Imaji Semu (Part 1)
Darah mengalir susah tuk Aura hentikan, air mata menjadi sebuah tambahan yang memperdalam luka di hatinya. Dia berdiri dengan tangan terluka tapi serasa pilu, sendiri dengan luka hati yang diobati wak
0
0
Lana
Puntung rok*k yang berserakan, mangkuk-mangkuk kotor bekas makanan sisa kemarin, dan botol air mineral bermerek mahal melebur menjadi satu dalam sebuah rumah mewah di kawasan komplek pinggir kota. Tid
0
0
Tersenyumlah Baskara
Ufuk timur kulihat baskara telah memunculkan semburat cahaya. Detik, menit, jam, hari, bulan, kutau terus berlalu. Sadar tidaknya lihat saja sang baskara telah tersenyum kepadaku. Indah, hanya itu yan
0
0
Aku dan Waktu
Seiring waktu yang terus berputar. Kini, sedih dan derita yang pernah aku alami telah jauh pergi dari kehidupanku. Meski terkadang aku masih teringat jelas tentang bagaimana kehidupanku di masa lalu.
0
0
Mamak
“Allhamdulillah…” Demikian kalimat yang terus terucap saat kabar mengenai proses persalinan Mamak, sampai kepada sanak keluarga yang juga menanti dengan penuh harap. Sang pembawa pesan dari ruang bers
0
0
Papa, Peluk Aku Sekali Saja
Namaku Annisa Ekayanti Putri Utami. Umurku tahun ini menginjak angka 16. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Adikku bernama Anindita Dwi Putri. Usiaku dan usia Dita hanya selisih dua angka. Dita mem
0
0
Ayah
Tahun baru tinggal 2 hari lagi, tapi aku masih sibuk di tempat kerja, aku kerja part time jadi pelayan di salah satu kafe di dekat balaikota, dekat dengan area perkantoran dan kampus membuat kafe ini
0
0
Pengusaha Muda
Mentari pagi tengah menampakkan diri. Cahayanya masuk ke dalam ruangan bernuansa biru pastel melalui sela-sela tirai dibalik jendela. Cahayanya menusuk mata indah itu. Membuatnya terpaksa membuka mata
0
0
Duc In Altum
Hidup terlalu singkat untuk dijalani Terlalu luas untuk dipahami tetapi hidup menjadi berarti ketika lepas dari segala sesuatu Keluar dari diri sendiri Memecah dinding keegoisan yang memenjarakan diri
0
0
My Praise For You … Oppa
Pagi yang cerah, matahari telah menampakkan wujudnya dan telah menerangi bumi. Burung-burung berterbangan dengan asik dan mengeluarkan suara emasnya. Bunga-bunga bermekaran dengan indah. Seorang gadis
0
0
Maafkan Aku Ibu
Derapan langkah kakiku menggendang di telingaku. Guratan kekecewaan tergambar di wajahku. Aku merasa gagal menjadi anak yang baik pada orangtua. Hembusan angin menggerakkan rambutku, aku tengah duduk
0
0
Malam Mayline
Senja mulai menampakkan jingganya mengingatkan seorang gadis belia untuk segera pulang ke rumahnya. Mayline berjalan di atas trotoar beralaskan sandal tipis yang tumitnya nyaris berlubang. Memeluk ker
0
0
Belati Firan
Aku layaknya sebatang kara. Walau memiliki ayah, tangguh dan sayang padaku. Hidup ini bukan tentang seberapa besar aku harus bahagia setelah kehilangan seseorang yang aku cintai. Aku pun berdoa pada T
0
0
Seharusnya Aku Tidak Mendengarkan Apa Yang Ibu Katakan
Mungkin jika aku tidak mendengarkan kata ibu maka semua ini tidak akan terjadi padamu Bu. Bukankah ibu sesaat sebelumnya sangat energik menyanyikan banyak lagu dengan suara yang indah dan lantang di a
0
0
Mama
“Teng-teng-teng!” Demikian bunyi lonceng tersebut mengakhiri pelajaran di sekolah itu. “Kakak bagaimana jika kita membeli es krim?, cuaca hari ini sangat panas, boleh ya?” ucapnya memohon. Kakak laki-
0
0
Mid Auntumn Festival
Tidak lama lagi adalah hari festival pertengahan musim gugur. Seluruh keluarga besarku mulai membicarakan soal kue bulan. Di keluargaku, kami menyebutnya tiong chiu pia atau yang lebih dikenal dengan
0
0
Bulan Berbicara Kepadaku
“Hai bulan, aku ingin curhat! Aku kangen banget sama Bunda, aku selalu berdo’a untuk bunda selesai sholat. Aku ingin melihat bunda lagi… Aku masih ingin dipangkuan bunda…” Ujarku yang langsung duduk d
0
0
Berkumpulnya Bahaya (Part 1)
2 hari lagi adalah hari ulang tahunku. Yap! Betul. Besok lusa adalah hari Rabu, tanggal 11 Maret 2020. Hari itu adalah hari ulang tahunku yang kesebelas. Ayah dan ibuku berniat untuk menyelenggarakan
0
0
Ayahku Dijemput Seorang Bidadari
Para pelayat yang mulai berdatangan ke rumahku tampak duduk memenuhi tikar yang digelar di ruang tamu dan teras. Mereka begitu khidmat mengikuti serangkaian prosesi penguburan jenazah lelaki tua yang
0
0
Selembar Surat
Sudah larut malam Amil tidak beranjak dari meja belajarnya, matanya tidak lelah menulusuri buku yang sedang ia pegang. Otaknya menangkap ribuan kata sesekali dahinya mengernyit jika ada satu kata yang
0
0