NovelToon NovelToon
KINASIH (Babak Pertama)

KINASIH (Babak Pertama)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Epik Petualangan / Akademi Sihir / Persahabatan / Dunia Hybrid
Popularitas:493
Nilai: 5
Nama Author: Rona Aksara

Perlu waktu lama untuknya menyadari semua hal-hal yang terjadi dalam hidupnya.
suka, duka, mistis, magis, dan diluar nalar terjadi pada tubuh kecilnya.
ini bukan tentang perjalanan yang biasa, inilah petualangan fantastis seorang anak berusia 12 tahun, ya dia KINASIH.

Pernah kepikiran engga kalau kalian tiba-tiba diseret masuk ke dunia fantasi?
kalau belum, mari ikuti petualangan kinasih dan rasakan keseruan-keseruan di dunia fantasi.

SELAMAT MEMBACA..!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rona Aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 1: Buku Catatan Tua

Hari berlalu begitu cepat, sudah 3 bulan lamanya sejak kejadian hari itu. Ibu kinasih sangat berhati-hati untuk tidak menceritakan tentang kejadian hari itu kepada orang lain. Maka jadilah semua itu hanya rahasia milik kinasih, ayah, dan ibunya. Tak ada lagi kejadian serupa yang terjadi selama 3 bulan ini, Pernah sesekali tubuh kinasih kejang-kejang tanpa ada penyebab. menurut ibunya, mungkin itu sedikit efek samping dari dalam tubuh kinasih yang memiliki arus listrik misterius. Sejauh ini, belum ada dokter, bahkan spesialis yang tahu tentang kejadian yang dialami oleh kinasih. Ibunya hanya berbekal doa dan usaha agar kejadian itu tak lagi menimpa gadis kecil semata wayangnya itu.

"Bu, hari ini asih pulang cepat, ya" ucap kinasih.

"Bukannya hari ini ada ekstrakurikuler nak?" tanya ibu, dahinya terlihat terlipat.

"Iya bu, akan ada persiapan pementasan drama untuk minggu depan, tapi aku sudah menguasai naskah drama itu."

Selama ini, Kinasih memang mengikuti ekstrakurikuler di bidang drama. Gerak gemulai tubuhnya membuat Kinasih percaya diri untuk memainkan peran dalam sebuah drama. Meskipun terkadang disaat melakukan Latihan dia selalu menahan kedua tangannya, agar arus listrik misterius itu tidak muncul secara tiba-tiba di hadapan teman-temannya.

..

Hari ini adalah hari spesial baginya, karena suatu hal, ayahnya hari ini mempunyai banyak waktu luang untuk berada di rumah. Itulah yang membuat kinasih ingin cepat-cepat pulang ke rumah.

Ayah kinasih adalah seorang pebisnis terkenal di kota ini. Waktu baginya adalah hal yang sangat amat berharga, bahkan untuk sekedar mencicipi masakan ibu saja tak ada waktu bagi ayahnya. Pagi berangkat ke kantor, siang hanya diisi istirahat sambil memberi kabar kepada ibu, malam? Sudah pasti lembur. Bagi kinasih, sosok ayah adalah sosok bayangan, jarang bertemu, sekali bertemu hanya sebentar. Namun baginya sosok ayah tetaplah ayah terbaik di matanya.

Sore itu, di depan teras rumah terlihat ayah sedang bersantai sembari menikmati kopi panasnya. Terlihat Bahagia raut wajahnya.

"AYAH......." Teriak Kinasih yang baru turun dari mobil ibunya. Dia seketika dengan cepat membuka gerbang dan berlari memeluk ayahnya.

"Ayah...Asih...huhuhu...rindu ayah." Air turun dari kedua matanya. Kinasih berakhir menangis di pelukan ayahnya.

"Iya sayang, ayah juga rindu asih, sudah lama ayah tidak mendengar cerita-cerita hebatmu di pentas drama itu." Ucap ayahnya.

"Kinasih, cepat ganti seragammu dulu, biar ayah tidak mencium aroma tidak sedap darimu." ucap ibunya sambil tertawa meledek.

Kinasih mengernyitkan dahi. Menatap ibunya dengan tatapan sinis. "iya, aku memang bau ikan asin."

Kinasih segera bergegas mengganti seragamnya. Dengan tergesa-gesa dia seketika meluncur dan duduk di teras, di samping ayahnya. Disitu Dia mulai menceritakan banyak hal, mulai dari temannya yang nakal, temannya yang baik hati, gurunya yang galak, bahkan kucing liar di sekolahnya pun ia ceritakan.

"Ayah, minggu depan asih ada pementasan drama."

"Sungguh? Ini ayah tidak bermimpi kan?" kedua bola mata ayah berbinar.

"Iya ayah, selama ini asih hanya latihan dan latihan di sekolah saja, ini pertama kalinya asih akan tampil di depan banyak orang, yah" jawab asih dengan senyum merekah. Dibalik senyum itu selalu ada kegelisahan dalam hati Kinasih. Ia takut terjadi hal yang tidak diinginkan. Ia takut tiba-tiba arus listrik misterius itu keluar dari bagian tubuhnya.

"Syukurlah kalau begitu, ayah bangga denganmu, nak." Ucap ayah sambil mengusap lembut rambut Kinasih.

..

Hujan mengguyur deras kota malam itu. Dingin menyelimuti hening di dalam kamar berukuran 3x3 meter itu. 2 rak besar terlihat kokoh di dalamnya. Beraneka ragam buku tersusun rapi disana, novel, komik, buku sejarah, dan masih banyak lagi. Namun tanpa asih sadari, di sela-sela buku yang bersusun rapi itu terselip buku catatan tua. Angin berhembus kencang dari balik jendela dan menghempaskan buku catatan tua itu.

BRUKKK...

Kinasih yang sedang asyik belajar terkejut mendengar buku yang jatuh berdebam. Diambilnya buku catatan itu. Buku usang yang dibalut dengan sampul coklat tua bercampur bau yang menguar dari kertas buku yang menguning. Diperhatikannya buku catatan itu, lalu dengan perlahan, dia memberanikan diri untuk membukanya. Di halaman pertama terdapat sebuah kalimat

...ini adalah perjalanan hebatku, semoga dirimu yang menemukan buku ini akan mencariku dan mengembalikan buku ini padaku...

Kinasih mengernyitkan dahi "pasti ini buku catatan seseorang." Gumamnya. Lalu ia membuka halaman selanjutnya. Disana terdapat gambar sebuah lembah yang Digambar oleh penulis buku catatan itu. Dibawahnya terdapat tulisan.

...harapan-harapan manusia akan terwujud di dalam lembah ini, namun bisakah kau selesaikan konflik di dalamnya?...

Dia semakin tak paham. Dia merasa seolah buku catatan tua ini mengajaknya untuk berbicara. "konflik apa sih? Kan ini Cuma gambar lembah biasa." Gumam Kinasih. Kesabarannya semakin menipis, dia balikkan halaman itu dan...

WUSSSHHHHH...

Buku itu mengeluarkan hembusan angin kencang, sayup-sayup terdengar suara seseorang dari balik hembusan angin kencang itu "Asih..kau orang terpilih, mari berpetualang." Asih mencengkeram kencang buku itu, dia berusaha melepaskan namun tetap saja tak bisa, perlahan namun cepat dia ditarik masuk ke dalam buku catatan tua itu, dan seketika

CLINGGG.

Tubuh kecil Kinasih seketika lenyap. Hanya tersisa buku catatan tua yang tertutup rapi di atas meja.

.....Bersambung.....

1
Oscar François de Jarjayes
Sudut pandang baru
Rona Aksara: engga, itu cuma adegan pembuka aja, sudut pandangnya masih kinasih kok
total 1 replies
Dâu tây
Ceritanya bikin merinding, ga bisa lepas ya!
Rona Aksara: merinding sebadan badan ga kak? /Chuckle/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!