Perjalanan kisah cinta seorang gadis cantik bernama Alexandra Pranoto dan seorang laki-laki yang baru ia kenal bernama Devan Mahendra.
Berawal dari sebuah perjodohan, akankah kisa cerita mereka berakhir bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Pertama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Jarak dari restoran tempat mereka makan malam dan mall yang mereka tuju tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu ⁸ 20 menit untuk sampai kesana.
Alexa kini tengah sibuk memasukan berbagai macam makanan kedalam sebuah troli, karena mereka sudah tinggal di rumah baru, sehingga membeli perlengkapan dapur sekarang menjadi tugas Alexa.
"Aku tidak pernah tau jika membeli kebutuhan bulanan akan semenyenangkan ini" ujar devan.
"Aku dari kecil suka sekali kalau sudah belanja bulanan, kau tau aku akan memasukan banyak makanan ke dalam troli, dan nanti papa akan mengeluarkan nya diam-diam tanpa aku ketahui." cerita alexa.
"Kenapa begitu ?" tanya devan
"Karena aku tidak pernah menghabiskan semua barang-barang yang aku masukan, tapi di bulan berikutnya aku akan membeli nya lagi-lagi dan lagi. Sampai pernah, papa mengeluarkan makanan ku, dan ketika di rumah makanan itu lah yang paling pertama aku makan, aku menangis pada papa ku, aku bilang papa sudah tidak sayang aku. Sampai akhirnya, aku dan papa kembali lagi ke supermarket hanya untuk membeli makanan itu" terang alexa
"Pantas saja. Belilah yang perlu-perlu saja, lebih baik kurang dan nanti beli lagi, dari pada berlebih tapi nanti nya di buang. Ada banyak orang di luar sana bahkan untuk makan saja mereka kesulitan" papar devan
"Iya, aku sudah paham itu. Mama menasehati ku, mama bilang meskipun aku serba berkecukupan tapi aku tidak boleh seenaknya, mencari uang itu susah, jadi aku tetap harus berhemat. Tapi sayang nya, papa malah menjodohkan aku dengan suami yang suka menghamburkan uang, bukan yang suka aku berhemat" celetuk alexa sambil tertawa.
"Aku tidak akan melarang mu menggunakan uang ku, dan aku percaya kau cukup bijak untuk menggunakan nya" jawab devan.
Setelah selesai membeli semua keperluan rumah sudah, devan meminta rengga untuk menaruhnya di mobil, karena alexa ingin membeli beberapa baju, dan makeup nya.
Ia dan devan kini sudah berada di sebuah toko pakaian branded yang cukup terkenal. Saat alexa sedang memilih beberapa pakaian, tiba - tiba seorang perempuan menghampiri devan.
"Devan" ucap perempuan itu sambil tiba-tiba memeluk devan
Alexa yang melihatnya di buat terkejut, mood nya langsung berbuah tidak baik-baik saja.
Devan buru-buru menjauhkan tubuh perempuan itu.
"Gaby, tolong jangan sembarangan memeluk ku. Aku paling tidak suka di sentuh oleh orang lain" ucap devan ketus.
"Ayolah devan, kita sudah sama-sama dewasa, lagi pula kau sudah lama tinggal di luar negeri harusnya sudah terbiasa bukan ?" jawaban gaby membuat alexa semakin terkejut dan marah.
"Sekalipun aku tinggal di luar negeri tapi aku tidak pernah melakukan itu, dan aku tidak akan pernah melakukannya, apalagi sekarang aku sudah memiliki seorang istri. Aku harus menghargai perasaan istriku" Jawab devan
"Istri ? Kau sudah menikah ? Jangan bercanda devan, kau bahkan dari dulu tidak pernah dekat dengan siapapun" ujar gaby
"Ya nona, devan sudah menikah, dan aku adalah istrinya" jawab alexa ketus.
Gaby yang terkejut memperhatikan alexa dari ujung rambut hingga ujung kepala, alexa yang menyadari itu benar-benar di buat marah.
"Kenapa ? Aku cantik, sampai melihat ku seperti itu" ujar alexa kembali.
Devan sudah bisa menangkap sinyal kekesalan dari alexa.
"Ini alexa istriku, dan sayang ini gaby temen kuliahku dulu" jelas devan "Dan gaby, kami harus segera pergi" pamit devan sambil menggenggam tangan alexa.
Gaby yang mendengar devan memanggil alexa dengan kata sayang dan istriku, benar-benar sakit hati. Pasalnya sedari dulu ia sudah menyukai Devan, namu Devan tidak pernah melihat ke arahnya, dia selalu berkata bahwa dia sedang menunggu seseorang. Lantas bagaimana, perempuan lain malah bisa mendapatkannya.
"Aku tidak akan membiarkan mu jatuh ke tangan wanita lain. Aku harus jadi milik ku" gumam gaby.