Novel Noda Merah Pernikahan adalah webseries Novel Pertama yang tayang di Genflix dengan judul "Cinta Albirru" yang dibintangi oleh Michelle Joan dan Kiki Farel.
Zeya gadis yatim piatu yang terpaksa karena keadaan membuat dirinya terjun ke dunia hitam menjadi seorang wanita penghibur.
Suatu hari tanpa di duga ia bertemu dengan seorang pria yang bernama Albirru anak seorang ustad.
Tak lama berkenalan Albirru mengajak Zeya menikah, Zeya yang memang ingin bebas dari dunia hitam menerima tawaran Albirru untuk menikah dengannya walaupun hanya secara siri.
Belum genap setahun pernikahan mereka, Zeya harus menerima kenyataan jika suami yang ia harap dapat membimbingnya menjadi wanita yang lebih baik ternyata telah menikah lagi dengan jodoh dari kedua orang tuanya.
Apakah yang akan Zeya lakukan. Apakah ia bisa menerima pernikahan suaminya.
Siapkan sapu tangan dan tisu. Novel ini akan banyak menguras air mata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2. Pernikahan Albirru dan Zahra
Setelah menikah Albirru mengontrak sebuah rumah buat mereka tinggal. Albirru tampak bahagia karena dapat menikahi Zeya. Dari awal bertemu ia sudah langsung jatuh cinta.
Zeya dan Albirru duduk ditepi ranjang, dalam kamar rumah kontrak mereka.
"Mas Al, boleh aku tau alasanmu mau menikahiku," ucap Zeya.
"Aku mencintaimu, itu alasannya. Dan juga aku ingin mengembalikan kehormatan dan harga dirimu sebagai seorang wanita. Dan perlu kamu tau, Nabi juga pernah menikahi budak."
"Aku ini pendosa dan pezina, "gumam Zeya.
"Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda.Telah diampuni seorang wanita pezina yang lewat depan anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata ‘Anjing ini hampir mati kehausan. Lalu dilepaslah sepatunya kemudian diikatnya dengan kerudungnya lalu diberinya minum. Maka diampuni wanita itu karena memberi minum.(HR Bukhari). Bukankah dari hadist itu kita dapat menyimpulkan jika seorang pendosa akan diampuni dosanya jika ia melakukan kebaikan dan bertaubat dengan sungguh-sungguh."
"Mas Al, aku mau kamu mengajari aku agama. Aku ingin memulai lembaran baru dalam hodupku. Aku ingin bertaubat."
"Aku sangat senang mendengarnya, tanpa aku minta kamu sendiri yang ingin bertaubat. Aku akan mendampingimu menjalani hidup yang baru ini. Aku sangat mencintaimu, Zeya," ujar Albirru.
Ia lalu meminta Zeya berbaring. Walaupun Zeya telah sering melayani tamu, entah kenapa dengan suami sahnya ia merasa canggung dan malu.
Albirru yang menyadari itu, tersenyum. Ia membawa Zeya kedalam dekapan dadanya.
"Boleh aku meminta hakku sebagai seorang suami ," bisik Albirru.
"Tentu saja mas. Apapun yang akan mas mau dan inginkan aku akan melakukannya. Aku janji akan mengabdikan seluruh hidupku hanya untukmu."
Albirru melepaskan seluruh kain yang melekat ditubuhnya. Setelah itu ia melepaskan seluruh kain yang melekat ditubuh istrinya Zeya.
Albirru lalu mengambil selimut untuk menutupi seluruh tubuh mereka. Sebelum memulai pemanasan ia membaca doa.
Albirru mengecup dahi Zeya dan seluruh bagian tubuhnya. Ia juga melakukan hal sama ada leher Zeya. Setelah cukup dengan pemanasan yang dilakukan, ia mulai memasuki bagian inti tubuh istrinya.
Setelah sama sama mencapai puncak, Albirru dan Zeya istirahat sebentar sebelum mereka membersihkan tubuhnya.
...........
Enam bulan kemudian.
Tak terasa pernikahan yang mereka jalani telah memasuki bulan keenam. Zeya bahagia dengan pernikahannya, karena Albirru yang sangat perhatian dan menyayanginya.
Walaupun hingga hari ini Albirru belum juga mengenalkan Zeya pada keluarganya. Tapi Zeya bisa memaklumi. Masa lalunya yang kelam pastilah menjadi alasan Albirru belum juga memberitahukan pernikahan mereka.
Zeya memasak buat makan malam mereka. Zeya emang sangat pintar memasak. Albirru sejak menikah dengannya tak pernah makan diluar. Buat makan siang di kantor, ia juga membawa bekal dari Zeya.
Albirru yang pulang kerja melihat istrinya Zeya sedang memasak. Ia memeluk pinggang istrinya dari belakang dan mengecup pipinya.
"Masak apa sayang,"
"Mas Al, udah pulang. Aku masak sup kerang dan sambal nanas buat makan malam. Aku juga membuatkan mas bakwan jagung." Zeya menjawab sambil tetap memasak.
"Aku beruntung memiliki istri seperti kamu. Udah cantik, pintar masak lagi."
"Aku wanita yang paling beruntung, mas. Mas Al bisa menerima masa lalu dan semua kekuranganku," ucap Zeya, ia membalikkan tubuhnya dan memeluk erat Albirru.
"Sayang, mas besok akan pulang kampung. Mungkin mas akan seminggu di sana. Maaf jika mas masih belum bisa membawamu. Mas janji akan mengatakan tentang kamu pada mereka secepatnya. Mas sangat mengharapkan pengertian darimu sayang."
"Mas Al jangan kuatir. Aku sadar siapa diri ini. Pasti sulit untuk mengatakan sejujurnya karena latar belakang keluarga mas yang kuat agama. Dicintai oleh mas saja, aku sudah bahagia apalagi saat seluruh keluarga mas sudah bisa menerima aku suatu saat nanti."
"Terima kasih atas pengertiannya, sayang."
"Mas mandilah. Aku siapkan dulu makanannya."
"Baiklah sayang, "ucap Albirru dan mengecup dahi Zeya sebelum masuk ke kamar.
Setelah mandi, Albirru dan Zeya menyantap makanan yang telah siap dihidangkan.
.............
Pagi hari setelah sarapan, Albirru pamit untuk pulang ke kampung halamannya.
Abinya meminta waktu Albirru seminggu. Ada yang harus dikerjakan dan dibahas.
Dalam perjalanan menuju ke kampung halamannya pikiran Albirru masih saja pada Zeya.
Zeya, maafkan jika aku belum bisa mengajakmu ikut dan mengenalkan pada kedua orang tuaku. Aku belum ada keberanian untuk mengatakan kebenarannya.
Sore hari ia sampai di rumah kedua orang tuanya. Abi dan ummi Albirru telah menanti di ruang tamu.
"Assalamualaikum, abi ... Ummi."
"Waalaikumsalam, duduklah. Abi dan ilmu akan mengatakan suatu hal penting, " ucap Abi.
Albirru memilih duduk di sofa yang berada di seberang abi dan ummi nya.
"Begini Al, usiamu saat ini telah mencapai dua puluh lima tahun. Abi kira itu sudah cukup matang buat berumah tangga. Abi dan ummi telah memilih calon pendamping buatmu. Abi dan ummi meminta kamu kembali untuk persiapan pernikahan kamu."
"Maksud abi, aku akan dinikahkan dengan wanita pilihan abi," ucap Albirru kaget.
"Iya, nak. Ummi dan Abi kemarin telah melamar salah seorang anak Ustad sahabat abimu," ujar ummi.
"Kenapa abi dan ummi tidak mengatakan jika aku diminta kembali ke kampung untuk dinikahkan."
"Abi dan ummi berpikir, kamu pasti tidak akan keberatan jika kami nikahkan dengan jodoh pilihan kami. Apakah kamu sudah memiliki wanita lain?" tanya abi.
"Bukan begitu, abi. Aku tadi kaget saja. Karena abi dan ummi tidak pernah mengatakan apa-apa."
"Apa kamu lupa, dulu kamu pernah berkata jika kamu akan menerima siapa saja wanita yang menjadi pilihan orang tuamu."
"Benar abi, aku pasti akan menerimanya. Aku yakin abi pastilah memilih wanita yang terbaik buat mendampingiku."
"Baiklah, pernikahamu akan diadakan sabtu ini. Semua telah kami persiapkan. Kamu hanya tinggal menerima semuanya. Sekarang istirahatlah, kamu pasti capek," ujar ummi.
"Baik ummi. Aku pamit dulu, "
Albirru memasuki kamarnya dengan langkah gontai. Ia tak mengira jika kedua orang tuanya telah menyiapkan pernikahan untuknya.
Maafkan aku Zeya, aku tak mungkin membantah. Aku terpaksa menerima semua ini, karena orang tuaku tidak tau tentang pernikahan kita. Aku juga tak mungkin mengatakan tentangmu. Orang tuaku pasti tidak akan pernah merestui pernikahan kita.
.............
Hari ini pernikahan antara Albirru dan Fatimah Az Zahra anak dari sahabat abinya berlangsung.
Wanita yang biasa dipanggil Zahra itu tampak sangat cantik dibalut baju kebaya. Kepalanya tampak ditutupi hijab.
Ijab kabul dilangsungkan di sebuah mesjid yang terletak tak jauh dari rumah Zahra.
Setelah ijab kabul, acara dilanjutkan dengan pesta pernikahan yang berlangsung cukup meriah.
Pandangan Albirru sejak tadi tertuju pada wanita yang saat ini telah resmi menjadi istri sahnya secara agama dan negara.
Ia teringat akan istri sirinya Zeya, apa yang akan ia katakan nanti pada Zeya mengenai pernikahannya.
Bersambung
***************
Terima kasih untuk semua yang telah mampir dan membaca karya terbaruku ini.