Sherly, gadis yang tiba-tiba merasuki seorang tuan putri yang berani dan blak-blakan. tapi sayang, baru pertama kali bertransmigrasi, dia sudah mendapatkan hukuman.
namun Sherly tidak merasa sedih, dia justru menyambut hukuman itu dan mendapatkan sebuah ruang yang penuh dengan bahan makanan atau sembako. sehingga dia tidak perlu susah lagi untuk memikirkan kehidupannya di zaman ini.
lalu bagaimanakah kehidupan Sherly yang merasuki putri dari kekaisaran Orion, yang bernama arela Arilea itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hayu Nissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1. hukuman
"Arella!! Arella bangun!!" teriak seorang wanita yang seumuran dengannya. terlihat, wanita itu berpakaian sangat rapi dan anggun. dia menggunakan pakaian gaun yang sangat indah.
sementara gadis yang dipanggil Arella itu, tanpa mengedip-ngedipkan matanya, dan menyesuaikan retinanya dengan cahaya yang masuk. terlihat, sepertinya dia sedang dikelilingi banyak orang.
"mm.. ada apa ini..? kenapa rame sekali..?" tanyanya sambil bergumam sedikit. dia mulai mensinkronkan situasi yang sedang dialaminya ini. di sana dia mengamati orang-orang berpakaian seperti pada zaman kerajaan Eropa. karena mereka nyaris berpakaian gaun untuk perempuan, dan juga pakaian laki-laki dengan menggunakan celana layaknya seorang kesatria.
namun pakaian ini jauh lebih terhormat dan juga cukup cocok bagi para pria.
(di mana ini..? kenapa pakaian mereka semua sangat aneh. ada apa ? apakah aku terdampar di lokasi syuting orang-orang yang sedang memerankan film zaman dulu..?) batinnya. dia terus mengamati dengan kebingungan, sampai dia tersadar ketika salah seorang perempuan di sampingnya tiba-tiba menangis.
"huuuuuu... Arella.. maafkan aku.. aku tidak bisa membantumu.. keputusan kaisar sudah mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.." ucap perempuan itu yang seusia dengannya.
sementara gadis yang bernama Sherly yang tiba-tiba merasuki tubuh seorang gadis yang bernama Arella Arilea, dan dipanggil Arella, tampak begitu mengedit-edipkan matanya dengan cepat.
tiba-tiba dia ingat, Arella ini adalah nama figuran, yang ada di sebuah novel kerajaan yang pernah ia baca. dan setahunya, arela ini adalah Putri kaisar asli dan juga merupakan Putri mahkota.
tapi semua orang tidak mendukungnya, bahkan mereka menganggap apa yang dimiliki dan diutarakan oleh arela itu hanyalah sebuah kepura-puraan semata. mereka tidak menerima perempuan yang memberikan gagasan. mereka juga tidak menerima perempuan yang keras dan pembangkang.
sementara arela, dia pintar dan cerdas dan selalu mengeluarkan gagasan-gagasan yang bisa menyelamatkan kekaisaran ayahnya. tapi sayangnya, karena dia adalah anak perempuan, Dia sedikit tidak disukai oleh kedua orang tuanya dan juga saudara-saudaranya.
mereka lebih menyukai gadis yang tampak jongkok di sebelahnya itu. dan juga merupakan Putri kaisar, yang diangkat dari keluarga bangsawan yang berjasa pada kekaisaran ini.
mereka lebih menyukai Marisa, ketimbang Arella. Marissa sendiri tidak memiliki banyak kelebihan, kecuali wajahnya yang cantik dan keanggunan serta kegemulaannya. walaupun dia juga ikut cerdas, namun dia tidak seberani arela yang selalu mengutarakan apa yang dia pikirkan untuk kepentingan rakyat kekaisaran Orion ini.
"ARELA ARILEA, KARENA KESALAHAN YANG KAMU LAKUKAN, KAMU AKAN DIASINGKAN KE ISTANA DINGIN SELAMA 1 TAHUN. DAN KAMU TIDAK DIPERKENANKAN MASUK KE DALAM ISTANA WALAU HANYA SATU JENGKAL PUN. SEMENTARA PELAYAN, KAMU HANYA BOLEH MEMBAWA SATU PELAYAN DAN SATU PENGAWAL SAJA.!!" mutlak kaisar dengan penuh kewibawaan.
mendengar itu semua orang pun terdiam, termasuk arela. Dia sedang menyimak apa yang terjadi. Dia sedang mengingat, di bagian mananya dia mendapatkan peran.
(sial!! aku berada di pertengahan bab, di mana pengasingan ini merupakan titik lemah arela, sehingga membuat gadis ini menyerah dan menggantung dirinya. bahkan, para pelayan yang dipilih olehnya tidak mengurus jasadnya, kecuali pelayan perempuan Maya yang baru saja bergabung dengannya dan saudaranya Mario.
di sana Mereka membantu menguburkan jasad arela dengan hati-hati dan penuh dengan penghormatan. bahkan Maya sampai meneteskan air matanya, tatkala mengingat bagaimana perjuangan nona mereka ini untuk membantu memakmurkan kekaisaran ini.
"kamu selalu mengaku hebat!! dan juga selalu menindas saudara angkatmu.!! apakah itu kehebatan yang kamu tunjukkan hah!! sekarang, hukuman sudah dijatuhkan. dan silakan kamu pergi menjalani hukumanmu sendiri." arela masih duduk termenung. seolah-olah Dia terlihat menyesali semuanya. padahal otaknya sedang berpikir dan mengingat tindakan apa yang akan dilakukannya.
tiba-tiba Arella kembali tersadar dengan uluran tangan dari perempuan yang ada di sebelahnya. siapa lagi kalau bukan Marissa.
"arela.. maafkan aku.. aku sudah berbicara kepada ayahanda kaisar agar tidak mengasingkanmu, atau setidaknya mengurangi hukumanmu. tapi..-"
"sudahlah Marisa.. kamu jangan membelanya terus. kalau kamu selalu bersikap baik padanya seperti ini, dia akan terus menyakitimu. sebaiknya, diamkan saja dia biar dia tahu rasa." tiba-tiba putra mahkota mengeluarkan suaranya.
arela yang tersadar akan hal itu langsung bangkit. kemudian menatap satu persatu keluarga kekaisaran, dan beberapa para menteri yang bekerja di dalam istana. dia ingat, dalam cerita keluarga arela ini lebih mentok mendengarkan anak angkat mereka.
bahkan arela sendiri dengan terang-terangan mengatakan kalau dirinya dijebak oleh anak angkat ini. bahkan perlawanannya pun dianggap penindasan kepada saudara angkatnya. memikirkan hal itu, Dia hanya bisa mendengus kesal.
"baiklah kalau begitu kaisar. saya terima hukuman yang mulia. Saya akan bawa dua pelayan, yaitu Maya dan Mario." ujarnya dengan suara rendah apa adanya. dia tidak lagi memohon-mohon seperti biasanya, bahkan tak pernah memberikan tatapan yang seperti itu.
tatapan yang diberikan oleh arela, seolah-olah Tak memiliki emosi dan tak memiliki keinginan apapun kepada keluarganya ini. terlihat datar dan juga biasa-biasa saja.
"arela.." Arela menatap jijik ke arah Marissa. dia tahu gadis ini pasti sangat bahagia. dan dia akan pastikan, setelah dia masuk ke istana dingin yang jaraknya sangat jauh dari istana utama, dia akan mengunci seluruh akses agar semua orang tidak bisa masuk.
termasuk perempuan yang katanya adalah saudara angkat dan keluarganya semua.
"tidak masalah. tapi perlu kalian ketahui, hukuman ini adalah puncak dan titik Di mana aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian. ini adalah titik di mana aku akan berhenti untuk melangkah bersama dengan kalian. dan titik, di mana aku akan lebih mementingkan urusan pribadiku sendiri ketimbang kalian. setelah hukuman ini berakhir, Saya harap kita tidak saling memperdulikan lagi seperti sebelumnya." tuturnya dengan suara yang rendah tanpa beban apapun.
sementara permaisuri Camelia, yang merupakan ibu dari arela tampak memandang dengan tatapan sedikit Rumit. dalam hatinya, ada sedikit rasa cemas dan gusar ketika mendengar pernyataan itu. Seolah-olah, itu akan menjadi kenyataan.
"arela!! perhatikan kata-katamu.! ayah menghukummu bukan karena kami tidak menginginkanmu.! tapi perbuatanmu sudah keterlaluan." tegur salah satu pangeran yang juga merupakan kakaknya. dia yang masih belum sepenuhnya mendapatkan ingatan itu langsung menatap dengan sedikit sinis.
"begitukah!! tapi kalian tidak pernah tahu apa yang saya alami dan jalani selama hidup saya ini. yang kalian tahu selama ini hanyalah menyalahkan saya, dan menghakimi saya. kalian tidak tahu bagaimana cerita dan bagaimana kisah itu bisa terjadi."
Deg
semua para pangeran yang mendengar itu terdiam. termasuk kaisar dan permaisuri. mereka semua saling memandang, seolah-olah bertanya dan membenarkan apa yang dikatakan oleh arela.
"tapi sudahlah.. Saya juga tidak akan mempermasalahkannya lagi. kalian anggap saja hukuman ini adalah hal yang harus dilakukan untuk menebus kesalahan di masa lalu. namun masa depan diantara kita semua, tidak akan pernah tercipta."
"kalau begitu, tidak ada hal yang perlu saya sampaikan lagi. saya pamit undur diri kepada yang mulia kaisar, permaisuri, putri dan pangeran." dia langsung membungkuk hormat, dan kemudian memberikan kode kepada kedua abdinya yang telah ia sebutkan nama tadi.
dan dengan cepat mereka berdua datang menemuinya, dan segera menuju istana pengasingan.