NovelToon NovelToon
Kesatria Awal Mula

Kesatria Awal Mula

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Dikelilingi wanita cantik / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:778
Nilai: 5
Nama Author: Simpatict

Terlahir dengan tubuh fisik yang sangat lemah, Satria selalu di intimidasi oleh orang-orang sekitarnya. Namun kebangkitan kekuatan merubah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Simpatict, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Satria sedang bersama dengan Mimi di pinggir danau,duduk dengan tenang dan menikmati keindahan alam.

"Tanpa terasa kita sudah cukup kuat untuk melindungi diri sendiri,kepala Desa memintaku dan orang-orang yang berhasil membangkitkan kemampuan untuk berkumpul di aula Desa, saatnya untuk bertugas di Desa kita." ucap Mimi.

Satria menatap wajah Mimi yang telah tumbuh menjadi gadis yang cantik,mata besar dan hidung kecil yang lancip ujungnya. "Kalau begitu,ayo kita pergi bersama,aku juga ingin bekerja dan mendapatkan hasil untuk ibu."

Mimi mengangguk-anggukkan kepalanya. "Tentu saja,aku akan menunggumu besok pagi di tempat biasa,ayo sekarang kita latihan berpedang," ajaknya.

Keduanya berdiri berhadapan, dengan memegang sebilah pedang kayu. Mimi menghilang dan muncul di belakang Satria sambil mengayunkan pedangnya. Ding!! pedang Mimi terhalang oleh pedang Satria yang melakukan tangkisan di belakang punggung. Satria menghilang dan mengayunkan pedangnya dari samping Mimi,kedua pedang bertemu lagi,yang menghasilkan suara benturan kecil.

"Satria,gerakan reflek kamu sudah sangat luar biasa,aku sudah lelah,ayo kembali," kata Mimi.

Satria mengangguk. "Gerakan pedang mu sangat cepat,hari juga sudah sore,ayo."

Keduanya tertawa kecil dan berdua kembali ke rumah masing-masing.

"Ibu,aku pulang!." Teriak Satria saat memasuki rumahnya.

Seorang wanita cantik muncul dari belakang rumah. "Kamu sudah besar,kenapa masih berteriak saat memasuki rumah,makan terlebih dahulu,ibu sudah menyiapkannya di atas meja makan."

"Bu,besok aku ingin bekerja di Desa kita,apa ibu mengijinkannya?," tanya Satria.

"Kamu sudah cukup usia untuk membuat keputusan sendiri, terserah kamu mau melakukan apa,mau menikahi Mimi juga ibu tidak keberatan." Jawab ibunya sambil tersenyum main-main.

"Ibu,jangan bercanda terlalu dini,aku ingin memberikan pelajaran yang berharga bagi orang-orang yang pernah berbicara buruk tentang ibuku, wanita paling baik di alam semesta." Kata Satria sambil menatap langit-langit.

Ibunya tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Satria. "Apa yang akan kamu lakukan pada orang-orang itu,apa kamu mau bertarung demi mengembalikan harga diri?." Ucap ibunya dengan mengelus rambut putra yang kini lebih tinggi darinya.

Satria menunduk sedikit,agar ibunya dapat mengacak-acak rambutnya dengan mudah. "Tidak ibu,kalau bertarung dengan mereka saja tidak akan seru,aku ingin mereka terdiam dengan prestasiku nanti." Jawab Satria dengan semangat membara.

"Ibu ingin bercerita,tapi rasanya sangat berat,jika kamu tidak ingin tahu tentang ibumu ini,ibu tidak akan memaksakan cerita,ayo kita makan bersama," ajaknya.

"Ibu,aku sudah cukup memahami,tapi aku juga sudah merasa cukup dengan melihat ibu bahagia,jadi tidak perlu repot-repot bercerita yang hanya membuat ibu bersedih,makan lebih enak daripada bercerita yang tidak penting." Balas Satria dengan senyuman hangat.

........

Keesokan harinya,Mimi sudah menunggu di pertigaan jalan antara rumahnya dan Satria,ia tersenyum tatkala melihat Satria datang dengan tergesa-gesa. "Satria,baru hari pertama masuk sudah terlambat, bagaimana dengan hari-hari berikutnya?."

Satria menggaruk belakang kepalanya. "Maaf,aku tidak bisa tidur semalam,baru tidur setelah jam 10 han."

Mimi tertawa terbahak-bahak. "Jam 10 malam tidur terlambat?,kamu ini bercanda saja."

Keduanya menuju ke aula Desa dengan teleportasi karena sudah terlambat,di aula sudah ada 3 orang yang sedang duduk menunggu,satu orang laki-laki dan 2 wanita.

"Maaf kami terlambat." Ucap Mimi dengan menyatukan kedua tangannya.

Ketiga orang tersebut menoleh ke arah Satria dan Mimi yang baru saja tiba. "Satria,ngapain kamu disini,ini adalah tempat para kesatria,bukan tempat orang biasa sepertimu," ejek laki-laki tersebut.

"Berisik!." Ucap Satria sembari muncul di depan laki-laki itu dan memukulinya dengan tinju. Rentetan pukulan menimpa perut dan wajah laki-laki tersebut.

"Hentikan,kalian akan menjadi tim,jadi jangan berkelahi." Kata kepala Desa yang baru muncul. "Satria,Mimi sudah menceritakan tentang anda yang membangkitkan kemampuan, meskipun anda menyembunyikannya dari kami,tapi selama anda bertugas pada usia 16 tahun,kami tidak akan pernah menyalahkan anda," lanjutnya.

Mendengar perkataan kepala Desa,ketiga orang itu terkejut,tapi mereka tetap diam karena kepala Desa sedang berada di antara mereka semua.

"Baiklah,mulai sekarang kalian adalah satu tim,untuk melaksanakan tugas demi kepentingan Desa dan semua penduduk,Mimi, Ani, Luna, Bayu dan Satria. Tugas pertama kalian adalah berpatroli di hutan selatan Desa,jika ada sesuatu yang membahayakan, segera melapor kepada kapten penjaga," perintah kepala Desa.

Berlima,berjalan bersama menuju gerbang selatan Desa Kiwa,setalah mendapatkan ijin dari penjaga gerbang,semua orang memasuki hutan selatan dan tugas resmi dimulai.

"Satria,aku minta maaf atas ejekan ku tadi,aku Bayu,aku memiliki kemampuan tubuh fisik yang kuat dan dapat diandalkan pada garis depan," ucap Bayu.

"Aku Ani,dengan kemampuan penyembuhan,jadi jika ada yang terluka,aku bisa diandalkan," sahut Ani.

"Aku Luna,memiliki kemampuan spiritual,dapat melihat sekeliling dalam radius 1 kilometer,jadi aku bisa menjadi pengintai," lanjut Luna.

"Aku Mimi, Satria sudah mengenalku sejak kecil,jadi perkenalan itu tidak berguna." Kata Mimi dengan senyuman main-main.

Satria mengangguk dan berjabat tangan dengan ketiganya. "Aku dan Mimi memiliki kemampuan yang sama,jadi tidak perlu menjelaskan,kalian juga sudah melihatnya sendiri tadi," ucapnya.

"Kemampuan ku yang sebenarnya adalah Awal dari segalanya, dapat meniru apapun karena semuanya memiliki Awal,tapi terlalu sulit untuk dijelaskan," batinnya.

"Baiklah karena semuanya sudah saling mengetahui kemampuan masing-masing,kita berjalan pelan-pelan sambil melihat situasi," kata Bayu.

"Kita harus memilih kapten,bagaimana kalau Mimi saja yang menjadi kaptennya!," usul Ani.

Luna mengangguk,tapi Mimi menggelengkan kepalanya. "Tidak, sebaiknya laki-laki saja yang menjadi kapten," kata Mimi.

Satria dan Bayu saling melihat. "Biar Mimi saja yang menjadi kapten," ucapnya kompak.

Mau tidak mau,Mimi menjadi kapten tim mereka.

"Baiklah jika kalian semua setuju untuk menjadikanku kapten,selama pertarungan,kalian harus menuruti perintah kapten ini," kata Mimi.

Seketika Satria dan lainnya merasakan firasat buruk.

Mereka berlima berjalan beriringan menyusuri hutan,melintasi pepohonan yang rindang.

"Tolong,ada babi hutan yang menyerang ladang ku, siapapun tolong bantu mengusir kawanan babi hutan." Terdengar suara teriakan dari kejauhan.

Mereka berlima segera pergi menuju teriakan.

"Ada seseorang petani di depan,dalam keadaan panik dan meraung-raung," kata Luna.

Dalam beberapa menit,mereka berlima telah menemui petani tersebut.

"Dimana letak ladang anda,disini adalah hutan,mana ada ladang di wilayah ini," kata Mimi.

Lelaki tua tersebut tertawa. "Aku hanya memancing kalian kesini,bodoh sekali, sekarang kalian serahkan harta yang kalian miliki," ucapnya.

"Anda sepertinya salah paham,kami ada lima orang,jadi anda sudah terkepung," kata Bayu.

"Haha,saya tidak sendiri,lihat sekeliling," kata lelaki tua tersebut.

Tiba-tiba muncul 10 orang dari kedalaman tanah. "Cepat serahkan harta kalian,atau tiga wanita cantik itu saja yang mengikuti kami!."

Mimi menarik pedang panjang yang berada di punggungnya. "Berantem saja lah, daripada repot-repot negosiasi yang tidak berguna," ucapnya.

Keempat lainnya membentuk formasi. "Luna,berapa pedang terbang yang bisa kamu gunakan," tanya Bayu.

"Aku hanya mampu menerbangkan dua pedang saat ini,sudah batas kemampuan spiritual ku," jawab Luna.

"Dengan itu,kamu bisa melindungi Ani dengan baik,ayo Satria kita berkolaborasi," ucap Bayu.

Satria mengangguk dan keduanya maju dengan gagah berani, menyerang para pengepung. Bayu memukuli dan Satria meninggalkan pengepungan dengan teleportasi instan,kemudian menyerang dari arah belakang para pengepung. Sayatan demi sayatan dilakukan pada anggota penyerang.

Melihat anggotanya penuh luka,pria paruh baya yang memancing masalahnya sendiri, akhirnya memilih untuk melarikan diri.

"Semuanya,selamatkan diri kalian sendiri, anak-anak itu terlalu cepat." Teriaknya sambil berlari.

Mimi tiba-tiba muncul di depannya dan langsung menebas, sayatan lebar di dadanya membuat pria paruh baya tersebut langsung pingsan.

"Ani, sembuhkan lukanya,nanti bisa mati kehilangan banyak darah," kata Mimi.

Ani mengobati luka semua orang agar tidak keburu mati,dalam sekejap sayatan lebar telah dipulihkan,setelah mengikat semua orang,Mimi menghubungi kapten penjaga Desa,untuk membawa orang-orang kembali ke Desa dan di interogasi.

........

1
xian
lanjut dong thor 👀
xian
Semangat thor, sebelumnya klo ngeboom maap ya blum tau soalnya 😅
Abu Yahya Badrusalam
Aku jadi nggak sabar pengen baca kelanjutannya! 🤩
Levi Ackerman
Seru banget thor, penasaran sama kelanjutannya!
Tae Kook
Alur yang terstruktur dengan baik, buatku ingin terus membaca.
Professor Ochanomizu
Kakak penulis, next project kapan keluar? Aku udah kangen!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!