 
                            Kenzo Tanaka — penguasa bisnis raksasa, pria yang menganggap dunia hanyalah papan catur untuk egonya.
Namun pada puncak kejayaannya, langit menjatuhkan vonis: sebuah kecelakaan misterius menghancurkan segalanya.
Ketika membuka mata, Kenzo tak lagi berada di penthouse mewah Tokyo…
melainkan di tubuh seorang anak kecil bernama Kazuki, di sebuah desa miskin yang penuh lumpur dan kesederhanaan.
Dari CEO yang dipuja menjadi bocah tak berdaya — Kenzo harus menghadapi dunia yang sama sekali tak mengenalnya, dunia yang memaksanya belajar arti rendah hati, kehilangan, dan… penebusan.
Apakah ini hukuman Tuhan, atau kesempatan kedua?
Dan bisakah seorang pria yang terbiasa menjadi dewa, belajar menjadi manusia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eagle Ofgod, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 "Inovasi Peralatan dan Peningkatan Produktivitas"
...Pagi berikutnya, Kenzo langsung menuju gubuk Kakek Genji. Bau asap dari tungku menyambutnya. Kakek Genji sedang sibuk dengan palunya, menempa besi....
..."Selamat pagi, Kakek Genji!" sapa Kenzo. "Aku punya 'pesanan' baru untukmu."...
...Kakek Genji menurunkan palunya, mengusap keringat di dahinya. "Pesanan? Setelah 'Tombak Predator' itu, apa lagi ide gilamu, Kazuki?" Ada nada penasaran dalam suaranya....
..."Aku butuh 'pisau penguliti' yang lebih efisien," Kenzo menjelaskan. "Ichiro-san dan timnya menghabiskan banyak waktu menguliti tiga serigala kemarin. Dengan pisau yang tepat, mereka bisa melakukannya lebih cepat, dan hasilnya lebih bersih. Itu akan meningkatkan 'produktivitas' dan 'kualitas' kulit."...
...Kenzo meraih arang dan mulai menggambar desain pisau di tanah. "Pisau itu harus sangat tajam, tipis, dan melengkung di bagian ujung. Seperti ini. Fungsinya adalah memisahkan kulit dari daging dengan presisi, tanpa merusak kulit itu sendiri."...
...Kakek Genji mengamati gambar itu. "Pisau yang sangat tipis dan melengkung... Itu akan sulit ditempa agar tidak mudah patah."...
..."Betul," Kenzo mengangguk. "Tapi jika berhasil, itu akan sangat berharga. Selain itu, aku juga memikirkan 'senjata pertahanan' untuk desa. Apakah Kakek bisa membuat semacam 'perisai' dari kayu keras dan kulit tebal? Untuk melindungi para petani jika serigala menyerang ladang?"...
..."Perisai?" Kakek Genji mengerutkan kening. "Kami tidak pernah menggunakan perisai di desa ini."...
..."Maka kita akan menjadi yang pertama," Kenzo menegaskan. "Perisai ini akan menjadi 'alat pelindung diri' standar. Ringan, tapi cukup kuat untuk menahan gigitan atau cakaran. Ini akan meningkatkan 'moral' dan 'rasa aman' bagi penduduk desa."...
...Kakek Genji termenung. Ide-ide Kenzo memang gila, tapi tidak bisa dipungkiri, "Tombak Predator" itu memang sebuah terobosan....
..."Bahan baku untuk kulit dan kayu keras akan kita dapatkan dari hasil 'operasi pengadaan sumber daya' kita," Kenzo melanjutkan. "Jadi, Kakek Genji hanya perlu fokus pada 'manufaktur'. Aku akan mengatur 'logistik' material."...
...Kakek Genji akhirnya tersenyum. "Baiklah, Kazuki. Kau ini memang seperti setan kecil. Selalu punya ide. Tunjukkan padaku desain perisai itu. Aku akan mencoba membuatnya."...
...Kenzo segera mulai menggambar desain perisai sederhana yang pernah ia lihat dari film-film atau museum. Bentuknya melengkung, untuk membelokkan serangan, dengan pegangan di bagian dalam....
...Setelah selesai dengan Kakek Genji, Kenzo kembali ke gubuknya. Ia menemukan Midori sedang menjemur kulit serigala....
..."Ibu, bagaimana dengan proses pengeringan kulit ini?" tanya Kenzo. "Apakah ada cara untuk membuatnya lebih cepat dan lebih efektif? Misalnya, menggunakan asap dari kayu tertentu?"...
...Midori berpikir. "Asap kayu dari pohon *hinoki* bisa mengusir serangga dan membuat kulit lebih awet. Tapi kayu itu langka."...
..."Aha!" Kenzo berseru. "Informasi yang sangat berharga! Tatsuya harus mencatat ini untuk 'misi eksplorasi' berikutnya. Kita akan mencari kayu *hinoki*. Jika berhasil, kita bisa menciptakan 'produk kulit premium' yang tidak tertandingi di pasar."...
...Hari itu, Kenzo menghabiskan waktunya untuk "optimasi proses" dan "pengembangan produk". Ia mengamati setiap aspek kehidupan desa, mencari celah untuk inovasi dan efisiensi. Dari cara mengumpulkan air, cara mengeringkan ikan, hingga cara membangun gubuk. Otaknya, yang dulu hanya berputar pada angka-angka di bursa saham, kini menemukan kesenangan baru dalam memecahkan masalah-masalah dasar *medieval*....
...Meskipun masih dalam tubuh anak kecil, Kenzo Tanaka sedang membangun fondasi bagi sebuah revolusi industri kecil di desa tersebut. Dia tidak hanya ingin menjadi kaya, dia ingin mengubah cara hidup mereka....
...Malam itu, di gubuk keluarga Haru, suasana terasa berbeda. Ada kulit serigala yang tengah dikeringkan di sudut, dan bau daging asap mulai menguar dari panci di atas api. Kenzo duduk di meja kayu, yang kini ia gunakan sebagai 'meja rapat', di hadapan Haru dan Midori. Ia memegang sebatang arang, siap menjelaskan 'rencana bisnis' terbarunya....
..."Ayah, Ibu," Kenzo memulai, dengan nada serius yang biasa ia gunakan di rapat Dewan Direksi. "Aku ingin kita membicarakan masa depan kita, dan desa ini."...
...Haru dan Midori saling pandang, sedikit cemas. Anak kecil mereka ini semakin aneh saja....
..."Kita tidak bisa hanya mengandalkan pertanian saja," Kenzo melanjutkan. "Itu tidak 'sustainable' dan terlalu berisiko. Satu kali hama datang, atau musim panen gagal, kita akan kelaparan. Kita perlu 'diversifikasi pendapatan'."...
..."Apa itu 'diversifikasi'?" tanya Midori lembut....
..."Mencari sumber penghasilan lain," Kenzo menyederhanakan. "Selain bertani, kita sekarang punya 'Unit Keamanan dan Pengadaan Sumber Daya' yang dipimpin Ichiro-san. Mereka mengumpulkan kulit, daging, dan potensi tanaman obat. Dan Kakek Genji akan membantu kita membuat alat-alat yang lebih baik."...
..."Ini semua pekerjaan baru," Haru mengangguk. "Tapi, bagaimana kita bisa mendapatkan lebih banyak uang dari itu?"...
..."Kita akan menjual 'produk' kita ke desa lain," Kenzo menjelaskan. "Kulit serigala yang sudah diolah dengan baik, daging kering, ramuan penyembuh dari Nenek Kiku, dan alat-alat pertanian atau senjata buatan Kakek Genji yang lebih unggul."...
..."Tapi kita tidak punya cukup produk untuk dijual ke banyak tempat," Midori menyela. "Dan bagaimana kita tahu harga yang pantas?"...
..."Itu adalah masalah 'supply chain' dan 'pricing strategy' yang akan kita atasi," Kenzo menjawab, tidak terganggu. "Kita akan memulai dengan skala kecil. Tapi untuk itu, kita butuh 'tenaga kerja' yang lebih terorganisir. Dan yang paling penting, kita butuh 'edukasi'."...
..."Edukasi?" Haru mengernyit. "Kau mau sekolah lagi, Kazuki?"...
..."Tidak hanya aku," Kenzo menggeleng. "Semua orang di 'Unit Keamanan' perlu dilatih. Mereka harus tahu bagaimana cara mengolah kulit dengan benar, bagaimana cara mengawetkan daging agar tidak busuk, bagaimana cara mengidentifikasi tanaman obat yang benar."...
..."Tapi siapa yang akan mengajari mereka?" tanya Midori....
..."Aku akan mengajari mereka," Kenzo berkata tegas. "Aku akan mengajari mereka semua yang aku tahu tentang 'manajemen kualitas', 'logistik', dan 'pemasaran'."...
...Haru dan Midori menatap Kenzo dengan ekspresi yang sulit diartikan. Di satu sisi, mereka bangga melihat semangat anaknya. Di sisi lain, mereka khawatir. Anak kecil yang baru saja sembuh dari demam, tiba-tiba menjadi seperti orang dewasa yang penuh rencana besar....
..."Kazuki," Midori memulai, "Kami tidak mengerti semua kata-katamu itu. Tapi kami percaya padamu. Apa yang harus kami lakukan?"...
...Kenzo tersenyum. Ini adalah persetujuan. Ini adalah dukungan dari 'Dewan Direksi' utamanya....
..."Ibu, aku butuh bantuanmu untuk 'manajemen gudang'," Kenzo menjelaskan. "Setiap kulit, setiap potong daging, setiap ramuan yang kita hasilkan harus dicatat dan disimpan dengan baik. Kita harus tahu apa yang kita punya, berapa banyak, dan di mana."...
...Midori mengangguk. "Aku bisa melakukannya. Aku selalu tahu berapa banyak gandum dan kacang yang kita punya di lumbung."...
..."Ayah, aku butuh bantuanmu untuk 'ekspansi operasional'," Kenzo melanjutkan. "Saat ini, ladang kita terbatas. Tapi dengan adanya 'Unit Keamanan' yang membersihkan serigala, kita bisa memperluas ladang kita. Kita bisa menanam lebih banyak varietas sayuran. Kita juga bisa membangun 'fasilitas pengolahan' kulit atau daging yang lebih baik."...
...Haru mengangguk, matanya berbinar dengan gagasan perluasan. "Memperluas ladang... itu ide yang bagus."...
...Kenzo memandang kedua orang tua angkatnya. Mereka adalah 'aset' utamanya di desa ini. Loyal, pekerja keras, dan mau belajar....
..."Ini akan menjadi 'perusahaan keluarga' kita," Kenzo mengumumkan. "Kita akan membangunnya bersama-sama. Dan kita akan membuat desa ini menjadi yang paling maju di seluruh negeri ini."...
...Haru dan Midori tersenyum. Mereka mungkin tidak mengerti semua istilah Kenzo, tapi mereka mengerti semangatnya. Semangat untuk menjadi lebih baik, untuk memiliki kehidupan yang lebih dari sekadar bertahan hidup....
 
                     
                    