Iya itu cuma dia, tak ada lain yang mengerti diriku lebih dari dia. Dia pernah menyakiti hatiku, tapi iya juga yang menghibur hatiku. Telah lama kita bersama, sampai kita rela menjadi gila-gilaan, karena yang penting untuk kita.. kebahagiaan bersama.
Kita yang kini telah pisah, sehingga kita jarang bertemu. Aku berpikir, apakah kau di sana melupakan aku, dan kau mengubah persahabatan kita menjadi sebatas teman saja?. Tetapi aku salah, kita memang sahabat. Disaat aku menjumpaimu, awalnya kau memang acuh padaku, tapi apa daya, aku diam. Aku pulang dan pergi kembali ke rumah. Tak lama kuberpikir tantang perubahanmu, kau datang dengan merubah semua pemikiranku.. Ternyata kau masih sahabatku yang dulu, yang memiliki canda tawa lepas, yang memiliki kepercayaan yang lebih padaku, sehingga kau terus betcerita padaku. Kau jemput aku di rumah, dengan membawa kebahagiaan buatku, kau mengajakku main sehingga terasa sangat rindu dengan hal hal yang pernah terjadi sekian lama dulu.
Aku berkata “aku rindu kawan, kita yang dulu selalu main bersama, kau ingatkah? Saat kita membuat rujak yang sangat pedas di rumah sahabat kita?” Ia menjawab, sambil tersenyum padaku “hehe, iya aku juga” Sedikit kata darinya mampu menghilangkan rasa yang sangat besar.. rasa rinduku padanya. Meski hanya dia, tapi cuma dia juga itu bahagia, Walau kami tidak bertiga dengan sahabat kami yang satunya.
Detik detik ku bersamanya mulai habis, terlepas kata “esok lagi” ku bingung aku merasa harus bagaimana apakah aku bahagia dengan kejadian yang terjadi, apakah aku sedih dengan kami berpisah lagi? Walau mungkin kami bisa bertemu lagi
Dia yang tidak terlepas dari hatiku.. Dia sahabatku. Dia yang membantuku untuk mengelap air mataku saat aku sedih, dia yang menasehatiku saat aku salah dalam bertindak, dia yang selalu jadi lawan debatku di sekolah dulu, iya dia.. cumalah manusia biasa, tapi bagiku dia luar biasa. Tak bisa ku menolak permintaannya, entah kenapa aku bisa seperti itu. Mubgkin karena kami dari kecil selalu bersama.
Kita yang bertemu diumur 4 tahun, Sampai sekarang.. itu sudah cukup lama, tapi itu kurang lama.. kita sama, sama-sama satu jiwa dari juwa. Your My best friend forever..
Cerpen Karangan: Salfa Salsabila Arifah Blog / Facebook: Salfa Salsabila Arifah Alamat: Simpang Waspada, Jalan raya lintas liwa, Sekincau, Lampung Barat, Lampung, Indonesia.