sedikit pusing.''

Kedua pelayan itu akhirnya sedikit tenang.

''Bagaimana pusing bisa membuat Nona tidak ingat nama sendiri?'' salah satu pelayan bergumam.

''Hmm... Katakan saja namaku,'' ucap Lin Yi Yue merasa canggung mendengar perkataan pelayan tersebut.

''Ohh, nama Nona Li Yue.''

''Li Yue, nama yang bagus,'' angguk Lin Yi Yue.

''Nona apa kau yakin baik-baik saja?''

''Tenanglah, aku baik-baik saja.''

''Nona hari ini Tuan Besar kembali, jadi tidak ada yang akan menindas anda lagi.''

''Tuan Besar? Menindas... Lagi? Apa artinya.''

''Nona aku minumlah obat sebelum dingin,'' pelayan itu meletakkan nampan berisi obat di atas meja.

''Nona aku akan menyiapkan air hangat untuk anda mandi.''

''Kalau begitu aku akan membuat sup iga untuk Nona.''

Keduanya memberi salam dan dengan cepat keluar, meninggalkan Lin Yi Yue yang terdiam.

Lin Yi Yue dengan nikmat berendam.

''Nona apa anda menyukainya, Tuan Besar secara khusus membeli sabun ini untuk Nona.''

Si pelayan menaburkan kelopak bunga ke dalam bak mandi. Lalu memijat lengan Lin Yi Yue secara bergantian.

''Ahh, jadi ini lah hidup. Sangat nyaman, rasanya aku tidak ingin kembali.''

''Setelah tujuh tahun Tuan Besar kembali, hamba dengar Tuan Besar akan tinggal cukup lama.''

''Lagi-lagi Tuan Besar, sepertinya Tuan Besar ini sangat menyayangi Li Yue.''

''... Dengan adanya Tuan Besar tidak akan ada yang akan menindas Nona lagi. Tuan Besar pasti dapat membawa tabib dan menyembuhkan penyakit Nona.''

Pelayan itu lalu mundur, ''Nona pakaian sudah hamba siapkan, hamba akan menunggu di luar.''

''Pelayan yang malang, majikanmu telah mati berjam-jam yang lalu.''

Lin Yi Yue dengan perlahan keluar dari bilik mandi dengan mengenakan pakaian dalam. Di sana pelayan itu dengan sigap membantu Lin Yi Yue berpakaian dan berrias.

''Dimana sup iga nya?'' tanya Lin Yi Yue pada pelayan yang baru datang.

''Nona, Tuan Besar menunggu anda untuk makan bersama.''

''Benarkah?'' pelayan di samping hampir saja menusuk kepala Lin Yi Yue saking semangat nya.

''Nona sudah selesai, anda harus cepat pergi ke sana.''

Di meja makan ada sepasang paruh baya duduk berdampingan, seorang gadis yang seumuran dengan Li Yue dan pemuda dengan wajah angkuh. Juga pria berumur.

Begitu pria berumur itu melihat kedatangan Lin Yi Yue dia berdiri dari duduknya.

''A Yue, kemari lah duduk di samping kakek.''

''Terima kasih kakek,'' Lin Yi Yue membalas senyum teduhnya.

''Aiyoh, kenapa kau semakin kurus, apa mereka tidak merawatmu dengan baik,'' Tuan Li memegang tangan Lin Yi Yue menuntunnya duduk.

''Ayah bagaimana mungkin, kami selalu merawatnya,'' sahut Bibi Li.

''Ya Ayah, hanya saja kesehatan ponakan tidak ada tanda penyembuhan dan dia terkadang tidak nafsu makan,'' Paman Li menanggapi, keduanya tidak memberi Lin Yi Yue celah untuk berbicara.

''Kakek aku tidak apa-apa hanya sedikit pusing saja,'' Lin Yi Yue duduk di antara kakek dan sepupu laki-laki nya.

''Kalau begitu cepat makan, ada sup iga kesukaanmu,  makanlah yang banyak.''

Lin Yi Yue mengangguk, menuangkan sup iga ke dalam mangkok. Lin Yi Yue melirik keluarga Pamannya.

''Hmm... Tak ku sangka sepupuku ini juga bisa berkultivasi, tapi masih tahap pembentukan energi bawah. Rendah sekali.''

''A Yue kenapa melamun, makan yang banyak.''

''Kakek juga makan lah,'' Lin Yi Yue memasukkan potongan ayam ke mangkok Tuan Li.

''Kenapa Li Yue memiliki kakek sebaik ini. Jadi iri deh.''

''A Yue setelah makan temani Kakek keliling desa.''

''Baik akan ku temani.''

Di tepi sungai, sepasang kakek dan cucunya berjalan beriringan menyusuri sungai.

''Kakek, kemari lah duduk di sini.''

Lin Yi Yue menuntun Kakek Li duduk di sebuah batu, lalu ia duduk di sampingnya.

''Hahh, selama kakek tidak ada kau sudah menderita.''

''Tidak aku baik-baik saja.''

''Benarkah, lalu kenapa kau begitu kurus sekarang?''

''Itu karena aku merindukan Kakek,'' Lin Yi Yue tersenyum.

''Aiyo, jadi kau begitu merindukanku yah.''

''Lihat Kakek punya apa...'' Kakek Li mengambil bungkusan dari dalam bajunya.

''Kue!'' sorak Lin Yi Yue senang.

''Hahah, kue khusus untuk cucuku ini.''

''Terima kasih Kakek,'' menggigit sepotong kue itu.

''Huhuhu, dia bahkan membelikan kue. Aku ingin punya Kakek.''

''Kakek sudah dengar dari Bibimu bahwa kau sudah setuju dengan keputusan itu apa itu benar.'' '

''Eh keputusan apa? Aku tidak punya ingatan apapun. Sudah lah iyakan saja, kita lihat apa yang ingin dilakukan Bibi tua itu.''

''Benar Kakek aku setuju.''

''Hah apa kau yakin, Kakek masih tidak rela melepaskanmu.'' '

''Melepaskan apa? Memangnya Li Yue akan pergi kemana, berobat kah?''

''Kakek, jangan khawatir aku akan baik-baik saja.''

''Kalau begitu Kakek akan menyiapkannya dengan meriah, pernikahan...''

Uhuk, mendengar perkataan Kakek Li Lin Yi Yue melotot kaget. ''Pernikahan apa, siapa yang menikah?'' '

''Ah Yue kau baik-baik saja, makan pelan-pelan,'' Kakek Li menepuk punggung Lin Yi Yue dengan pelan.

''Kakek aku tidak apa-apa.''

''Hah pernikahan ini terlalu mendadak, Kakek dengar calon suamimu baru pulang bekerja di kota. Kakek ingin menemuinya.''

''Kakek aku, aku juga ingin ikut.''

''Apakah kau penasaran?'' Kakek Li memberi senyum menggoda.

Lin Yi Yue tersenyum canggung, ''Benar.''

''Meski dia berasal dari keluarga yang kurang mampu, namun karena dia punya pekerjaan tetap Kakek jadi lebih lega kau akan menikah dengannya.''

''Kalau begitu besok pagi kita akan pergi menemuinya.''

''Aku tidak tahu ini nasib sial atau tidak, menikah dengan orang tidak dikenal?''

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!