Cinta akan hadir seiring datangnya waktu, kita hanya perlu bersabar, entah besok, lusa tau tahun depan kita tidak akan bisa menebaknya. Ikuti saja alurnya, agar kau tahu kemana tempat ia akan berlabuh, ya cintaku ada di kamu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neisa Krestianningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# 33.
"Soraya, lusa jadwalnya Kayla imunisasi kamu minta anterin Bastian, mama capek harus anterin kamu terus" kata mama Lena
"Mas Bastian mana mau ma?" jawab Soraya.
"Nanti mama yang telfon"
"Kapan ma mas Bastian pulang ke mansion, Soraya kangen anaknya juga gak pernah di tengokin !" keluh Soraya.
Semenjak Soraya keluar dari rumah sakit, Bastian memang sudah tidak tinggal dimansion, ia ingin fokus mencari Ara tanpa diganggu Soraya dan mama Lena.
"Kamu juga sebagai istri kurang perhatian sama Bastian makanya Bastian menghindar terus" timpal mama Lena.
"Mama tahu Bastian tinggal di apartemen mana?"
"Katanya si Casablanca"
Mendengar apartemen Casablanca seketika Soraya teringat Ara yang tinggal disana juga.
"Ma..kemaren Soraya mengikuti Ara, dia juga tinggal disana ma" tambah Soraya.
"A..apa..? Apa mungkin Ara dan Bastian sudah bertemu ?".
"Gak gak mungkin ma ini gak bisa dibiarin kita harus segera bertindak ma"
"Iya Soraya,, kita harus menyusun rencana dan tidak boleh gegabah"
"Iya ma Soraya tahu, udah gih mama telfon Sebastian dulu".
"Bas, kamu dimana sekarang?" tanya mama Lena di telpon.
"Ya dikantor ma" jawab Bastian.
"Lusa kamu anterin Soraya ya ke rumah sakit, Kayla jadwalnya imunisasi nak" pinta mama Lena.
"Bastian gak bisa ma Bastian sibuk".
"Gak bisa gitu dong bas,,Kayla anak kamu, kamu luangkan waktu ya.."
"Hufh .ya ma..lusa Bastian anter " jawab Bastian malas.
"Bas, mama kangen kamu gak pulang ke mansion?"
"Gak ma.. Bastian lebih suka disini".
"Ya sudah pokok nya lusa kamu anterin Soraya"
Bastian pun menelepon Dokter Andi "Halo dokter, besok lusa Soraya akan ke rumah sakit untuk imunisasi Kayla jadi ini kesempatan anda dokter" kata Bastian di telepon.
Memang Bastian mengajak Dokter Andi bekerjasama membongkar rahasia Soraya.
"Baik terimakasih pak Bastian saya akan pergunakan kesempatan ini dengan baik" jawab Dokter Andi.
"Semoga kali ini berhasil" gumam Dokter Andi.
Hari Selasa pukul 09.00 pagi Soraya dan Kayla bersiap siap ke rumah sakit.
"Ayo mas Bastian " mereka menuju rumah sakit.
Sesampainya mereka disana, Bastian segera mendaftar dan mengantri, sambil menunggu Bastian mengajak Kayla berjalan jalan.
"Soraya, kamu antri dulu aku akan mengajak Kayla berkeliling", Soraya yang tak merasa curiga mengiyakan ucapan suaminya itu.
Disebuah lab, ia menemui Dokter Andi yang sudah menunggu didalam, dengan segera petugas mengambil sample darah Kayla untuk ditest.
"Untuk hasil test nya akan keluar 1 minggu lagi dokter" kata petugas.
"Baik ..trimakasih pak"!
"Pak bas, bolehkah saya menggendong Kayla.." pinta Dokter Andi
"Silahkan dokter" sambil menyerahkan Kayla, digendongnya anaknya itu dan diciumnya berkali kali.
"Kayla sayang ini ayah sayang.."
"Dokter, sepertinya saya harus kembali takutnya Soraya curiga".
"Baik pak Bastian, sekali lagi terimakasih Pak Bastian"
"Sama sama dokter, kita sama sama menantikan ini".
Bastian pun kembali ke tempat Soraya berada, dilihatnya Soraya yang tak menaruh curiga sama sekali.
Usai mengimunisasi Kayla, Soraya mengajak Bastian untuk makan siang dikafe yang terkenal. Soraya merasa bahagia pada akhirnya ia bisa menghabiskan waktu dengan orang yang ia cintai, tapi lain halnya dengan Bastian mukanya masam, bibirnya tertutup rapat dan pandangan matanya yang kosong.
Tanpa sengaja Evan yang menemani ibunya membeli kue di kafe, melihat Bastian yang menggendong bayi dan menggandeng seorang wanita, dilihatnya lekat lekat perempuan dan bayi itu ternyata bukan Ara dan Mateo.
"Van kamu lihat apa si .." tanya ibu Grace.
"Sepertinya itu pak Bastian tapi yang bersamanya bukan Ara dan Mateo" kata Evan menambahi.
"Iya benar Van..".
"Apa jangan jangan mereka selingkuh ya Bu".
"Hush jangan sembarangan kalo ngomong"
"Tapi Bu mereka seperti keluarga bahagia" seketika Evan teringat Ara dan Mateo bagaimana jika mereka mengetahui hal ini.