NovelToon NovelToon
Sahabat Jadi Cinta, FWB

Sahabat Jadi Cinta, FWB

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Perjodohan / Diam-Diam Cinta / Romantis / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:328
Nilai: 5
Nama Author: Addryuli

《Terdapat ****** ******》
Harap bijak dalam membaca.....

William dan Nozela merupakan sahabat sejak mereka masih kecil. Karena suatu kejadian tak disengaja membuat keduanya menjalani kisah yang tak semsestinya. Seiring berjalannya waktu, mulai tumbuh benih-benih cinta antara keduanya.

William yang memang sudah memiliki kekasih terpaksa dihadapkan oleh pilihan yang sulit. Akankah dia mempertahakan kekasihnya atau memilih Nozela??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Addryuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 1

"Emmhhh, ahhh."

Suara menggema di sebuah kamar di apartemen. Clarissa merebahkan tubuhnya diranjang. Di depannya, William tengah memainkan pucuknya secara bergantian.

"Enak?" Tanya William sambil menyeringai.

Clarissa tersenyum menggoda, dia sengaja menggigit bibir bawahnya sambil menggigit kuku jari telunjuknya. William tak tahan melihat wajah kekasihnya yang terlihat bergitu sexy dan menggoda.

Kembali William menyerang sesuatu yang membuat Clarissa seperti hilang akal, sesekali dia menyesapnya hingga meninggalkan jejak kemerahan.

Hubungan mereka sudah terjalin selama satu tahun lebih, namun sampai saat ini permainan mereka hanya sebatas itu saja. William masih waras untuk tidak menggagahi gadis yang belum sah menjadi istrinya itu.

"Aku nggak tahan Liam, gatel banget." Ucap Clarissa dengan suara dibuat seerotis mungkin.

Cup.

William melepaskan tautan bibirnya dari benda kenyal itu, dia sama tak tahannya dengan sang kekasih. Bahkan bagian bawahnya juga sudah tegang minta dimanjakan.

Perlahan William menegakkan tubuhnya, dia menarik tangan Clarissa agar tubuhnya bersandar pada headboard. William tersenyum smrik, dia melepas kaosnya lalu melemparkannya ke lantai. Clarissa tidak pernah tidak terpesona dengan bentuk tubuh kekasihnya yang atletis itu.

Clarissa mengangkat tangannya lalu mengelus perut William yang terdapat roti sobek itu. Dia melakukannya dengan gerakan pelan, seolah mempermainkan perasaan William.

"Clarissa." Racau William.

"Aku suka tubuh kamu Liam."

Tangan Clarissa terus turun hingga berhenti di perut bagian bawah William, dia tersenyum melihat sesuatu menonjol dibalik celana yang digunakan kekasihnya.

Clarissa menyentuhnya, mengelusnya lembut lalu meremasnya sedikit. Dia begitu menikmati ekspresi William yang sudah s4ng3 itu.

"Boleh aku keluarin?" Tanya Clarissa.

William sepertinya sudah kehilangan akal sehatnya, dengan gerakan pelan dia menganggukkan kepalanya. Seperti mendapat durian runtuh, Clarissa mulai melepaskan gesper yang melingkari perut William, dia tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

Setelah gesper terlepas, Clarissa melepaskan kancing celana serta membuka resletingnya. Matanya tak pernah lepas dari sesuatu milik kekasihnya.

"Dari luar aja gede, apalagi dalemnya ya." Batin Clarissa, dia kemudian hendak menurunkan celana William.

Drtt

Drtt

Getaran ponsel diatas nakas membuat kesadaran William kembali, dia menahan tangan Clarissa yang masih bertengger di celananya.

"Bentar Cla."

William bersingut turun dari ranjang, sebelum mengangkat panggilan itu dia lebih dulu membenarkan celananya. Dia tersenyum melihat nama sang penelpon. Setelah mengambil ponselnya, dia berjalan menuju balkon apartemen Clarissa.

Melihat kepergian kekasihnya, Clarissa memutar bola matanya malas, dia sudah tau siapa yang menganggu kesenangan mereka. Sambil menunggu William, dia meraih selimut lalu menutupi bagian atas tubuhnya.

Di balkon, William segera mengangkat panggilan dari sahabat kecilnya.

"Halo Jel, ada apa?"

"Lo lama banget sih Li angkat telepon gue, lagi nana ninu ya lo?"

William terkekeh pelan. "Enggak, gue lagi ngobrol aja tadi sama Clarissa."

"Udah gue duga, pasti lo lagi sama dia."

"Emangnya ada apa?"

"Gue dirumah lo sekarang, Luna sendirian anjir. Tega banget lo jadi kakak."

William seketika menepuk keningnya. "Gue lupa Jel kalo bokap nyokap ke luar kota."

Greb.

William merasakan sepasang tangan melingkar di perutnya, dia menoleh mendapati kekasihnya yang sedang cemberut menatap ke arahnya.

"Oke gue pulang sekarang. Kalian mau makan apa ntar gue beliin."

"Kamu mau pulang?" Tanya Clarissa lirih.

"Bawain martabak aja, Luna katanya mau sate di pertigaan komplek." 

"Oke. Kalo gitu gue tutup dulu."

William mematikan teleponnya lalu melepaskan tangan Clarissa dari perutnya.

"Aku harus pulang Cla. Aku lupa kalau malam ini bokap nyokap ke luar kota dan Luna sendirian di rumah."

"Kan udah ditemenin Nozela, kamu bisa nginep disini."

"Mereka cuma berdua sayang, aku nggak tega."

Clarissa mati-matian menahan emosi, sudah beberapa kali selama pacaran dengan William dirinya harus mengalah kepada Luna atau Nozela.

"Aku pergi dulu, oke."

Terpaksa Clarissa mengangguk, menahan William pun tak ada artinya.

"Iya, kabarin kalo udah sampe rumah."

"Pasti. Aku pergi dulu."

"Hati-hati." Ucap Clarissa lembut.

Cup.

William menyempatkan mencium bibir Clarissa sebelum pergi. Setelah memakai kaosnya dan mengambil tas, William segera meninggalkan apartemen kemasihnya.

"Brengsek. Lagi-lagi karena Nozela." Geram Clarissa.

1
Kasandra Kasandra
lanjut
akunnyamshhidupcmjrngup
Alooo kakak, boleh follback aku enggak????
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!