NovelToon NovelToon
Menjadi Pelindung Tujuh Bidadari

Menjadi Pelindung Tujuh Bidadari

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Dikelilingi wanita cantik / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin / Penyeberangan Dunia Lain / Penyelamat
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Wira, pria pemalas yang sering membuat orang tuanya marah. Selain pemalas, Wira juga seorang pengangguran dan hobby menyaksikan film dewasa.

Suatu hari, Wira mengalami peristiwa yang membuatnya tiba-tiba berada di dunia lain dan terjebak dalam masalah tujuh wanita cantik yang menganggap mereka adalah bidadari.

Untuk memecahkan misteri keberadaannya di dunia itu, mau tidak mau Wira harus menjadi pelindung tujuh bidadari tersebut.

Berbagai masalah pun menghampiri Wira, termasuk masalah asmara terlarang antara manusia dan para bidadari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Godaan

Wira tertegun begitu mendengar ucapan bidadari yang terbaring di sisinya. Wira sadar kalau dia saat ini hanya memakai celana kolor yang begitu longgar. Jadi, jika isi kolornya menegang, sudah pasti akan terlihat jelas.

Wira yang sedang pura pura tidur pun memilih terus diam meski dirinya agak malu karena tertangkap basah isi kolornya sedang menegang.

Sebagai pria normal, tentu saja sentuhan lembut yang dilakukan bidadari kepada tubuhnya, menghadirkan sensasi berbeda. Apalagi seumur hidup sebagai pria, Wira sama sekali tidak pernah merasakan tubuhnya diraba seperti sekarang ini oleh wanita.

Hasrat Wira sebagai pria langsung meronta. Sentuhan lembut dan berulang ulang yang dilakukan bidadari merah pada dada Wira, membuat jiwa liar pria itu langsung menggeliat.

Faktor lain yang membuat jiwa pria Wira meronta adalah, penampilan bidadari itu sendiri. Meski bidadari itu memakai pakaian, tapi kemolekan paha serta benda kembar yang tidak tertutup rapat oleh kain yang menjeratnya, membuat Wira selalu merasa resah. Jadi wajar jika isi kolor Wira menegang sempurna pada malam ini.

Bukannya Wira tidak suka memakai underewear. Tapi tiap menjalang tidur, Wira memang lebih suka memakai celana kolor yang longgar. Ditambah lagi saat siang tadi pergi ke pasar, tidak ada satupun penjual underwear untuk pria. Kebanyakan mereka menjual celana untuk pria dengan ukuran yang hampir sama.

Wira masih terdiam, saat tangan bidadari masih mengusap dengan lembut dada bidangnya dengan dua tangan secara bergantian.

Namun tak lama setelah itu, Wira kembali dibuat tertegun, saat merasakan tangan bidadari merah merayap ke bawah, menyentuh perut dan mengusapnya.

Wira pun semakin gelisah. Tapi dia berusaha menahan diri sembari menikmati sensasi sentuhan bidadari.

Tidak sampai disitu saja, Wira semakin dibuat terkejut saat tangan bidadari kini sudah berpindah tempat. Wira merasakan tangan bidadari sudah meraba gundukan di celananya.

Tidak berhenti sampai di sana, masih ada lagi yang lebih mengejutkan, yang sedang dilakukan bidadari tersebut. Bidadari itu perlahan menurunkan celana Wira sampai isinya keluar dan hal itu cukup membuat Wira semakin tercengang.

"Apa yang akan dia lakukan?" gumam Wira dalam benaknya. Meski diliputi banyak tanda tanya dalam hati, Wira sangat senang sekaligus heran dengan tingkah bidadari saat ini.

Saat tangan bidadari mulai menggenggam dan membelai halus, benda miliknya yang sudah sangat menegang, Wira kembali merasakan sensasi nikmat yang sama sekali belum pernah dia rasakan.

"Gila! Ternyata disentuh dan dibelai tangan cewek, rasanya enak banget," ucap Wira dalam benaknya. Dia benar benar bahagia dan pasrah diperlakukan seperti itu.

"Benar kata Dewi kuning, isi celana Kang Wira besar dan panjang," gumam Dewi merah sambil terus mengusap lembut milik Wira.

Meski hanya bergumam, Wira juga mendengar dengan jelas, apa yang dikatakan dewi merah, dan hal itu kembali membuat Wira terkejut.

"Jadi, semalam Dewi kuning juga mainan isi celanaku? Pantas saja pas aku bangun, celanaku sudah melorot," Wira lagi lagi hanya mampu bergumam dalam hati. Dia tidak ingin kenikmatan yang sedang dia rasakan berakhir begitu saja.

Bidadari itu kembali berbaring dengan tangan yang masih mengusap lembut milik Wira. Mata bidadari itu juga terus menatap wajah Wira dan senyum sang bidadari kembali terkembang. Entah apa yang ada dalam pikiran bidadari tersebut, sepertinya dia sangat menikmati kegiatannya saat ini.

Hingga beberapa saat kemudian.

"Astaga! Kang Wira ngompol!" pekik bidadari dengan suara lirih. wanita itu terlihat kaget saat melihat dengan mata kepala sendiri, isi celana Wira mengeluarkan cairan putih dan kental Bidadari itu bahkan sampai bangkit dari berbaringnya.

"Astaga! Tanganku kena lagi. Air kencingnya beda ya? Ini berwarna putih dan kental. Mana agak lengket lagi," gumam Dewi merah sembari memperhatikan cairan yang menetes di tangannya dan mencium aromanya.

"Apa ini yang namanya benih? Baunya agak aneh. Mending aku cuci tangan, lengket banget," Dewi merah pun langsung turun dari ranjang.

Setelah bidadari itu keluar, saat itu juga Wira membuka matanya.

"Gila! Jadi dewi kuning semalam juga mainin punyaku? Pantas aku semalam seperti mimpi basah. Gila mereka. Apa mereka sangat penasaran dengan isi celanaku apa gimana?" beberapa pertanyaan kembali muncul dslam benak Wira. Tentu saja dia menjadi penasaran, kenapa para bidadsri melakukan hal itu.

"Apa aku tanyakan saja pada mereka? Aku sih tidak masalah, kalau tiap malam isi celanaku dijadikan mainan oleh mereka, tapi apa mereka tidak berhasrat ingin merasakan yang lainnya? Kenapa mereka nampak biasa saja? Apa mereka tidak memiliki hasrat untuk berhubungan badan dengan laki laki?" Wira kembali bergumam setelah tadi memperhatikan isi kolornya yang sudah mengecil dengan carian kental yang masih tergenang. Wira membiarkan saja karena takut Dewi merah curiga kalau dia terbangun dan membersihkan cairan kental tersebut.

Di saat Wira asyik dengan pikirannya sendiri, Dewi merah kembali ke kamar. Wira pun langsung memejamkan matanya kembali. "Wah, udah mengecil. Lucu banget!" seru Dewi merah saat menatap isi kolor Wira.

Wanita itu mengambil sembarang kain yang ada disana untuk membersihkan cairan kental yang masih tersisa dan membasahi bulu rimbun Wira. setelah itu tangan bidadari itu kembali memainkan isi kolor Wira dengan gemasnya.

#####

Di lain tempat, di malam yang sama, Juragan Suloyo masih memikirkan kejadian yang menimpa dirinya tadi siang. Dia masih tidak percaya dengan apa yang dia saksikan saat mendatangi rumah Kakek Sugi.

Selain terkejut saat melihat pria muda yang akrab dengan Singa, pria itu juga terpana dengan para wanita yang bersama pria itu. Tentu saja dia sangat tertarik dengan kecantikan para wanita tersebut.

"Malam, Juragan," sapa anak buahnya hingga membuat Juragan Suloyo yang sedang melamun, menjadi terkejut. Seketika dia tersadar dari lamunannya lalu menoleh kearah anak buah yang baru datang.

"Ada apa, Juragan memanggil saya? Apa Juragan masih memikirkan kejadian di rumah Kakek Sugi?"

Juragan Suloyo mengangguk tegas. "Tentu saja aku masih mengingatnya. Aku tidak terima, harga diriku diinjak injak seperti itu," sungut Juragan Suloyo nampak kesal.

"Lalu, apa yang harus kita lakukan, Juragan?" tanya anak buahnya lagi.

"Aku belum memilki rencana. Tapi yang pasti, aku ingin memiliki wanita cantik yang ada di sana," ujar sang Juragan dengan antusias.

Sang anak buah terlihat sedang berpikir, mencari ide untuk mewujudkan keinginan majikannya.

"Juragan, bagaimana kalau kita meminta bantuan kepada tengkorak iblis saja? Bukankah mereka kelompok yang sangat hebat dan paling ditakuti?"

Juragan Suloyo nampak tertegun mendengar usulan anak buahnya. Tapi tak lama setelahnya wajah pria berperut buncit itu nampak berbinar.

"Benar juga. Ya sudah, besok, kamu datangi markas tengkorak iblis. Aku akan membayar berapapaun yang mereka minta asal mereka berhasil memberikan para wanita itu kepadaku."

"Baik, Juragan'"

1
Aqlul /aqlan
hhhh modus...
Yuliana Purnomo
menang banyak niihh Wira
Yuliana Purnomo
Hajar gerombolan tengkorak iblis,, Leo,,lumayan untuk santapan mu
®agiel
hmmmmm baru satu bidadari ya Thor...
berarti masih ada enam bidadari lagi yang mesti di cairkan...hahahhaa...

dengan keahlian jemarimu itu Thor, bisalah di selipkan nama nama pembaca cowok sebagai tokohnya, pastinya kan kami pasti mengagumi karyamu ini Thor..

Moso yoo cuma tokoh Wira saja toohh...hihihiiiiii ngarep banget sih saya yaaaa...🤭🤭🤭
Hendra Yana
rejeki nomplok kang wira
Aqlul /aqlan
jooosss lanjut...
Aqlul /aqlan
kok cuma stu bab
..hemmm
Aqlul /aqlan
hari ini kok nggak up thorrr...ditunggu
®agiel
waaadduuuhhhh...Thooorr...
wes, tambah lagi kopinya Thor, gulanya dikiiiiitt aja...
🤭
Okto Mulya D.
Wira bisa aja ngerayunya.. menang banyak dehhh kamu.
Okto Mulya D.
Dewi ungu bisa aja nih
Was pray
wira terasa seperti mendapat bintang jatuh saat dewi ungu bilang boleh senjata warisan leluhur masuk sarang.. 😆😆😆
Okto Mulya D.
waduh Wira.. lagi usaha .
Okto Mulya D.
Raja Wiwaha kelihatan nya baik..saingan donk sama Wira..dan ternyata Wira itu bukan anak kandung emak² itu yaa .koq beda sama saudara nya.
Okto Mulya D.
Wira mulai berani yaaa... terus terang...
Okto Mulya D.
tengkorak iblis, kelihatan nya menyeramkan...
Okto Mulya D.
wahhh diem aja Wira rezeki..
Okto Mulya D.
langsung dehh juragan dan kacungnya kabur terbirit-birit...
widy
😱😱😱😱😱
Aqlul /aqlan
lanjut...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!