ISTRI BUTA TUAN MAFIA

Vale dan kedua mertuanya juga Kimmy masuk kedalam mobil mewah milik Gerald, dan mobil melaju dengan kecepatan rata-rata menuju rumah sakit yang terkenal bagus di New York itu.

Kurange lebih satu jam mereka menempuh perjalanan, akhirnya mobil mewah Gerald itu berhenti di depan rumah sakit, setelah istri dan menantu juga Kimmy keluar, Gerald kembali memajukan mobilnya ke area parkir.

Celine dengan telaten membantu menantunya berjalan memasuki rumah sakit dan menuju ke ruangan dokter spesialis mata, Celine sudah membuat janji temu jadi tidak harus mengantri.

“Selamat pagi dan selamat datang Nyonya Celine" Sapa sang Dokter dengan ramah.

Celine tersenyum. “Selamat pagi juga Dok," Jawabnya tak kalah ramah.

Dokter mempersilahkan Celine dan Vale untuk duduk. “Hmm, apakah gadis cantik ini yang akan melakukan pemeriksaan mata, Nyonya Celine?" Tanya Dokter itu menatap kagum Vale yang terlihat sangat cantik, kecantikan yang natural.

“Iya, dia menantuku, bisakah kamu membuatnya kembali melihat? suamiku sudah mendapatkan donor mata, tetapi kami tidak tau cocok atau tidak" Jawab Celine mengusap lembut lengan menantunya.

Dokter cantik itu tersenyum. “Menantu? apakah ini istri Gabriel si anak nakal itu?" Kekehnya, Celine mengangguk sembari tertawa pelan.

“Baiklah, mari Nyonya muda ikut dengan saya" Ucap Dokter. Kimmy membantu Vale melangkah mengikuti Dokter cantik itu.

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan yang hampir membutuhkan kurang lebih dua jam, setelah itu mereka harus menunggu lagi untuk melihat hasilnya.

Setelah satu jam berlalu Dokter cantik itu keluar menghampiri Celine. “Kami sudah melakukan pemeriksaan kepada Nyonya muda, dan pendonor juga sehat, cocok, kita bisa melakukan operasi besok" Ucap sang Dokter, mereka tidak perlu menunggu lagi karena pendonor sudah ada.

Celine tersenyum bahagia begitu juga dengan Vale. akhirnya dia akan segera bisa melihat kembali. Orang pertama yang akan di lihat adalah ibu mertuanya, jika Celine memiliki hati yang baik pasti wajahnya juga akan sangat cantik. Vale tidak tau saja, jika Celine dulu lebih menderita darinya.

“Val, kamu mendengar itu, Nak?, kamu akan segera bisa melihat keindahan dunia lagi" ucap Celine antusias, Vale mengangguk pelan mengembangkan senyumnya.

Gerald yang mendengar itu tidak kalah bahagia, putranya pasti akan senang jika melihat Vale sudah bisa melihat lagi.

Celine dan Gerald sepakat untuk tidak memberitahu Gabriel, mereka akan membuat kejutan untuk pria tampan yang sudah terserang oleh cinta Vale.

**

Di sisi lain Gabriel tengah menahan emosinya, mendengar laporan yang merugi selama kekacauan terjadi, gudang obat-obatan terlarangnya terbakar habis, dan gudang senjata yang siap untuk beredar tak luput dari serangan Carles.

Gabriel harus menata kembali kekacauan itu, yang artinya dia harus tinggal untuk beberapa hari agar kembali normal.

“Tuan, ada kabar baik, markas yang di Rusia sudah kembali normal, dan yang di Ukrania juga sudah mulai stabil" lapor Daniel yang sudah mendapatkan kabar dari anak buahnya yang di markas sana.

Gabriel mengangguk pelan sebagai jawabannya. “Dan di markas utama, para penghianat sudah tertangkap semua, Tuan, ketika kita pulang nanti Anda bisa langsung memberikan hadiah untuk para penghianat itu" lanjut Daniel.

satu persatu markas mulai membaik, berarti Gabriel hanya perlu membereskan di Meksiko saja. kerugiannya sangat besar.

“Bereskan semuanya, lalu kita kembali ke New York"

Daniel mengangguk mereka kembali fokus pada tujuan utama, mebereskan sisa-sisa yang masih yang tidak terbakar.

“Tuan, untuk yang di sini, kemungkinan kita butuh waktu satu minggu agar kembali stabil" ujar Daniel dengan yakin, barang-barang milik mereka sangat di gemari oleh bos-bos besar lainnya jadi hanya untuk memulihkan kembali sangatlah mudah.

“Hmm" gumam Gabriel sembari memejamkan matanya, dia sudah sangat merindukan istri butanya. selama pergi Gabriel tidak menghubungi Vale secara langsung, hanya melalui Kimmy, itupun harus Daniel yang memulai nya lebih dulu.

**

Sementara di rumah sakit New York, semua keluarga sudah kumpul, mereka ingin menyaksikan pembukaan perban mata Vale, kemarin perempuan cantik itu sudah melakukan operasi mata dan sekarang udah melihat bagaimana hasilnya.

Noah pun ikut hadir untuk menyaksikan keberhasilan kakak iparnya, tetapi matanya sejak tadi tidak lepas menatap wajah cantik Vale.

“Jangan membuat masalah Noah, Vale kakak ipar mu dan istri Gabriel" besik Gerald, sebagai laki-laki normal Gerald tau arti tatapan Noah untuk Vale.

Noah tersenyum tipis. “Hmm, aku mengerti Dad, jangan khawatir, aku tidak akan merusak persaudaraan ku dengan Gabriel hanya karena perempuan, tetapi aku cukup beruntung dari putra kesayangan mu itu, Vale bisa melihatku lebih dulu dari pada Gabriel" jawabnya tak kalah pelan.

Gerald memutar bola matanya malas, dia tidak akan percaya begitu saja dengan ucapan Noah, kedua anaknya sering kali berseteru hanya untuk merebutkan sesuatu.

“Dad, percayalah padaku kali ini saja, aku tidak akan membuat masalah jika Gabriel memperlakukan nya dengan baik" kekeh Noah, dia tidak akan merebut apapun dari Gabriel, terkecuali Vale, jika Gabriel tidak bisa memperlakukannya dengan baik maka Noah siap menjadi suami penggantinya

“Gabriel sudah berubah dan menerima Vale, jangan membuatnya semakin membenci perasaannya sendiri" jawab Gerald, jangan sampai kedua putranya berselisih hanya karena perempuan.

“Semoga saja" ucap Noah, lalu kembali fokus ke depan untuk melihat Vale, Sementara Dokter cantik itu tengah membuka perban yang melingkar secara perlahan.

Jangan di tanya bagaimana perasaan Celine saat ini, dia tengah gugup sembari menautkan jemari tangannya meremas-remas.

semoga saja usahanya tidak sia-sia dan membuahkan hasil yang memuaskan, Celine benar-benar sangat ingin membawa menantu pertamanya jalan-jalan untuk menikmati keindahan kota New York.

“Buka mata Anda secara perlahan-lahan Nyonya muda" ucap sang Dokter memberikan pengarahan, Vale pun mengikuti arahan Dokter.

Vale membuka matanya perlahan, setelah terbuka lebar pengelihatannya masih samar-samar, sampai dia mengedipkan beberapa kali dan hasilnya membuat Vale tersenyum haru.

pandangannya kearah perempuan cantik meskipun usianya sudah tidak muda lagi yang dia tebak sebagai ibu Mertuanya, dan di sisi kanan Celine ada Gerald yang menunjukkan senyum tampannya.

kening Vale mengkerut ketika matanya menangkan sosok pria tampan yang berdiri di sisi kiri Celine, siapa? Gabriel atau Noah?. Vale mengendus pelan, dan dia menggeleng, bau parfum lain berarti bukan Gabriel melainkan Noah.

“Mom" panggil Vale, sementara Celine membeku dengan tatapan mata berkaca-kaca, dia benar-benar terharu, semua berjalan dengan lancar, sesuai dengan ke inginan nya.

“Val, kamu sudah bisa melihat lagi, Nak?" ucap Celine menghampiri menantunya memeluk penuh kasih sayang.

Vale membalas pelukan Celine, dia mengangguk pelan. “Terimakasih, Mom, sudah membuatku bisa kembali melihat indahnya dunia"

Bersambung..

**