NovelToon NovelToon
BANGKITNYA MATA API MEMBARA

BANGKITNYA MATA API MEMBARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Dokter Ajaib
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Agus budianto

Evan adalah seorang pemuda miskin yang membangkitkan kekuatan mata api di dalam dirinya. Mata api ini memiliki kemampuan yang luar biasa, mampu menembus pandang, kekuatan medis legendaris, ahli beladiri tidak tanding.

Kehidupan Evan juga seketika mulai berubah, dari yang sebelumnya begitu di remehkan, kini orang yang paling di idamkan.

Istri yang dia nikahi secara tiba-tiba, secara perlahan juga jatuh hati kepadanya dan bahkan banyak gadis-gadis cantik yang mendekatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 15 JUDI BATU

Melihat tidak jauh darinya ada sebuah toko pakaian, Evan memutuskan untuk pergi ke sana sambil menunggu Lisa datang.

Kini dirinya sudah memiliki banyak uang, tidak ada salahnya dia membeli apapun yang dia inginkan. Bahkan Evan juga sudah terpikirkan kelak untuk membeli mobil dan rumah baru.

Belasan menit kemudian Evan juga telah kembali berdiri menunggu di pinggir jalan dan akhirnya Lisa juga telah datang.

Evan kini tampak begitu berbeda sekali dari sebelumnya. Menggunakan setelan jas berwarna hitam membuatnya sangat tampan dan berwibawa.

Mobil Lisa juga berhenti di hadapan Evan dan perlahan kaca mobilnya juga mulai turun. Lisa juga sedikit terkejut melihat penampilan baru dari Evan ini.

"Berpakaian seperti ini, tidak menyangka dia lumayan juga," pikir Lisa.

Kemudian Lisa meminta Evan untuk masuk ke dalam mobilnya. Di dalam perjalanan menuju pasar batu, Lisa tetap saja tampak begitu cuek tidak memperdulikan Evan sama sekali.

Akhirnya mereka berdua juga telah sampai di pasar judi batu. Pasar judi batu ini berada di dalam sebuah gedung yang besar dan luas.

Lisa dan Evan juga mulai masuk ke dalam gedung itu dan terlihat sudah banyak orang di sana yang sedang berjudi batu. Ada berbagai macam batu dengan ukuran dan harga yang berbeda-beda.

Sejujurnya Evan juga tertarik dengan judi batu ini, selain dia yang memiliki kemampuan tembus pandang, judi batu juga akan menghasilkan banyak uang.

Lisa juga mulai melihat-lihat batu untuk mencari mana kira-kira batu yang berisi giok di dalamnya. Lisa harus mendapatkan banyak giok untuk bahan baku perhiasan, dengan demikian dirinya bisa mendapatkan kerjasama dengan Jakson.

Tiba-tiba saja seorang pria tua dengan janggut berwarna putih muncul di sana. Pria tersebut tampak menarik perhatian semua orang dan berjalan ke arah Lisa.

Pria berjanggut putih ini bernama Jumadi yang merupakan penilai batu terkenal di kota ini.

"Nona Lisa Darmawan, kita bertemu lagi," ujar Jumadi.

"Itu master Jumadi, ternyata dia juga datang," ujar salah seorang di sana.

"Mata master Jumadi sangat luar biasa, bahkan dia pernah mendapatkan giok dengan kualitas terbaik," ujar orang yang lain.

Dapat di lihat bahwa Jumadi adalah sosok yang terkenal di kalangan para penjudi batu.

"Tampaknya orang ini tidak suka kepadamu," ujar Evan kepada Lisa.

Evan dapat melihat ekspresi wajah dari Jumadi dan sorot matanya yang menatap Lisa dengan tajam.

"Dia juga memiliki perusahaan perhiasan dan kami saling bermusuhan, dia sering berebut sumber daya giok dengan ku," balas Lisa terhadap Evan.

Evan dapat mengetahui bahwa ternyata kedua perusahaan mereka berseteru, terutama dalam hal perebutan giok sebagai bahan baku pembuatan perhiasan.

"Karena nona Lisa mewakili keluarga Darmawan, bagaimana jika kita bertanding saja," Jumadi langsung menantang Lisa.

"Kita lihat, batu pilihan siapa yang paling berharga," sambung Jumadi.

Lisa tampak terdiam dan belum menjawab tantangan dari Jumadi ini.

"Tidak bisa, penglihatan ku tidak sebanding dengannya, jika aku kalah, maka harga diri keluarga Darmawan akan hilang," pikir Lisa dalam diam.

"Apa aku perlu memanggil kakek kemari?" pikir Lisa lagi.

Lisa sadar bahwa jika dirinya bertanding dengan Jumadi maka dirinya sudah pasti akan kalah. Kekalahan ini tentu akan berdampak besar bagi nama keluarga dan perusahannya.

"Haha..." Jumadi mulai tertawa.

"Kalau tidak berani, lebih baik pulang saja," sambung Jumadi.

Lisa tampak begitu kesal sekali, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Dirinya hanya datang untuk mencari giok, tapi tidak menyangka malah bertemu dengannya.

Lisa juga tidak bisa meminta kakeknya untuk datang membantunya karena memikirkan kesehatan dari kakeknya.

"Jika nona Lisa tidak berani, lebih baik pensiun saja dan tutup perusahaannya," ujar salah seorang di sana.

"Musuh pantang di cari, lawan datang pantang untuk lari, sepertinya kata-kata itu tidak cocok untuk nona Lisa," ujar orang yang lain.

"Lebih baik tinggalkan saja dunia batu dan berjualan makanan saja," ujar orang yang lain lagi.

Tampaknya semua orang terlihat berpihak kepada Junaidi. Sedangkan Lisa sendiri semakin tertekan dan bingung harus berbuat apa.

Entah mengapa Evan juga merasa kesal melihat Lisa istrinya di perlakukan seperti ini. Walaupun hubungan mereka tidak dekat, tapi orang lain juga tidak boleh untuk menindasnya.

"Siapa bilang tidak berani, aku yang akan bertanding denganmu," ujar Evan.

Evan memutuskan untuk membantu Lisa dan maju ke depan menerima tantangan dari Junaidi.

"Siapa bocah ini, beraninya dia bertanding dengan master Junaidi?" ujar salah seorang di sana.

"Melihat tampilannya begitu asing, sepertinya dia pertama sekali datang kemari," ujar orang yang lain.

"Umur masih muda, tapi keberaniannya tidaklah kecil, aku mau lihat bagaimana dia kalah dengan memalukan," ujar orang yang lain lagi.

Orang-orang di sana tidak mengenal Evan dan langsung meremehkannya. Sementara Lisa juga tidak menyangka Evan akan berkata demikian.

"Apa yang kamu lakukan, siapa yang mengijinkan mu untuk bertanding?" tanya Lisa kepada Evan.

"Jika kamu kalah, kamu akan membuat masalah untuk keluargaku," sambung Lisa.

"Lalu apa kamu akan membiarkan nya mengolok mu seperti ini?" bala Evan.

"Kita bisa pergi dari sini, setidaknya itu tidak terlalu memalukan dari pada harus kalah," ujar Lisa.

Evan hanya menghela nafasnya, Evan hanya ingin membantunya, tapi sepertinya Lisa tidak mau akan hal itu.

Evan kemudian tiba-tiba saja langsung memegang kedua pundak Lisa dengan tangannya dan menatap matanya.

"Tenang saja, aku tidak akan kalah, kamu percayalah kepadaku," ujar Evan menatap mata Lisa untuk beberapa saat.

Seketika Lisa merasakan sesuatu yang aneh di dalam dirinya. Lisa juga mulai salah tingkah dan memalingkan wajahnya.

"Kamu jangan sembarangan menyentuhku!" Lisa mendorong tubuh Evan menjauh darinya.

"Kamu sebagai apa, apa bisa mewakili keluarga Darmawan untuk bertanding denganku?" tanya Junaidi kepada Evan.

"Aku adalah menantu dari keluarga Darmawan, Lisa adalah istriku, tentu aku bisa mewakili keluarga Darmawan," jawab Evan.

Lisa tampak terdiam mendengar Evan mengatakan itu. Apakah pernikahan mereka ini bisa di sebut pernikahan, apakah Evan ini menganggapnya serius, pikir Lisa.

"Nona Lisa, boleh saja dia mewakili mu untuk bertanding denganku, tapi hadiah pertandingannya harus di tambah," ujar Junaidi kepada Lisa.

Tampak jelas sekali bahwa Junaidi memiliki sebuah rencana licik untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pertandingan ini.

"Hadiah apa?" tanya Lisa.

"Aku menginginkan toko perhiasan milik keluarga kalian yang berada di pusat kota," jawab Junaidi.

"Kabarnya toko itu di dapatkan oleh keluarga Darmawan dengan biaya yang besar," ujar salah seorang di sana.

"Jika dia menyetujuinya, bukankah sama saja memberikan toko itu kepada orang lain secara gratis," ujar orang yang lain.

"Master Junaidi benar-benar memanfaatkan kesempatan yang bagus untuk mendapatkan keuntungan yang besar," ujar orang yang lain lagi.

Toko perhiasan di pusat kota merupakan tempat yang sangat strategis sekali, sehingga banyak orang yang menginginkan nya.

Semua orang begitu yakin bahwa pertandingan ini akan di menangkan oleh Junaidi dengan mudah, sehingga toko perhiasan itu akan menjadi miliknya.

"Bagaimana jika kamu kalah?" sela Evan bertanya kepada Junaidi.

"Aku kalah... haha..." Junaidi tertawa ngakak mendengarnya.

"Apa bocah ini sedang bermimpi, dia ingin mengalahkan master Junaidi?" ujar salah seorang di sana.

"Jika tuan besar Darmawan yang melawan master Junaidi, mungkin keluarga Darmawan masih bisa menang," ujar orang yang lain lagi.

Junaidi juga mulai melangkah maju berhadapan dengan Evan. Terlihat Junaidi yang begitu meremehkan Evan.

"Hanya bocah saja ingin mengalahkan ku, kamu masih ngompol saja, aku sudah berkecimpung di dunia batu ini," pikir Junaidi.

1
Hendri Yansah
lanjutkan
Fano Jawakonora
karya yg tdk selesai dan seperti sama dgn karya lain yg sdh duluan ulasan apa yg pantas diberikan
Fano Jawakonora
bulannya evan doberikan ksebuah kartu oleh bos hotel yg nilainya 10 m koq knp skrg uangnya tinggal bbrp rtus juta pada hl beli batu hny dgn hrg 1 juta dn bebrapa yg sdh dibelah olehnya koq ceritanya tdk sesuai
D'ken Nicko
pendek amat thor. up lg yg panjang
Fano Jawakonora
evan knp kamu sangat lugu dan bodoh, dikasoh uang 10 m maaa nolak seklipun itu lisa krn dia kamu lehilangan uamg 50 m slrg dia kasi 10 m kmu mala ngatain itu gratis utk mu sdgkan kmu tau lisa hny manfaatkan kamu sj
Fano Jawakonora
thor jgn bikin lisa memanfaatlan evan lagi seeprti lidia yg dulunya manfaatakn evan
Fano Jawakonora
keren lanjut biar evan diangkat derajatnya agar teman" yg tdinya sllu menghina bisa melihat dgn mata kepala mereka eendiri keberhasilan evan, dan stu lg jgn bikin lisaperdayakan evan, dasar lisa tdk tau trima kasih
D'ken Nicko
lanjut up
Ila Ila
gass thor
Ila Ila
rekomen ceritanya
Kalbera Art: terima kasih
total 1 replies
Ila Ila
lanjut thor
Kalbera Art: gas KK 😁
total 1 replies
D'ken Nicko
lanjut
ujang idris
cerita bagus
Kalbera Art: terima kasih bg, jangan lupa untuk ikuti dan like nya 🙏
total 1 replies
D'ken Nicko
jangan lama2 up thor. keburu lupa alur ceritanya
Kalbera Art: siap bg🙏
total 1 replies
arsil
ini..author nya kyak nya suka bwt crta tntang mata mata..tp tak apalah..yg ga naif..dan ga sama alur nya dgn cerita yg sblm sblm ny
Kalbera Art: siap bg 🙏
total 1 replies
D'ken Nicko
yang rajin up thor
Kalbera Art: siap bg 🙏
total 1 replies
D'ken Nicko
lanjut 5 bab lg
Pakde
up dong thor
Kalbera Art: Siap bg
total 1 replies
Agus Budi
seru ceritanya
Kalbera Art: terima kasih bg
total 1 replies
Agus Budi
bagus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!