Belajarlah dari Daun
24 Januari 2016 Kulihat, anak gadisku sudah bertumbuh besar. Rambutnya yang dulu sebahu dan hanya bisa kukuncir kuda, kini mendadak panjang dan terurai lurus. Alis mata yang dulu tak tumbuh kini terce
0
0
Kereta
Cahaya entah kembali Kusentuh aksara hidup Untuk tertatih melangkah Memangku kertas lusuh. Memang siapa sempurna Tapi tinta telah memutih Tak bisa tetesskan air mata Meski hati tersakiti Harapku tengg
0
0
Maafkanku Melukis Luka
Andriana, Ia adalah seorang anak yang berbeda dengan anak lainnya, anak yang tidak seberapa pintar, namun keinginannya untuk bersekolah sangat besar. “Heh… Bu dibayar dong hutangnya. masa numpuk-numpu
0
0
Tanpa Warna (Part 2)
Terlihat sosok ayah, dan dia memukuliku terus menerus rasa sakit itu amat terasa, membuatku menangis kencang sesaat ayah menghilang dan aku melihat seorang perempuan dia mengecup keningku basah bibirn
0
0
Secarik Kisah Zainab & Fauzan (Part 2)
Purnama menggantung cerah di kaki langit. Di beranda kecilnya Zainab duduk termenung. Lamunannya membawanya kembali ke masa dua belas tahun silam. Di malam cerah berbintang seperti inilah ia pertama k
0
0
Secarik Kisah Zainab & Fauzan (Part 1)
Suatu sore di sebuah desa kecil nan permai di daerah Sukabumi, Jawa Barat. Tempat dimana bubungan gunung Halimun Salak nampak menjulang pongah, mengawasi ratusan petak sawah yang mulai menguning. Semi
0
0
Kucing (Part 4)
Seminggu kemudian Fikri telah sembuh sepenuhnya, ia dapat beraktifitas seperti biasa, Sonya terus memaksanya melayani tante-tante haus nafsu. Fikri berusaha sebisa mungkin menolak dengan alasan masih
0
0
Kucing (Part 3)
Fikri jelas tak dapat menerima tawaran itu. Tak ada cinta secuilpun di benak Fikri terhadap para pelanggannya. Tak terkecuali Fenita. Semua sikap hangat yang dipertontonkannya selama ini hanyalah kamu
0
0
Kucing (Part 2)
Fikri sadar tak selamanya ia akan terus menjadi Kucing. Bahkan telah lama ia memendam keinginan untuk segera lepas dari profesi kotornya. Untuk itu ia menciptakan sendiri uang halalnya. Dengan modal p
0
0
Kucing (Part 1)
Jika menatap wajah gadis itu, takkan bisa hati seorang adam untuk tidak berdesir dibuatnya. Tak terkecuali Fiqri. Tiap kali menatap wajah lembut gadis itu, perasaan Fikri tak karuan. Hingga tanpa sada
0
0
Boneka Impian Hanum
Srek… srek… srek…, suara sapu lidi dengan nyaringnya berbunyi. “Ayah..!!!”. Ya, itu suara anak berusia 6 tahun bernama Hanum. Dan ia memanggil ayahnya yang sedang menyapu. Ayahnya adalah seorang karya
0
0
Teruslah Tersenyum Aa (Part 5)
Tegar tak bisa berdiam diri, sementara dapur rumahnya menuntut untuk terus mengepul. Toko sembako Cahaya Abadi yang dulu dimiliki pasangan Tionghoa, Koko & Cici Liem, kini telah berkembang pesat. Tega
0
0
Mawar Untuk Istriku
Panti jompo dipenuhi orang orang yang pelupa, berambut putih dan keriput. Mereka berjalan dan bercanda dengan orang seumuran dengan mereka. Entah apa yang mereka bicarakan tapi sepertinya tampak menye
0
0
Puisi Untuk Ayah
Pintu kayu itu terbuka, seorang gadis bertubuh sintal berjalan masuk lalu menutup pintunya kembali dengan perlahan. “Ayah, aku pulang!” seruan riang yang terdengar feminin itu memenuhi ruangan bernuan
0
0
Pemicu Semangat
Pukul 5 pagi, Abdi telah terjaga dari tidurnya. Segera saja, Abdi kembali membuka alamat e-mailnya dengan harapan ia mendapatkan kabar dari perusahaan yang 2 minggu lalu memanggil Abdi untuk tes wawan
0
0
Antara Cinta dan Restu Orangtua
Aku terbangun dengan mata sembab, kepala juga pusing. Semua ini karena semalaman aku menangis. Ya, aku menangis! Menangisi nasibku, masa depanku dan diriku sendiri. “Mah, aku nggak mau nikah sama Dima
0
0
Last Story
“04 Agustus 2002 pukul 21.15, kamu lahir. Tangisanmu membawa kebahagiaan bagiku dan ibumu. Wajahmu cantik mirip ibumu. Setelah satu tahun menikah akhirnya kamu ada. Kamu yang membuat suasana rumah jad
0
0
Sesal di Penghujung Nafas
Detik demi detik terus berlalu. Mengiringi tiap desah nafas yang kuhirup dan kuhembuskan. Begitu kelabu kisahku saat itu.. Aku Bella, perempuan yang kata orang cantik, tapi aku fikir hanya cantik pada
0
0
Pada Suatu Malam Yang Pekat
Di dalam kamar berukuran 3×3 m2 itu Zeni mengemasi pakaian dan beberapa barang miliknya, tampak kesedihan yang terlihat dari perempuan tiga puluh dua tahun itu, sesekali ia menyeka air matanya sebagai
0
0
Secarik Kisah Zainab & Fauzan (Part 4)
Mereka sampai di areal makam yang dipenuhi peziarah tepat pukul 11 siang. Fauzan segera melepaskan cengkramannya, menatap Zainab dengan sorot mata yang tak dapat ditafsirkan. Meminta maaf dengan suara
0
0