NovelToon NovelToon
Hammer Of Judgment

Hammer Of Judgment

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: yersya

Hammer of Judgment yang membalas kejahatan dengan kejahatan. Apakah Hammer of Judgment adalah sosok pembela keadilan? Atau mungkin hanyalah sosok pembunuh?

Nantikan kelanjutannya dan temukan siapa sebenarnya Hammer of Judgment.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yersya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2

Setelah kejadian itu, polisi dan kru televisi berdatangan, menciptakan kehebohan di dunia maya. Berita tentang kematian Alex dan tulisan misterius yang ditemukan di papan tulis menyebar dengan cepat di media sosial dan platform berita online. Banyak warganet yang mulai membahas dan berspekulasi tentang identitas Hammer of Judgment, yang disebut sebagai penegak keadilan yang menghukum siswa-siswa jahat.

 

Beberapa warganet berpendapat bahwa Hammer of Judgment adalah sosok yang bertindak sebagai penegak keadilan untuk melawan ketidakadilan di kalangan siswa. Mereka menunjukkan bahwa Alex, yang sebelumnya disebut-sebut sebagai pelaku kekerasan dan penyalahgunaan obat-obatan, adalah target dari Hammer of Judgment. Mereka berargumen bahwa tindakan Hammer of Judgment mungkin adalah bentuk pembalasan atas perbuatan buruk Alex.

 

Namun, ada juga pendapat sebaliknya. Banyak yang mengecam kekerasan dan kekejaman yang ditunjukkan oleh Hammer of Judgment. Mereka berpendapat bahwa tidak peduli sejahat apapun seseorang, tidak ada alasan untuk melakukan tindakan membunuh dengan sekejam itu. Mereka menekankan pentingnya penegakan hukum yang adil dan proses pengadilan yang sesuai untuk menangani pelanggaran.

 

Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas dan motif di balik Hammer of Judgment. Mereka berusaha untuk menemukan kebenaran dan memastikan keadilan terpenuhi. Sementara itu, warganet terus berdebat dan mempertanyakan tindakan Hammer of Judgment, memunculkan beragam sudut pandang dan pemikiran tentang kejadian tersebut.

Tiga hari setelah kejadian itu, lima orang siswa, termasuk aku dan Arvin, dipanggil ke ruangan kepala sekolah untuk diinterogasi oleh polisi sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Alex. Keadaan menjadi semakin tegang dan atmosfer di sekolah terasa mencekam.

Setelah aku memasuki ruangan interogasi yang berada di ruangan sebelah, polisi mempersilahkan aku untuk duduk dan mencoba merilekskan diri. Polisi kemudian meminta aku untuk menjelaskan apa yang aku lakukan pada pukul delapan malam sebelum mayat Alex ditemukan di ruang kelas.

 

Aku dengan jujur memberitahu mereka bahwa pada waktu itu aku sedang belajar. Bahkan, aku menunjukkan bukti berupa riwayat video pembelajaran yang ada di ponselku. Aku berharap bukti tersebut bisa membuktikan bahwa aku tidak terlibat dalam kejadian tragis tersebut.

 

Namun, polisi menjelaskan bahwa alasan mereka memasukanku sebagai tersangka adalah karena adanya insiden dua hari sebelumnya. Aku memergoki Alex menyimpan foto-foto diriku dalam jumlah yang sangat banyak di HP-nya. Karena itu, kami terlibat dalam sebuah perdebatan yang sengit, dan akhirnya Nada menghancurkan ponsel Alex sebagai tindakan protes atas privasi yang dilanggar.

Yah, aku sudah menduganya. Namun, aku tetap berusaha menjelaskan bahwa itu hanyalah sebuah konflik pribadi yang tidak berhubungan dengan kejadian tragis yang terjadi pada Alex.

 

Polisi mencatat keteranganku dan berjanji akan mempertimbangkan semua bukti yang ada. Mereka mengingatkan aku untuk tetap kooperatif dan siap memberikan keterangan lebih lanjut jika diperlukan.

 

Aku meninggalkan ruangan interogasi dengan perasaan campur aduk. Aku berharap bahwa bukti yang aku berikan dan keterangan yang aku sampaikan dapat membantu membuktikan bahwa aku tidak terlibat dalam pembunuhan Alex.

Saat aku keluar dari ruangan kepala sekolah, Nada melihatku dengan ekspresi khawatir di wajahnya. Dia segera mendekatiku dan bertanya dengan penuh perhatian, “Apa kamu tidak apa-apa, Erina?”

 

Aku mencoba tersenyum padanya, mencoba menyembunyikan kecemasan yang ada di dalam diriku. “Yah, aku tidak apa-apa” jawabku dengan suara yang sedikit gemetar. Aku berusaha keras untuk tetap tenang dan mengatasi perasaan gelisahku.

Nada menatapku dengan penuh kepedulian, tahu bahwa aku sedang menghadapi situasi yang sulit. Dia memberikan dukungan dan mengatakan bahwa dia akan selalu ada disampingku, siap mendengarkan dan membantu jika aku membutuhkannya.

Pukul lima sore, aku dan Nada berada di sebuah kafe. Kami duduk di meja yang nyaman, menikmati suasana yang tenang dan hangat di dalam kafe. Aroma kopi yang sedap mengisi udara, menciptakan suasana yang mengundang untuk duduk dan bersantai.

 

Aku memesan secangkir kopi panas, sementara Nada memilih teh hangat. Kami duduk berhadapan, saling berbagi cerita dan mengobrol tentang berbagai hal. Cafe ini menjadi tempat yang sempurna untuk kami melepaskan sedikit kekhawatiran dan tekanan setelah kejadian yang baru saja terjadi.

“Apa kamu kenal dengan keempat tersangka dan hubungan mereka dengan Alex?” tanyaku pada Nada.

 

Nada mengangguk seraya menjawab, “Yah, tidak banyak. Pertama, ada siswi perempuan bernama Putri. Dia berada di kelas sebelah dan juga merupakan pacar Alex. Kedua, ada seorang siswa dari kelas sepuluh. Dia sering menjadi korban bully dan pemerasan oleh Alex. Ketiga, ada Reno, siswa dari kelas kita. Dia terlibat dalam perkelahian dengan Alex beberapa hari sebelum kejadian itu. Dan yang terakhir adalah Arvin. Yah, kamu pasti sudah tahu tentang dia”

 

Aku mendengarkan dengan seksama, mencoba memahami hubungan antara tersangka dan Alex. Informasi ini memberikan gambaran bahwa ada sejumlah hubungan yang rumit dan konflik yang terjadi di antara mereka. 

Sambil menyeruput minuman kami, kami juga menikmati suasana cafe yang nyaman. Musik yang lembut mengalun di latar belakang, menciptakan suasana yang menenangkan.

“Menurutmu, siapa yang paling berpotensi menjadi pelakunya?” tanya Nada dengan antusias. “Kalau menurutku, pelakunya adalah pacarnya itu”

 

Aku memikirkan pertanyaan itu sejenak sebelum menjawab, “Kenapa kamu berpikir seperti itu?”

 

Nada menjawab dengan penuh keyakinan, “Yah, coba kamu pikirkan saja. Hanya pacarnya yang memiliki motivasi kuat untuk membunuh Alex. Maksudku, tidak mungkin seorang pengecut seperti Arvin atau siswa dari kelas sepuluh itu bisa melakukan hal sekejam itu.”

 

“Lalu, bagaimana dengan Reno?”

 

Nada langsung menepis kemungkinan itu, “Reno? Itu semakin tidak mungkin. Reno adalah siswa yang sangat baik hati, pintar, dan tidak bisa dipungkiri dia juga tampan. Dia berkelahi dengan Alex karena dia membela seorang murid yang dibully oleh Alex. Jadi, menurutku, orang sebaik Reno tidak mungkin melakukan pembunuhan”

 

Aku mendengarkan penjelasan Nada dengan rasa bangga yang terpancar dari wajahnya. Meskipun aku menghargai sudut pandangnya, aku tetap berpikir bahwa kita tidak boleh terlalu cepat mengambil kesimpulan.

“Tapi, kenapa pacarnya? Jika dia adalah pacarnya, tidak mungkin, kan, dia membunuh pria yang dia cintai?” Tanyaku, penasaran dengan pendapat Nada kalau Putri adalah pelakunya.

“Tidak semua orang pacaran saling mencintai, Erina!” Jawab Nada dengan ekspresi serius, membuatku langsung terdiam.

Nada benar, meskipun seseorang berpacaran, bukan berarti hubungan itu selalu terbentuk atas dasar cinta.  Apalagi, jika Alex benar-benar mencintai pacarnya, maka tidak mungkin dia akan mengambil dan menyimpan fotoku secara diam-diam. Ada kemungkinan kalau Putri diancam oleh Alex dan memaksanya untuk menjadi pacarnya.

“Apa kamu tahu dimana rumahnya Putri?” tanyaku pada Nada.

 

Nada tersenyum kecil. “Aku tahu kamu pasti akan menanyakan hal itu. Jadi, aku telah menanyakan alamatnya dari teman-teman yang lain”

 

Aku merasa berterima kasih pada Nada karena telah mengerti keinginanku. Kami berdua bangkit dari tempat duduk kami dan bersiap-siap untuk pergi ke rumah Putri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!