Alone
Burung burung masih menyapaku ketika aku sampai di alun alun kota bersama dengan pakan mereka yang tersimpan rapat di plastik kertas milikku. Bahkan orang orang yang kukenal sering berlalu lalang di a
0
0
Penantian
4 juli 2013 “Apakah kau mau berjanji padaku..?” Tanya seorang gadis bermata biru memandangi kekasihnya. “Ya aku berjanji.!” Jawab David “Apakah kau akan kembali lagi kesini? Ke tempat ini, Untuk menje
0
0
The Last Letter Gives Me Your Life (Surat Terakhir Itu Memberiku Kehidupanmu) Part 1
Pintu ruangan pasien itu tiba-tiba terbuka, menampilkan seorang lelaki umur 40-an dengan baju serba putih serta stetoskop yang selalu melingkar di lehernya, membuat seorang gadis berusia 19 tahun yang
0
0
The Last Letter Gives Me Your Life (Surat Terakhir Itu Memberiku Kehidupanmu) Part 2
“Hideki!” Penglihatan Kaede tak salah. Pasien itu adalah Hideki. “Hideki! Bangun!” Mata lelaki yang dipanggil itu membuka sedikit, kesadarannya masih belum stabil, samar-samar melihat wanita yang sela
0
0
Tentang Indah dan Lukanya
Tepat berada di perpustakaan kampus, terlihat Raka masih dalam dunianya sendiri. Seakan tidak ada yang lebih penting selain menyelesaikan skripsiannya itu. Seketika terdengar suara langkah kaki yang m
0
0
Januari Menolak Lupa
Hujan diawal Januari tampak lebih sering turun. Ia datang membasahi bumi dan segala isinya. Pagi ini bersama derasnya hujan aku kembali mengenang dirinya. Entahlah seperti halnya hujan di bulan Januar
0
0
Kamu, Waktu Itu
Kejadian itu sudah 10 tahun berlalu. Namun aku masih menyimpannya dengan jelas di dalam memori ingatanku. Namaku Irene, Airin, atau apalah itu. Pada saat itu, ketika aku masih duduk di bangku SMA, tep
0
0
Embun di Ujung Pantai (Part 1)
Jam 6 sore Audrey mendapat pesan berisi foto dengan keterangan “Ini kan tiket nya Rey?.” Orang yang mengirim pesan itu adalah perempuan bernama Embun. Ini baru pertama kalinya Embun pergi menggunakan
0
0
Embun di Ujung Pantai (Part 2)
Siang hari mereka berkeliling ibu kota, kota yang acap disebut kota polusi dan korupsi namun menyimpan sejuta makna bagi orang yang jatuh cinta. Damar lebih memilih mengajak Embun ke tempat-tempat ber
0
0
Hari Terakhirku Melihatmu
Azura Zefarasya, adalah nama seorang cewek cantik yang menjadi atlet bela diri di sekolahnya. Zura adalah salah satu siswi berbakat di bidang bela diri Tarung Derajat. Tendangan yang dimiliki seorang
0
0
Sepasang Kekasih Penyakitan
Awal mula ketika saya masih menjadi seorang anak yang nakal. Ketika itu saya sering kali membuat masalah. Entah itu berantem, memalak orang, hingga menjahili orang orang di sekitar. Orangtuaku tak per
0
0
Nyawa
Namaku Pi’i. Aku tinggal di gang kecil yang terhimpit bagunan rumah mewah. Tembok gang itu bercat putih yang sudah memudar ditikam sang waktu. Para pendahulu memberi nama sebutan Gang. Argabel. Biasan
0
0
Sudah Sewindu
Tak tersa Sewindu telah berlalu setelah kamu dinyatakan telah tiada. Aku ingat betul waktu itu, sebelum kamu pergi bareng orang-orang pecinta alam yang selalu aku anggap jahat atas hilangnya kamu. Tas
0
0
So, Do You Love Me?
“Jadi, apa kamu mencintaiku?”. Ucap seorang lelaki yang duduk bersebelahan denganku ini. “Aku harus bilang berapa kali padamu? Aku tidak akan pernah mencintaimu walau itu akan membuatku menyesal di ke
0
0
Na Jaemin, Kisah yang Tak Sempurna
“Malam membelenggu bersama pelukan yang kian merekat, air mata sudah tak tertahankan dan terjun bebas dari kelopakku menuju pipi. Kepergian tentangnya menjadi mimpi buruk yang pernah ada di hati. Seol
0
0
Bella
Bella seorang gadis ceria yang masih duduk di bangku SMA. Sifatnya yang ramah, sopan, saling membantu dan humoris membuat warga di sekitar rumah dan semua teman sekolahnya selalu menyapa dan menegur.
0
0
Tentang Danial
Namanya Danial. Tepatnya Danial Atmijaya. Laki-laki tinggi dengan dua lesung pipi. Dia tidak tampan, tidak juga kaya raya. Dia bukan pangeran sekolah atau kapten dari klub olahraga apapun. Danial hany
0
0
Riris
“Lihat, malam ini langit kelabu. Pasti dia sedang bersedih.” Ucapnya lirih. Air sungai yang mengalir tenang menambah hangat suasana. Tatapannya kepada langit seolah memanggil mereka untuk segera turun
0
0
Janji Yang Pudar (Part 2)
Setelah sarapan pagi, Devi datang dan kami pun pergi menjemput teman kami dan langsung pergi ke Gianyar. Kemudian kami tiba di Ubud. Memesan sebuah penginapan dan kami pun menghabiskan seharian penuh
0
0
Janji Yang Pudar (Part 1)
“Suatu hari kita akan bertemu lagi.” Itulah yang aku ucapkan pada Rama, temanku ketika aku tinggal di Indonesia. Sejak kecil kami sering bermain karena rumah kami memang bersebelahan. Rama anaknya luc
0
0