Agnia Pricilla Dewi harus menelan pil pahit ketika sang pacar yaitu Andre,pergi meninggalkannya dengan setumpuk hutang yang ia pinjam ke lintah darat sehingga hal itu membuat kehidupan Agnia harus dikejar kejar oleh lintah darat yang menagih hutang milik Andre.
Agnia yang kesehariannya hanya bekerja sebagai pelayan disebuah restoran,merasa tidak mampu untuk melunasi hutang milik Andre.
Hingga suatu ketika, restoran tempat Agnia bekerja didatangi oleh Arkan Farrel Arganta, seorang duda kaya yang dibuat tergila gila oleh Agnia.
Arkan pun lantas menawari Agnia untuk mau menjadi teman tidurnya dengan iming iming gaji dua ratus juta.
Akankah Agnia menerima tawaran Arkan untuk menjadi teman tidurnya? Meskipun taruhannya adalah ia akan kehilangan kesuciannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
Agnia Pricilla Dewi, seorang wanita muda yang berusia 20 tahun bekerja sebagai pelayan restoran.Agnia hanya seorang lulusan SMA saja,dia tidak memiliki orang tua dan tinggal di sebuah kontrakan kecil bersama pacarnya, Andre.
Kehidupan bahagianya bersama Andre seketika pupus ketika Agnia mendapatkan kenyataan ternyata Andre telah pergi meninggalkannya dengan setumpuk hutang yang ia ambil dari seorang lintah darat untuk memenuhi hobinya yang gemar bermain judi online.
Akibat peristiwa itu,Agnia lah yang sekarang dikejar kejar oleh lintah darat yang pernah pacarnya mintai uang, sehingga mau tidak mau harus membuat Agnia bekerja ekstra keras untuk melunasi semua hutang Andre.
Karena keadaannya yang berubah menjadi sulit, kerapkali membuat Agnia merutuki kebodohannya karena terlalu dibuat tergila gila oleh cinta palsu yang selalu diberikan oleh Andre kepadanya.
Sekarang,Andre kabur entah kemana dan tak bertanggung jawab atas hutangnya dan melimpahkannya dengan begitu saja kepada Agnia.
"Bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan uang untuk melunasi semua hutang hutang Andre?" Keluh Agnia lagi.
Ya,hutang yang ditinggalkan oleh Andre,jika Agnia hitung hitung jumlahnya setara dengan dua tahun gajinya yang jelas bunganya terus bertambah dan membengkak setiap harinya.
Teman Agnia,Rosa hanya bisa merasa kasihan kepada Agnia karena ia tidak bisa membantu apa apa untuk menolong kesulitan yang sedang dihadapi oleh Agnia.
Saat sedang melamunkan cara untuk membayar hutang Andre,tiba tiba teman Agnia menghampirinya untuk memberitahu Agnia kalau ada seorang pelanggan yang datang ke restoran untuk memesan makanan.
Agnia yang sedari tadi melamun tentu saja dibuat kaget dengan panggilan dari temannya itu hingga hampir membuat piring dan gelas kotor yang sedari tadi dibawanya,jatuh dan pecah ke lantai.
"Ada apa sih Rosa? Bikin gue kaget aja deh!" Protes Agnia pada temannya itu.
"Ya maaf Agnia,habisnya Lo sih dari tadi ngelamun mulu.Itu,ada pelanggan yang masuk ke restoran kita.Cepat kamu hampiri dia dan tanyakan padanya dia mau memesan makanan apa." Ucap Rosa pada Agnia.
Mendengar hal itu Agnia pun segera menaruh piring dan gelas kotor yang ada ditangannya untuk dibawa ke dalam dapur sebelum akhirnya ia pun kembali keluar untuk menghampiri pelanggan itu.
Arkan Farrel Arganta,seorang pengusaha mobil yang sukses,saat ini tengah duduk sendirian di Restoran Kusuma, menikmati suasana yang hangat dan nyaman. Matanya mengembara, menunggu Agnia yang datang untuk menanyakan pesanannya.
Saat itu, seorang gadis cantik berjalan mendekati meja Arkan.Rambut hitamnya tergerai dengan elegan, dan senyum manisnya memancarkan kehangatan. Arkan tidak bisa menahan pandangannya darinya.
Dengan pelan, Arkan memandang Agnia dari atas ke bawah.Matahari senja yang masuk melalui jendela memperlihatkan keindahan wajahnya. Alis tebal yang rapi, mata coklat yang berkilau, hidung mancung, dan bibir merah yang tersenyum. Kulitnya yang cerah dan bersih membuat Arkan terpesona.
Agnia mengenakan seragam merah marun yang rapi, menonjolkan keanggunan dan kesempurnaan tubuhnya. Arkan merasa takjub dengan kecantikan gadis itu.
"Saya Agnia, pelayan Anda hari ini,Ada yang bisa saya bantu?" kata Agnia dengan suara lembut, memecahkan kesunyian.
Arkan tersadar dari kekagumannya dan tersenyum.
"Saya ingin mencoba menu spesial hari ini.Apakah kau memiliki pilihan yang cocok untuk ku makan hari ini?" Tanya Arkan.
Agnia tersenyum dan menjelaskan menu dengan percaya diri. Arkan mendengarkan dengan saksama,tetapi pandangannya tetap terpaku pada kecantikan Agnia.
"Kalau begitu tolong pesankan saya steik daging sapi saus barbeque nya satu." Ucap Arkan saat Agnia selesai membacakan menu spesial yang ada di restoran saat itu.
"Baik pak,tolong tunggu sebentar." Ucap Agnia yang bergegas pergi ke dapur untuk memberikan pesanan Arkan kepada juru masak yang bertugas disana.
Seusainya menyerahkan pesanan Arkan kepada juru masak,Agnia pun keluar dari dapur untuk melanjutkan kembali pekerjaannya dalam mengelap meja yang telah dipakai oleh pelanggan restorannya.