NovelToon NovelToon
Pendekar Golok Iblis

Pendekar Golok Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik / Iblis / Demon Slayer / Perperangan / Harem
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Naru

Menceritakan seorang pemuda bernama Xiao Feng, yang merupakan reinkarnasi dari seorang Dewa Cahaya bernama Bara. Sebelum kembali mendapatkan kekuatan Dewa Cahaya miliknya, Xiao Feng/Bara harus mendapatkan kekuatan untuk melawan Para Raja Iblis di Zhuo Guo. Alhasil, Golok Luo Tian Long yang menjadi senjata terkuat di alam dewa, berhasil dia ambil kembali dan berubah menjadi Golok Iblis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30.Xia Yu Tertangkap

Bara Sena mencium kening Xia Yu. Lalu dia pun melangkah keluar dari dalam rumahnya.

"Aku akan kembali setelah dari pasar," kata Bara Sena.

Xia Yu tersenyum.

"Aku akan menunggu kakak dirumah," kata Xia Yu.

Bara melangkah pergi meninggalkan rumah yang ada di tengah kebun buah persik.

"Sudah sepuluh hari aku berada ditempat ini. Sekarang titik meridian milikku telah terbuka sembilan. Aku harus berlatih lagi untuk meningkatkan kekuatan. Tempat yang aman ini...Semoga akan selalu seperti ini..." batin Bara Sena.

Namun sayangnya harapan Bara tidak terwujud. Beberapa jam setelah dia pergi dari kebun itu, puluhan bayangan hitam bergerak cepat di dalam kebun menuju ke rumah milik Bara Sena dimana di dalam sana hanya ada Xia Yu yang tengah menanak nasi dan menumis sayuran.

Terdengar ketukan pintu membuat Xia Yu segera melangkah ke ruang depan. Saat itulah dia merasakan aura membunuh.

"Siapa yang ada diliuar? Sepertinya bukan kakak Bara..." batin Xia Yu.

Dia segera mengambil pedang yang tergantung di ruang tengah. Sebelum dia kembali ke ruang depan, terdengar suara pintu yang hancur didobrak oleh salah satu sosok bayangan hitam.

Brak!

Xia Yu langsung menghunus pedangnya.

"Siapa kalian!?" teriak Xia Yu sambil mengacungkan pedang pendek miliknya ke arah mereka.

Tanpa menjawab empat orang langsung maju dan menyerang Xia Yu. Sementara yang lain segera masuk dan menggeledah rumah tersebut.

Xia Yu segera menahan serangan empat pendekar. Selama beberapa hari dia telah berlatih dengan Bara Sena dan sedikit ada peningkatan dalam bertarung. Namun tetap saja, lawannya tidak hanya satu orang saja. Di tambah semuanya telah berada di tahap akhir Penempaan Tubuh.

Suara pedangnya yang berbenturan dengan pelindung lengan milik para penyerang tersebut membuat ramai rumah tersebut. Ditambah suara teriakan Xia Yu yang kewalahan melawan mereka semua.

"Cepat lumpuhkan dia! Hanya dia umpan paling bagus untuk menangkap Xiao Feng keparat itu!" teriak salah satu dari mereka yang berdiri di luar rumah.

Empat penyerang mulai serius dan menyerang Xia Yu dengan ganas. Namun tiba-tiba dari pedang Xia Yu mengeluarkan api merah membara yang membuat empat penyerang itu mundur.

Xia Yu dengan segala kekuatan yang dia miliki membalas menyerang dengan Pedang yang terbakar api tersebut.

"Xia Yu...Aku akan menanam kekuatan api di dalam pedang ini. Akan sangat berguna jika suatu saat nanti terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan. Kau hanya perlu menyalurkan tenaga dalam dan kemampuan elemen api milikmu untuk menyalakannya." kata Bara Sena waktu itu.

Xia Yu mengangguk.

"Tapi, aku hanya berada di tahap tengah Penempaan Tubuh. Apakah ini pedang ini akan menyala?" tanya Xia Yu sambil menatap pedang pendek yang ada di tangannya.

Bara Sena tersenyum.

"Kau hanya perlu sedikit mengalirkan tenaga dalam. Itu saja Xia Yu. Pedang itu akan menyala dan menjadi pedang yang cukup tangguh..." kata Bara Sena.

"Terimakasih kakak Bara...Kau begitu baik dan selalu memikirkan diriku..." kata Xia Yu.

"Tentu saja, kau adalah wanitaku..." kata Bara sambil membelai pipi gadis itu.

Xia Yu memejamkan matanya.

"Apakah kakak ingin melakukannya?" tanya gadis itu. Bara tersenyum.

"Tentu saja...Aku selalu ingin melakukannya saat melihat dirimu," ucap Bara Sena.

Xia Yu tersenyum sambil menahan serangan dari salah satu pendekar menggunakan pedangnya.

Trang!

Buk!

Satu serangan lain menghantam punggung gadis itu dengan keras hingga tubuhnya menghantam dinding rumah.

Brak!

Dinding rumah itu jebol setelah tubuh membentur dinding kayu tersebut. Empat sosok dengan ganas langsung melompat melalui lubang tersebut dan mengepung Xia Yu yang berusaha bangkit berdiri meski dengan sangat kesusahan.

Darah mengalir dari sela mulutnya. Pedang di tangannya masih menyala merah.

"Siapa kalian...Apa mau kalian!?" tanya Xia Yu.

Sosok yang ada di depan rumah melangkah mendekati Xia Yu. Tiga orang yang sebelumnya menggeledah rumah ikut bergabung mengepung gadis itu.

"Jadi kau belum tahu, apa yang membuat kalian menjadi buronan?" tanya sosok pria dengan cadar hitam menutupi wajah.

"Buronan!? Apa maksudmu!?" tanya Xia Yu tak mengerti.

Pria bercadar hitam itu mengambil secarik kertas dari dalam cincin ruang miliknya.

"Kau baca sendiri. Kami mendapat perintah resmi dari Kerajaan Jiangsu untuk menangkap Bara Sena alias Xiao Feng dan juga Xia Yu putri Xiao Lie dengan tuduhan pembunuhan terhadap Tuan Muda Xiao Zen dari Sekte Utama Xiao!" kata pria tersebut.

Xia Yu membaca tulisan yang ada di secarik kertas berwarna kuning tersebut. Disana tertulis nama dirinya dan juga Bara Sena yang secara resmi menjadi buronan Kerajaan. Dan di bagian bawah terlihat stempel kerajaan yang mengesahkan surat penangkapan terhadap mereka berdua.

"Lalu...Jika ini benar, apakah kalian pikir kakak Bara akan diam saja? kalian telah menyinggung orang yang salah..." kata Xia Yu sambil meremas kertas tersebut.

"Berdasarkan data yang kami dapat dari pihak Sekte Utama Xiao, Bara Sena alias Xiao Feng ini memiliki kemampuan hebat. Bahkan di data tersebut dia telah memusnahkan keluarga Xiao dengan kekuatan anehnya..." kata pria tersebut.

"Memusnahkan keluarga Xiao...? Apa maksudmu?" tanya Xia Yu dengan mata menatap tajam.

"Kau bersama dengan seorang penjahat yang telah membantai ratusan anggota keluargamu sendiri bahkan termasuk Xiao Lie ayahmu. Bagaimana bisa kau mau menjadi wanitanya tanpa memikirkan perasaan Xiao Lie!? Kau sungguh anak durhaka Xia Yu! Jadi, biarkan kami menangkapmu untuk dijadikan umpan. Dengan begitu, arwa Xiao Lie akan damai disana melihat Bara Sena mati di panggung hukuman pancung!"

Xia Yu tertegun. Selama 10 hari dia tak pernah mendengar Bara Sena mengatakan perihal mengenai ayahnya, Xiao Lie. Dia masih tak percaya dan ragu pada ucapan pria bercadar hitam tersebut. Namun dia juga lebih meragukan Bara Sena yang tidak menceritakan kebenaran yang terjadi di Keluarga Xiao.

"Tangkap dia," bisik pria bercadar kepada tujuh pendekar yang mengepung Xia Yu.

Tujuh orang melesat ke arah Xia Yu yang masih tertegun di tempat. Namun saat dia merasakan gerakan dari berbagai arah, Xia Yu langsung membuat gerakan memutar tubuh sambil menebaskan pedangnya.

Wuuussss!

Api berkobar semakin menyala. Salah satu pendekar sedikit telat menghindar sehingga pedang yang menyala itu menyambar kepalanya hingga terpotong sebatas alis.

Isi kepala pendekar itu berceceran keluar membasahi wajahnya. Dia pun tewas dan roboh diatas tanah.

"Cepat tangkap dia!" perintah sosok bercadar.

Enam orang pendekar itu melompat ke udara dan langsung mengirimkan serangan senjata berbentuk pisau kecil yang tersambung dengan tali besi. Senjata itu sangat cepat.

Xia Yu hanya berhasil menangkis salah satunya saja. Sedangkan lima yang lain menembus tubuhnya.

Clap! Clap!

Xia Yu menjerit keras. Pedang di tangannya terlepas dan menancap di tanah. Enam sosok itu membuat gerakan yang menjerat tubuh Xia Yu menggunakan tali besi sehingga tubuh gadis itu tak bisa bergerak.

Xia Yu menjerit kesakitan. Kawat itu menbuat dirinya tak kuat lagi bertahan. Akhirnya dia pun roboh karena kawat-kawat itu menggulung tubuhnya. Darah merembes keluar dari pakaianya.

"Bawa dia dan bawa juga jasad kawan kita!" perintah pria bercadar.

Dua orang mendekati Xia Yu dan juga salah satu mayat yang berhasil dibunuh oleh Xia Yu. Keduanya bertugas memanggul gadis itu dan mayat kawan mereka sendiri.

Sebelum jauh dari rumah yang ada di tengah kebun itu, pria bercadar melemparkan sesuatu ke arah rumah.

Crak!

Secarik kertas dengan satu pisau kecil menancap di dinding rumah.

"Bara Sena, kami menantimu..." ucap pria itu lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Beberapa saat lamanya setelah tujuh pria itu pergi, Bara Sena pulang ke rumah dengan banyak bawaan di punggungnya.

Langkah pemuda itu terhenti saat dia melihat rumahnya yang acak-acakan dari luar. Bahkan dia melihat dinding rumahnya yang jebol serta ceceran darah di halaman samping rumah.

"Xia Yu..."

Bara Sena melepaskan barang bawaan di punggungnya lalu melesat ke arah rumah. Dia masuk ke dalam rumah sambil berteriak memanggil nama gadis itu.

"Xia Yu! Xia Yu!" teriaknya.

Namun tak ada jawaban. Di dalam rumah tersebut terlihat porak poranda. Bahkan nasi yang tengah dimasak oleh Xia Yu gosong pertanda Xia Yu telah lama dibawa pergi.

Bara Sena melompat keluar rumah melewati dinding rumah yang sudah jebol tersebut. Dia mendapati pedang milik Xia Yu yang tergeletak di atas tanah.

"Siapa yang menculiknya...? Keparat...!" geram Bara Sena sambil meraih pedang tersebut.

Bara pun mengelilingi rumahnya untuk mencari petunjuk. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah pisau yang menancap di dinding kayu. Ada secarik kertas disana. Dengan cepat Bara pun mengambil kertas tersebut.

BUKIT HUANGSHAN!

Hanya itu yang tertulis di kertas tersebut. Bara Sena meremas kertas itu dan dia pun segera masuk kembali ke dalam rumahnya. Pemuda itu mengambil caping miliknya dan juga beberapa jarum yang sempat dia buat selama berada di rumah tersebut.

"Untung mereka tidak melihat jarum perak ini. Bukit Huangshan tidak terlalu jauh dari kota Yushan ini. Tapi, bagaimana mereka bisa tahu keberadaan kami di sini?" batin Bara Sena tak habis pikir.

Saat dirinya berada di pasar, dia melihat daftar orang yang menjadi buronan di Kerajaan Jiangsu. Salah satunya adalah dirinya. Bahkan ada sketsa wajahnya dan wajah Xia Yu.

Tanpa Bara sadari, sepuluh hari yang lalu Xiao Shin dan para tetua Sekte mulai bergerak mengumpulkan data tentang dirinya dan juga barang Xiao Zen yang dia jual beberapa hari yang lalu setelah dia membunuh tuan muda dari Sekte Utama tersebut.

Setelah beberapa hari mencari dan menyebar ribuan orang yang tergabung dari Sekte Xiao dengan bantuan kerajaan, akhirnya enam kuda dan kereta Xiao Zen pun ditemukan di sebuah toko yang membeli barang-barang curian.

Dari sanalah informasi mulai berjalan. Xiao Shin yang cerdas menduga bahwa Bara Sena membeli sebuah tempat untuk tinggal karena tak mungkin mereka berani menetap di kota ramai.

Dan hanya dengan memberikan umpan berupa hadiah bagi siapa saja yang pernah menjual rumah kepada sepasang kekasih, keberaaan Bara Sena pun akhirnya ditemukan!

Xiao Shin dan para tetua pun mengatur siasat untuk penangkapan Bara Sena dan Xia Yu. Mereka mulai memata-matai Bara Sena dan Xia Yu yang berada di tengah kebun buah persik.

1
spooky836
sialan sampah cukuplah sudah sampai di sini. klau sampah tetap sampah xde serunya baca.
spooky836
sapà muda sapatua ni. penulis klu plagiat entah apa ikut je dlm novel orng. memang jenis penulis dari indon tak berakal.
spooky836
suka2 akulah nak tulis apa engkaorang pun boleh suka2 tulis. jadi xpayah nak bagi komentar kamu tulis apa kamu mau aku tak suka aku bolwh tulis apa yang ada pada akal aku sendiri. aku bukan adik2 engkau pun. kau nak maki ke apa ke. kau buat bahagian kau aku buat cara aku.
Naru: ngomong opo to su
total 1 replies
spooky836
masuk dalam tubuh orang tapi bawa otak 500 tahun. betol penulis plagiat ni. sial sungguh aku bayar tiap bulan dapat cerita anak haram. memang semua anak haramlah yang menulis di noveltoon ni.
spooky836
hindu ke. nama cina mesti budda. apa lagi nak plagiat penulis ni.
Rudy Kurniawan
menarik ut dibacanya
Mia Sagitarius
hmm
afifo maning
gasss sampai tamat
Naru
Selamat membaca🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!