Bulan Berbicara Kepadaku
“Hai bulan, aku ingin curhat! Aku kangen banget sama Bunda, aku selalu berdo’a untuk bunda selesai sholat. Aku ingin melihat bunda lagi… Aku masih ingin dipangkuan bunda…” Ujarku yang langsung duduk d
0
0
Seharusnya Aku Tidak Mendengarkan Apa Yang Ibu Katakan
Mungkin jika aku tidak mendengarkan kata ibu maka semua ini tidak akan terjadi padamu Bu. Bukankah ibu sesaat sebelumnya sangat energik menyanyikan banyak lagu dengan suara yang indah dan lantang di a
0
0
Maafkan Aku Ibu
Derapan langkah kakiku menggendang di telingaku. Guratan kekecewaan tergambar di wajahku. Aku merasa gagal menjadi anak yang baik pada orangtua. Hembusan angin menggerakkan rambutku, aku tengah duduk
0
0
Belati Firan
Aku layaknya sebatang kara. Walau memiliki ayah, tangguh dan sayang padaku. Hidup ini bukan tentang seberapa besar aku harus bahagia setelah kehilangan seseorang yang aku cintai. Aku pun berdoa pada T
0
0
Malam Mayline
Senja mulai menampakkan jingganya mengingatkan seorang gadis belia untuk segera pulang ke rumahnya. Mayline berjalan di atas trotoar beralaskan sandal tipis yang tumitnya nyaris berlubang. Memeluk ker
0
0
Mama
“Teng-teng-teng!” Demikian bunyi lonceng tersebut mengakhiri pelajaran di sekolah itu. “Kakak bagaimana jika kita membeli es krim?, cuaca hari ini sangat panas, boleh ya?” ucapnya memohon. Kakak laki-
0
0
Mid Auntumn Festival
Tidak lama lagi adalah hari festival pertengahan musim gugur. Seluruh keluarga besarku mulai membicarakan soal kue bulan. Di keluargaku, kami menyebutnya tiong chiu pia atau yang lebih dikenal dengan
0
0
Ayahku Dijemput Seorang Bidadari
Para pelayat yang mulai berdatangan ke rumahku tampak duduk memenuhi tikar yang digelar di ruang tamu dan teras. Mereka begitu khidmat mengikuti serangkaian prosesi penguburan jenazah lelaki tua yang
0
0
Hilangnya Rembulanku
Namaku ibrahim fasya atau biasa dipanggil aim. Aku sekarang sedang berkuliah di salah satu universitas ternama di pulau sumatera. Sedikit aku membagikan kisahku yang abstrak dan abu-abu. Ayahku seoran
0
0
Aku dan Ayah (Part 1)
“Nang, lihat pancingmu sudah goyang, umpannya sudah dimakan ikan tuh” kata Ayah begitu ketika kami memancing. Ayah memang terbiasa memanggilku dengan ”Nang”. Itu merupakan panggilan sayang dari Ayah.
0
0
Selembar Surat
Sudah larut malam Amil tidak beranjak dari meja belajarnya, matanya tidak lelah menulusuri buku yang sedang ia pegang. Otaknya menangkap ribuan kata sesekali dahinya mengernyit jika ada satu kata yang
0
0
Berkumpulnya Bahaya (Part 2)
Syukurlah, inti acara berjalan lancar. Para tamu lainnya sedang menyantap hidangan yang telah disediakan. Kali ini, aku sedang duduk-duduk dengan beberapa teman sekolahku. Kami sedang membicarakan pen
0
0
Berkumpulnya Bahaya (Part 1)
2 hari lagi adalah hari ulang tahunku. Yap! Betul. Besok lusa adalah hari Rabu, tanggal 11 Maret 2020. Hari itu adalah hari ulang tahunku yang kesebelas. Ayah dan ibuku berniat untuk menyelenggarakan
0
0
Magic Book
Randi adalah anak SMP biasa yang tinggal bersama ibu dan kakak perempuannya, sedangkan ayahnya sudah tidak ada sejak dia berumur tujuh tahun. Sejak saat itu ibunya menjadi ibu sekaligus seorang ayah u
0
0
Berharap Kembali (Part 1)
Pagi hari menunjukkan pukul 06.40 aku sampai di depan gerbang sekolah. Ayah selalu mengantar aku setiap berangkat ke sekolah menggunakan sepeda motor klasik miliknya. Ayah juga pernah berjanji padaku,
0
0
Budak Kapitalis
Seperti hari-hari biasanya perang membara antara siang dan malam yang terjadi pada sore hari telah dimenangkan oleh malam. Malam merayakan kemenanganya dengan menaburkan jutaan bintang di angkasa. Har
0
0
Berharap Kembali (Part 2)
Jam menunjukkan pukul 08.00 pagi, dan aku pun akan pergi ke toko kain langganan ibu yang berjarak lumayan jauh dari rumah. “Bu mana catatannya?” tanyaku pada ibu. “Ini nak” jawab ibu sambil memberikan
0
0
Berharap Kembali (Part 3)
Terdiam aku menatap kosong kamarku, aku tak tahu bagaimana caranya agarku bisa mendapatkan uang dan melunasi hutang-hutang ayah. Ayah hanya meninggalkan beban dan penderitaan pada aku dan ibu. Apa aku
0
0
Tak Terasa Jerih Hari Ini
Di balik rumah megah berpagar besi terdapat rumah kayu berkelilingan pohon kelapa dan mangga. Rumah kayu sederhana yang masih layak pakai itu dihuni oleh Pak Aleh dan putrinya Alin. Istri Pak Aleh sud
0
0
Capung Angkasa
Namanya Aisyah. Gadis remaja dengan keanggunannya. Aisyah hidup di sebuah desa yang dikelilingi oleh pesawahan. Dia lahir dari keluarga yang sederhana. Keterbatasan ekonomi tidak menutup aisyah untuk
0
0