Bocil skip ya.. novel ini area dewasa.. bijaklah dalam memilih bacaan sesuai umur... lumayan banyak adegan dewasa di novel ini..
YARA HAYDEN, gadis 23 tahun yang bar bar dan selalu membuat pusing kedua orang tuanya. Dipertemukan oleh takdir dengan BRYCE RILEY ROBERT. Seorang pria berumur 32 tahun yang sama gilanya dengan Yara.
Karena punya persamaan karakter yang hampir sama, membuat mereka sering bertengkar dan tak mau kalah.
Mereka menjalani perjalanan gilanya ke berbagai negara dengan segala konflik yang terjadi di antara mereka. Bagaimana kisahnya? yuk dibaca 😁
Karakter cewenya tetep barbar n beringas ya..otor memang suka cewe begitu..ga suka cewe menye2 yang lemah😁 klo bosen ma karakter cewe bar bar silahkan di skip dr awal..
SEPERTI BIASA..TIDAK ADA PERSELINGKUHAN DI NOVEL OTOR YAA.. KALOPUN ADA PENGGANGGU DIANTARA MEREKA, PEMERAN UTAMA GA AKAN TERGODA 😁
INGAT YA..DISINI GA ADA KONFLIK BERAT..SEMUANYA RINGAN DAN SANTAI... JADI SKIP AJA KLO GA SUKA..
FEEL FREE TO READ N SKIP.. BOLEH KRITIK MEMBANGUN YA..JANGAN NYINYIR DI LAPAK OTOR.. BIKIN NOVEL GA SEMUDAH ITU..HARGAI KARYA OTOR..NO PLAGIAT..
JANGAN PROMO DI LAPAK ON GOING..
IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#1
"YARAAAAAAAA!!" teriak seorang wanita paruh baya yang membuat Yara lari terbirit birit keluar dari toko roti milik orang tuanya.
"Dimana Yara?" tanya Selena ngos ngosan pada beberapa pegawai tokonya.
"Nona Yara sudah keluar, nyonya," jawab salah satu pegawai.
"Anak nakal itu.. Awas saja kau nanti," kata Selena marah.
Pasalnya Yara sering mengambil banyak roti dari tokonya dan membagi bagikannya secara gratis di jalanan.
Yara tampak berlari di sepanjang trotoar dengan membawa sekantong plastik besar yang berisi roti.
Yara masuk ke sebuah lorong yang terdapat banyak homeless disana.
Lalu Yara membagikan roti roti itu pada mereka.
"Jangan berterima kasih padaku, oke?! Aku memang baik hati," teriak Yara sembari membagikan roti itu pada mereka.
"Terima kasih nak," kata salah seorang pria tua yang menerima roti Yara.
"Ya Tuhan.. Sudah kubilang barusan bukan?" jawab Yara dan membuat orang tua itu tersenyum.
Setelah membagikan rotinya, Yara kembali ke rumahnya. Dia mengambil mobilnya dan menjemput sang adik ke sekolah.
Yara menyalakan musik di mobilnya dengan keras dan menyanyi dengan suara berisiknya.
Yara sangat cuek menari dan mengikuti lagu yang di stelnya di mobil, meskipun banyak yang melihatnya ketika berhenti di lampu merah.
Sesampainya di sekolah, Yara menunggu dengan menyandar di mobil bututnya. Yara lebih suka memakai mobil klasik dan antik milik kakeknya, padahal ayahnya memiliki mobil yang terbilang model keluaran terbaru di rumahnya.
Yara melihat sang adik dari jauh. Adik Yara berumur 15 tahun dan bernama Vira.
"Hei.. Apa kau baru kalah judi? Wajahmu sangat jelek sekali," kata Yara ketika melihat Vira berwajah cemberut dan menunduk.
"Ada yang membullyku kak," kata Vira.
"Apa???? Katakan padaku, siapa yang membullymu?" tanya Yara marah.
Lalu Vira menceritakan semuanya pada sang kakak gilanya.
Yara memutuskan untuk menunggu teman Vira yang membullynya.
"Itu kak.. Mereka yang membullyku," Vira menunjuk pada 3 orang gadis yang tampak modis tapi menyebalkan.
"Kau memilih lawan yang bagus, Vira. Aku suka berurusan dengan gadis gadis seperti mereka," kata Yara tersenyum.
"Hei... Kemarilah!" teriak Yara pada ketiga gadis itu.
Gadis gadis itu menghampiri Yara dengan wajah sombongnya.
"Ada apa nyonya?" tanya salah satu gadis itu menantang yang terlihat seperti ketua di kelompok itu.
Yara tak suka banyak bicara, jadi dia langsung menginjak kaki gadis itu dan mencubit perutnya.
"AAWWW...sssssakit.. Lepaskan!!" teriak gadis itu.
"Jika kau teriak, aku pastikan rambutmu akan seperti ayam yang baru berkelahi. Kau tahu bentuknya kan?" bisik Yara dengan nada menekan.
"AAaampun kak. A..aku tak akan mengganggu Vira lagi," kata gadis itu terbata bata.
2 temannya yang lain hanya bisa melihatnya dengan wajah ketakutan meskipun disana masih ada beberapa orang yang berlalu lalang.
"Bohong kak. Dia akan selalu menggangguku. Dia bahkan mengambil uang sakuku," teriak Vira.
"APAA???? Kau mengambil uang milik Vira juga.?? Kau benar benar keterlaluan ya", marah Yara.
"Aku akan mengembalikannya. Lepaskan tangan dan kakimu dulu", kata gadis itu kesakitan.
Lalu Yara melepaskan gadis itu karena memang lawannya tak sepadan kali ini.
"Ck.. Kau terlalu lemah..aku akan melepaskanmu. Kembalikan uang Vira", bentak Yara.
Lalu gadis itu mengembalikan uang Vira.
"Ini masih kurang kak. Sudah seminggu ini dia mengambil uangku," kata Vira tak terima.
"Ya Tuhan. Kenapa kau tak bilang pada kakak di hari pertama?" kesal Yara pada Vira.
"Hei anak kecil. Besok kembalikan uang adikku. Jika tidaaakkk akan ku....," kata Yara sambil memegang lehernya.
"Ba..baik kak..," gadis itu yang kemudian berlari meninggalkan Yara dan Vira.
Lalu Yara dan Vira masuk ke dalam mobilnya.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA 💖💖💖
kini jadi kenyataan..