NovelToon NovelToon
Suami Dadakan Gadis SMA

Suami Dadakan Gadis SMA

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:743.4k
Nilai: 5
Nama Author: windanor

Di larang Menjiplak apalagi mengubah dalam dalam bentuk AU ataupun POV ceritaku. Karya ini dilindungi undang-undang!



Ketika sebuah kesalah pahaman membuat gadis 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA terikat pernikahan dengan guru baru di sekolahnya. Begitu banyak drama dalam pernikahan mereka berdua yang jauh dari kata akur. Namun di balik itu semua mereka berdua saling membutuhkan satu sama lain.

"Bagaimana malam ini kita buat anak." Senyuman jahat terukir di wajah Zidan dan mendadak wajah Zila langsung pucat.

Gadis itu menggeleng cepat."Jangan Om. Aku masih dibawah umur. Badannya aku juga krempeng, Om juga nggak akan suka," ucap Zila memelas.


Azila yang manja dan Zidan yang galak bersanding dalam sebuah pernikahan yang tak terduga. Mampukah Zidan membina rumah tangga dengan gadis yang terpaut jauh lebih muda darinya? Dan bisakah Zila menjadi istri dari pria dewasa berusia 28 tahun saat teman-teman tengah menikmati kebebasannya sebagai remaja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon windanor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

A & Z: Pingsan

Bukannya melepaskan, Zidan semakin mengikis jarak diantara mereka berdua. Ia mendekatkan wajahnya ke telinga Zila lalu berbisik.

"Saya menginginkanmu, Zila." Seraya meniup menggoda ke telinga Zila yang semakin meremang, di tambah suara serak dan berat Zidan.

Gadis itu menatap sang suami yang menjauhkan wajahnya setelah berbisik seperti itu, tanpa melepaskan kedua tangan kekarnya melingkar di pinggang ramping Zila.

"Om, lepaskan aku." Hanya tangisan yang saat ini Zila bisa lakukan agar lepas dari jeratan suaminya.

Cup!

Tanpa aba-aba pria itu mengecup bibir ranum Zila yang mendadak menghentikan tangisannya. Mata Zila membulat sempurna kala benda kenyal nan lembab itu menempel di bibirnya beberapa detik.

"Jangan ulangi lagi. Belajar yang benar. Sekali lagi minta jawaban soal, saya cium kamu!" ancamnya diakhiri kekehan geli oleh Zidan.

Sementara Zila masih membeku di pangkuan suaminya. Tangannya merambat menyentuh bibirnya yang terasa lembab. Ciuman pertamanya diambil oleh suaminya sendiri.

"Kenapa masih diam di sini? Masih kurang ciumannya?" goda Zidan. Sepertinya mengerjai istrinya akan menjadi hobinya.

Zila menggeleng kuat dan langsung bangkit  dari pangkuan suaminya, tak lupa mengambil buku PR nya yang tergeletak di lantai. Dengan wajah yang masih shock gadis itu memilih keluar dari kamar dan tak lupa membawa alat tulisnya. Ternyata benar, pria dan wanita tidak baik berduaan dalam ruangan.

Melihat Zila sudah keluar dari kamar, Zidan langsung menyemburkan tawanya yang penuh kepuasan. Melihat wajah tegang dan ketakutan Zila membuat ia terhibur.

Sementara di luar kamar Zila menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tamu. Ia kembali menyentuh bibirnya.

"Ciuman pertamaku. Kenapa dia yang mengambilnya. Aku berharap hanya laki-laki yang aku cintai yang boleh mengambil ciuman pertamaku."

Wajah Zila memelas, ia mengusap kasar bibirnya seolah menghilangkan bekas ciuman Zidan yang masih menempel di bibirnya. Dan ia masih ingat rasanya ketika bibir Zidan menempel di bibirnya.

Jam sudah sudah menunjukkan pukul 23: 00 malam. Zidan yang bersiap hendak membaringkan badannya ke kasur terdiam sejenak. Ia melirik pintu kamar. Sudah larut malam tapi Zila tidak kembali lagi ke sini. Apa Zila marah padanya?

Pria itu mengurungkan niatnya berbaring di kasur, ia melangkah keluar dari kamar mencari gadis tersebut. Bisa saja gadis itu marah karna perlakuannya tadi. Kedua sudut bibir Zidan tertarik mendapati sosok gadis yang tertidur nyenyak di sofa. Zila terlihat memeluk dirinya sendiri begitu erat karna hawa di ruangan ini lumayan dingin.

Zidan melangkah mendekat pada Zila. Perhatian matanya langsung terfokus pada tugas PR istrinya yang belum selesai dikerjakan. Gadis itu baru mengerjakan dua soal, itupun jawabannya salah.

"Seperti aku harus mengajarimu privat," ucapnya disertai helaan panas panjang.

Zidan menarik badan mungil itu yang  menggeliat kecil, lalu menggendongnya. Zila tampak menggemaskan baginya di tambah mulut gadis itu yang sedikit terbuka membuat ia ingin menyesapnya.

Zidan kembali masuk ke dalam kamar menggendong istri kecilnya lalu membaringkannya di kasur dengan sangat hati-hati. Tangannya terulur mengusap kepala Zila lalu memberikan ciuman di keningnya.

Sinar matahari pagi begitu cerah dan panasnya menyengat. Para murid Bina Bangsa berbaris di lapangan  melaksanakan upacara pagi setiap hari senin. Termasuk Zila yang berbaris diurutan paling belakang. Gadis itu mengusap kasar keringat yang mulai mengucur di tambah badannya yang terasa gerah.

Perut gadis itu sudah beberapa kali berbunyi karna kelaparan. Ya, pagi tadi ia tidak sempat sarapan dan langsung berangkat sekolah pagi-pagi sekali, tentu untuk menghindari Zidan. Ia takut suaminya kembali berbuat hal seperti tadi malam. Mengingatnya saja sudah membuat bulu kuduknya meremang.

"Eh..."

Mendadak badannya Zila hampir limbung ke tanah jika seseorang tidak menahan tubuhnya. Tiba-tiba saja kepalanya terasa pusing di tambah perutnya yang perih.

"Kamu tidak pa-pa?" tanya Eza yang merupakan petugas PMR upacara. Sedari tadi ia memperhatikan Zila yang terlihat lemas dan beberapa kali berjongkok lalu berdiri lagi di tambah wajahnya yang pucat.

Zila menggeleng seraya menepis pelan tangan Eza di lengannya."Aku tidak pa-pa." Ia tersenyum tipis lalu menatap ke depan di mana kepala sekolah tengah menyampaikan amanatnya.

"Oke, tapi kalau sudah tidak kuat lagi jangan di paksa," ucap Eza membuat Zila menoleh lalu mengangguk.

Baru beberapa langkah Eza beranjak dari hadapan Zila. Suara pekikan beberapa murid membuat ia berbalik.

Zila, gadis itu sudah tergeletak tak sadarkan diri. Dan wajah gadis itu semakin pucat.

"Kalian minggir!" Eza berucap keras pada beberapa murid perempuan yang hendak mengangkat Zila.

Eza segera menggendong  Zila dan  membawanya ke UKS. Raut kekhawatiran terlihat dari wajah laki-laki tampan itu. Namun, belum sempat sampai ke UKS Zidan sudah datang menghampiri membuat langkah Eza terhenti.

"Biar saya saja yang membawanya ke UKS," ucap Zidan hendak mengambil alih istrinya.

"Tidak usah, Pak. Biar saya saja, ini sudah tugas saya," balas Eza menolak dan hendak melangkahkan kakinya namun di tahan oleh Zidan.

"Kamu kembali kelapangan. Dia urusan saya dan jangan membantah!" sentak Zidan meninggikan suaranya tanpa ingin menerima penolakan.

Zidan mengambil paksa Zila dari gendongan Eza yang terdiam melihat sikap guru baru tersebut. Eza menatap kepergian Zidan yang mulai menjauh dari pandangan matanya.

"Enak banget Zila digendong Eza terus digendong bapak Zidan!" Kayla menatap kesal.

"Kamu merasa aneh nggak sih, Kay, sikap bapak Zidan itu agak berbeda sama Zila," timpal Eva yang berdiri di belakang Kayla.

"Maksudnya?"

"Ya tadi, tiba-tiba aja bapak Zidan ngambil alih Zila dari gendongan Eza. Dari awal kita sekolah di sini mana ada guru mau gendong muridnya kecuali bapak Zidan."

Kayla terdiam mendengar ucapan Eva. Raut wajah gadis berbando pink itu semakin keruh.

________

Hai semuanya! Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan like dan komen.

Selamat hari raya idul fitri bagi yang merayakan! Mohon maaf lahir dan bathin🙏

1
Linda Liddia
Lah critanya gak lanjut thor kan syg bgt gak dilanjutin..
Jgn ngegantung gini donk thor ceritanya..
Author hrs tetep semangat ngelanjutin ceritanya
Diana Hariadi
asik ya punya mertua kaya bu melati😁
Diana Hariadi
thor dirubah dong panggilan zila ke zidan masa manggil om trus sdh hamil jg
fajar Rokman.
mampir ..penasaran
nissa
kasian banget zidan tambah terpukul jiwa nya nanti lihat zila dan bayi nya seperti itu
nissa
duh zila kasian banget
nissa
dasar si zidan edan
nissa
susah juga ya kalau zila nya keras kepala
nissa
tu kan du tangkap polisi kan nakal sih
nissa
kayla2 kelakuan kok kayak preman
nissa
rasain kamu zila, masuk hotel frodeo kamu nanti kalau gak minta maaf
nissa
oramg si zila nya aja sudah hamil ngapain minum hehe
nissa
emang boleh lagi hamil sekolah
nissa
jahat bener si kayla, sok cantik dia belum tau kalau si zidan suami zila
nissa
waduh gi mana tuh pasti zila ketahuan hamil gara2 si zidan tuh yang gak sabaran
nissa
di jalani aja zila ya resiko kalau sudah menikah ya pasti hamil dong
nissa
dasar nyonya melati ngajarin si zidan lagi tapi gak pa2 biar zila perhatian sama zidan hehe
nissa
untung polisi sudah datang
nissa
waduh siapa tu
nissa
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!