NovelToon NovelToon
Menjadi Wanita Kedua

Menjadi Wanita Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:366
Nilai: 5
Nama Author: Afifah Dewi Masithoh

dari aplikasi salah satu dating ku install di ponsel ku, untuk mengisi waktu gabut ku dan juga aku baru saja kehilangan pekerjaan ku, karena seseorang yang ku anggap baik ternyata dia lah yang membuat ku kehilangan pekerjaan ku, lalu aku juga menulis novel, ketika menggunakan aplikasi dating itu aku mengenal pria yang membuat ku nyaman untuk mengirim pesan singkat, dia selalu menyempatkan waktu untuk merespon pesan dari ku melalui ponsel kita masing masing, dan dari awal aku hanya iseng mengenal pria tersebut dan karena dia lebih matang usianya dari ku, yang selalu ku panggil suhu yang sudah ku anggap seperti seorang kakak, semua keluh kesah ku selalu ku curahkan kepada dia, dan aku semakin merasa nyaman mengenal dengan pria yang ku kenal secara online, dan tidak tahu perasaan itu tumbuh begitu saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afifah Dewi Masithoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anniversary one year

Nama Livy Shelvia Zeizna berusia 27 tahun yang enggan untuk menikah, dia sangat menikmati dirinya yang seorang wanita single, bukan single mom karena dirinya belum pernah menikah, atau gagal dalam pernikahan dia pun masih single setelah patah hati 5 tahun yang lalu, dia kini memberanikan diri untuk membuka hati dan mengenal seorang pria

"Pakai saja aplikasi ini pasti kamu akan menemukan cinta sejati mu disana" bisikan setan yang tak lain dari sang sahabat nya, setelah mengotak- atik ponsel milik nya, dan tersenyum puas ketika jemari tangannya berhasil melakukan sesuatu di dalam ponsel tersebut, dia seperti sangat bangga apa yang telah dia perbuat dan wanita itu hanya menggeleng kepala dan memijat pelipisnya, pusing merasakan punya sahabat yang sangat gesrek meski sudah menikah tetapi sifat yang kekanak-kanakan nya masih setia melekat, dan karena dirinya juga sang sahabat harus turun tangan, agar bisa merubah status single nya menjadi memiliki pasangan.

"Ini aplikasi biasa chat dan mana bisa menemukan jodoh meskipun iya, aku tidak memiliki kontak pria itu atau nomor milik pria siapa pun yang kau maksud" dia mengambil alih ponsel miliknya dari tangan sahabat nya dengan rasa percaya dirinya tersebut dan sangat bangga, dia berhasil membuat sahabat nya jengkel dan menurut nya itu sangat lucu sekali.

"Kau sangat lucu sekali jika sedang kesal Livy" sambil mencubit pipi nya yang agak cubi, dan dia tetap dengan perasaan kesal terhadap sahabat nya dan mereka saling menyayangi satu sama lain.

"Nanti ku ajarin biar mendapatkan pasangan disana, kau itu sangat kudet kurang update apa masih belum bisa move on" lanjut nya sambil tertawa dan melanjutkan meminum sparkling.

"Enak saja, kalau ngomong" balas nya tidak terima dan sambil meneguk minuman segelas sparkling, dan pria satu disana hanya sebagai toping suasana disana, mendengar kan pembicaraan dan perdebatan antara kedua wanita ini.

"Apa kamu tidak iri melihat kemesraan kita berdua, dan hanya kamu yang single disini coba lihat, semuanya berpasangan hanya kamu saja" pria itu ikut menimpali dan mencium pipi wanita nya sambil memeluk pundak sang wanitanya, dan dia pun membalasnya hal yang sama.

"Lihat kami berdua apa kamu tidak iri" tambahan sang sahabat nya yang melakukan hal yang sama mencium kedua pipi kanan kiri nya lalu kening di akhir nya mencium bibir, dan itu membuat Livy menahan muntahan meski hanya berpura-pura.

"Sayang bibir mu ini rasa buah ceri aku sangat menyukainya, dan tidak sabar melahap mu nanti malam" ucap Willy yang membuat wanita nya tersenyum malu malu, dan kemesraan mereka berdua di saksikan oleh wanita di hadapan nya yang hanya sebagai toping di antara mereka berdua.

"Sayang aku membuat mu puas malam ini" balasnya yang mereka berdua saling menautkan kedua bibir mereka lagi dan lagi.

"Kalian membuat ku muak melihat kemesraan yang tidak ada habis nya" celoteh Livy yang tidak habis pikir pasangan suami istri ini seperti masih berpacaran, dan keduanya sadar jika ada sahabat nya di sana.

"Kalau iri bilang dong" kompak mereka berdua menggoda sang sahabat nya sambil tertawa kecil.

"Makanya nikah dong biar ada temen nya kalau tidur, benar bukan sayaang" ucap Willy sambil mencium tangan wanita nya.

"Kamu ngomong seperti itu lagi nanti malam kamu tidur sendiri nanti aku tidur di kamar livy" ucap Gracelina yang tidak suka jika sahabat nya di bully oleh siapapun, dan berlaku untuk dirinya saja.

"Sayang aku minta maaf dan aku tidak akan mengulang kesalahan yang sama, aku tidak akan ngomong seperti itu lagi, dan Livy aku minta maaf tolong bujuk kesayangan nya aku" Willy yang kini merasa ketakutan ketika wanitanya kesal dan dia pindah tempat duduk yang kini berada di samping Livy, dan dia hanya tersenyum penuh kemenangan dan berpura pura memasang wajah menyedihkan, agar sang sahabat nya berpihak pada dirinya.

"Aku gak suka kalau kamu ngomong seperti itu dan biarin kamu tidur sendirian nanti malam" Gracelina masih ingin menggoda sang suaminya, yang terlihat seperti anak kucing membayangkan jika dirinya akan tidur sendirian di dalam kamar hotel.

Sedangkan Livy diam diam memperhatikan ponsel miliknya sambil tersenyum cerah, dia sangat bersemangat jika ada notif masuk di layar ponsel miliknya, lalu segera membuka aplikasi chat lalu mengetik dan membalas pesan masuk, mereka bertiga melanjutkan berjoget di clubbing, meski ketiga nya tidak mabuk akan tetapi mereka ingin melakukan party di dalam club', dan Willy menjadi bodyguard bagi istri nya dan sahabat nya.

Setelah merasa puas dan lelah mereka pun segera kembali ke hotel tempat mereka bermalam, dan dengan jalan kaki 10 menit mereka pun sampai di hotel, karena Bali akan selalu ramai meski sudah malam, banyak turis mancanegara yang memilih berlibur ke Bali.

Gracelina menemani Livy di dalam kamar nya dan dia juga menyuruh agar Gracelina untuk tidur menemani Willy di kamar nya, dan dia pun merasa sedikit berat meninggalkan sang sahabat nya untuk tidur seorang diri di dalam kamar nya. Mereka bertiga berada di Bali untuk menikmati liburan.

Livy berpamitan untuk pergi ke suatu tempat, Gracelina dan Willy tidak keberatan jika sang sahabat nya ingin pergi sendirian, karena dia juga ingin meluangkan waktu sendirian dan membiarkan kedua sahabatnya menikmati sebagai pasangan suami istri yang memerlukan waktu hanya untuk berdua, dan itu juga sebagai alasan Livy tidak ingin suasana mereka berdua.

"Jika butuh sesuatu segera hubungi aku atau willy, dan jaga diri aku tidak ingin kamu terluka" Gracelina yang merasa berat harus berpisah dengan Livy meski hanya beberapa jam saja, akan tetapi dia tidak ingin membuat Livy susah, dan dia percaya jika sahabat nya bisa jaga diri dengan baik.

"Segera hubungi aku atau Grace jika kamu dalam kesusahan, dan hati hati di jalan" ucap Willy dan dia pun mengangguk paham, dan Livy masih dalam pelukan Gracelina.

"Baiklah hati hati di jalan" ucap mereka berdua lalu Livy masuk ke dalam mobil yang sudah Willy sewa untuk beberapa hari di Bali, dan Livy meminta jika Willy tidak perlu meminjam kan nya kepada dirinya, dan dirinya bisa naik mobil taksi online untuk pergi.

"Kamu pakai saja mobil ini jika tidak aku dan willy ikut bersama mu" ucap Gracelina sebagai ancaman jika Livy menolak mobil tersebut.

"Tapi jika aku memakai mobil ini, lalu bagaimana dengan kalian berdua, jika akan pergi" Livy yang masih enggan menerima kunci mobil tersebut, dan Gracelina masih dengan pendirian nya agar memberikan kunci mobil tersebut agar di bawah oleh Livy untuk pergi.

"Terima saja dan pakai lah jika tidak kami berdua ikut dengan mu, masalah kami nanti mudah hal itu" ucap Willy yang juga setuju dengan pendapat sang kekasihnya, dan akhirnya Livy pun mau membawa mobil tersebut, lalu menancapkan gas mobil nya keluar dari area gedung parkir hotel, dia melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, dan sudah 1 jam perjalanan menuju area bandara I Gusti Ngurah Rai, dia pun tak lupa menekan tiket karcis parkir mobil lalu memarkir kan mobilnya ke parkiran khusus mobil.

Terlihat dia merasa sangat bahagia lalu langkah kaki nya semakin cepat, dan seorang pria dengan membawa koper nya berdiri di hadapan nya yang meletangkan kedua tangannya, lalu mereka pun berpelukan seperti melepaskan rindu.

"Aku sangat merindukanmu ay" Livy yang masih dalam pelukan pria yang memakai kacamata.

"Aku juga sangat merindukan kamu, akhirnya kita bisa bertemu lagi" balas nya, dan keduanya pun mengobrol santai di restoran karena sang pria masih terlalu lelah dalam perjalanan penerbangan selama 2 lama nya.

Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil dan kini sang pria yang membawa kendali untuk menyetir, dan senyuman bahagia Livy tidak akan luntur, bertemu dengan pria itu membuat nya merasa sangat bahagia.

"Akhirnya kita bisa bertemu lagi, aku sangat merindukanmu ay" Livy mengutarakan isi hati nya, dan pria itu mengelus kepalanya dengan lembut, dan Livy bersandarkan di bahu nya, dan pria itu beberapa kali mengecup rambut nya dengan tulus.

"Maaf aku baru bisa menemui mu, dan akhirnya kita bisa bertemu lagi, maaf aku selama ini sering mengabaikan mu ay" ucap nya yang Livy mengangguk paham dengan kondisi dan situasi saat ini, dia tidak bisa egois dan mengetahui apa yang terjadi saat ini.

"Sudah 6 bulan kita tidak bertemu dan ini pertemuan kita yang kedua kali nya, aku sangat menantikan momen ini" ucap Livy dan mereka berdua menuju ke sebuah hotel yang sama dengan Livy dan kedua sahabatnya tinggal, karena memang hotel tersebut sangat bagus, akan tetapi Livy dan sang pria nya akan pergi ke suatu tempat yang sangat indah.

Livy selama ini memiliki pria yang spesial di belakang sahabat nya, dan dia tidak tertarik dengan pria manapun selama ini, meski dia beberapa kali bertemu dengan seorang pria yang mengisi waktu luangnya saja, dan dia selalu memberi tahu sang pria nya agar tidak ada salah paham atau sesuatu yang dia tutupi dari sang pria nya, hubungan mereka berdua sudah terlihat lama berjalan, dan mereka pernah bertemu untuk pertama kali nya dan kini mereka bertemu untuk kedua kali nya.

"Kita akan pergi kemana apakah kita perlu mencari tahu" Livy mengotak atik ponsel miliknya untuk mencari tempat yang indah disana, akan tetapi sang pria nya sudah menemukan tempat yang indah untuk mereka berdua kunjungi.

"Kamu sebaiknya tidur karena perjalanan nya sedikit memakan waktu yang lama" ujar nya yang fokus dengan layar monitor yang kini menunjukkan jalan dari google maps.

"Aku tidak ingin tidur dan akan menemani mu" Livy menolak untuk tidur dan bersandar di pundak pria nya, dan dia hanya tersenyum melihat kekasihnya bersikap manja kepada dirinya, akan tetapi Livy tertidur di pundak nya, setelah berceloteh bercerita tentang perjalanan nya.

"Kamu sangat menggemaskan" gumam pria itu sambil mengecup singkat kepala Livy, lalu fokus menyetir ke arah penunjuk google maps, dan tidak lama mobil pun berhenti di area parkir, dia membiarkan Livy tetap tidur dan dia pun terbangun dengan sendirinya.

"Ay sudah sampai dan kenapa tidak membangunkan ku pasti kamu lelah bukan" Livy yang membuka matanya lalu membenarkan duduk nya agar pria itu tidak kelelahan, menahan tubuh nya yang menurut nya berat akan tetapi tidak untuk pria itu.

"Kamu tertidur lelap dan pasti capek perjalanan ke Bali, aku tidak tega membangun mu ay" balas nya yang merapikan rambut Livy

"Tetapi kamu juga baru sampai dan pasti ay juga capek bukan, mau sesuatu dari aku karena sudah membuat ku tidur dengan nyaman dan bahu ay pasti capek bukan" Livy yang mengelus pipi nya dengan lembut, dan dia tersenyum tulus menatap Livy.

"Baiklah nanti aku minta kamu memijat ku, sebagai hadiahnya" ucap nya dan Livy mengecup kilas bibir merah ranum pria itu dan dia tidak melepaskan tautan bibir merah Livy.

Kedua nya pun masuk ke tempat indah tersebut dan pria itu pun segera menuju ke meja resepsionis.

"Tapi ay apa kita bisa masuk kesini karena kita harus memesan dahulu" Livy yang merasa jika tempat itu sangat bagus dan mewah tidak mudah mendapatkan, dan pria itu menenangkan wanita nya, lalu berjalan menuju ke meja resepsionis.

"Selamat datang dan selamat malam apa yang bisa saya bantu tuan" kedua wanita yang berparas cantik asli wanita Bali.

"Saya sudah memesan" ucap nya yang tak lain sudah memesan tempat untuk mereka berdua, dan wanita itu melihat bukti transaksi lalu memberikan sebuah kartu berukuran kecil seperti ATM untuk bisa di akses.

"Baik dengan atas nama tuan Richard, baik biar kami antar" ucap wanita itu lalu Livy dan Richard pun mengikuti langkah kaki wanita itu ke suatu tempat.

Dan mereka pun masuk ke dalam lift dan pintu lift tertutup, kini mereka bertiga naik ke lantai atas, hingga sampai di lantai 8, yang tak lain di sana ada sebuah rooftop yang sangat luas, dan salah satu meja disana sudah di hiasi pernak pernik yang sangat indah.

"Permisi tuan dan nona" ucap wanita resepsionis dan sedangkan Livy sangat merasa bahagia jika sang pria nya masih ingat tanggal jadian mereka berdua, dan kini neraka sudah menjalani hubungan selama 1 tahun.

*Happy anniversary of one year*

Tulisan yang indah dan lampu yang menghiasi tempat itu

"Ay apakah ini" ucap Livy yang di jawab agungkan kepala oleh Richard.

"Aku masih ingat dan happy anniversary of one year ay" ucapnya lalu mengecup tangan nya dengan lembut dan mereka berjalan berdua ke tempat duduk nya, kini mereka berdua menjadi pusat perhatian banyak yang mengagumi atas sikap pria itu

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!