NovelToon NovelToon
Jika Esok Kita Menikah

Jika Esok Kita Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Pertemuan pertama begitu berkesan, itu yang Mada rasakan saat bertemu Rindu. Gadis galak dan judes, tapi cantik dan menarik hati Mada. Rupanya takdir berpihak pada Mada karena kembali bertemu dengan gadis itu.

Rindu Anjani, berharap sang Ayah datang atau ada pria melamar dan mempersunting dirinya lalu membawa pergi dari situasi yang tidak menyenangkan. Bertemu dengan Mada Bimantara, tidak bisa berharap banyak karena perbedaan status sosial yang begitu kentara.

“Kita ‘tuh kayak langit dan bumi, nggak bisa bersatu. Sebaiknya kamu pergi dan terima kasih atas kebaikanmu,” ujar Rindu sambil terisak.

“Tidak masalah selama langit dan bumi masih di semesta yang sama. Jadi istriku, maukah?” Mada Bimantara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 - Belum Ada Judul.

 

 

Mada bangun pagi sekali, padahal semalam pulang lewat tengah malam. Beruntung saat tiba, rumahnya sudah sepi. Arya dan Sarah sepertinya sudah tidur. Tidak biasanya ia sudah bangun sepagi ini. Menuruni anak tangga dengan pelan sambil menenteng sepatu. Belum terlihat ada aktivitas berarti. Hanya tercium aroma masakan dari dapur.

Tidak ingin berhadapan dengan orang tuanya sekarang, mungkin nanti sore atau besok saja. Melewati ruang keluarga Mada menunduk memakai sepatunya.

Mada menatap sekitar memastikan lagi situasi benar-benar kondusif untuknya pergi.

“Sepertinya aman.”

“Apa yang aman?”

Entah dari mana Sarah muncul, padahal wanita itu bukan sejenis makhluk halus.

“Astaga, bikin kaget aja.” Mada mengusap dadanya menatap sang mama berdiri bersedekap menatapnya. “Mama ngapain sepagi ini udah bangun?”

“Justru mama yang harusnya tanya, ngapain kamu sepagi ini sudah rapi. Sengaja menghindar ya. Sudah buat masalah apa kamu?”

“Aduh, mah. Masih pagi jangan marah-marah, nanti cantiknya hilang. Papa masih gagah loh, nggak takut ngelirik yang lain,” ejek Mada.

“Kamu ya ….” Sarah melepas sandal yang dia pakai dan hendak memukulkan ke arah Mada.

Beruntung Arya datang, Mada bersembunyi di balik tubuh Arya.

“Pah, semalam nggak dikasih jatah ya, pagi begini udah emosi aja.”

“Kamu duduk atau balik ke kamarmu!” titah Arya sambil menuju sofa. “Kemari sayang, duduk denganku.”

Sarah duduk di samping suaminya, Mada bergumam dan melangkah malas lalu duduk berhadapan dengan orangtuanya.

“Masalah apa sampai pengacara kita harus datang ke kantor polisi? Bahkan sudah larut dan Doni masih urus masalah itu."

“Bukan masalah kok, Cuma ….”

“Kamu bawa anak gadis orang kabur ya. Aduh Mada, mama memang mau kamu cepat punya pacar kalau perlu segera menikah, tapi bukan begini caranya.”

“Sabar sayang,” seru Arya mengusap bahu istrinya. “Duduknya pindah sini,” ucap Arya menepuk pangkuannya.

“Mas, aku serius marah loh,” cetus Sarah.

“Yang bilang kamu lagi nyinden tuh siapa. Biar nggak marah, ayo pindah sini. Biar aja bocah gemblung itu iri dengan kemesraan kita.”

“Woi, inget umur kali. Udah punya dua cucu, kelakuan kayak abg jatuh cinta,” ejek Mada.

Sarah masih menuntut penjelasan. Mada akhirnya bersuara.

“Jadi gitu Mah, aku bukan buat masalah.”

“Rindu ada di apartemen Gilang dan kamu sepagi ini mau nyusul kesana?” tanya Sarah.

“Ya, iyalah. Namanya udah kangen, tadi aku telepon nggak dijawab kayaknya masih tidur”

“Mas,” panggil Sarah.

“Doni bilang Mada aman, jangan khawatir,” ujar Arya.

“Bukan itu yang aku pikirkan. Mada berada di jalan yang benar, dia mau tolong Rindu. Justru masalah lain yang buat aku kepikiran.”

“Apa?” tanya Arya.

“Masalah Rindu. Aku tahu deh isi otak laki-laki. Selalu mencari kesempatan dalam kesempitan. Kamu itu meresahkan, mirip seperti papa kamu,” tutur Sarah menatap bergantian Mada dan Arya.

“Bukan meresahkan mah, aku mah menggemaskan.” Mada terkekeh sendiri.

“Ya udah kita berangkat sekarang.”

“Eh, mama mau berangkat kemana?” tanya Mada heran.

“Ikut kamu ke apartemen Gilang. Mama mau bertemu Rindu.”

“Nanti sajalah, kasihan kalau kita datang sekarang. Cari waktu dan tempat yang tepat.” Arya memiliki pendapat berbeda dari Sarah. Menurutnya Rindu masih menenangkan diri, sebaiknya tidak banyak interaksi.

“Aku mau sekarang.”

“Mah. Jangan Mah. Mending Mama masak untuk kita semua, setelah ini fokus dengan Gita. Aku mah nggak usah dipikirin karena si ganteng mu ini berada di jalan yang benar.”

***

 

Rindu terdiam menatap ketiga orang yang berdiri di depan pintu. Bu Sri sedang mengurus cucian saat mendengar bunyi bel.

“Pagi, sayang,” ujar Mada lalu merangkul Rindu hendak membawanya ke dalam.

“Bentar, Mas.” Rindu mengangguk pada Arya dan Sarah. “Pagi Om Arya dan ….”

“Sarah,” sela Sarah. “Tante Sarah, mamanya Mada,” ujar Sarah lalu mengusap kepala Rindu.

“Pagi Tante  Sarah. Aku Rindu.” Rindu mencium tangan Sarah dan Arya.

“Iya, aku juga rindu. Ayo masuklah, ngapain ngobrol di tengah pintu begitu. Kayak sales panci nggak laku.”

“Kamu yang sales,” ucap Sarah ditujukan untuk Mada.

Kedua pasangan itu sudah menempati sofa. Bu Sri mengantarkan minuman dan kembali ke dapur. Arya dan Mada membicarakan kejadian kemarin, membuat Rindu menunduk. Sedangkan Sarah terus menatap ke arah gadis itu.

Sambil bicara Mada merangkul bahu lalu meraih tangan Rindu dan menggenggamnya. Semua itu tidak lepas dari pandangan Sarah.

“Rindu, kalau tante boleh tahu. Orangtua kamu kemana?”

“Ibu sudah tidak ada dari aku kecil, kalau Ayah … aku nggak tahu. Bude semat bicarakan tentang Ayah, tapi waktu aku tanya lagi dia enggan membahas.”

“Mama apa sih, nanti Rindu sedih kalau kita tanya masalah itu,” ucap Mada kembali merangkul bahu Rindu.

“Ini penting, kalau Ayah Rindu masih hidup ya harus kita cari keberadaannya.”

“Buat apa sih mah, Rindu aja nggak ngerti ayahnya di mana.”

“Kalau kalian menikah, kita butuh Ayah Rindu kalau kalian menikah. Memangnya kamu mau begini doang, duduk dempetan sambil genggam tangan. Nggak mau kayak Gilang dan Maira, honeymoon sambil liburan.”

“Ya mau lah, kalau bisa sekarang aja. Jadi, mama udah restui aku sama Rindu? Mama nggak masalah dengan kondisi keluarga Rindu?” cecar Mada.

“Tentu saja mama restui kalian. Setelah ini Rindu ikut mama pulang, tukaran saja kamu yang tinggal di sini. Rindu lebih aman dengan kita, iya ‘kan mas?” Sarah mencari dukungan dari suaminya.

“Iya, sayang. Atur saja bagaimana baiknya.”

“Mah, kok gitu sih. Kenapa juga aku harus tinggal di sini. Di rumah juga kamar kita pasti jauhan.”

“Tapi kalian belum halal.”

“Ya halalkan sekarang aja, aku siap kok,” usul Mada tanpa beban.

“Mada!!!”

 

\=\=\=\=\=

slow dulu ya, setelah ini baru muncul konflik utamanya

1
Dwi ratna
duh kta³ itu mengingatkanku pda sang seseorang deh
hiro_yoshi74
pantesan mami nya arba di tinggàlin orang modelan es gois sakudele dewe mono ho .🤭✌
Felycia R. Fernandez
mana mau Sarah besanan sama pengkhianat...
mendingan Rindu la,jaaaauuuh banget kelakuan kamu dan Rindu...
gimana mau jatuh cinta ma kamu
Felycia R. Fernandez
yang awal katanya ingin belajar ilmu bisnis,malah berubah jadi ilmu Pepet Mada...
😆😆😆😆
kamu gak masuk dalam hati Mada Arba,lebih baik sadar diri...
jauh jauh gih dari Mada
hiro_yoshi74
emang enakbdi cuekin
Purnama Pasedu
ngotot ya
tiara
sepertinya ayah Rindu orang kaya,cuma karena pamanya suka minta uang terus jadi ga peduli tuh sama kehidupan mereka
Esih Esih
apa mungkin rindu anak nya felix,kan dia org nya doyan selingkuh
Felycia R. Fernandez: wow...👍👍👍👍👍
aku gak kepikiran kesana kk...
keren kk nya
Esih Esih: ayo kak dtyas kita main tebak tebakan aja 🤣🤣
total 3 replies
Esih Esih
apakah ayah rindu orang kaya
Felycia R. Fernandez
judulnya Mada kebelet nikah kk Thor Dtyas 😆
Felycia R. Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣
tiara
ayo Mada cepat halalin Rindu biar biar bisa tinggal bareng
Felycia R. Fernandez
kasi pelajaran tuh buat pakde bude dan sepupunya...
babat habis sampai ke akarnya...
🤬🤬🤬🤬🤬
Esih Esih
aduh dikit amat cerita nya kak,kaya lg nyolek sambel tp blm sempet ke makan alias nanggung amat🤣🤣
aroem
bagus
Naja Naja nurdin
ya Ela model gombal nya yahut bingit bang
tiara
Rindu diselamatkan Mada dan anak buahnya tinggal keluarga pamannya nih menunggu pembalasan dari Mada
Sastri Dalila
👍👍👍👍
tiara
ayo Mada selamatkan Rindu,kamu pasti tau keberadaan Rindu lewat aplikasi kan
Rohmi Yatun
cerita yang menarik 🌹🌹🌹🌹👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!