Setelah mati tertabrak truk, Li Fan bereinkarnasi menjadi seorang kultivator... yang paling tak berbakat. Tapi, ternyata ada sesuatu, sebuah System yang aneh.
"Ingin naik level? Jangan cuma duduk bersila! Pengaruhilah dunia!"
Dari menyebarkan resep tahu gejrot yang viral,menciptakan jasa kurir spiritual, hingga memulai perang informasi melawan sekte-sete tua, Li Fan melakukannya semua. Li Fan bukan pahlawan, dia hanya seorang survivor yang menggunakan pengetahuannya dari dunia modern untuk "menipu" System ini agar memberinya kekuatan.
Sementara para kultivator jagoan sibuk berebut pusaka warisan, Li Fan sibuk memonopoli pasar pil energi dan mendirikan sekte bawah tanah beranggotakan para "sampah" sepertinya. Mereka pikir kultivasi adalah tentang bakat dan warisan? Baginya, ini hanyalah masalah skala pengaruh dan manipulasi pasar!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zruk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29: Embun yang Berkumpul Menjadi Sungai
Mengadopsi filosofi "embun" bukan berarti meninggalkan kecerdikan atau kekuatan. Bagi Li Fan, itu berarti mengalihkan fokusnya dari penaklukan langsung ke infrastruktur pengaruh yang tersebar luas. Dia menjadi arsitek dari sebuah jaringan yang tak terlihat, sebuah sistem kapiler perubahan yang merembes ke pedesaan.
Dia membagi operasinya menjadi tiga cabang:
Cabang Informasi ("Mata Angin"): Jaringannya yang sudah ada di Kota Bawah diperluas untuk mencakup para pelancong, pedagang keliling, dan kurir yang melintasi wilayah tersebut. Tugas mereka adalah mengidentifikasi titik-titik kesengsaraan—desa dengan panen yang gagal, konflik sumber daya, atau penyakit—dan melaporkannya.
Cabang Solusi ("Tangan Penolong"): Dia merekrut bukan hanya preman, tetapi juga para pengrajin, mantan tabib, dan petani berpengalaman. Kelompok ini akan dikirim sebagai "konsultan keliling," membawa solusi praktis dari manual pertanian Li Fan, pengetahuan dasar sanitasi, atau keterampilan mediasi sederhana. Mereka dibayar dengan uang atau sumber daya kecil, dan identitas penyandang dana mereka dirahasiakan.
Cabang Ekonomi ("Sirkulasi"): Untuk mendanai operasi yang terus berkembang ini, Li Fan menggunakan kendalinya atas pasar Kota Bawah untuk menciptakan aliran pendapatan yang stabil. Dia memberlakukan "pajak perlindungan" yang wajar pada bisnis yang makmur, tetapi menginvestasikan kembali sebagian besar keuntungannya ke dalam "proyek-proyek embun" di pedesaan. Dia juga mulai memfasilitasi perdagangan antar desa, membantu mereka menjual kelebihan hasil bumi dengan harga yang lebih adil, mengambil potongan kecil untuk mendanai operasinya.
Prosesnya lambat. Butuh berminggu-minggu bagi "Tangan Penolong" untuk sampai ke sebuah desa, menerapkan solusi, dan bagi hasilnya untuk terwujud. Notifikasi poinnya adalah tetesan yang stabil tapi kecil.
[Meningkatkan Hasil Panen di Desa Sungai Terpencil. Dampak: Sangat Kecil. Poin Pengaruh: +4]
[Menyelesaikan Perselisihan Irigasi antara Desa Bukit dan Desa Lembah. Dampak: Sangat Kecil. Poin Pengaruh: +2]
[Memperkenalkan Penyaringan Air Sederhana di Permukiman Perbatasan. Dampak: Sangat Kecil. Poin Pengaruh: +3]
Dia dengan sabar mencatat semuanya. Dalam sebulan, dia telah "membantu" dua puluh desa. Rata-rata pendapatan poinnya adalah sekitar 50 poin per hari. Jumlah yang sederhana, tetapi konstan. Total poinnya merayap dari 32.778 menjadi sekitar 34.278.
Kemudian, efek jangka panjang mulai terlihat. Sebuah desa yang panennya telah ditingkatkan menghasilkan surplus untuk pertama kalinya dalam satu generasi. Mereka menggunakan kelebihan ini untuk memperbaiki rumah mereka dan membeli alat yang lebih baik. Sebuah desa lain, yang bebas dari penyakit yang disebabkan oleh air kotor, melihat populasi anak-anak mereka yang sehat meningkat.
Perubahan ini, meskipun kecil, menciptakan riak. Desa yang makmur mulai berdagang lebih banyak dengan tetangga mereka, menyebarkan kemakmuran. Kisah tentang "orang asing yang baik hati" atau "roh hutan yang murah hati" mulai beredar, sebuah legenda yang tidak disengaja yang diciptakan Li Fan.
Sistem mulai memperhatikan skala kumulatif.
[Jaringan Perubahan Sosial Regional Terdeteksi. Cakupan: 25+ pemukiman, populasi ~10.000. Dampak: Menengah. Poin Pengaruh: +2.000]
[Menciptakan Dampak Ekonomi Berkelanjutan di Komunitas Terpencil. Dampak: Kecil. Poin Pengaruh: +500]
Lompatan ini signifikan! Dia tidak hanya mendapatkan poin dari setiap tindakan individu, tetapi juga bonus untuk menyatukan semuanya menjadi sebuah jaringan. Total poinnya melompat ke 36.778.
Ini membuktikan teorinya. "Embun" individu itu memang bisa berkumpul menjadi "aliran sungai" pengaruh.
Namun, kesuksesan ini membawa tantangan baru. Jaringannya yang berkembang mulai menarik perhatian yang berbeda.
Seorang kepala desa yang cerdik, yang desanya telah diselamatkan dari kelaparan oleh metode pertanian "ajaib" Li Fan, mengirim utusan untuk secara resmi mengucapkan terima kasih kepada "donatur misterius" dan menawarkan kesetiaan. Di tempat lain, seorang tuan tanah kecil yang melihat pengaruhnya berkurang karena para penyewanya menjadi lebih mandiri mulai menyelidiki sumber dari perubahan ini.
Li Fan menyadari bahwa dia tidak bisa tetap menjadi hantu selamanya. Pada skala tertentu, ketidaktahuan akan menimbulkan ketakutan dan kecurigaan yang lebih besar daripada kehadiran yang terlihat.
Dia memutuskan untuk menciptakan sebuah topi baru, sebuah identitas untuk "pemberi embun" ini. Dia menyebutnya "Jalan Kebijaksanaan."
Ini akan menjadi sebuah "sekte" samar, bukan sekte kultivasi, tetapi sebuah perkumpulan filsafat dan bantuan timbal balik. Anggotanya akan menjadi para kepala desa yang bersyukur, pengrajin terampil, dan pedagang yang telah merasakan manfaat dari jaringannya. Mereka akan berbagi pengetahuan dan saling mendukung, dengan sumber daya dan bimbingan yang diam-diam disalurkan melalui Li Fan.
Dengan melakukan ini, dia mengkonsolidasikan pengaruhnya menjadi sebuah institusi longgar yang dapat terus tumbuh tanpa bergantung sepenuhnya pada dirinya sendiri. Itu adalah sebuah organisasi yang bisa, pada akhirnya, menghasilkan poin pengaruhnya sendiri melalui ekspansi organiknya.
Dia mengadakan pertemuan rahasia pertama para kepala desa dan perwakilan yang bersedia. Dia muncul, bukan sebagai Pertapa Fan atau dengan wajah netral, tetapi dengan topeng kayu sederhana yang diukir dengan simbol tetesan embun, suaranya disamarkan oleh Qi-nya.
"Kita adalah Jalan Kebijaksanaan," katanya kepada mereka. "Kita percaya pada kekuatan pengetahuan yang dibagikan dan saling membantu. Kita bukan penguasa, bukan tuan. Kita adalah penjaga, memastikan bahwa setiap komunitas, tidak peduli seberapa kecil, memiliki kesempatan untuk berkembang."
Pidatonya sederhana, tetapi langsung tertanam di hati para pendengarnya yang telah melihat hasilnya. Mereka bersumpah untuk bekerja sama, untuk berbagi sumber daya dan informasi di bawah panji "Jalan Kebijaksanaan."
[Mendirikan Organisasi Sosial dengan Filosofi Perubahan Sistemik. Dampak: Besar. Poin Pengaruh: +5.000]
[Total Poin Pengaruh: 41.778]
Lima ribu poin sekaligus! Membangun sebuah institusi ternyata jauh lebih berharga daripada hanya melakukan tindakan individu.
Dia melihat total barunya. Empat puluh satu ribu. Dia hampir setengah jalan menuju seratus ribu, yang akan menjadi 10% dari tujuannya. Dan ini hanya dalam beberapa bulan dengan metode barunya.
Dia berdiri di kamarnya, memandang peta yang sekarang penuh dengan pin kecil yang mewakili desa-desa yang terhubung dengan "Jalan Kebijaksanaan." Itu bukan lagi sebuah peta; itu adalah sebuah jaringan yang hidup, sebuah organisme yang tumbuh yang dia rawat.
Dia ingat kata-kata kakeknya: "Kadang-kadang, Fanfan, yang dibutuhkan bukanlah banjir besar, tapi ketekunan dari hal-hal kecil."
Dia akhirnya mengerti. Kekuatan sejati bukan tentang menghancurkan gunung dalam satu pukulan, tetapi tentang menggerakkan setiap batu, butiran demi butiran, sampai gunung itu sendiri telah berpindah.
Dia tidak lagi merasa frustrasi atau terburu-buru. Jalan di depan jelas, meskipun panjang. Dia akan terus menanam, merawat, dan memanen, sampai "embun"nya menjadi lautan, dan satu juta poin itu bukan lagi sebuah gunung, tetapi hanya sebuah bukit yang akan dia daki dengan mudah.
Perjalanan untuk mengubah dunia telah menemukan ritmenya, dan itu adalah ritme yang sabar dan tak terhindarkan dari pertumbuhan itu sendiri.
Kayu (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
Silver (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
Emas (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
Berlian (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
setelah itu ada..
Estability (1,2,3,4,5)
untuk saat ini hanya ini saja yang kira kira penting, dimasa depan akan ku tambahkan lagi seiring berjalannya cerita. terimakasih.