Lin pan melihat kekasihnya sedang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Merasa marah dan gelap mata ia membunuh mereka berdua dengan keji.
Naasnya, setelah melakukan pembunuhan itu Lin pan malah tertimpa tas dari lantai atas. bukannya mati, Lin pan malah bereinkarnasi ke tubuh seorang bocah 17 tahun bernama Mo Tian yang selalu di rendahkan oleh sektenya.
Mo Tian menemukan teknik Blood devour technique yang mampu menyerap dan mengendalikan darah.
Mampu kah Mo Tian membalaskan dendamnya kepada orang-orang sekte?
Ig: Agen.one
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
002: Bangun di dunia kultivator
Lin pan terbangun di sebuah tempat yang sangat asing baginya. Ia memegang kepalanya yang terasa sakit "Eee... D-dimana aku? Kenapa... Tempat ini seperti zaman kuno."
Lin pan bingung dengan keadaan yang ia alami saat ini. Ia berdiri lalu melihat sekitar—Tempat itu seperti zaman kuno di Tiongkok. Sebuah bangunan besar dan halaman yang cukup luas.
Tiba-tiba, kepala Lin pan berdengung kencang. Ia merasa pusing dan kesakitan "Arrrgg! K-kenapa dengan Kepala ku sialan? R-rasanya... Sakit sekali."
BRUUG
Lin pan ambruk tidak sadarkan diri setelah mengalami rasa sakit yang luar biasa di kepala. Di dalam alam bawah sadarnya—Lin pan mendapatkan kilas balik dari pemilik tubuh asli sebelumnya.
Lin pan bereinkarnasi sebagai pemuda yatim piatu berusia 17 tahun. Nama bocah tersebut adalah Mo Tian. Dia bermimpi menjadi seorang kultivator—Tetapi sayangnya ia tidak memiliki bakat dan berakhir di tindas dan di aniaya oleh senior-seniornya.
Setiap hari Mo Tian di remehkan karena tidak bisa mencapai tingkat kultivasi awal yaitu Qi Refining (Pemurnian Qi). Karena dia hanya seorang mortal—itu saja sudah cukup untuk ia di jadikan bahan lelucon oleh semua murid seperguruan.
Setiap hari, mo Tian selalu di pukuli seperti samsak hidup. Ia tidak bisa melawan karena orang-orang yang memukulinya adalah seorang kultivator tingkat rendah Qi Refining dan mereka selalu keroyokan.
Mo Tian yang asli telah mati karena tidak tahan terus di pukuli. Dan sekarang jiwa yang berada di tubuh tersebut adalah Lin pan.
"Apa-apaan semua ingatan ini? Ini bukan ingatan ku. Jadi, aku telah mati ya—dan sekarang aku malah hidup lagi di tubuh bocah ini." Mo Tian mengerutkan alisnya ke atas. Ia berusaha mencerna setiap kejadian yang ia alami.
Lin pan sekarang menjadi Mo Tian. Ia berniat membalaskan dendam bocah malang tersebut "Tenang saja bocah! Aku pasti akan membalas budi karena kau sudah memberikan tubuhmu untuk aku gunakan."
Mo Tian sadar dari pingsannya. Ia bangkit lalu dengan tenang berjalan mengelilingi sekitar halaman sekte. Di sana tidak ada orang sama sekali. Mungkin semua murid sekte sedang pergi berlatih bersama para master sekte.
"Oke, aku sudah paham dengan setiap struktur luar dari halaman sekte ini. Sekarang, aku harus terus mengingat setiap inci bagian dalam sekte." Ucap mo Tian dengan ekspresi datar.
Mo Tian memasuki aula sekte. Seperti dalam ingatannya—Di sana tidak ada satu pun orang karena mereka semua sedang pergi untuk berlatih.
Mo Tian melihat-lihat tempat seperti lapangan kosong"Ini pasti tempat berlatih mereka. Aku tidak mungkin bisa menggunakan tempat ini sebagai tempat untuk mengeksekusi mereka semua. Di sini terlalu terbuka dan aku pasti mudah untuk di kalahkan oleh mereka."
Mo Tian semakin masuk ke dalam. Di dalam sana ia melihat sebuah singgasana dan beberapa tempat duduk yang terbuat dari emas dan berlian"Kalau tidak salah... Ini adalah tempat duduknya para tua bangka itu."
Tempat tersebut adalah tempat di mana para master sekte berkumpul untuk berbicara dan membahas tentang sekte atau membahas apa yang terjadi di luar sekte.
Setelah Mo Tian mengingat setiap inci tempat. Ia kembali ke tempat asal. Ia mengambil sapu dan berpura-pura sedang membersihkan halaman.
"Mereka semua sudah kembali. Untung saja aku tidak salah perhitungan dalam menghitung waktu yang pas untuk kembali ke sini." Gumam Mo Tian. Ia memasang wajah polos. Sambil menunduk, Mo Tian mulai berpura-pura melakukan pekerjaan yang sudah sering ia lakukan.
Ratusan murid sekte sudah kembali dari pelatihan. Sebagian dari mereka ada yang langsung masuk ke dalam untuk beristirahat dan sebagian lagi memutuskan untuk menghibur diri dengan mengganggu Mo Tian.
"Hei Mo Tian! Kasihan sekali kau hahaha. Memangnya enak jadi tukang bersih-bersih." Ejek salah satu murid sekte.
Orang yang sedang mengejek Julian hanya ada tiga orang saja. Sebagian yang lain pergi karena merasa lelah setelah berlatih.
Mo Tian berusaha berekspresi natural seperti Mo Tian yang asli"A-aku... Tidak masalah kalau harus menjadi tukang bersih-bersih kok. Selagi aku bisa belajar di sini...apapun pasti akan aku lakukan."
Ke tiga murid sekte tersebut tertawa ketika mendengar perkataan Mo Tian yang terdengar lucu bagi mereka "Hahaha, ternyata kau memang sebodoh itu Mo Tian! Dari pada kau menjadi tukang bersih-bersih, lebih baik kau pergi dari sekte atau mati saja! Seorang mortal sepertimu tidak pantas berada di sini."
"Betul sekali tuh! Lebih baik kau keluar saja dari sekte ini. Kau itu hanya aib bagi sekte." Ujar murid lainnya. Mereka terus mengejek Mo Tian tanpa henti hanya karena dia adalah seorang mortal.
"A-aku... Pasti bisa menjadi seorang kultivator seperti kalian! Aku tidak akan menyerah dengan impianku walaupun kalian terus menyuruhku untuk berhenti. " Teriak lantang Mo Tian.
Ke tiga murid sekte tersebut berdecak kesal. Mereka tidak senang karena Mo Tian masih saja memiliki rasa percaya diri seperti biasanya.
Mereka kemudian menyuruh Mo tian untuk mengikuti mereka. Mo Tian sudah tahu ia akan di bawa kemana. Ia akan di bawa ke sebuah gudang tua bekas buku-buku kultivasi di simpan.
Mo Tian tersenyum licik. Ia senang karena berhasil memancing mangsanya masuk ke dalam perangkap yang sudah ia siapkan.