NovelToon NovelToon
Sepucuk Harapan Perempuan Bermata Senja

Sepucuk Harapan Perempuan Bermata Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Time Travel / Diam-Diam Cinta / Dunia Lain
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Syiffitria

Rayinka Aditama, seorang perempuan dari pengusaha kaya yang terbiasa ditinggal sendiri oleh kedua orangtuanya karena sibuk bekerja. Rayinka sangat suka bermain musik. Untuk mengisi kesepiannya, ia menciptakan beberapa lagu yang mewakili perasaan hatinya.Parasnya yang cantik dan berprestasi membuat banyak lelaki ingin memilikinya. Namun karakter dingin Rayinka menjadikan ia begitu disungkani. Dari banyaknya lelaki yang menyukainya, hanya satu hingga dua orang yang berani menyatakan cinta-meski akhirnya ditolak. Rayinka tidak pernah peduli cinta. Namun satu waktu, Rayinka bertemu seorang lelaki yang wajahnya bersinar. Ia datang dari balik senja. Lelaki bernama Mahran itu mencari sepucuk harapan di dunia Rayinka. Lalu keduanya saling jatuh hati. Namun sangat disayangkan, cinta antar dua dunia sulit sekali untuk bersatu. Mungkinkah mereka bisa mengatasi kesulitan itu? Atau harus berakhir saling merindukan satu sama lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syiffitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Pesta

Senja lagi-lagi melambaikan perpisahan di hari ini. Rayinka kini menatap dirinya di depan cermin. Sudah pukul tujuh malam, sebentar lagi ia harus-terpaksa-ikut orang tuanya ke sebuah pertemuan penting. Pesta yang digelar para pengusaha kelas kakap untuk menjodohkan putra-putri mereka.

Tok Tok Tok

"Nona, Tuan dan Nyonya sudah menunggu. Ini sudah waktunya berangkat," suara pelayan itu selalu terdengar hangat di telinga Rayinka. Ia bahkan pernah tak mau mendengarkan orang tuanya tapi mau menuruti perkataan Bi Inah. Baginya, Bi Inah ada seseorang yang bersedia hadir saat ia bahgia atau pun terluka. Jangan pernah menyalahkan sikapnya ini, kedua orang tuanya bahkan jarang sekali mengajak ngobrol Rayinka. Memanggil ke kamarnya saja masih memerintahkan orang lain.

Hfffttttt....

Rayinka menghela napas kesal. Hatinya terasa cukup sembilu. Ia bahkan tak akan munafik jika harus mengakui bahwa setiap hari ia selalu merindukan kedua orangtuanya. Tapi apa? Dia bahkan hanya bisa mengharapkan tanpa pernah terkabul.

"Aku keluar lima menit lagi, Bi," jawab Rayinka. Sekali lagi dilihatnya pantulan cantik di cermin itu. Dandanan elegan menyatu indah di wajah Rayinka. Matanya yang tajam, hidung mancung, dan paling unik.. matanya yang berwarna biru itu membuatnya semakin memesona. Malam ini, ia menggunakan dress selutut dengan warna senada biru laut. Di lehernya melekat kalung permata yang juga berwarna biru.

Malam ini Rayinka tidak akan kabur. Tapi biarkan ia menunjukkan sikapnya yang benci dengan kata cinta. Bulshit! Ia tidak akan pernah percaya dengan cinta karena orang tuanya pun bahkan tak pernah mengajarinya cinta. Meski dulu ia sering mendapat kata cinta dari mereka, tapi nyatanya itu hanya sebuah ucapan saja.

"Mari kita lihat... Akan sefrustasi apa mereka berusaha menjodohkan aku demi sebuah kerjasama perusahaan. Aku bukan anak tak berdaya seperti tahun lalu. So... Let's play, Mami, Papi!"

***

Malam tampak begitu meriah dengan lampu-lampu mewah di sebuah gedung terbesar Kota Lavender. Karpet merah digelar unuk menemani tapak kaki para pengusaha beruang. Tawa-tawa begitu sumringah penuh maksud. Ini bukan pesta biasa. Pencarian jodoh untuk kerjasama politik adalah topik utama di gedung ini. Selebihnya, hanya basa-bas terkait investasi. Menggaet hati para pengusaha terkaya urutan 1-5 di negeri Rosendria.

"Lihat itu... itu keluarga Aditama, kan?" bisik seorang perempuan dengan gaun merah menyala.

"Ah benar, dari mobilnya saja sudah pasti ketahuan kalau itu milik Aditama. Siapa lagi yang punya mobil Boat Tail selain orang terkaya kedua di negeri ini?" sahut perempuan di sebelahnya lagi.

"Benar sekali! Bahkan isunya nih, keluarga Aditama bakal menduduki urutan pertama. Kau tahu sendiri kan bagaimana merosotnya usaha perusahaan Mateo karena putranya yang tidak berguna itu?" jawab perempuan bergaun merah itu lagi.

Para tamu pada akhirnya saling berbisik dengan kedatangan keluarga Aditama. Lebih-lebih pesona Rayinka yang memikat hati semua orang ketika turun dari mobil yang dikata paling mahal di dunia itu. Bahkan para putri dari pengusaha di sana hanya bisa ikut terpesona. Meski sesungguhnya dalam hati mereka penuh kedengkian dengan semua hal yang dimiliki Rayinka.

"Astaga, lihat Nona itu. Keluarga Aditama sungguh beruntung memiliki putri yang cantik seperti itu! Betapa beruntungnya lelaki yang bisa mendapatkannya," ujar seorang tamu di gedung itu. Rayinka mendengar semua ocehan tak berguna itu. Tapi dia tidak mau peduli. Orang-orang di tempatnya berada hanya akan memikirkan harta. Uang adalah cinta sejati bagi mereka.

"Pak Adi! Astaga, kalian tampak serasi sekali!" sambut Pak Mateo, orang yang digadang-gadang sebagai pengusaha terkaya nomor satu di negeri Rosendria.

"Hahaha, Bapak bisa saja. Oh ya, perkenalkan. Ini anak saya, Rayinka," sahut Aditama sembari menunjuk putri semata wayangnya.

"Wah, senang berkenalan denganmu, anak manis. Keluarga Aditama memang sesuai dengan yang rumor katakan, sempurna!" puji Mateo sembari tertawa.

Aditama, istrinya, dan Rayinka hanya membalas dengan ikut tertawa. Basa-basi itu sungguh sangat biasa. Rayinka yang mendengar pujian palsu itu hanya bisa ikut membalas dengan kepalsuan. Tahun lalu, keluarganya yang memuji sana-sani. Urutan ke 30 di tahun lalu membuat Aditama dan istrinya menggunakan segala cara untuk bisa menggaet hati para pengusaha kelas kakap. Itu sebabnya ia muak berada di antara kerumunan di saat itu. Selain secara tak langsung digunakan sebagai jembatan untuk memperluas saham perusahaan, ia juga muak melihat orang tuanya tampak memohon-mohon tak berdaya. Ckck.

"Wow, ini Rayinka?" sapa seorang lelaki muda dengan setelan menawan. Rayinka hanya tersenyum melihat kehadiran lelaki itu. Rendy Mateo, anak sulung keluarga Mateo. Laki-laki yang dikenal sebagai pembuat onar itu bahkan masih percaya diri menunjukkan wajahnya di hadapan teman-teman ayahnya.

"Re, Mami dan Papi mau ngobrol sama beberapa tamu dulu, ya. Kamu bisa santai aja menyapa teman-temanmu yang lain di sini, oke?"

"Tenang aja, Om. Nanti saya yang temani Rayinka," celetuk Rendy.

Aditama hanya tersenyum dan berlalu pergi bersama istrinya untuk mengobrol dengan para pengusaha yang lain. Sementara Rayinka, sudah tak sabar bermain-main malam ini. Terlebih dengan lelaki yang pernah mencelanya setahun lalu ini.

"Mau ke taman belakang? Teman-teman kita pada ngumpul di sana," ajaknya. Rata-rata, anak-anak yang saat ini menghadiri pesta berada di sekolah yang sama. Rayinka dengan Rendy pun juga satu sekolah. Tapi mereka tidak pernah akrab karena Rayinka selalu menjauhi mereka dan memilih menyendiri di atap sekolah sembari bernyanyi.

"Aku tidak keberatan," ujarnya sembari melangkah mendahului Rendy.

"Kau sangat berbeda malam ini, Rayinka. Apa kau mulai menunjukkan kesombongan karena peringkat ayahmu yang masih di bawah peringkat ayahku?" ujar Mateo sinis.

Mendengar itu, Rayinka tersenyum, "Ternyata yang dikata rumor itu benar. Lelaki dari pengusaha terkaya di dunia tak pandai menilai orang," sarkasnya.

"Hahaha, menarik. Bukankah aku bebas berbuat onar sebagai anak orang terkaya, baby? Toh dunia ini milikku. Bahkan kamu pun milikku" bisik Rendy di daun telinga Rayinka.

"Ck, sayangnya lelaki sepertimu hanya tampak seperti sampah di hadapanku," jawab Rayinka sembari menatap remeh Rendy.

"Apa maksudmu?!"

"Lihat. Laki-laki yang bahkan hanya memiliki kemampuan rendah sepertimu dan masih berbuat onar memang lebih pantas disebut sampah, kan? Bukankah kamu seharusnya menetap di kelas 1 SMA dengan semua nilai "D" milikmu itu? Siapa yang tidak tahu jika kamu menginjak kelas XII SMA dengan uang ayahmu? See kan? Mau di tempat tinggi seperti apapun, kalau sampah ya tetap sampah!" sengit Rayinka. Ia bukan lagi perempuan yang sama seperti setahun lalu/

"Sial!!" Rendy tak kuasa menahan amarah. Ia mengangkat tangannya untuk menampar wajah cantik Rayinka. Namun seorang lelaki tampan dengan setelan mewah menghentikan itu. Dia putra bungsu keluarga Mateo, Dimas Putra Mateo. Dimas selalu menentang kakaknya, ia disukai banyak orang. Tapi entah mengapa, ayahnya itu selalu hanya memperhatikan Rendy. Bahkan apapun yang Rendy mau, pasti akan ia turuti.

"Pergi, atau obrolan kita tentang obat-obatan itu aku beritahukan ke ayah?" ancam Dimas.

"Heh! Jangan sok pahlawan kamu!"

Adegan pertengkaran itu menjadi pusat perhatian semua tamu undangan. Anak-anak yang tadi berkumpul di taman bergegas ke ruang utama ketika mengetahui isu putra orang terkaya di dunia kembali berbuat onar. Benar-benar memalukan, begitu pikir mereka.

"RENDY!!" teriak Mateo, wajahnya memerah. Ia sungguh ingin memarahi anak sulungnya yang tak tahu diri ini.

"Apa yang kau lakukan, hah?!" bentak Mateo.

"Perempuan ini mengataiku sampah, Ayah. Bagaimana aku hanya bisa diam?" ujarnya mencari pembelaan.

"Tapi kakak tidak perlu bermain fisik dengannya!" jawab Dimas.

"Kau apakan dia, hah?!" tanya Mateo yang tersulut amarah.

"Aku hanya ingin menampar mulutnya yang tak tahu diri itu, Ay...."

PLAK!

Satu tamparan keras mengenai pipi Rendy. Ia tak percaya jika ayah yang selama ini mendukungnya malah menyakitinya. Hatinya hancur berkeping-keping. Benih-benih kebencian itu bertumbuh di hatinya. Ia benci ayahnya yang lebih memedulikan orang lain dari pada dirinya!

"Bukankah sudah kubilang untuk tidak membuat masalah? Aku bahkan dengan panjang lebar mengatakan padamu bahwa kamu tidak boleh sedikit pun menyentuh Nona dari keluarga Aditama! Apa kau tuli, hah?" Mateo menekan Rendy habis-habisan. Ia tak habis pikir, bagaimana anaknya itu hendak mencari masalah dengan peluang bisnis yang bisa ia dapatkan untuk memperbaiki nama perusahaan?

"Dia bahkan memanggilku sampah...."

"Maka kau benar-benar sampah! Anak tidak berguna sepertimu sungguh hanya akan menjadi kehancuran bagiku!" tegas Pak Mateo. Yah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Sikap tempramental yang dimiliki Rendy hadir karena ia mempelajari itu dari sang ayah. Bagaimana ayahnya memperlakukan wanita, Rendy meniru semua itu. Dan sekarang, ia malah dipojokkan?

Rendy yang tak kuat menahan malu dan kecewa langsung pergi dari tempat itu. Bisik-bisik para tamu semakin ramai. Sementara Aditama dan istrinya hanya menghela napas menahan kesal. Harusnya Rayinka lebih penurut. Meski keluarga Mateo mengalami kemunduran dalam usahanya, namun ia memiliki barang berharga yang Aditama inginkan. Sebuah barang yang bernilai ratusan miliar. Itu peninggalan nenek moyang keluarga Mateo yang disimpan begitu rapat.

"Sepertinya kita harus mendidik Rayinka dengan lebih keras, Mi. Dia sungguh tak bisa melihat peluang," bisik Aditama pada istrinya.

Sementara Rayinka hanya bersorak penuh kemenangan. Wajahnya tidak tampak terintimidasi sama sekali. Ia justru merasa rencananya telah berhasil. Rayinka bukan tidak bisa melihat peluang, tapi ia ingin menghancurkan peluang itu. Ia tahu apa yang diincar oleh Papi dan Maminya. Mereka pernah memberitahunya dulu. Tapi Rayinka tidak sudi ikut dalam rencana licik itu karena ia merasa bahwa dirinya adalah hanya milik penciptanya yang diamanahkan padanya. Maka hanya dia saja yang bisa menentukan pilihan terbaik untuknya.

"Malam ini, rencana selesai! Setelah ini... aku masih harus lebih kuat mental untuk menghadapi orang-orang penggila uang ini!" batin Rayinka bahagia.

***

1
Anita Jenius
2 like + 1/Rose/buatmu.
mari kita saling mendukung.
thanks
Karlina Lia
gapapa bi, mungkin Rayi lagi nyari ide🙏
Syiffitria: hihi bisa jadi jg bgitu ya kaa/Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Bilqies
tega banget yaa kedua orang tua Rere....
bener bener jahat 😡
Syiffitria: bener kak :(( rasanya aku pengen lempar batu buat mereka :((
total 1 replies
Bilqies
10 🌹 untukmu Thor /Smile/
tolong kembalikan maharan segera untuk rayinka
Syiffitria: hihi makasi kaaa bilqies /Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Bilqies
kasihan rayinka Thor 😭😭

cepatlah kembali kau mahran
huhuhuhu
Syiffitria: iyaaaaa kaaa :') Mahran bakal balik kokk/Whimper//Whimper/
total 1 replies
mooty moo
Menunggu Rayinka bar-bar 😁
Syiffitria: hihi iya nih kaaaa/Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Bilqies
jahat sekali papanya rayinka, orang tua macam apa dia yang rela membakar barang kesayangan milik anaknya.
lalu gimana dia bisa bertemu dengan mahran lagi thoor 😭😭😭
Syiffitria: Rere bakal ketemu lg kok kaa sama Mahrann/Frown/

dia ga mngkin terus sendirian kan yaaa/Frown/
total 1 replies
Bilqies
ternyata diam diam mahran menyukai rayinka ya thor
Bilqies: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Syiffitria: iya nih, dia kalau suka sama cewe langsung action gitu mainnya/Facepalm/
total 2 replies
Bilqies
aku mampir lagi disini Thor /Smile/
Syiffitria: haaaai kaaaa /Smile//Smile//Smile/ makasih uda mampir
total 1 replies
Utayi💕
duh panas dah tuhhh🤣
Syiffitria: wkwkwk bener kak, pada panas dingin semua kena rayinka /Facepalm/
total 1 replies
Amelia
seperti nya ada yang rindu ❤️❤️
Syiffitria: hihi iya tu rayinka kangen bgt tp gengsian wkwkw
total 1 replies
Novi Kamila
makin seru aja ceritanya 🤩🤩
Muhammad Ferdy Ardiansyah
Makiiiiiiiin nagiiiiiih aaaaaaa 😍😍😍😍
Syiffitria: hihi nantikan kelanjutannya yaaa ka/Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Anita Jenius
5 like +1/Rose/buatmu
Syiffitria: makasih kaa, like dan rose juga sudah mendrat utk Kka ya/Smile/
total 1 replies
Anita Jenius
tambah seru
Amelia
ah kepo juga tuh anak 🙄🙄
Syiffitria: bener ka wkwk, kepo penuh maksud wkwkw /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Amelia
tega bener sih rayinka 😭😭
Amelia
kok di kolong, di dalam lemari aja 👍👍
Syiffitria: hihi Rere kalau lg panik kebiasaan ga ngotak gitu kak pilihannya/Scowl/
total 1 replies
Bilqies
hai Thor aku udah mampir yaa
ku kasih 🌹 untukmu
Syiffitria: maacihh kk/Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor...
ku kasih 3 🌹 untukmu Thor /Smile/
Syiffitria: mksih kaa/Smile//Smile//Smile/ utk kk jg ku layangkan 4 rose/Rose//Rose//Rose//Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!