NovelToon NovelToon
LUCKY BABY- WANITA KARIR BERTRANSMIGRASI MENJADI BAYI

LUCKY BABY- WANITA KARIR BERTRANSMIGRASI MENJADI BAYI

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Anak Genius / Budidaya dan Peningkatan / Transmigrasi
Popularitas:28.5k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Clarissa, yang terikat oleh sistem terpaksa harus menjalani dua kehidupan lagi agar dia bisa mati dengan tenang.
Setelah dalam kehidupan sebelumnya, suskses sebagai wanita karir yang dicintai oleh keluarga dan semua orang, kini dia terlempar ke jama di era 80 an yang terlahir sebagai bayi dari keluarga buruh tani miskin yang tinggal di desa Sukorejo.
Misi kali ini adalah mengentaskan keluarganya dari kemiskinan dan menjadi wanita suskse seperti sebelumnya.
Mampukah Clarissa yang kini bernama Lestari,seorang bayi dengan otak dan pemikiran wanita dewasa,yang sudah pernah jatuh bangun dalam menjalankan usahanya mampu menyelesaikan misinya?
Kehidupan di era 80 an tidaklah mudah, keterbatasan alat dan juga masih tingginya praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) membuat hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Lestari yang dalam kehidupan sebelumnya banyak ditunjang oleh kemajuan teknolgi dan percepatan informasi.
Penasaran...
ikuti terus kisa Lestari dalam cerita ini!
HAPPY READING...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

NGAMUK

Setelah diusir dengan kasar, tak ingin kehilangan muka lebih banyak, Jumilah pun segera memacu motornya pergi meninggalkan Solika berdiri terbatuk-batuk akibat debu berterbangan begitu motor yang Jumilah naiki dipacu dengan kencang.

“Sontoloyo! Dasar wanita gila! Uhuk uhukkk...”, damprat Solikah sambil terbatuk-batuk dan mengibaskan satu tangannya didepan wajahnya untuk menghalau debu yang beterbangan didepan wajahnya.

Untung saja tadi dia tak mengiyakan tawaran Jumilah, jika tidak darah tingginya akan sering kambuh dan mungkin dia juga akan mengalami serangan jantung setiap kali berhadapan dengan wanita gila itu.

Dijalanan, Jumilah memacu motornya seperti orang kesetanan. Untungnya jalan dipedesaan sangat sepi karena orang yang memiliki kendaraan bermotor bisa di hitung dengan jari sehingga kecelakaan lalu lintas tak sampai terjadi.

Brak!

Sepeda motor yang Jumilah kendarai di geletakkan begitu saja dengan kasar dihalaman depan rumah.

Dengan wajah gelap, Jumilah melangkah masuk. Auranya yang kejam membuat beberapa pembantu rumah tangga yang berpapasan dengannya berhenti sambil menunduk tak berani menatap wajah Jumilah yang sangat menakutkan jika sedang marah.

Begitu tiba didalam kamar, dia mengunci pintu kamar agar tak ada yang bisa masuk kedalam karena dia ingin sendirian saat ini.

Jumilah merasa sangat terhina oleh sikap Solika yang terkesan merendahkannya dirinya. tiga belas tahun hidup sebagai nyonya kaya yang sangat dihormati, membuat wanita itu tak bisa dikritik sehingga kata-kata pedas dan tindakan Solikah membuatnya murka.

“Argghhh!!! Dasar wanita tua kampungan! Berani sekali dia mengusirku dan mengeluarkan omongan sampah dari mulut busuknya!”, teriak Jumilah penuh amarah.

Jumilah melihat penampilannya dicermin, rambut bergelombangnya yang sudah dia tata apik disalon terlihat seperti sarang burung diatas pohon, awut-awutan dan tampak sangat kusut. Begitu pun dengan wajahnya yang tampak berantakan dengan make up yang mulai luntur, beberapa puluh ribu yang dia bayarkan untuk bisa tampil cetar membahana, rusak sudah. Membuatnya semakin merasa frustasi.

“ARGGHHH!!!”, teriaknya.

Trang!

Brak!

Brak!

Pyaarrr!

Bukan hanya kaca rias saja yang hancur,semua barang yang ada dimeja rias kini sudah hancur berantakan dilantai.

Jumilah seperti orang kesurupan, semua benda yang bisa dia raih dia banting ke lantai hingga hancur.

Bahkan ranjangnya sudah tak lagi berbentuk, kapuk dalam bantal berhamburan keluar setelah jahitannya yang tak kokoh terlepas, membuat kamar Jumilah hancur lebur seperti kapal pecah.

Poniyem yang mendengar laporan dari ART yang mengatakan jika Jumilah pulang dalam keadaan kacau berusaha untuk mencari tahu apa yang tengah terjadi.

Namun langkah kakinya terhenti begitu dia mendengar suara benda dibanting dan beberapa barang terlempar hingga mengenai pintu dan menimbulkan suara gedebuk yang keras.

Sambil menatap pintu kamar putri sulungnya, Poniyem hanya bisa mengelus dadanya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sifat keras kepala Jumilah tak pernah berubah, bahkan lebih parah ketika dia sudah menikah dan memiliki anak.

Tukiran yang baru pulang dari pasar setelah berjualan, mendengar suara berisik dari kamar Jumilah merasa sangat marah.

Belum ada sebulan anak sulungnya itu pulang, tapi barang dirumah sudah banyak yang hancur karena setiap kali kesal atau sedang marah, Jumilah tak segan untuk membuang dan membanting apa saja yang ada didekatnya, membuat kedua orang tuanya pun mulai hilang kesabaran.

“Dasar anak sialan! Apa menunggu semua barang dirumah ini hancur baru dia sadar!”, ucap Tukiran tajam.

Dengan wajah memerah dan otot leher mencuat menahan amarah, Tukiran berjalan cepat menuju kamar Jumilah.

Dukkk!!!  Dukkk!!!  Dukkk!!!

“Jum,buka pintunya!”, teriak Tukiran.

Tak mendapatkan respon, Tukiran yang sudah emosi kembali menggedor-nggedor pintu dengan kencang.

“Dasar anak sialan! Keluar kamu!”, teriak Tukiran murka.

Melihat daun pintu hampir rusak oleh gedoran yang dilakukan oleh suaminya, Poniyem pun segera menghampiri.

“Sudah pak! Sudah! Jika bapak terus menggedor dengan keras, bisa-bisa pintunya ambrol!”, ucap Poniyem sambil menarik sang suami agar menjauh dari kamar Jumilah.

“Sampai kapan kamu akan terus memanjakan anak tak tahu diri itu!”, ucap Tukiran sambil mengibaskan tangan istrinya dengan kasar dengan kedua mata melotot sempurna.

“Iya pak, nanti ketika dia sudah tenang akan aku nasehati”, jawab Poniyem berusaha meredam amarah suaminya.

“Bilang padanya, jika dia masih keras kepala seperti ini, sebaiknya dia kembali saja kekota, hidup bersama kedua anak dan mertuanya daripada tinggal disini membuat malu dan mengacaukan rumah saja”, ucap Tukiran tegas.

Merasa pusing, Tukiran pun segera keluar dari rumah, memacu motornya dan pergi untuk menghirup udara segar dan mencari suasana yang bisa membuatnya tenang.

Poniyem yang melihat suaminya pergi, buru-buru kembali masuk dan berusaha untuk membuka kamar putri sulungnya dengan kunci cadangan yang ada dalam kamarnya.

Ceklek,

Begitu pintu kamar terbuka, melihat putri sulungnya meringkuk disudut kamar, hatinya merasa sedih.

Dengan sabar dia membantu Jumilah berdiri dan membawanya pergi kedalam kamarnya sambil menunggu kamar putri sulungnya itu selesai dibersihkan.

“Kamu ini, sebenarnya kenapa sih nduk (panggilan untuk anak perempuan)?”, tanya Poniyem penuh kekhawatiran.

“Bu, dulu aku sudah mengorbankan perasaanku demi mengikuti permintaan bapak. Kini, setelah suamiku meninggal, aku ingin bahagia bu. Tolong, bantu anakmu ini untuk kembali meraih cintanya lagi”, ucap Jumilah sambil menggenggam kedua tangan ibunya untuk meminta dukungan.

Poniyem yang mulai menangkap inti perkataan anaknya langsung mengibaskan kedua tangannya.

“Apa tak ada lelaki lain lagi Jum, sehingga kamu masih saja terus mengharapkan Supardi!”, ucap Poniyem sambil menatap anaknya dengan tajam.

“Tidak ada lelaki lainnya bu. Hanya ada Supardi sejak dulu hingga sekarang dalam hatiku”, jawab Jumilah, membuat kepala Poniyem langsung pening seketika.

Jika saja pria yang ingin Jumilah nikahi tidak beristri, mungkin Poniyem akan dengan senang hati membantu mewujudkannya.

Tapi Supardi, lelaki yang diinginkan oleh anaknya memiliki istri dan empat anak. Kehidupan rumah tangga mereka pun  bisa dibilang harmonis dan semakin baik seiring berkembangnya usaha yang tengah mereka rintis saat ini.

Melihat ibunya terdiam, Jumilah yang sudah tahu akan seperti ini ketika dia membicarakan keinginannya kepada kedua orang tuanya pun berniat untuk menyelesaikannya sendiri.

“Mulai sekarang, ibu dan bapak jangan lagi mencampuri urusan pribadiku! Sampai kapanpun, hanya Supardi lah yang layak menjadi suamiku dan aku tak akan pernah patah semangat untuk bisa mendapatkannya!”, ucap Jumilah penuh obsesi.

Meihat putri sulungnya langsung pergi begitu saja setelah mengatakan hal itu, Poniyem pun berusaha untuk mengejarnya.

“Jum! Tunggu Jum!”, teriak Poniyem sambil menarik tangan Jumilah dan membalikkan tubuh putri sulungnya itu agar menghadap kearahnya.

“Apa lagi sih bu! Kan sudah kubilang, jangan lagi campuri urusanku!”, ucap Jumilah, langsung mengibaskan tangan sang ibu yang menggenggamnya dengan kasar.

“Katakan pada ibu, apa yang ingin kamu lakukan sekarang?”, tanya Poniyem sedikit curiga.

Jumilah menatap kedua mata ibunya dengan tajam, “Jika tak bisa aku dapatkan Supardi secara baik-baik maka aku akan mendapatkannya dengan cara yang tak pernah siapapun duga”, ucapnya sambil menyeringai.

Poniyem yang melihat anaknya tampaknya sudah mulai tersesat, berusaha untuk mengingatkan. “ Istighfar Jum! Istighfar! Sadar Jum! Jangan nekat seperti itu!”, ucapnya sambil mengguncang-guncang tubuh Jumilah agar wanita itu segera sadar.

Poniyem sangat takut jika anaknya berbuat nekat dan melakukan hal yang dilarang agama karena obsesinya terhadap Supardi.

Jumilah yang hatinya sudah tertutup nafsu dan obsesi yang dalam tak mengindahkan ucapan sang ibu dan segera masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum dia keluar untuk mencari orang yang bisa menolong dan memberi solusi atas permasalahan yang tengah dihadapinya saat ini.

1
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Zhu Ge Liang
bnyakin eps nya thorr kelamaan kalo up nya cuma 1 ga sabar kalo mau nabung eps/Scream/ udah kukirim bunga biar makin semangat /Bye-Bye/
Andira Rahmawati
lagi....lagi...up...up...donggggg☺️☺️☺️
Mimi Johan
next Thor
Ida Kurniasari
up dong thorr
Yizhan
double up dong
Yizhan
lanjut kk
Anita Rahayu
mana thor gk up y
sahabat pena
kok blm up kak? kpn nih up nya sdh ga sabar
Aurellia Fredicia
kalau bisa triple up ka
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Lala Kusumah
🤣🤣🤣🤣🤣 Mak Solikah puyeng
Yizhan
kalau bisa double up
Yizhan
lanjut
Anita Rahayu
3 eps dong thor mantap
Mimi Johan
Lanjut n semangat
Ida Kurniasari
semangat thor
Andira Rahmawati
kurangggg thorrr up lagi dongggg..😍😍💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut thor
diara
lanjut baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!