Kisah dari seorang Dokter cantik dengan segudang prestasi dan juga kisah kehidupan yang penuh lika-liku.
Bilqis Agata, dokter muda ini juga memiliki kisah asmara yang cukup rumit.
bagaimana seorang Bilqis menjalani kehidupan nya setelah kepergian sang suami yang baru saja menikahi nya untuk selamanya setelah gugur dalam tugas di negara lain yang saat itu sedang terjadi bencana alam.
lalu bagaimana Bilqis menghadapi masa depan nya. mampukah dia menata hidup dan bagaimana jadinya ketika cinta pertama nya saat masih sekolah menengah pertama hadir kembali.
ikuti kisah BILQIS AGATA.
***maaf banyak typo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Callme_Nadlia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1
Seorang gadis cantik dengan balutan jas putih kebanggaan sedang melangkah kan kakinya menuju ruangan setelah melakukan visit pada pasien yang ditanganinya.
setelah sampai dan duduk di kursi kerja nya, tampak gadis itu memijit pelipis dan menghela nafas berat.
dia Bilqis Agata, seorang dokter spesialis bedah termuda di rumah sakit Husada dan juga merupakan anak kedua dari Almarhum Yudi Hermawan, pemilik perusahaan yang cukup ternama dan kini telah di turunkan kepada anak sulungnya Bima Ardi yang menjabat sebagai presiden di perusahaan itu.
"hummm dok maaf apa dokter baik baik saja" tanya seorang perawat yang menjadi asisten nya, karna sudah hampir dua tahun setelah kejadian itu, Bilqis lebih banyak diam. tapi meski demikian tidak mempengaruhi kinerja nya, dia akan dengan sangat fokus menjalankan tugasnya.
"saya tidak apa-apa sus" jawabnya tersenyum
"dokter seperti nya lagi banyak pikiran ya" tanya suster itu lagi yang bernama Evi
"iya nih, aku lagi bingung. soalnya mama maksa banget nyuruh aku pindah ke Jakarta. mas Bima, kak Karin dan mama juga besok udah berangkat ke sana." helaan nafas panjang setelah Bilqis berucap dan tidak berbicara formal lagi
"aku udah terlanjur nyaman tinggal di kota ini Vi" lanjutnya
"aku mau nanya deh, memangnya dokter bukan asli dari sini" tanya Evi penasaran
Bilqis mengangguk "aku asli Jakarta, pindah ke sini tinggal sama nenek sejak SMA sampai sekarang" jawabnya
"trus kenapa kayak gak semangat gitu sih dok"
"soalnya di kota ini banyak kenangan Vi, saya gak bisa pergi" jawabnya menunduk dan meneteskan air mata nya
Evi yang melihat itu lalu mendekat dan memeluk Bilqis. ya, mereka sudah seperti sahabat sejak Evi ditugaskan menjadi asisten Bilqis sejak setahun setengah ini.
"dokter harus bangkit dan menata kembali hidup dokter, jangan berada di zona aman ini terus. kejadian itu udah berlalu dan mulai lah masa depan dokter, jangan sedih lagi.. dia disana pasti ikut sedih kalau dokter seperti ini" ucap Evi seraya mengelus punggung Bilqis
"rasanya ini mimpi Vi, aku masih berharap dia pulang dan lalu kami mengadakan resepsi pernikahan yang sudah kami rancang itu Vi" ucapnya terisak
"Allah lebih menyayangi nya dok, ini semua takdir dan dokter harus terima meski sakit. Allah gak akan memberikan sebuah cobaan melewati batas kemampuan hambanya" kata Evi yang masih memeluk nya
Bilqis diam mencerna ucapan Evi dengan sesekali terisak. ya, Bilqis baru saja menikah sekitar dua tahun yang lalu, tapi kejadian yang tak terduga terjadi, kepergian sang suami untuk selamanya dan sampai saat ini Bilqis masih belum membuka hati kembali karena masih berharap ada keajaiban kembali nya sang suami meski sangat mustahil.
*** flashback
setelah akad nikah yang di laksanakan dengan haru itu, kini kedua mempelai sedang duduk di sebuah kamar, memang hari itu hanya diadakan akad nikah saja karna resepsi nya akan di adakan dua bulan lagi mengingat waktu cuti tugas yang diambil oleh Alif suami Bilqis.
Alif merupakan perwira TNI dan tentunya harus dengan berbagai prosedur yang harus di urus nya.
"sayang, aku bersyukur karna kamu sekarang sudah menjadi istri ku. semoga rumah tangga kita selalu dalam limpahan Rahmat dan Ridha Allah" ucap Alif seraya memeluk Bilqis
"iya mas, semoga kebahagiaan selalu menyertai kita" jawab Bilqis membalas pelukan suaminya
"sayang, jika seandainya mas pergi untuk selamanya. kamu harus selalu bahagia ya, gak boleh sedih dan juga jangan lupa tetap jadi diri kamu sendiri. mas gak mau kamu menangis, air mata kamu ini berharga dan jangan kamu tangisi kepergian mas ya" ucap Alif lalu mengecup kedua mata istrinya
"mas ngomong apa sih, jangan aneh aneh deh. kita baru aja sah tadi pagi kenapa sekarang malah ngomong kayak gitu, Iqis gak suka ah" protes Bilqis karena ucapan sang suami yang ngelantur
Alif hanya tersenyum lalu memeluk istrinya dan sesekali mencium puncak kepala Bilqis.
hampir setengah jam dalam posisi ini, dering ponsel menyadarkan mereka dari pemikiran masing-masing.
"mas, hp kamu tuh" ucap Bilqis lalu berdiri
"iya sayang" jawab Alif lalu mengecup kening Bilqis dan beranjak mengambil ponselnya setelah melihat sang istri melangkah ke kamar mandi.
setelah berbincang dengan si penelepon seketika raut wajah Alif berubah tampak bersalah kepada sang istri karena malam pertama mereka harus tertunda di sebabkan oleh tugas negara yang mewajibkan bagi Alif dan timnya untuk turun ke negara xxx membantu bencana alam yang terjadi di sana.
ceklek
pintu kamar mandi terbuka, Alif langsung melangkah menuju sang istri lalu memeluk nya erat. Bilqis yang melihat tingkah suaminya nampak heran tapi tak ayal dia juga membalas pelukan Alif.
"kenapa mas, siapa yang telpon" tanyanya
"komandan sayang, saat ini tim mas di haruskan berangkat ke negara xxx untuk membantu bencana alam di sana sayang" ujarnya
"maaf ya aku harus tinggalin kamu di malam pertama kita" lanjutnya dan mengeratkan pelukannya
helaan nafas terdengar dari Bilqis "gak apa apa mas, itu udah kewajiban kamu sebagai abdi negara, bagaimana pun saat ini kamu gak lagi cuti jadi kamu harus wajib melaksanakan tugas kamu. lagian masih banyak waktu kita kan mas" ucap Bilqis seraya mengelus punggung Alif
"terima kasih sayang, kamu udah ngerti kondisi ku" ucap Alif lalu mengecup kening sang istri lama
"udah sekarang kamu siap siap gih" ucap Bilqis tesenyum
Alif langsung bergegas mengganti pakaian nya dan membantu Bilqis mengemas beberapa pakaian di dalam ranselnya.
setelah beberapa saat, semua nya telah siap. sekali lagi Alif memeluk Bilqis erat dan mencium puncak kepala Bilqis dan bergantian keningnya. seakan tidak ada hari esok, ya meski tugas itu belum tentu selesai dalam waktu beberapa hari saja.
ada rasa yang entah Bilqis pun sulit untuk mengartikan nya. seakan ini adalah terakhir kalinya mereka bersama tapi dengan cepat dirinya menepis perasaan itu. air matanya tiba tiba jatuh lalu mengeratkan pelukannya.
"aku pergi dulu sayang. kamu ingat pesan aku tadi ya. tetap selalu bahagia dan jangan nangis. meski apapun yang terjadi, aku akan selalu sayang sama kamu dan sangat mencintai kamu" ucap Alif lalu mengecup kening Bilqis lama tanpa sadar air mata Alif pun ikut menetes
"mas harus pulang dengan selamat dan kembali dengan kebahagiaan untuk Iqis ya mas" ucap Bilqis dengan tersenyum
Alif menyodorkan tangan nya dan seketika Bilqis langsung mengecup tangan Alif dengan takzim dan tak lupa Alif juga mengecup kening Bilqis.
mobil jemputan sudah berada di depan rumah mereka, setelah berpamitan kepada seluruh anggota keluarga dan menitipkan Bilqis kepada Bima sang kakak ipar nya, Alif lalu berangkat menuju markas besar mereka dan akan menggunakan pesawat militer untuk pergi menuju negara xxx.