Memoria
Gumpalan kapas di langit seketika mengubah warna mereka. Jelas, ini bukan pertanda baik untukku dan semua yang pergi tanpa membawa pelindung. Meskipun demikian, aku masih beruntung karena aku sendiri
0
0
Putih
Gadis itu terdiam sejak 5 menit lalu. Dokter di depannya hanya membuang nafas pelan, kemudian beranjak berdiri. “Saya harap, kamu bisa menerimanya dengan baik ya. Terima kasih. Saya tinggal dulu, Sela
0
0
Sahabat dan Janji (Part 2)
Nita telah sampai di halte bus dengan beberapa orang yang tengah menunggu juga, sedangkan Yasha perempuan itu sedikit berlari agar cepat sampai menuju halte. “Nit, kenapa ninggalin?” ucap Yasha setela
0
0
Teman Baik
Jew memiliki banyak teman khususnya teman laki-lakinya Jew, mereka adalah Indra, Jere, rojer dan teman lainnya. Jew sangat akrab kepada teman-temannya, begitu juga dengan teman-temanya Jew yang sangat
0
1
Kembali Bersama
Hatiku sangat tidak tenang. Begitu juga diriku sangat tidak tega melihatnya terbaring lemah di sleeping bed. Dia adalah mbak Widya. Sekarang ia sedang koma. Hari ini yang menunggunya hanya aku dan mba
0
0
Persahabatan Kita (Part 1)
Kini tepat di sore hari aku duduk di depan rumahku menanti kedatangan mereka, tak lama ku menunggu mereka datang juga akhirnya. “Rafa, tara kalian lama sekali tadi, jadi nggak?”. “Jadi, ayo..” ucap ra
0
0
Setangkai Lily Untuk Kheysha
Seandainya Tuhan memberiku pilihan untuk membiarkan cintaku dan cintamu bersemi, terjaga dan baik-baik saja untuk selamanya. Namun, kenyataannya kepahitanlah yang hadir diantara kita dan takdirlah yan
0
0
Persahabatan Kita (Part 2)
Tak lama kami mengobrol bersama, rafa tiba-tiba saja dihubungi temannya karena ada kepentingan mendadak yang membuatnya harus pergi dulu dan alhasil dibangku ini hanya aku dan tara yang duduk. “Ratna,
0
0
My Dark Life
‘SORRY’ kata itulah yang tertulis di sebuah kertas kecil yang ada di atas mejaku, dengan emoticon senyum. Aku mengulum senyum. Ini adalah salah satu kebiasaannya bila berbuat salah yang berhubungan de
0
0
Berpisah
“hm, kamu mau melanjutkan sekolah dimana?” tanya seseorang yang tak lain adalah sahabatku dari awal masuk sekolah smp ini, panggil aja nisma. “entahlah, aku masih bingung dengan keputusanku ini” jawab
0
0
Perpisahan Sementara
Pagi cerah membuat semua orang beramai-ramai berolahraga. Dari yang tua hingga yang muda pun ikut merasakan udara pagi yang sejuk ini. Setelah selesai berolahraga, Aku dan temanku Edo beristirahat sej
0
0
Hold Me Tight
Alea tak pernah sehancur ini. Baginya, ini semua tidaklah nyata. Sangat tidak nyata. Tubuh tak bernyawa Kara terbaring dalam sebuah peti. Sungguh malang nasib gadis ini. Alea tau, Alea memang bukan Tu
0
0
Friendship or Friendshit
Selama ini, kukira kamu baik. Ternyata kamu lebih buruk dari seorang musuh. Namaku fara, aku memiliki seorang sahabat bernama Adel. Kita bersahabat dari bangku SMP hingga kini kita sudah di bangku SMA
0
0
Saat Cinta Datang, Lalu Pergi dan Tak Pernah Kembali
Sinar bulan yang cerah melengkapi indahnya malam, membuat hari tampak sempurna. Satu hari penuh ini adalah hari yang akan menjadi peristiwa berharga bagi Dini. Bagaimana tidak, Dini adalah gadis yang
0
0
My Boy + Friend
Rega dapat predikat cumlaude untuk kejombloan yang ia pertahankan selama seumur hidupnya, ga tau kenapa dengan muka ganteng dengan prestasinya yang membludak dan seantrean cewek-cewek kece yang mau ja
0
0
Waktu Senja
Senja itu aku duduk di atas sofa kuning keemasan yang hampir berusia 10 tahun tersebut. Hal yang biasa aku lakukan, mungkin setiap hari. “Jangan terlena dengan rutinitasmu yang biasa-biasa saja. Jadil
0
0
The Great Winter in London
London, 2015 (Maya POV) Hamparan salju yang indah menyambut pagiku di apartemen. Di luar sana sepertinya sedang turun salju, pertama kalinya aku melihat salju turun sepanjang umurku yang sudah mencapa
0
0
Sahabat dan Benalu (Part 1)
Sudut lorong ini begitu sepi, kursi yang berjejer di setiap sudutnya juga tak berpenghuni, sepanjang ruangan kelas yang dilewati belum ada manusia yang kutemui, hanya ada beberapa petugas kebersihan y
0
0
Sahabat dan Benalu (Part 2)
Rima mengumpulkan nama-nama kelompoknya kepada Ira yang masih duduk bersama dengan kelompok campingnya. “Ni Ra” Rima meletakkan selembar kertas di meja Ira. “Dasar, benalu” ucap Dina saat Rima berlalu
0
0
Pesan Terakhir
“Teman-teman! Sini deh!” seru Fajrin melambaikan tangan padaku, Rudi, dan Tia. Kami pun menghampiri Fajrin yang duduk di pojok kelas sambil memegang gitar kesayangannya. Aku merasa heran dengan sikap
0
0