 
                            Nasya adalah Seorang gadis yang pintar, cekatan dan Sniper andalan di kelompoknya, Lalu suatu hari tiba-tiba Nasya di tugaskan menyamar menjadi Seorang Mahasiswi dan menjadi gadis polos, seiring perjalanannya menjadi Mahasiswi, Nasya yang menyamar harus mengemban tugas menjadi Sugar Baby Seorang Pria yang telah memiliki tunangan dan akan segera menikah 
Apa yang terjadi pada Nasya selanjutnya? Apakah Nasya bisa menjalankan tugasnya menjadi sugar baby dan sniper bersamaan? Saksikan kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Tiga Hari Kemudian
Devan yang baru pulang dari Jepang langsung menghubungi Nasya saat ini
"Halo Nasya, Aku tunggu di Restaurant XX ya, di ruang VIP" ucap Devan
"Halo, Iya Om, aku ke sana sekarang" sahut Nasya yang langsung menutup telpon nya
Nasya yang baru selesai kuliah, langsung menuju ke Restaurant yang di beritahu Devan tadi
Tumben Om ngajak makan di luar, apa ada yang ingin di bicarakan penting ya, apa jangan-jangan dia ingin mengakhiri hubungan kami berdua
Sesampai nya di Restauran, Nasya langsung menuju ruangan VIP yang di beritahu Devan tadi
Kemudian Nasya mengikuti pelayan yang menunjukkan arah ruangan yang di pesan Devan
Nasya langsung masuk ke ruangan tersebut yang ternyata di dalam nya sudah ada Devan menunggu nya sejak tadi
"Sudah lama Om nungguin aku?" tanya Nasya
"Aku baru sampai saat baru selesai menelpon mu Key" sahut Devan
"Pesan dulu makanan, nih buku nya" ucap Devan yang langsung memberikan buku nya pada Nasya
Setelah selesai memesan makanan, Nasya menatap Devan dengan lembut
"Ada apa Om ngajakin aku makan di luar? Apa ada perayaan Om?" tanya Nasya penasaran
"Iya, aku senang karena akhir nya aku udah batal tunangan dengan Clara, tunangan ku kemaren Nasya, Papi dan Mami ku sendiri yang ngebatalin" ucap Devan
"Oh begitu, pantesan Om wajah nya bahagia banget" sahut Nasya tersenyum dan Devan mengangguk pelan
"Lalu apa Om mau ngakhirin hubungan kita?" tanya Nasya langsung
"Iya Nasya, Om kayak nya udah pesimis dengan milik Om, jadi kita akhirin aja hubungan kita ya, tapi Om janji bakal tetap lunasin biaya kuliah kamu hingga akhir" ucap Devan tersenyum
"Oh gitu, ya udah Om, kalau Om mau nya gitu, aku juga bisa apa, kan Om yang mau" ucap Nasya murung
"Nasya, apa setelah ini kamu akan melanjutkan pekerjaan mu ini menjadi Baby sugar lagi?" tanya Devan
"Eehhmm, gak tau Om, kalau sementara aku kayak nya mau fokus lulus kuliah aja dulu dan cari kerja, kalau nanti untuk selingan mungkin aku bakal hubungi Raisa lagi" ucap Nasya tersenyum menatap Devan
"Om harap kamu gak akan kayak gini lagi Nasya, cari pekerjaan aja yang layak untuk mu" ucap Devan
"Ntar aja di pikirin Om, aku males mikirin yang akan datang, lebih baik kita jalanin yang ada di depan hari ini" ucap Nasya tersenyum lembut
"Iya Nasya, Om hanya berharap aja kok, ayo kita makan" ucap nya dan Nasya mengangguk pelan
Satu Jam Kemudian
"Nasya, kita berpisah di sini ya" ucap Devan tersenyum menatap gadis yang telah mengisi hari-hari nya beberapa minggu ini
"Iya Om, makasih ya udah jadi partner ku selama ini, walau pun aku gak berhasil menservis Om dengan baik seperti Raisa, tapi Om tetap bayar aku seperti janji Om, semoga ke depan nya, jika kita ketemu lagi, kita akan berubah hubungan menjadi lebih baik dari ini bukan lagi antara Sugar Baby dengan Sugar Daddy, tapi lebih ke arah pertemanan aja, makasih karena telah membayar kan kuliah aku hingga selesai ya Om" ucap Nasya yang menahan tangisan nya saat ini dan memeluk Devan dengan erat nya, begitu juga Devan yang memeluk Nasya dengan sangat erat saat ini, rasa nya seperti ada yang nyeri di hati nya tapi mungkin itu bagi Devan hanya sementara, karena dia dan Nasya kan hanya bertemu beberapa minggu sehingga perasaan ini pasti nya tak akan lama hinggap di hati nya
"Iya Nasya, aku antar pulang ya" ucap Devan lembut
"Gak usah Om, aku bisa naik taksi online aja, aku udah pesan kok, mungkin bentar lagi datang" ucap nya
"Oh gitu, aku tungguin aja ya Nasya" sahut Devan
"Eh ini udah datang Om pesanan mobil nya, aku duluan ya Om" ucap Nasya yang tak ingin terlalu lama bersama Devan, karena dia tak kuat lagi menahan sesak di hati nya yang akan mengeluarkan air mata nya kapan pun
"Ya Nasya, hati-hati di jalan ya" sahut Devan dan Nasya mengangguk pelan, lalu bergegas masuk ke mobil taksi yang di pesan nya tadi
Nasya yang masuk ke dalam taksi, tak menoleh sedikit pun menatap Devan, dia takut jika sekali melihat wajah Devan, air mata yang susah sekali di tahan nya untuk keluar sejak tadi, akan mengucur deras saat ini juga
Lalu taksi itu meluncur sesuai arahan lokasi ya Nasya tuju tadi
Sesampai nya di Kontrakan Nasya, Nasya pun langsung masuk dan mengeluarkan air mata sebanyak mungkin yang dia tahan sejak di Restauran tadi
Satu Minggu Kemudian
Hari ini Nasya mulai masuk ke Perusahaan menjadi Mahasiswi magang di Perusahaan yang berada di depan nya saat ini, dia berhasil menjadi satu-satu nya Mahasiswi Perwakilan Kampus yang berhasil menarik minat Perusahaan ini untuk menjadikan nya Pegawai magang selama 6 bulan ke depan
"Selamat Pagi Mba, Saya Mahasiswi magang yang di suruh langsung ke ruang HRD pagi ini" ucap Nasya ramah terhadap petugas Resepsionis di depan nya
"Oh iya Mba, silahkan ikutin Saya,lewat sini" ajak wanita tersebut yang Nasya di lihat di name tag bernama Dewi
Dewi langsung membawa Nasya ke ruang Hrd saat ini untuk dia bertemu dengan Kepala HRD
Sesampainya di ruang HRD, Nasya pun langsung di suruh masuk oleh Kepala HRD
"Selamat Pagi Pak, Saya Nasya Pradipta, Mahasiswi yang di tugaskan magang di Perusahaan ini" ucap Nasya sopan
"Oh iya, Saya sudah menerima surat dari Kampus Anda untuk Anda selama 6 bulan magang di Perusahaan ini" ucap Kepala HRD
"Kalau begitu, mari ikut Saya, Saya akan menugaskan Anda menjadi Sekretaris Pimpinan kami, tapi Anda akan menjadi Sekretaris kedua nya karena status Anda adalah Mahasiswi magang" ucap Kepala HRD yang bernama Rico di name tag nya
"Apa gak salah mahasiswi seperti saya di tempat kan menjadi Sekretaris Pimpinan Pak? Soal nya Saya takut kalau Saya membuat kesalahan" cicit Key khawatir
"Tenang aja, kamu kan jadi Sekretaris kedua, jadi pasti nya nanti Pak Ferdi akan mengajari hal-hal yang mudah yang bisa kamu lakukan sementara" ucap Rico
"Oh iya Pak" sahut Nasya paham
"Kalau begitu ayo Saya antar ke Ruang Pak Ferdi sekarang" ucap Rico
"Iya Pak" sahut Nasya yang bergegas mengikuti langkah Pak Rico dari belakang
Sesampai nya di Ruang CEO di lantai 30, Nasya bersama Rico langsung melangkah keluar dari lift tersebut
Nasya yang baru pertama kali melihat Perusahaan sebesar ini dan semewah ini, membuat nya begitu terkagum-kagum di buat nya
"Ayo Nasya masuk, itu ruangan Pak Ferdi" tunjuk Rico
"Iya Pak" sahut nya menurut mengikuti Rico masuk ke ruangan yang di tunjuk tadi