Rumah yang baru dibangun diujung desa kini menjadi kosong setelah beberapa tahun yang lalu menjadi tempat meninggalnya seorang ibu dan anak laki-laki nya..
meninggal tanpa sakit dan tiba-tiba menjadi perbincangan masyarakat setempat karna mereka meninggalnya ditahun yang sama
tapi, ini bukan tentang seorang ibu dan anak laki-laki nya,
namun, ini tentang sepasang pengantin baru yang lebih memilih untuk menempati rumah tersebut.. dan disitulah awal malapetaka bagi sepasang pengantin baru itu terjadi terus menerus...
penasaran..?
yukk ikuti kisahnya..
ini karya perdana author ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NauraAini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
luka di wajah
Niah terbaring dalam tidur nya setelah pagi itu menangis tersedu-sedu, Nabil yang selalu menemani di sisi nya, karena baru beranjak sedikit saja Niah sudah takut menangis memanggil Nabil.
"hahh" aku ke kamar mandi dulu lah mumpung Niah sudah tidur, nanti kalau dia bangun lagi jadi susah aku beranjak.
Niah tertidur sampai siang menjelang sore karena rasa kantuk dan lelah dengan mimpi semalam.
Nabil terus menjaga Niah yang sedang terlelap takut kejadian semalam terulang kembali.
Keesokan hari nya, Niah kembali ke setelan awal seolah tidak terjadi apa-apa, selain rasa yang berdenyut sesekali pada mata sebelah kiri nya. Gatal, dan sesekali terus ingin di garuk.
"jangan sering di kucek itu mata, takut iritasi nanti" ucap Nabil yang memperhatikan istri nya
"gatal mas, ini enggak nyaman juga kalau melihat" ucap Niah yang memegang cermin
"kamu berobat aja yah ke dokter, apa yang kamu rasakan sekarang, hmm?". Nabil masih terus menatap Niah lekat
"mata aku lah mas, aku ngerasain kurang nyaman sama mata ku ini" jawab Niah sedikit kesal
"soal yang kemarin, kamu masih takut enggak?" tanya Nabil lagi memastikan karena di lihatnya biasa saja seolah tidak mengalami mimpi buruk yang membuat terus ketakutan seperti kemarin.
Niah mengernyit bingung dengan ucapan suami nya yang menanyakan soal kemarin " memang nya soal apa sih mas?"
Nabil menghela nafas " tidak kok, tidak apa-apa. Kamu mau berobat nya kapan?"
"nanti sepulangnya kerja aja mas, lagian kalau sekarang orang nya di rumah sakit kota enggak ada di rumah, kalau habis magrib baru jam praktek nya di rumah" tenang Niah karena dia mau berobat ke dokter Sandi yang rumah nya dekat dengan rumah kontrakan nya.
" ya udah mas nanti ada interview jam 2 siang, kamu bawa kunci rumah aja takut aku kemaleman soal nya jarak nya jauh" Nabil akan melakukan interview karena walau pun selama ini dia diam di rumah tapi dia sibuk mencari lowongan kerja lewat media sosial atau koneksi dari teman-teman nya.
"Iyah mas semoga di mudahkan yah dan di berikan yang terbaik untuk pekerjaan nya" Niah memberi semangat pada Nabil, karena selama ini juga Nabil sering keluar masuk beberapa pekerjaan. Belum menemukan yang cocok karena ada saja masalah yang di dapat.
sampai malam Niah selesai berobat pun Nabil belum kembali pulang, Niah mulai merasakan mata nya berdenyut sakit sampai kepala.
Tok
tok
"assalamualaikum.." Nabil mengetuk pintu karena di kunci dari dalam
Niah beranjak bangun setelah mendengar suara Nabil di luar, "waalaikumsalam.. Mas,, kamu baru balik langsung masuk aja mas udah malem, kamu bersih-bersih sana terus makan, aku siapin makanan nya kita makan bareng"
"Iyah mas langsung mandi aja gerah banget ini, udah lengket sama keringat " Nabil berjalan ke kamar mandi setelah memasukan motor nya ke dalam rumah.
"gimana mas interview nya tadi?" tanya Niah di sela-sela makan malam nya bersama Nabil
Nabil menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan Niah
"ini yang mau di bicarakan sama kamu, pekerjaan nya jadi sales dan jam kerja nya bebas mulai jam berapa tapi, kalau belum mencapai target yg di tentukan bisa sampai malam. Nah yang masih mas pikir-pikir ini kamu setuju', keberatan apa tidak mas kalau ambil kerjaan ini.
kalau kamu setuju mas ambil kalau kamu keberatan mas nanti cari pekerjaan lain lagi. "
"aku enggak apa-apa mas, kalau kamu ambil kerjaan ini yang penting halal, dan enggak nebebanin kamu pekerjaan nya karena kalau sales kan pakai target kerja nya" jawab Niah santai
"oke kalau begitu mas ambil pekerjaan ini" Nabil bersemangat mengambil handphone dan mulai mengetik ... Sudah. Besok juga mas sudah bisa mulai kerja nya" Nabil tersenyum senang
Setelah selesai makan malam nya, mereka pun beranjak untuk istirahat karena sudah jam setengah sebelas malam.
Kkrrrrrmmmggngtt
suara-suara aneh mulai terdengar lagi, membangunkan Niah, melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul dua bini hari, Nabil pun terbangun dia juga mendengar suara aneh itu.
Nabil memeluk Niah kembali "sudah tidur saja sini , ada mas disini Ndak ada apa-apa"
Niah merapatkan tubuh nya pada Nabil, sejak ada hewan-hewan kecil menjijikan itu sampai masuk ke dalam kelambu, Niah semakin sering terbangun dari tidur nya karena perasaan takut, was-was dan jijik menjadi satu. Siapa pula yang tahan dengan situasi seperti itu, tempat tidur yang seharus nya menjadi tempat ternyaman untuk istirahat setelah lelah dengan segala aktivitas di siang hari nya, ini malah jadi was-was tidak berkesudahan. Karena mau di mana lagi Niah untuk tidur.
Tak jarang juga dia hanya menghabiskan waktu dengan duduk di atas motor nya ketika di dalam rumah, sampai kantuk parah baru dia pindah ke tempat tidur. Karena menurut nya hanya di atas motor tempat yang paling aman sekarang, tidak mungkin juga hewan-hewan itu bisa naik ke atas motor. Dan andai saja tidak pegal maka lebih baik dia memilih untuk tidur di atas motor nya saja di banding Kan di tempat tidur nya.
Makanya dia kalau tidur harus memeluk Nabil, sembunyi dalam pelukan Nabil karena takut ada hewan tiba-tiba merayap di tempat tidur nya.
Membayangkan nya saja sudah membuat pusing, apa lagi Niah yang mengalami nya, bisa di bilang dia pobia dengan hewan itu. Dan karena hal itu pula Niah tidak ingin libur kerja walau keadaan kurang sehat, karena pikiran dia bisa fresh kalau keluar rumah dan kembali tegang saat kembali pulang.
di jam istirahat pun Niah mengutamakan agar bisa tidur siang di tempat kerja, karena dia sangat kurang jam tidur karena sulit memejamkan mata serta perasaan was-was yang membuat dia stres.
pagi hari Niah yang baru bangun tidur langsung bercermin melihat wajah nya, " mas mata aku sakit muka aku juga panas mas"
"kok bisa, kamu udah minum belum obat yang di kasih dokter kemarin" ucap Nabil pun melihat wajah Niah
"udah mas ada salep nya juga itu, muka aku panas sebelah ini mas kaya kena cabe" Niah mengipasi wajah nya karena panas nya yang mendera
"enggak cocok kali obat nya, kamu maka nya jangan berobat di dokter itu lagi" Nabil khawatir juga
"dulu juga pernah mata aku iritasi kena debu di jalan aku berobat di dokter Sandi juga langsung sembuh mas, tapi ini kenapa malah tambah parah dan sampai sebelah muka aku mas panas" panik Niah karena tidak tahan rasa nya apa lagi saat dia ingin mencuci muka, baru di basuh air sedikit saja panas dan perih menjalar sebelah muka nya .