NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta

Terjebak Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / patahhati / Duda / Balas Dendam
Popularitas:533k
Nilai: 5
Nama Author: Rina Listiyanti

Ketika kesalah pahaman membawanya dalam rumitnya ikatan pernikahan.

Elena Maursty, yang berniat menolong seorang wanita tak dikenalnya pada akhirnya berakhir sebagai seorang pembunuh dimata seorang laki-laki.

Edwart Emardo, seorang suami yang kehilangan istrinya bersikap gila dengan memaksakan sebuah pernikahan dengan Elena Maursty. Penikahan yang hanya bertujuan untuk membalas dendam atas kematian sang istri tercintanya.

Menutup mata juga hatinya, akankah Edwart menemukan jalannya.. ?? Jalan kebenaran akan siapa pembuhuh istrinya ??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rina Listiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TC 2

Selamat datang di dunia Edwart juga Elena,

Dan semoga kalian menikmati ceritanya dan jangan lupa kalo ada apa-apa isi di kolom komentarnya 😄😄

kalau mau kirim kado sama vote juga bisa banget..😉

[ JANGAN LUPA MASUKAN CERITA INI KEDALAM FAVORIT KALIAN, AGAR TIDAK KETINGGALAN UPDATENYA ] 😇

---------------------------🌾-----------------------------

Edwart dengan frustasinya dan akal pendeknya membenarkan apa yang ada difikirannya saat ini. Penjara ?? Bagi Edwart hukuman itu terlalu ringan bagi pembunuh istrinya.

Hukuman yang saat ini terlintas dipikirannya adalah menikahinya dan menghancurkan hidupnya. Menyiksa pembunuh istrinya hingga ia merasa tak pantas untuk bernafas.

Mendengar apa yang diucapkan oleh Edwart membuat Elena sangat terkejut. Mata Elena berkaca-kaca, ia ketakutan bahkan sangat takut hingga tubuhnya menggigil.

Menikah ??

Didepan jenazah istrinya??

Sebuah hal yang tak pernah Elena bayangkan sama sekali. Tak pernah sekalipun terlintas dibenaknya akan ada hari dimana seharusnya ia bersuka cita akan pernikahannya namun malah menjadi hari penuh air mata untuk dirinya.

"Tidak !! Aku tidak mau menikahi anda tuan .." seru Elena memundurkan langkahnya.

"Tidak ada yang meminta persetujuanmu disini!!" Murkanya menatap tajam Elena.

"Tapi tuan, -

"Cepat siapkan kataku !!" Bentak Edwart.

Dengan terpaksa laki-laki itu keluar demi menuruti keinginan tuan mudanya. Sedang didepan pintu Billy juga Maya hanya diam mematung melihat sikap anaknya.

Mereka terkejut dengan apa yang diinginkan oleh anaknya. Namun mengingat watak keras kepala anaknya membuat Billy serta Maya hanya bisa menghembuskan nafas kasarnya.

"Edwart .. " panggil Billy pada putranya saat melangkah memasuki ruang rawat Elena.

Namun Edwart menulikan pendengarannya, ia masih terus menatap benci wanita dihadapannya yang kini menangis ketakutan sambil menggigiti kuku-kuku jarinya.

"Hiks.. hiks.. , bukan saya yang menabrak istri anda tuan .." ujarnya mencoba menjelaskan.

Edwart hanya diam dan hanya memperhatikan Elena yang terus menangis menundukkan kepalanya sambil terus menyangkal perbuatannya.

Billy begitu geram dengan kelakuan anaknya, ia begitu kasihan dengan Elena yang sedari tadi ketakutan dengan anaknya yang seperti kesetanan.

"Bukan begini caramu nak !!" Menarik paksa Edwart keluar dari ruang rawat.

Maya melangkahkan kakinya menghampiri Elena, dibawanya tubuh yang menggigil itu dalam dekapannya. Saat Mimi sadar dan bertemu dengannya, Mimi menceritakan semua hal yang terjadi padanya.

Maya begitu terkejut mendengarnya, ia juga merasa begitu berterima kasih dengan kebaikan Elena. Namun rasa terima kasih itu bertambah menjadi rasa iba saat anaknya memperlakukannya dengan sangat buruk.

"Bukan saya yang menabraknya bu, saya berani bersumpah untuk itu .." tangis Elena dalam pelukan Maya.

"Tante tau, tante tau bukan kamu pelakunya.." memeluk erat tubuh Elena yang terguncang karena menangis.

Sedang diluar Edwart sedang berdebat dengan Billy akan keputusannya menikahi Elena. Bagi Billy yang sudah mengetahui kebenarannya, ini hanya akan membawa Elena dalam kejamnya dunia Edwart.

Namun saat sedang berdebat tiba-tiba datang seorang suster dan meminta Edwart mengikutinya. Edwart sangat terpukul saat diminta menandatangani berkas kematian istrinya. Hatinya sakit, hancur menerima kenyataan istrinya meninggalkannya selamanya.

"Mimii .. " teriaknya sambi memukuli tembok.

"Tenanglah nak !!" Teriak Billy yang sedari tadi mengikuti anaknya itu.

"Gimana aku bisa tenang pah, istri aku meninggalkan aku selamanya pah .. dia meninggalkanku .." sedih Edwart dan sangat terpukul.

Edwart diam sambil duduk dilantai memikirkan istrinya. Rasa-rasanya ia begitu marah pada dirinya sendiri, karena hal ini tak luput dari kesalahannya juga. Namun kemarahan sudah membutakan akal sehatnya hingga mengambil keputusan disaat hati dan fikirannya tak sejalan.

"Aku bakal bikin dia menderita hidup denganku!!" Seru Edwart penuh tatapan kebencian.

Billy sudah menjelaskan semua kejadiannya, namun rasanya ia sudah benar-benar kehilangan kata-katanya saat melihat respon anaknya itu yang terlihat enggan mendengarkan ucapannya.

"Nak - 

"Cukup pah, keputusanku sudah bulat. Aku akan tetap menikahinya dan membalas kematian Mimi karenanya..!!" 

"Terserahlah capek papa bicara juga denganmu .." 

Billy begitu kesal dan marah, ia meninggalkan Edwart sendirian diluar kamar jenazah dan kembali ke ruang rawat Elena.

"Tenang ya nak, tante pasti akan menjaga kamu.." sedih Maya sambil membelai rambut Elena yang pajang.

Billy masuk dan melihat kedua wanita itu sedang berpelukan. Bahkan ia melihat jika istrinya begitu merasa bersalah.

"Om juga minta maaf atas nama anak om.." serunya menghampiri keduanya.

Elena tak menyahuti satu patah katapun, didalam hatinya hanya ada rasa sakit yang hanya ia pendam sendiri.

"Tolong saya om , saya benar-benar tidak ada hubungannya dengan ini.. " mohon Elena pada Billy sambil mengatupkan kedua tangannya.

Rasa sedih juga bersalah mulai menggerogoti relung hati Billy, digenggamnya tangan Elena sambil terus berucap maaf.

"Maaf .. maafkan saya," 

Elena kembali menangis hingga tiba-tiba saja pandangannya mulai kabur dan semua berubah menjadi gelap.

_________________________________________

Tania dirumahnya begitu bahagia saat salah satu anak buahnya melaporkan kematian Mimi kepadanya. Dan hal yang membuatnya juga bahagia adalah Edwart sama sekali tak mencurigainya.

"Satu penghalang sudah hilang , sekarang gue tinggal cari cara aja buat deketin dia .. " ucap Tania didepan cermin riasnya dengan begitu bahagia.

"Dibandingkan dengan Mimi, gue lebih dari segalanya bukan .. " bangganya memutar-mutar tubuhnya didepan cermin.

"Hahaaaa .. " 

Tania begitu bahagia, bahkan sangat bahagia. Namun hal yang belum ia ketahui dari anak buahnya adalah tentang pernikahan yang Edwart siapkan untuk Elena.

"Ehmm .. gue juga harus siap-siap untuk mengantar temanku kerumah barunya .. "

Bergegas mengganti bajunya, kini Tania sudah siap dengan balutan busana berwarna hitam panjang juga tak lupa kaca mata hitamnya.

"Baju ini kayaknya cocok deh, Edwart pasti bakal terpesona nanti sama gue.. " senyumnya menatap baju panjang berwarna hitam dengan belahan dada yang terlalu terbuka.

*

"Permisi tuan, " seru Jo menghampiri Edwart yang sedang duduk melamun di bangku depan kamar jenazah.

"Hm.. "

"Semua sudah siap tuan, " lapornya.

"Jaga rumah, jangan biarkan ada yang tahu tentang pernikahan ini.. "

"Baik tuan, saya permisi.." 

Edwart hanya diam, ia masih begitu sakit hati dengan kepegian istrinya Mimi. Luka yang mungkin butuh waktu lama bagi Edwart untuk menyembuhkannya.

"Kenapa semua jadi seperti ini !! Andai gue gak pergi menemui Tania, andai gue ijin sama Mimi.." meremas rambut bagian belakangnya dengan frustasi

Namun tiba-tiba pintu terbuka , dan seorang suster datang menghampirinya.

"Permisi pak.. ??" 

"Ahh iya sus ada apa ..?" 

"Jenazah sudah siap untuk dibawa pulang pak.. "

"Oh terima kasih sus.. "

Edwart berjalan gontai menuju kamar jenazah untuk melihat jenazah istrinya. Matanya tak bisa membendung air mata saat kedua matanya menatap tubuh yang selalu dipeluknya kini sudah kaku dan terbungkus oleh kain putih.

"Sayang maafkan aku .. " sesalnya tak berani menyentuh jenazah istrinya.

"Kamu yang tenang disana ya, aku bakal balas perempuan itu buat kamu .. "lagi-lagi Edwart menyalahkan Elena, menatap nyalang saat mengingat wajahnya.

Edwart melangkah keluar menuju kamar rawat Elena, disana dilihatnya Maya juga Billy masih berdiri mencoba menenangkan Elena yang baru sadar dari pingsannya dan masih terus menangis.

Edwart berjalan dengan langkah besarnya, dicengkeramnya pergelangan tangan Elena dengan begitu kencangnya secara tiba-tiba.

"Akh.. sakit, " pekik Elena kesakitan.

"Edwart lepaskan!! Jangan keterlaluan kamu !!" Bentak Billy murka.

Namun Edwart hanya diam dan semakin mencengkeram pergelangan Elena.

"Ikut saya !!" Menarik paksa Elena hingga membuat tubuhnya tak imbang dan hampir terjatuh saat menuruni ranjang.

"Edwart pelan-pelan !!" Teriak Billy mengikuti anaknya.

Edwart dengan kasarnya mendorong tubuh Elena masuk kedalam mobil mengikuti ambulance didepannya yang membawa jasad istrinya.

Billy panik, ia segera menarik Maya ikut masuk kedalam mobil mengejar anaknya.

Mobil mulai masuk kedalam halaman rumah Billy, mata Elena yang awalnya ketakutan kini memandang kagum pada rumah didepan matanya.

"Turun !!" Menarik kasar tangan Elena keluar.

Namun sebelum sempat keduanya berjalan, Billy sudah lebih dulu menarik Elena dari cengkraman Edwart.

"Kembalikan dia pah .. " marah Edwart.

1
Irfan Dani
pistol mainan kali ketinggalan di meja hehehee
Irfan Dani
kagak segitunya kali El... bikin drama baru aja...,😌😌
Irfan Dani
darma siapa
Irfan Dani
ngapain ngomong kek GT coba? dah dibilang pura2 kgk tau diem2 Bae... eeh nyari penyakit kan ya
Irfan Dani
harusnya dibikin kabur dulu lah elena... baru tuh nyesel sampk nyungsep di Edward nyaa... bikin menderita berbulan2 dulu GT looh,,,🤣🤣🤣
Irfan Dani
eee b*** akut
Irfan Dani
abis itu ngapain?? bobok malem? hehehehhe
Irfan Dani
kan kapan hari udah jemput di rumah baru... dikasih tau Jo kan?
Irfan Dani
teringat apa
Zikran Zikran
Luar biasa
Sumiatun San San Kin
Suka sekali 👍
Siti Aminah
baru nyimak thor...smga cerita ny bgs
Tuti Murtiani Ahmad Amanu
jadi males.baxanya
Qarine Amelia
Luar biasa
Mifta Jannah
bagus
Tia Vhagela
terlalu lembek,
Rezqi Fatimah [🐧²⁴]
kurang puas bikin penyesalan Ed yg segitu doang
Eni Merpati
pori pori km kelihatan semua wkwkwkwkwk
Ratna Nst
End😍😍😍😍😍
karim Ok
mmpir buna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!